Sepuluh tahun lalu, Sekar kenanga atmaja dan Alex Mahendra prakasa terlibat dalam sebuah perjodohan dingin tanpa cinta. Di usianya yang masih belia, Sekar hanya memusatkan pikirannya pada impian yang ingi diraihnya. Dengan segala cara dia ingin membatalkan perjodohan itu. Namun sebuah tradisi dalam keluarganya sulit sekali untuk dilanggar. Pendapatnya sama sekali tidak di dengar oleh keluarganya. Sampai pada hari pertunangannya dengan Alex tiba. Sekar dengan berani menolak putra dari keluarga Prakasa tersebut. Gadis 18 tahun itu pergi meninggalkan acara dan Alex dengan luka samar, karena ditolak dengan kasar di hadapan banyak orang.
Kini takdir kembali mempertemukan mereka dalam ikatan bisnis. Sekar yang kini menjadi model terkenal dan di kenal dengan nama 'Skye' akan menjadi wajah utama untuk ATEEA group. Sebuah perusahaan fashion ternama yang ternyata dipimpin oleh Alex Mahendra prakasa, sang mantan calon suaminya.
Akankah bisnis ini batal seperti perjodohan mereka? simak disini ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 #LINGKARAN EGO
Kediaman Mahendra, Malam Hari
Alex kembali ke rumahnya yang besar, diliputi kelelahan fisik setelah malam peluncuran dan kelelahan emosional setelah konfrontasi dengan Sekar.
Di ruang tamu utama, Adriana Prakasa, Ibunya, sudah menunggunya seperti seorang hakim yang hendak mengadilinya. Lampu di ruangan itu terasa terlalu terang.
"Kau kembali, Alex. Mama dengar Sekar terluka dan kau yang mengantarnya pulang," ujar Adriana, langsung ke inti permasalahan. "Mama tidak akan bertanya tentang bisnis. Mama hanya ingin tahu yang paling penting. Apakah kau masih mencintai Sekar?"
Ego Alex yang besar langsung merespons. Ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan Ibunya, atau mengakui bahwa ia telah meruntuhkan semua dinding pertahanannya.
"Tidak, Ma," jawab Alex dingin. "Perasaan itu sudah mati sepuluh tahun lalu. Aku hanya memastikan aset ATEEA baik-baik saja."
Adriana menyilangkan tangan, menatap putranya dengan tatapan skeptis. "Kalau begitu, tunjukkan pada Mama. Jika kau tidak mencintainya, maka turutilah permintaan Ibu. Mama sudah memilihkan yang terbaik. Menikahlah dengan Miranda. Dia wanita yang cocok untuk dijadikan istri, stabil, serta ibu dari anak-anakmu nanti."
Mendengar pernyataan itu, Alex sebenarnya muak. Ia baru saja memutuskan hubungan dengan Miranda karena manipulasi dan kebosanan. Tetapi kali ini, dia tidak mau berdebat lagi dengan Ibunya karena pasti hasil akhirnya sama, Ibunya tetap akan menekannya.
Alex menarik napas. "Saya minta waktu, Ma."
"Waktu untuk apa, Alex? Kontrak ATEEA sudah selesai," desak Adriana.
"Waktu untuk mengenal Miranda lebih baik, Ma," Alex berbohong. "Saya akan menemuinya."
Adriana tersenyum tipis. "Baiklah. Mama berikan kau waktu satu bulan. Dalam satu bulan ini, kau harus berkencan dengan Miranda agar bisa mengenalnya lebih baik. Itu waktu yang cukup menurut Mama."
Alex mengangguk kaku. Itu adalah harga yang harus ia bayar agar Ibunya berhenti mencampuri urusannya dengan Sekar.
Telepon Adriana ke Miranda
Adriana segera menghubungi Miranda. Ia tidak ingin putranya sakit hati lagi.
"Miranda, Mama sudah bicara dengan Alex. Dia setuju untuk memberi waktu satu bulan untuk mengenalmu lebih baik. Inilah waktunya untuk mengambil hati Alex," ujar Adriana.
"Mama sudah membantu semaksimal mungkin. Keputusan akhirnya tetap ada di Alex. Tapi setidaknya, ini akan menjauhkan Alex dari Sekar. Mama takut Alex sakit hati lagi jika berhubungan dengan Sekar lagi."
Miranda, di sisi lain telepon, tersenyum licik. Ia tahu ini adalah kesempatan emasnya. Ia tidak perlu lagi menyabotase; ia hanya perlu memainkan peran menantu idaman di depan Alex.
✨✨
Kediaman Keluarga Atmaja, Kamar Sekar
Sore harinya, Rino datang ke rumah Sekar bersama dengan Mila. Rino membawakan bunga mawar yang indah serta kue tiramisu favorit Sekar.
Rino tidak datang sebagai seorang designer yang bekerja sama, melainkan ia datang sebagai laki-laki yang menjenguk teman wanitanya. Rino duduk di sisi Sekar.
"Aku serius saat bilang tertarik padamu, Sekar. Beristirahatlah. Aku berjanji akan datang kembali," kata Rino, mengucapkan kata-kata manis dan mendoakan kesembuhan untuk Sekar.
Sekar tersenyum tulus. Rino adalah pria baik, stabil, dan jauh dari kata rumit. Sekar berpikir mungkinkah dia bisa membuka hati untuk Rino? Ya, inilah cara agar dia tidak semakin larut dalam urusannya bersama Alex.
Lalu dia kembali berpikir, apa ini akan menyakiti Alex? Tapi kemudian pikirannya kembali pada Ice Maiden. Untuk apa aku memikirkan perasaannya? Kan Alex juga memiliki wanita pilihan ibunya itu.
Rino tidak lama berada disana karena ada kesibukan lain, dan segera berpamitan, meninggalkan Mila di sana.
"Aduh, aduh, si princess es ini laku keras juga, ya," terdengar suara Fabian yang masuk tanpa izin. "Aku kira sudah tidak ada yang mau karena takut membeku ketika mendekatinya."
Fabian segera duduk dan membuka kue tiramisu yang dibawa oleh Rino. Sebenarnya dia hanya mengincar itu.
Mila menatap Sekar, tersenyum kecil. Ia berbisik pada Sekar.
"Nona Skye, ada hal penting yang lupa saya ceritakan saat Nona pingsan malam itu," kata Mila. "Alex begitu panik. Sangat takut kehilangan Nona untuk kedua kalinya. Meskipun lirih, saya dapat mendengar jelas ucapan Alex saat itu. Bahkan, saat itu tangan Anda dikecup oleh Alex, Nona Skye. Tuan Alex yang dingin sampai berkaca-kaca, tapi mungkin masih menjaga image untuk tidak menangis."
Entah mengapa Sekar justru sangat senang mendengar itu. Dia ini juga plin-plan. Barusan dia berpikir tentang Rino, tapi baru dalam sekejap hati dan pikirannya sudah dipenuhi Alex lagi.
Mila sadar akan ekspresi Sekar yang kini tersipu malu.
"Senang tuh! Padahal bilangnya mau sama Rino!" ledek Fabian yang menguping sambil melahap kue tiramisu. "Udah, Mbak. Ngaku aja, kalau balik lagi sama Mas Alex!"
Sekar hanya bisa melempar bantal ke arah adiknya, menyembunyikan senyumnya yang tidak bisa ia kendalikan.