Yuna gadis Rapunzel yang terkurung di kastil mewah, hingga seorang Pangeran membawanya dan memberinya kebebasan yang dia inginkan. Namun, itu tidak seindah yang dia bayangkan, dia adalah umpan, kebaikan Pangeran adalah bayang semu.
Dia berkali-kali patah hati, berkali-kali menahan kesedihan. Pangeran adalah sesuatu yang menyakitkan untuk dia miliki.
Sedih namun manis, gundah namun lucu, gelisah namun kocak. Dia akan melewati hari-harinya dengan tawa meskipun menyimpan luka, dia akan menjadi binar diantara makhluk indah lainnya.
Hingga akhirnya dia bertemu dengan seseoarang yang benar-benar bisa membuatnya tertawa dan melupakan sedihnya.
Pangeran... jangan pernah menyesal jika seseorang mengambil Tuan putri dari mu.
"Aku masih saja mencintai mu, bahkan ketika kamu mematahkannya berkali-kali"
*Kisah ini akan membuat mu tertawa dalam rasa sesak. Terima kasih... selamat membaca🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F.A queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35_Akhirnya
Siang yang begitu menyengat. Leo berdiri dengan menyilangkan tangannya, melihat gedung-gedung pencakar langit dari tempatnya berdiri. Langit sangat biru bahkan nyaris tanpa awan.
Hp Leo berdering, dia segera mengambilnya dari saku celananya. Dalam hati, dia sudah menebak bahwa ini adalah Yuna yang mengirimnya pesan pada jam istirahat seperti sekarang ini. Namun ternyata dia salah, pesan itu dikirim oleh nomor yang tidak dia kenal.
"Lee apa kamu ada waktu hari ini? Apa kamu sudah makan siang? Bisakah kamu menemuiku? Aku menunggu mu di cafe tak jauh dari kantor mu, aku tahu kau paling tidak suka telat, jadi aku memilih tempat yang paling dekat dengan kantor mu. Segeralah datang Lee."
Setelah selesai membaca pesan singkat itu, Leo segera berlari menuju mobilnya, menyetirnya dengan sangat terburu dan segera mengirim pesan pada asistennya "Batalkan pertemuan siang ini."
Leo sudah sangat lama menunggu moment ini, bertemu kembali dengan seseorang yang masih dia harapkan.
"Akhirnya... akhirnya... akhirnya dia menghubungi ku," Leo bersorak dalam hati.
Dia memarkirkan mobilnya, menyisir rambutnya sebentar dan memperhatikan wajahnya di kaca spion dalam.
Dia merasa sangat gugup, dia berdehem, kemudian keluar dari mobil, mengambil nafasnya dalam dan segera melangkah masuk. Seseorang telah menunggunya di dalam, dengan cepat Leo menemukan sosok itu,
"Hai...," sapa Leo canggung setelah berada didepannya. Ini adalah pertemuan pertama secara pribadi setelah mereka putus.
"Hai...," balas seseorang itu lalu mempersilahkan Leo duduk. Mereka saling menatap beberapa saat, mengobati rindu yang sudah lama terpendam.
"Apa kabar Lee?" tanya seorang cewek berlesung pipi memulai obrolan mereka.
"Apa aku membuat mu menunggu lama Kiara?" jawab Leo yang malah balik bertanya dan tidak menjawab pertanyaan Kiara.
"Tidak... kau selalu tepat waktu," jawab Kiara lembut. Leo terus memandang wajahnya yang cantik itu, sungguh ini yang Leo inginkan selama ini. "Aku sudah memesankan minuman kesukaan mu," Kiara memanggil pelayan.
"Kau masih ingat minuman kesukaan ku?"
"Tentu... bagaimanapun juga kita pernah bersama dalam waktu yang lama. Kamu tetap orang paling spesial dalam hidup ku."
Di kantor Leo.
Yuna menyiapkan senyum manisnya dan membuka pelan pintu ruangan Leo. Melangkah masuk dan mencari sosok Leo, namun dia tidak menemukannya. Yuna mencoba menghubungi Hp Leo, terhubung, namun dengan cepat panggilannya di tolak lalu nomor Leo tidak bisa di hubungi lagi.
"Kau kesini...," Tata menghampirinya.
"Senang bertemu dengan mu sekertaris Tata," Yuna tersenyum menyapanya.
"Cih, kau tak perlu basa-basi dengan ku wanita kontrak."
"Hmm baiklah kalau begitu, silahkan keluar dari ruangan Direktur," Yuna menunjuk pintu.
"Hahaaa kau pikir kau siapa menyuruh ku keluar?"
"Aku istri dari Direktur, apa kau belum tahu?"
"Istri?? haha istri kontrak tidak bisa di anggap istri. Pernikahan kalian hanya kesepakatan. Ayolah beritahu aku berapa yang Leo tawarkan pada mu?"
Yuna tertawa sinis mendengar ucapan Tata.
"Seluruh uang mu tidak akan cukup untuk menggoyahkan ku," Yuna menatap Tata. Lalu tiba-tiba Hp Tata berdering.
"Kau ku lepaskan kali ini wanita murahan," Tata menunjuknya tepat di depan mata Yuna, dia lalu berjalan keluar ruangan.
Kepergiannya membuat Yuna bernafas lega. Dia lalu duduk di sofa dan memainkan Hpnya. Hingga jam dua siang, Leo belum juga kembali, nomor Hpnya juga belum bisa di hubungi.
bikin novel Bru Lgi lah kakak author..
klu gk tertarik mna mungkin sampai cium😘
dr yg aku baca Yuna memang cantik banget Vano bahkan Karel jg suka Leo masih ketutup cinta buta Kiara .
novel sekarang gk ada yg menari pasti bacanya berhenti di tengah jlan udh bosen duluan para author hilang semua