Rudi seorang anak muda berumur 23 tahun, dari kota Medan.
Berbekal ijazah Diploma bertitel Ahli Madya, Dia berhasrat menantang kerasnya kota Batam.
Di kota ini, akankah dia menggapai cita, cinta dan masa depannya?
Karya ini terinspirasi dari kisah nyata seorang teman. Ditambah bumbu-bumbu imajinasi penulis.
Cerita tanpa basa-basi dan tanpa ditutup-tutupi. Hitam putihnya kehidupan anak manusia menjadi Abu-abu.
Ini bukan kisah seorang pahlawan tanpa cela dan juga bukan sholeh tanpa dosa.
Inilah realita kesalahan manusia yang diiringi sedikit kebaikan.
Selamat Membaca..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Manik Hasnan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.16 Taman Yang Gersang
Dipandangnya lekat-lekat foto di balik sampul diary, seribu kenangan tercipta. Walau sebentar saja tapi meninggalkan bekas yang mendalam.
"Ohh.. gadisku." gumamnya dengan pelan.
"Besok aku akan menghubungimu, semoga saja pekerjaanku lancar." harapnya.
Sambil memandang senyum potret sang gadis, akhirnya Rudi pun terlelap dalam mimpinya.
Pagi pun tiba rutinitas berulang semua dilakukan dengan penuh semangat. Selalu ada energi tersisa untuk satu kata yaitu cinta.
Malam harinya...
Seorang pemuda tergeletak di bawah pohon nangka, di atas bangku panjang yang terbuat dari semen.
Di tangan kiri mengepit sebatang rokok, sebotol minuman keras digenggam di tangan kanannya. Dia memandang langit dengan tatapan yang dalam entah sampai dasar mana namun kosong.
"Ohh Tuhan... Kenapa ini terjadi padaku?." gumamnya pelan.
Kembali dia meneguk kepahitan yang memabukkan walau nyatanya hanya memberi kelegaan sementara.
Kepedihan yang tak berujung. Taman itu sudah Gersang.
Flash Back ON
Sore tadi, Rudi berhasil menjual satu lori pasir. Malam ini setelah makan, dia keluar dari rumah berniat untuk menghubungi kekasih hatinya via telephon di wartel simpang Pemda II.
Dengan langkah yang mantap dan kerinduan yang menggebu dia telusuri jalanan. Selang lima belas menit akhirnya dia sampai di depan sebuah wartel. Kemudian dia masuk dan bertanya ke penjaga wartel tersebut yang kebetulan seorang gadis.
"Dek, saya mau pakai telephonenya, apakah ada kamar kosong?" tanya Rudi.
Dengan tersenyum, "Ruangan no.3, kosong bang, silahkan dipakai." jawab penjaga wartel.
Rudi lalu memasuki ruangan no.3 kemudian mulai duduk dan menghubungi nomor gadisnya.
Setelah tersambung, "Assalamu 'alaikum" sapa Rudi.
Lalu terdengar sahutan dari seberang." Wa 'alaikum salam." jawab Erlin.
"Eh.. Bang Rudi?" ucap Erlin kaget.
"Iya, Er.. Ini aku Rudi, kekasihmu." jawab Rudi dgn perasaan berbunga.
Setelah berbincang dan melepas rindu yang selama ini tertahan, obrolan semakin melambat. Suara di seberang sana mulai bergetar dan sedikit tertahan.
"Perasaan apa ini, sepertinya firasatku mengatakan hal buruk akan terjadi." gumam Rudi dalam hati.
"Ada masalah apa, sayang? Kok tiba-tiba suaramu seperti orang mau nangis?" selidik Rudi.
"Begini bang, " jawab Erlin pelan.
Lalu Erlin menjelaskan semuanya. Bahwa dua minggu lagi dia akan menikah dengan tunangannya.
Deg..!! Suara jantung Rudi berdegup.
"Akhirnya saat ini tiba juga." kesahnya.
Berakhirlah sudah percintaan mereka. Hanya kesedihan dan kekecewaan yang tersisa.
Dikatakan bahwa percintaan mereka adalah percintaan terlarang.
Selepas tamat sekolah atas atau SMA, Erlin bekerja ke negara tetangga yaitu Malaysia sebagai TKW.
Setelah habis kontrak selama 4 tahun, tepatnya 4 bulan yang lalu dia kembali ke kampungnya. Bertepatan di bulan Ramadhan yang mengharu biru bagi mereka.
Awal kisahnya dimulai ketika mereka sama-sama sedang Tadarrusan setelah selesai sholat Tarawih.
Di kampung mereka sudah menjadi tradisi setiap selesai Tarawih mengadakan Tadarrusan dengan membentuk kelompok biasanya berdasarkan tingkatan umur. Anak-anak, remaja dan dewasa. Di mana pada saat itu mereka masih tergolong dalam tingkat remaja.
Kelompok dibentuk menyerupai lingkaran, di mana setengah lingkaran adalah wanita dan setengah lingkaran yang saling berhadapan adalah pria.
Tiba giliran Erlin membaca, Rudi agak kaget dan spontan menatap yang membaca. Suara ini terasa sangat baru di telinga Rudi. Karena dari awal Ramadhan Rudi setiap malam mengikuti Tadarrusan tanpa pernah absen.
"Waw.. Cantik juga gadis ini." dalam hati.
Dari pandangan pertama itulah mulai tumbuh benih suka ke Erlin. Dan ketika giliran Rudi melantunkan ayat suci, jgn tanya setiap org akan khidmat mendengarkannya. Tidak terkecuali Erlin dgn curi-curi pandang dia memperhatikan Rudi. Getaran itupun mulai beresonansi dalam hatinya.
Dan saat Tadarrus telah usai ketika mereka bubar dan akan menuju rumah masing-masing. Dengan memberanikan diri Rudi menyapa Erlin. Ternyata Erlin tersebut adalah tetangga Rudi. Tapi karena usia yg terpaut jarak empat tahun dan juga selama ini Erlin sudah merantau.
Rudi tak menyangka ternyata gadis kecil yang dulu tak pernah diperhatikannya itu adalah makhluk cantik tersebut.
Sepanjang perjalanan menuju rumah percakapan pun semakin akrab dan bunga-bunga itupun semakin mekar .
Bersambung...
###
Hai teman2 Readers...
Ma'af br bisa up.
"Selamat 'Idul Fitri Syawal 1442 , ya..
Mohon Ma'af lahir dan Bathin."
🙏🙏🙏
###
