Ini kisah tentang laki-laki psycopath yang tertarik dengan perempuan galak bernama Lexa Aldora. Laki-laki yang akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan. Bahkan dengan cara kotorpun akan ia lakukan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
"Kau aneh dan aku tidak suka. Kau pemaksa sampai membuatku heran. Aku siapa dan kamu siapa? Kita tidak memiliki hubungan apa-apa. Tapi kau tiba-tiba datang dan hadir lalu mengatakan jika aku adalah milikmu. Please, jangan bermimpi. Aku adalah milik diriku sendiri. Bukan milik mu Elden." - Lexa Ardola
"Kamu cantik dan kamu adalah milikku. Kamu indah dan kamu adalah milikku. Apapun yang ada di dirimu adalah milikku. Bahkan kematian mu akulah yang menentukannya. Larilah semampumu, maka aku akan datang untuk menemukan mu. Karena kau adalah milikku. Hanya milik seorang Elden Crishtian. Jika ada yang berani menyentuh mu, maka hanya ada dua pilihan yaitu sekarat di Rumah Sakit atau pulang dalam keadaan mati." -Elden Crishtian
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Eva Fullandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Lexa atau Mita? (S1)
Jangan lupa vote dan sarannya yaa.. Karna saran dan masukkan dari kalian itu penting.. 🙂😊
Silahkan tinggalkan jejak dengan menekan tombol like dibawah agar aku lebih semangat update cerita ini..
Terimakasih sudah membaca ceritaku 🤗
dan jangan lupa beri bintang 5, 4, 3 ya 😚
Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya. kisah nyata 🤗
Happy Reading
***
Tett.. Tett.. Tett..
Bel pulang sekolah telah berbunyi.
Dengan semangat empat lima semua siswa-siswi langsung mengemasi barang-barangnya.
Di kelas 12 IPS 1 terlihat Elden tengah duduk terdiam di bangkunya. Wajahnya terlihat kusut karena memikirkan apa yang dikatakan Rafael tadi sewaktu di Aula.
"Sabar bro. Jangan marah dulu. Jangan emosi dulu. Gue tau rumput tetangga itu lebih menarik, tapi seenggaknya lo harus bermain bersih. Lo harus bisa deketin Lexa terlebih dahulu. Apalagi kalau gue lihat, Lexa tidak begitu suka dengan kehadiran lo. Jadi, lo harus ada cara untuk meluluhkan perasaannya. Jika saja lo tidak bisa meluluhkan perasaanya, gimana lo bisa dapatin orangnya?"
Perkataan Rafael yang benar-benar menohok ulu hatinya. Bahkan sampai sekarang masih membuat Elden kefikiran.
Baru kali ini Elden bertemu dengan seorang perempuan yang tidak menyukai kehadirannya. Tidak terpesona dengan ketampanan yang telah ia punya.
"Hufttt.." Helaan nafas keluar dari bibirnya.
Rafael yang melihat itu hanya bisa geleng kepala. "Lo galauin adek kelas lo itu?" Ujar Rafael yang tepat pada sasarannya. "Sini lo les dulu sama gue agar lo bisa tau trik and tips cara ngeluluhin hati cewek. Bukan hanya bisa nidurin doang kayak lo. Tapi, tidak bisa ngeluluhin hati ceweknya."
Baiklah Elden. Sabar. Lo harus sabar. Rafael itu sahabat lo. Bukan musuh lo.
"Gue mau pulang." Ucap Elden dengan dingin sambil mengemasi buku-buku tulisnya. Dimasukkannya buku tulis itu ke dalam tas ransel miliknya.
"Tapi El, kalau lo deketin Lexa, lalu apa kabar dengan Mita? Mau lo kemanain anak orang? Lo sembunyiin dimana? Lo karungin?" Kata Rafael beruntun sambil menatap gerak-gerik yang Elden lakukan.
Hal itu sukses membuat Elden langsung menghentikan kegiatannya. Elden baru mengingat jika Elden ada Mita sekarang. Elden harus berterimakasih karena Rafael dengan suka rela mengingatkannya.
"Lo saja tidak bisa berkata tidak jika bersama Mita. Apa yang Mita minta, lo selalu turutin. Terus, kalau lo andaikan berhubungan sama Lexa, Mitanya lo kemanain? Dan kalau lo berhubungan sama Mita, Lexanya lo kemanain?" Ucap Rafael dengan menatap wajah sahabatnya yang juga tampak bingung.
Elden langsung menghela nafasnya kasar. Langsung duduk menyenderkan tubuhnya ke kursi. Rasa pusing langsung menghantam kepalanya. "Kepala gue pusing Raf gara-gara lo bilang kayak gitu."
Rafael langsung tertawa renyah. "Lo aja sekarang pusing. Gimana nantinya? Atau lo akan nikahin ke dua-duanya?" Tanya Rafael yang menanyakan sesuatu hal yang belum tentu akan terjadi.
Dengan cepat Elden langsung memukul kepala Rafael dengan buku yang berada ditangannya. "Gila aja lo. Gue ngga akan nikahin ke dua-duanya lah Raf. Emang lo kira gue cowok apaan? Gue cuman sayang Lexa." Ujar Elden dengan menghembuskan nafasnya pelan. Entah kenapa, Elden sekarang hobby sekali dalam menghembuskan nafasnya.
"Au.." Ringis Rafael ketika kepalanya tertampar oleh buku sahabatnya. Lalu, ditegakkan tubuhnya dan menghadap ke arah Elden. "Kalau lo ngga sayang sama ke dua-duanya lo harus fokus ke satu hal. Lo harus fokus ke satu cewek. Tinggal lo pilih, lo pilih Mita perempuan malam atau Lexa adek kelas yang imut-imut tapi galak?"
Shitt! Itu benar-benar pilihan tersulit!
🤗🤗🤗
Sedangkan disisi lain, Lexa tengah berdiri didepan gerbang sekolah menunggu kekasihnya yang sedang ke kantin.
Padahal, tadi Lexa di ajak oleh Bram untuk ikut bersama ke kantin. Namun, Lexa menolaknya. Karena takutnya nanti, Lexa bertemu dengan kakak kelas menyebalkan itu. Bisa-bisa nanti Lexa darah tinggi dan membuat Bram cemburu. Alhasil, Lexa lebih memilih untuk menunggunya di luar gerbang sekolah.
Banyak pasang mata yang memandangnya kagum. Mulai dari adek kelas, teman seangkatan hingga kakak kelas. Hampir semuanya mengangumi akan kecantikannya. Apalagi style gaya pakaian Lexa. Sangat terlihat bagus untuk ditiru.
Lexa sekarang sedang menggunakan cardigan crop top berwarna merah muda. Dengan menggunakan tas ransel warna hitam dam sepatu warna putih. Rambutnya ia cepol ke atas dengan menggunakan headset yang menyumpal kedua telinganya. Terlihat sangat keren dan memanjakan mata bagi yang melihatnya.
Beberapa siswa-siswi menyapanya. Dengan senyuman Lexa menjawab sapaan mereka.
Lexa dikenal sebagai perempuan famaous dengan sifat ramah dan kecantikan yang dimilikinya.
"Oh jadi ini perempuan yang sok ganjen itu." Ujar Ayunda yang datang secara tiba-tiba.
Lexa yang semulanya tersenyum menjawab sapaan beberapa temannya langsung menatap datar perempuan di depannya. "Lo bilang gue ganjen?" Ucap Lexa dengan menatap malas Ayunda dengan kedua antek-anteknya.
"Iya lo ganjen. Sok cantik." Kata Ayunda dengan menunjuk wajah Lexa.
"Hah..? Bukannya kebalik? Perasan gue biasa saja. Yang ada lo yang ganjen. Apa perlu gue kasih kaca biar lo ngaca?" Jawab Lexa dengan menatap galak Ayunda. Bahkan tidak ada sorot ketakutan dari kedua bola mata Lexa.
Dengan kasar Ayunda langsung mendorong pundak Lexa. "Eh lo jangan sok ya! Disini gue kakak kelas lo! Gue senior lo! Ngga ada hormatnya lo ya sama gue!" Bentak Ayunda dengan suara yang keras. Membuat Lexa dan Ayunda langsung menjadi pusat perhatian.
Lalu, Lexa tidak tinggal diam. Dengan kasar juga Lexa langsung mendorong tubuh Ayunda. "Gue bakal ngehormatin kakak kelas yang ngehormatin adek kelasnya. Bukan seperti lo. Kakak kelas yang ngga bisa ngehormatin adek kelasnya!" Bentak Lexa dengan tanpa rasa takut. Ingat, Lexa bukan tipe perempuan yang suka di tindas. Lexa tidak akan pernah tinggal diam jika diperlakukan seperti ini.
"Oh berani ya lo sama gue!" Dengan kasar Ayunda langsung menarik rambut Lexa. Membuat Lexa merasa kesakitan ketika rambutnya di tarik seperti itu.
Lalu, dengan kuat Lexa langsung mencengkram kuat pergelangan tangan Ayunda agar melepas tarikan di rambutnya.
"Lepesin atau lo habis ditangan gue."
Deg
Lexa langsung tertegun dengan suara dingin itu.
***
Jangan lupa follow instagram mereka ya 🤘
@eldencrishtian
@lexacrishtian
@garvincrishtian
@seancrishtian
@daracrishtian
@kenzocrishtian
@crownedeagle_03
Yang mau ngobrol dengan Visual Psycopath Vs Cewek Galak atau ingin memberi pesan/nasehat untuk Elden, Lexa, Bram dll kalian bisa follow Instagram aku ya 😊
Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊
instagram: @fullandari
Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QNA, bisa ngobrol bersama pemain Psycopath Vs Cewek Galak dan menambah teman disana 😊
Aku tunggu notif dari kalian ya 😊 Terimakasih teman-teman..
sayang ya pemeran utamanya bukan bram.
kasian amat ini ya keadaan yg penuh cinta ga bisa bertahan lama