Alya adinda salsabila seorang siswi pintar, cantik, dan populer di SMA prestasi jakarta.
Valen raka nugraha seorang murid terganteng, dingin, cuek, dan dia adalah musuh bebuyutan Alya sejak SMP.
keduanya tidak pernah akur selalu saja bersaing dan saling menjatuhkan secara halus.
namun siapa sangka,suatu malam orang tua mereka memberikan kabar yang mengejutkan Alya dan Valen.
"apa??, gak salah dengar, gua gak mau dijodohin sama dia apalagi kalau sampai menikah! "ucap Alya.
"emang lu pikir gua mau sama lu" ucap Valen.
namun sebanyak apapun mereka menolak permintaan orang tua mereka tidak bisa ditolak jadi terpaksa mereka berdua harus menikah secara diam-diam.
ditambah lagi aturan sekolah yang melarang untuk menikah, kalau sampai melanggar akan dikeluarkan oleh sekolah itu.
bagaimana kisah mereka selanjutnya??
yuk mampir
IG:qilla_kasychan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kasychan_A.S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34-i love you
"yang" panggil Valen
"apa? " tanya Alya
"masih mual? " tanya Valen
"udah mendingan sih yang" ucap Alya
“Yang…” panggil Valen lagi, kali ini suaranya lebih pelan.
Alya menoleh sambil masih memegang bantal.
“Apalagi?”
Valen melihat Alya lama, kayak lagi ngecek sesuatu.
“Alya yakin udah mendingan?”
“Iyaaa,” jawab Alya sambil sedikit meringis. “Tadi cuma kebanyakan jalan sama ngantuk.”
Valen menghela napas lega, tapi wajahnya masih keliatan khawatir.
“Kalau mendadak mual lagi bilang aku ya. Jangan diem-diem.”
Alya mengangguk.
“Iya, aku bilang, yang.”
Valen langsung tersenyum kecil manis banget sampe Alya otomatis ikut senyum walau malu.
Lalu, tanpa ngomong apa-apa, Valen berdiri dan mengambil selimut tipis yang tergeletak di sofa. Dia kembali mendekat, menutupkan selimut ke kaki Alya.
Alya mengerjap.
“Ngapain sih?”
“Biar nggak masuk angin,” jawab Valen sederhana.
Alya menatap Valen beberapa detik, hatinya ngegemes sendiri.
Valen duduk di samping Alya, condong sedikit mendekat.
“Alya…”
“Hm?”
“Tangan sini,” ucap Valen sambil mengulurkan tangannya.
Alya mengerutkan dahi.
“Buat apa?”
“Pegang tangan aku,” ucap Valen singkat.
Alya mendengus kecil. “Aneh.”
Tapi akhirnya dia tetap memberikan tangannya.
Valen menggenggam tangan Alya pelan, hangat banget.
Dia menatap Alya sebentar, senyumnya lembut.
“Soalnya kalau kamu keliatan nggak enak badan… aku ikut nggak tenang.”
Alya menatap wajah Valen yang keliatan tulus banget, pipinya merona tipis.
“…yang.”
“Ya?”
“Makasi ya.”
Valen mengangkat alis. “Buat apa?”
“Buat… ya semuanya.”
Valen tersenyum sambil meremas tangan Alya sedikit.
“Anything for you, sayang.”
Alya langsung menunduk cepat.
“Hush jangan gombal!”
Valen tertawa kecil, lalu mengusap kepala Alya pelan.
“Tapi kamu suka, kan?”
Alya diam sebentar.
“…dikit.”
Valen nyengir puas.
“Lumayan.”
Alya masih menunduk, pura-pura fokus ke snack di pangkuannya padahal wajahnya udah merah cringe cute level maksimal.
Valen yang melihat itu malah makin senyam-senyum sendiri.
“Yang,” panggil Valen lagi, lembut.
Alya mendesah pelan.
“Apa lagi, Yang…”
Valen memiringkan kepala, matanya nyempit lucu.
“Kamu ngantuk ya?”
“Enggak.”
Jawab Alya cepat… terlalu cepat sampai Valen langsung tau itu bohong.
Valen menyikut pelan lengan Alya.
“Ngaku ajaa.”
Alya menguap kecil tanpa sadar.
“Tuh kan.”
Alya manyun.
“Ya dikit…”
“Merem sini,” ucap Valen sambil menepuk pelan bahunya sendiri.
Alya melotot kecil.
“Ngapain? Mau jadi bantal hidup?”
“Iya,” jawab Valen tanpa malu sedikit pun.
Alya geleng-geleng.
“Tuh kan, percaya diri banget.”
“Tapi kamu suka,” balas Valen cepat.
Alya mau menyangkal… tapi dia malah diam, karena iya, dia suka.
Akhirnya Alya mendekat pelan, menyender ke bahu Valen.
Begitu kepalanya nyentuh, Valen otomatis menahan napas sebentar, jantungnya berdetak kenceng banget.
“Yang…” panggil Alya lembut.
“Hm?”
“Aku berat nggak?”
“Nggak. Yang berat itu kalo kamu jauh,” jawab Valen santai banget.
Alya langsung mencubit pinggang Valen.
“Ssssst!” Valen meringis.
“Aduh! Sakit tau!”
“Makanya jangan gombal!”
Valen nyengir tetep aja senyum kayak habis menang lotre.
Dia mengusap pelan lengan Alya yang sedang nyender.
“Yang.”
“Apa lagi…” Alya separuh mengantuk.
“Kalo kamu capek, mau tidur, tidur aja. Aku jagain.”
Alya membuka sebelah matanya, melihat Valen sebentar.
Valen menatap Alya tanpa bercanda, lembut banget.
“Aku selalu jagain kamu.”
Alya akhirnya memejamkan mata, napasnya mulai teratur.
Setelah Alya benar-benar tertidur, Valen menatap wajah Alya lama, ekspresinya berubah jadi hangat banget.
Pelan-pelan, dia merapikan poni Alya yang jatuh ke wajahnya.
“Tidur yang nyenyak ya, sayang…”
Dan Valen tetap diam di situ, nggak gerak sedikit pun, cuma buat memastikan Alya nyaman.
"I love you Alya adinda salsabila"ucap Valen
" I love you too Valen"ucap Alya tanpa sadar tiba-tiba dia terbangun
Valen terkejut
"coba ulangil lagi" ucap Valen
"I love you too Valen raka nugraha" ucap Alya