NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Anna

Cinta Untuk Anna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Shikacikiri

Anna bukan janda, aku tahu semuanya
tapi aku tak bisa mengatakan itu padanya
aku takut dia justru akan pergi dari ku setelah tahu semuanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shikacikiri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09

Anna kembali ke kamarnya.

"Apa maksud dia, tiba-tiba bilang suka, trus sebagai alasan lagi, alasan supaya gue ga resign gitu? Enak aja, gampang banget bilang suka, hanya buat ngebujuk orang supaya ga keluar kerja. Stress! "

Dia melempar tas kecilnya ke ranjang lalu duduk, mendengus keras karena terlalu kesal dengan Abel.

"Dia pikir, hanya karena dia tampan, gagah, dada bidang, lalu.... "

Anna sejenak tertegun.

"... apa ini? kenapa aku memuji fisiknya? " dia sendiri heran dengan ucapannya.

Anna tertawa kecil.

"Ahhh... pokonya ngga, tekad ku sudah bulat, setelah dari sini, aku akan menyerahkan suratnya" Anna membulatkan kelapan tangannya.

Benar-benar membara.

**

Abel terduduk di sofa.

Menganga tak percaya dengan apa yang sudah terjadi. Jawaban Anna meluluh lantakan seluruh egonya.

"Dia menolak ku? Abel ditolak Anna" gumamnya.

Kemudian dia berjalan pelan ke arah cermin. Matanya menatap bayangannya sendiri di cermin. Membayangkan Anna yang sehari-harinya selalu bicara di sisinya, mengatakan semua apa yang harus dia lakukan hari ini atau bahkan untuk esok hari.

Tangan Abel menjulur hendak meraih bayangan Anna yang terus membaca jadwalnya di tabletnya. Tapi bayangan Anna malah menatapnya dan berkata...

"aku tidak menyukai mu"

Abel menutup telinganya.

"Tidak... tidak.....! " teriak Abel.

**

Paginya.

Andri yang selalu Abel ajak makan bersama, menatap mereka berdua yang diam sejak turun dari kamar.

Dia asik saja menyantap sarapan mewah di hotel mewah itu, sementara Anna sibuk dengan tabletnya dan Abel hanya menatap Anna seolah takut dan canggung.

Suara dering ponsel Anna memecah kediaman mereka.

"Ya Pak Suryo, kami akan ke tempat anda sebentar lagi, setelah sarapan ya Pak, maaf" ucap Anna.

Abel mengambil ponsel Anna.

"Kenapa menelpon sekretaris ku? kamu ini berbisnis dengan ku bukan dengan Anna" ucap Abel kesal.

Anna dan Andri terkejut mendengar ucapannya, heran dengan sikap bos mereka.

Ya, biasanya dia hanya santai dan menerima semuanya. Entah itu klien yang lebih senang menelpon Anna atau dirinya, dia tidak pernah mempermasalahkannya.

Tapi Anna merasa mengerti dan hanya bisa menghela.

Tiba di kantor tempat klien mereka, Abel berjalan cepat tanpa memperdulikan Anna yang kewalahan menyamai langkahnya.

Dia benar-benar terlihat mengabaikan Anna satu hari penuh, tak membiarkan Anna bicara dan menjelaskan sedikitpun tentang meeting hari itu.

Klien mereka pun ikut terheran melihat situasi itu. Sedikit bertanya melalui kode mata yang bergerak-gerak ke arah Anna, tapi Anna hanya terdiam.

Selesai meeting, Abel pun juga mengabaikannya lagi. Hinga Anna terjatuh karena tak bisa menyusul.

Abel berhenti berjalan dan melirik sedikit. Anna kesakitan karena lututnya terluka membentur lantai kasar basement itu.

Tangan Abel mengepal, kemudian dia berbalik dan hendak membantunya berdiri. Abel mengulurkan tangannya.

Tapi Anna menepis dan berdiri sendiri.

Abel tertawa kecil, merasa kesal dengan setiap penolakan Anna padanya.

"Bahkan hanya untuk membantu mu berdiri saja kau menolak ku? " Abel berseru cukup keras.

Anna yang berjalan pelan, mengabaikannya, hendak membalas apa yang dia lakukan hari ini.

Tapi Abel menyusul dan meraih lengannya.

Anna berbalik namun berusaha melepaskan tangan Abel yang kuat mencengkram.

"Kau mengabaikan aku? " tanya Abel kesal.

Anna menatap raut wajah Abel, dia merasa sudah membuat Abel menunjukkan kekesalan aslinya yang tidak dia ketahui selama 10 tahun ini.

"Pak... " Anna meringis kesakitan.

"Kamu ga boleh mengabaikan aku" ucap Abel seraya mendekat.

"Sakit Pak! " ucap Anna dengan nada bicara sedikit lebih tinggi.

Abel melepaskan tangan Anna dan merasa sangat bersalah.

Anna menggosok lengannya.

"Anna aku minta maaf" Abel mendekati lagi pelan.

Tapi Anna mundur.

"Ann... "

"Cukup Pak! " Anna melebarkan tangannya ke hadapan Abel.

Abel menghela.

"Sudah cukup, saya benar-benar sudah lelah, 10 tahun sudah cukup Pak" ucap Anna kemudian air matanya menetes.

Abel tak tahu harus melakukan apa, melihat Anna menangis, dia tak pernah tahu bagaimana membuatnya merasa lebih baik dan bisa berhenti menangis.

Anna hanya terisak, semua yang ingin dia katakan tertahan di bibirnya. Semua yang dia ingin proteskan tak bisa keluar dari mulutnya yang tertahan oleh otaknya yang mengatakan bahwa dia bisa berdiri sampai di titik ini adalah berkat bantuan Abel.

Dia hanya bisa menangis karena harus terus menelan semua kekesalannya terhadap sikap Abel hanya karena dia merasa punya hutang nyawa dan hutang budi padanya.

"Lututnya sakit kan? Aku obati, aku minta maaf karena berjalan cepat tadi" ucap Abel seraya berjalan lebih dekat dan meraih tangannya.

Anna menghindar, dia menghapus airmatanya. Abel menyerah dan membiarkannya menjauh.

Sampai di mobil, Andri terheran melihat Anna yang menangis. Tapi Abel memberi isyarat untuk jalan saja padanya.

Mereka diam sepanjang perjalanan.

Abel kembali sibuk dengan ponselnya, dia meminta semua orang mulai sekarang hanya bicara padanya bukan pada Anna lagi.

Meskipun tak mengatakan alasannya, Anna hanya berpikir mungkin Abel sudah mengerti dan menerima pengunduran dirinya.

Orang-orang pun tak diberitahu alasannya, mereka hanya patuh, tahu kalau jika dia memutuskan hal itu, itu berarti mereka harus mematuhinya. Takut juga dipecat olehnya.

Sampai di hotel, Anna masuk ke kamarnya, Andri masuk ke kamarnya yang bersama Abel, tapi Abel malah masuk ke kamar Anna.

"Pak! " Andri berseru.

Abel berisyarat agar Andri masuk saja tanpa banyak bicara. Dia pun masuk meski merasa apa yang dilakukannya itu tak benar.

"Pak Abel, kenapa masuk ke sini? " tanya Anna yang berbalik karena mendengar suara Andri.

Abel masuk dan menarik tangan Anna, dia memaksanya untuk duduk di ranjang. Anna terkejut namun seolah siap menghajar Abel jika dia melakukan hal yang tidak pantas.

Namun Abel pergi ke toilet dan mengambil P3K yang ada di dalam. Dia kembali duduk di hadapan Anna dan membuka roknya. Anna hendak melawan namun terdiam saat melihat kotak P3K di tangannya.

"Sakit sedikit, tapi aku yakin kamu bisa menahannya" ucap Abel.

"Jelas, saya bisa bertahan dengan anda selama 10 tahun, masa saya tidak bisa menahan sakit seperti ini.... aawwww! " Anna menjerit saat Abel mengoleskan salep ke lukanya.

"Apa seburuk itu yang kamu rasakan saat bersamaku? " tanya Abel tanpa menatap.

Anna memperhatikan wajahnya, dia tetap mengoleskan dengan lembut.

"Apa tidak ada satu momen pun yang membuat mu merasa pada akhirnya menyukai ku? " tanya Abel lagi, kali ini dengan mendongak, menatap wajahnya.

Anna jadi salah tingkah, dia mengalihkan tatapannya.

"Aku ini tampan, tubuhku proporsional. Terlebih aku adalah Presiden direktur stasiun televisi BTV dan CEO dari tour and travel FLIA" ucap Abel sembari membanggakan dirinya.

Anna menyeringai melihat tingkahnya.

"Benar tidak menyukai ku? " tanya Abel sekali lagi.

\=\=\=\=\=\=\=>>

1
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
q ksih bunga lagi pokok cpet update
kalea rizuky
iri ya lu bio aneh
kalea rizuky
q ksih bunga deh
kalea rizuky
flashback nya mana thor
ANGELBRODROIX
Wah thor, chapter sebelumnya seru banget, terus jangan berhenti disini dong
Shikacikiri: lanjut donk!
😉
Shikacikiri: lanjut donk!
😉
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!