Bagaimana jadinya kalau niat hati hanya ingin membantu malah di pintai menjadi ibu bagi anak yang baru kamu kenal belum ada 24 jam?
Ingin tau bagaimana keseruan dan ceritanya, mari merapat sayang. kita baca bareng bareng, siapkan kopi😄😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rmauli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
0019
Melihat mata zela yang berkaca kaca membuat Rey panik, ia kesal terhadap ide Juan si playboy itu.
“ dasar Juan playboy. awas saja kau, aku akan memotong gaji mu karena ide aneh mu membuat Zela menangis seperti ini” umpat Rey kesal di dalam hati nya
“ hei, Zela kau kenapa. Jangan membuatku khawatir begini” ucap Rey lembut memegang lengan zela
“ eh… aku hanya teringat mendiang mama mas. Mama juga dulu sering sekali membelikan Zela buket seperti ini” ucap Zela lirih sambil mengusap buket bunga pemberian Rey itu
“ oh, aku kira kamu kenapa napa sampai nangis begitu.” Ucap Rey
“ kau menyukai bunga ini?” Tanya Rey
“ EMM.. aku sangat menyukai nya sejak aku kecil” ucap Zela mengangguk angguk kecil
“ sudahlah jangan menangis lagi, ibumu sudah bahagia di sana. Jika kamu memang menyukai, mulai hari ini aku akan selalu membawakan mawar merah kesukaanmu kemari” ucap Rey menatap Zela lekat lekat
“ ahhh.. benarkah!” ucap Zela sambil tertawa kecil
“ kau cantik saat tertawa Zela, aku sudah memilihmu menjadi kekasihku. Aku berjanji akan menjaga dan membahagiakanmu” ucap Rey benar benar tulus bahkan Zela dapat melihat nya.
“ terima kasih, sudah memilihku walaupun kita belum saling mencintai tapi mas Rey sangat pengertian kepadaku” ucap Zela
“ untuk apa kau berterima kasih, itu sudah tugasku selaku kekasihmu. Kau berhak bahagia Zela ” ucap Rey mengelus rambut Zela
“ aku hanya ingin meminta agar kau dapat membuka hatimu kepadaku, si dudu beranak 1 ini” ucap Rey sambil tersenyum tipis
“ baiklah om duda aku akan berusaha membuka ruang hatiku yang terbuat dari baja ini untukmu” ucap Zela sambil tertawa sedangkan Rey menekuk wajah nya
“ apa aku setua itu? Aku bahkan masih berusia 29 tahun” ucap Rey tak terima di katain om oleh Zela
“ tentu saja,” ucap zela sambil tertawa lepas
“ kau. membuatku tak bisa berkata kata lagi” ucap Rey sambil ikut tertawa setelah iya selesai mengucapkan kalimat itu, Zela yang mendengar perkataan rey sampai memukul mukul laki nya saking ngakak nya
“ uff..uff, udah udah.. perutku sakit” ucap Zela di sela sela tawa nya
Saat mereka asik tertawa Zela terperanjat kaget saat mendengar boom lokal yang keluar dari arah Rey, begitu pula dengan Rey yang sama terkejutnya ia tak menyangka ia akan kembali kelepasan saat bersama dengan Zela.
Tut…….tut….tutttttt
Suara kentut bak boom yang sangat keras, dengan pelaku Reyhan si pria ES.
“ hahahaha” suara tawa Zela memenuhi ruangan itu, Rey pun ikut tertawa karena kelakuan konyol nya itu, dan saat Rey tertawa suara kentut sialan itu kembali terdengar hingga membuat Zela tertawa terbahak bahak.
Tut..tut..prettt
“ Hahahaha, astaga astaga. Perut gue kram” ucap Zela di sela sela tawa nya sambil memukul perutnya yang kram karena tertawa. Rey yang sudah sangat malu hanya bisa tertawa kecil sambil menggaruk kepala nya yang tak gatal, ia sangat malu melihat azela.
“ astaga mas, apa itu?” Tanya Zela sambil tertawa, ia sudah berusaha keras untuk mengendalikan diri nya agar tidak tertawa lagi tapi tidak bisa.
“ hehehehe, sorry kelepasan zel” ucap Rey cengengesan
“ uffff,… is oke mas” ucap Zela setelah sudah dapat mengerem tawa nya
“ emm..ma..mas. mau balik dulu nya. Em aku akan datang lagi besok ngantar bunga untukmu” ucap Rey terbata bata saking grogi karena malu
“ haha, baiklah mas. Btw wajah mas kok merah nya?” Tanya Zela pura pura tak tau sambil sedikit tertawa
“ eh, ini karena panas, ya..ya panas. Di sini sangat panas” ucap Rey sambil berpura pura mengipas wajahnya menggunakan tangannya
Sedangkan Zela hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan Rey. Bagaimana bisa panas sedangkan di ruangan itu sudah ada AC yang cukup besar.
“ baiklah, hati hati di jalan mas” ucap Zela
“ baiklah, mas pulang ya. Eh iya kata Aiden nanti mampirlah sebentar ke rumah Aiden ingin mengatakan sesuatu denganmu” ucap Rey menyampaikan pesan dari sang anak
“ oke, nanti aku akan datang.” Ucap Zela
“ nanti aku akan menjemputmu kembali agar kita pulang bareng jadi tunggu mas ya.” Ucap Rey sambil berdiri
“ benarkah, uff.. syukurlah setidak nya uangku tidak akan berkurang” ucap Zela tenang sedangkan Rey terkekeh
“ dah, mas pamit dulu” ucap Rey sambil mengelus rambut Zela dengan lembut.
Zela yang mendapat perlakuan manis dari Rey terdiam mematung bahkan ia tidak sadar Rey sudah tidak ada lagi di sana.
“ uuuu, dia ternyata bisa manis juga” ucap Zela dengan suara kecil sambil tersenyum, pipi nya bahkan terasa memanas karena tersipu akan perlakuan manis tadi.
“ lama lama aku bisa meleleh akan perlakuan beruang kutup itu” ucap Zela sambil memegang pipi nya
“ oy.. kesambet setan entar baru tau rasa” ucap Celsi yang tiba tiba sudah ada di situ hingga membuat Zela terperanjat kaget karena nya.
“ uff…, kau ngagetin aja tau nya cel” ucap Zela kesal
“ eh… ni anak. Kayak mana ngagetin aku bahkan sudah memanggil mangilmu sejak tadi tapi kau tidak meresponnya karena kau asik melamun, bestie ” ucap Celsi
“ benarkah. Seperti nya kau salah lihat, aku tak melamun” ucap Zela mengelak
“ terserahlah terserah. Oh nya kalian ngapain aja di sini tadi” ucap Celsi menyelidik
“ ngapain apanya. Kita hanya ngobrol doang” ucap Zela menuju kursi kerja nya
“ masa, ngobrol doang. Lo yakin gak ngapain pain, secara kalian kan sudah jadi kekasih” ucap Celsi yang tidak percaya akan perkataan zela
“ astaga cel, kita hanya ngobrol biasa aja serius.” Jawab Zela
“ kalau nggak lakuin yang aneh aneh kenapa muka tuan Rey tadi memerah sama muka lo juga merah tu ” ucap Celsi memainkan alis nya
“ astaga, kita hanya pecanda aja tadi sambil ketawa sampai ni wajah merah” jawab Zela
“ sudah lo ke sana gih, entar aku potong gajimu baru tau rasa” ucap Zela
“ ya, elah zel. Gitu amat sama sahabat sendiri” jawab Celsi manyun
“ kan ini memang jam kerja Celsi ku sayang” ucap Zela
“ ya, udah deh. OHH ya, tugas kampus kemarin kamu udah siap?” Tanya Celsi
“ tentu saja, ini kan sudah hampir 1 minggu cel. Jangan bilang kamu belum siap” ucap Zela menyelidik
“ hehehe… sahabat ku ini memang sangat mengerti aku” jawab Celsi cengengesan
“ bagi dong sayang, adik bayiku yang imut dan menggemaskan” kata Celsi membujuk sang sahabat
“ kebiasaan panggil aku adik bayi ih, aku kan dah gedek. Bahkan umur kita sama kampret” jawab Zela
“ hahaha… kamu imut sih, lagian kan itu nama panggilan sayang aku sama kamu. Btw bagi ya” ucap Celsi sambil mengedip edipkan mata nya
“ dasar kamu, baiklah nanti akan aku fotoin ke kamu, udah puas.” Jawab Zela