Thunder Fist Emperor

Yao Ming menelan ramuan itu dan segera duduk bersila. Ia memejamkan mata, mengaktifkan teknik pemulihan dasar Thunder Fist.

Energi dari ramuan itu mulai bekerja, mengalir melalui pembuluh darahnya, membakar sisa-sisa racun obat dan sisa energi internal Ham Bo serta Yao Huang yang tersisa di tubuhnya.

Proses pembersihan ini memakan waktu beberapa jam dan sangat menyakitkan.

Namun, ketika ia membuka mata, kulitnya terasa lebih ringan, dan sebagian besar rasa sakit akibat racun telah hilang.

Tubuhnya kini murni, meskipun rusak.

Yao Ming kemudian mengambil Pil Darah Naga Tingkat Rendah. Pil ini adalah kunci sejati untuk pemulihannya. Pil ini mampu meregenerasi jaringan yang rusak, termasuk jalur meridian.

Namun, ia tidak menelannya.

Yao Ming menyimpan pil yang sangat berharga itu dengan hati-hati di tempat tersembunyi.

"Pil Darah Naga ini terlalu kuat untuk diserap saat ini. Jalur meridianku hancur. Jika aku menyerapnya sekarang, aku akan kehilangan sebagian besar efeknya, atau bahkan mungkin merusak tubuhku lebih parah," pikir Yao Ming.

"Setelah aku membersihkan semua racun dan memulihkan kekuatan fisikku hingga mencapai batas, barulah aku akan menyerap Pil Darah Naga ini untuk meregenerasi jalur meridian utama.

Dengan itu, aku bisa mulai berkultivasi kembali dan meraih kembali kekuatanku sebagai Kaisar Tinju Guntur!"

Ia tahu, waktu adalah segalanya. Turnamen Kota Awan hanya tinggal beberapa hari lagi. Itu berarti ia harus menyelesaikan proses pembersihan dan pemulihan dasarnya sebelum akhir pekan.

*****

Pada saat yang hampir bersamaan, di ruang kerja pribadi Yao Kang, suasana kembali dipenuhi ketegangan, meskipun kali ini lebih tersembunyi.

Yao Lu, putra keempat, berdiri tegak di hadapan ayahnya. Sikapnya hormat, tetapi ada ketidakpuasan yang jelas terpancar di matanya yang tajam.

"Ayah," ujar Yao Lu, suaranya terkendali dan formal. "Saya mendengar keputusan Anda mengenai Turnamen Seni Bela Diri Kota Awan."

Yao Kang, yang sedang meninjau beberapa dokumen klan, mendongak. Ia tahu maksud kedatangan putranya yang cerdas ini.

"Dan?" tanya Yao Kang, tatapannya menantang.

"Dengan segala hormat, Ayah, saya ingin memprotes keputusan Anda yang hanya membawa Saudara Sulung dan Saudara Kedua," kata Yao Lu. "Kekuatan kultivasi saya berada tepat di bawah Saudara Sulung, dan saya jauh melampaui Saudara Kedua."

Yao Lu melanjutkan argumennya dengan logis. "Turnamen ini adalah ajang politik untuk menunjukkan kekuatan klan. Jika Keluarga Yao hanya diwakili oleh dua putra, itu menunjukkan seolah-olah kita kekurangan bakat muda. Mengapa Anda tidak mengizinkan saya ikut serta, setidaknya sebagai cadangan, Ayah?"

Wajah Yao Kang tetap tenang, namun aura otoritasnya sedikit mengeras.

"Lu'er, aku tahu kemampuanmu," jawab Yao Kang. "Namun, fokus kita saat ini adalah pada citra. Huang'er adalah kebanggaan klan, dan Fang'er adalah putra yang bersemangat. Mereka adalah representasi yang cukup."

Yao Kang kemudian menyandarkan punggungnya ke kursi, sorot matanya kini mengandung instruksi rahasia.

"Selain itu," lanjutnya dengan suara yang lebih rendah, "aku memiliki tugas penting lain untukmu, Lu'er. Tugas yang jauh lebih penting daripada beradu tanding di arena."

Yao Lu segera mengerti. Perannya bukan di panggung.

"Ayah ingin saya mengawasi sesuatu?" tanya Yao Lu.

Yao Kang mengangguk samar. "Aku ingin kau mengawasi perkembangan di dalam klan. Khususnya, setelah insiden kecil kemarin. Ham Bo dipermalukan, dan Fang'er menjadi marah."

"Aku ingin kau tetap berada di kediaman, mengawasi pergerakan Yao Ming dan memastikan bahwa insiden memalukan lainnya tidak terjadi sebelum turnamen. Jika Yao Ming benar-benar memiliki kekuatan tersembunyi, aku ingin kau yang pertama tahu," perintah Yao Kang. "Ini adalah tugas strategis, Lu'er. Bukanlah penghinaan."

Yao Lu, yang memang sudah tertarik pada kebangkitan misterius Yao Ming, segera tersenyum tipis.

Rasa frustrasinya mereda, digantikan oleh kegembiraan licik. Tugas ini memberinya otoritas untuk menyelidiki secara bebas.

"Saya mengerti, Ayah. Saya akan menjaga klan dan mengawasi situasi," jawab Yao Lu, membungkuk dalam-dalam. "Anda bisa mengandalkan saya. Tidak ada rahasia yang akan lolos dari mata saya."

Dengan jaminan itu, Yao Lu meninggalkan ruangan.

Meskipun ia tidak mendapatkan panggung yang ia inginkan, ia mendapatkan izin ayahnya untuk fokus pada misteri yang paling menarik di seluruh Keluarga Yao saat ini: si 'sampah keluarga' yang tiba-tiba bangkit.