Wont Let You Go

  Satu bulan kemudian,

 Pernikahan Jonathan dan Sherly sudah di depan mata. Tinggal 1 minggu berselang menjelang pernikahan mereka.

 Walaupun Sherly sempat menolak, tapi dengan paksaan dari kedua orang tua Jonathan akhirnya Sherly setuju.

 Begitu pula dengan Jonathan yang merasa terpaksa menyetujui pernikahan dengan Sherly akibat ancaman dari orang tuanya yang akan mencoret dirinya dari daftar pewaris.

 " Sudah kukatakan kalau aku tidak akan pernah menikahi Sherly. Aku hanya mencintai Selena dan aku akan kembali kepadanya " ucap Jonathan lantang saat kedua orang tuanya memintanya untuk segera menikahi Sherly.

 " Sadarlah ! Selena tidak akan bersedia kembali padamu. Apa yang kau lakukan sudah membuatnya kehilangan kepercayaan kepadamu. Bahkan mungkin rasa cintanya juga ikut hilang " sahut Nyonya Maria.

 " Tidak, aku yakin Selena masih mencintaiku. Mana mungkin dengan begitu mudahnya Selena melupakan hubungan kami yang terjalin sejak lama " sanggah Jonathan.

 Nyonya Maria tersenyum miring mendengar ucapan sang anak.

 " Kau pikir hanya karena kalian sudah menjalin hubungan sejak lama bisa mentolerir kesalahanmu itu ? Justru karena hubungan kalian yang terjalin sejak lama yang membuat Selena tidak akan menerimamu lagi " cetus Nyonya Maria.

 " Apa maksud mama bicara seperti itu ? " Jonathan melemparkan pertanyaan akan pernyataan yang dikatakan oleh ibu kandungnya itu.

 " Hubungan kalian yang telah terjalin lama, ternyata hanya membuat kekecewaan Selena semakin besar. Dia pikir sudah sangat mengenalmu, ternyata dia salah. Orang yang paling ia percayai justru menjadi orang yang mengkhianatinya. Kau merusak nilai dirimu yang telah tercipta dalam diri Selena. Semula dia yang begitu mencintaimu, bahkan menganggapmu sebagai sosok pahlawan dalam hidupnya justru kaulah yang merusak kepercayaan dirinya. Hilang semua kebaikan yang kau berikan karena perbuatan bodohmu itu " cecar Nyonya Maria dan semua perkataan ibunya itu langsung membungkam Jonathan.

 Jonathan menyadari apa yang dilakukannya sudah sangat melukai hati Selena. Bahkan bisa saja saat ini mantan istrinya itu jauh lebih terpuruk dibandingkan dulu.

 Jonathan mengusap wajahnya dengan kasar. Ia merutuki semua kebodohan yang dilakukannya yang justru membuat luka yang sempat terobati kini kembali terbuka bahkan lebih lebar.

 Maafkan aku, Selen...

 " Sudah kau sadari akibat dari perbuatanmu itu ? Luka fisik bisa kau hilangkan. Tapi luka di hati, seeffort apapun kau memperbaikinya tetap akan meninggalkan torehan " tambah sang ibu kembali.

 Jonathan bergeming, ia tak lagi membantah.

 " Papa dan Mama tidak mau mendengar alasan apapun lagi. Saat ini, kau memang harus menikahi Sherly. Lakukan karena kau memang bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan. Jangan sampai ada Jonathan lain, yang menyakiti perasaan istrinya hanya karena tidak menjadi yang pertama. Dan jangan sampai Sherly menjadi Selena kedua, dikarenakan suaminya mencari rasa yang tidak ia dapatkan saat pertama kali " tegas Tuan Simon berucap.

 " Jika kau bersikeras untuk tidak menikahi sekretarismu itu, papa pastikan kau tidak akan mendapatkan sepeser pun harta warisan kami " ancam Tuan Simon kemudian, yang membuat Jonathan semakin tak kuasa untuk menolak permintaan kedua orang tuanya.

 Dan akhirnya, dengan berat hati Jonathan pun menyetujui keinginan orang tuanya. Tidak, bukan hanya keinginan orang tuanya tapi ini juga keinginan Selena.

 Sementara itu, di dalam kantor Selena. Seorang wanita tengah duduk berhadapan dengan Selena. Wanita itu tak lain adalah Sherly. Teman berbagi ranjang mantan suaminya.

 Sherly duduk dengan kepala tertunduk. Ia tak berani menatap wajah mantan istri dari calon suaminya.

 " Kedatangan saya kemari untuk meminta agar Nyonya kembali lagi kepada Tuan Jonathan. Saya tahu jika Tuan Jonathan sangat mencintai anda. Masih ada waktu sebelum hari pernikahan tiba, jika anda setuju kalian bisa kembali menikah... "

" Tidak ! Tidak akan ada pernikahan kembali antara aku dan Jonathan. Semua sudah berakhir saat dia memutuskan untuk mengkhianati pernikahan kami " tukas Selena

 " Maafkan saya, nyonya. Seandainya saja saya tidak mengatakan ide bodoh kepada Tuan Jonathan " Sherly mengucapkan dengan penuh penyesalan.

 " Tidak perlu meminta maaf, ini sudah Suratan takdir " ucap Selena lagi.

 " Tapi, Nyonya....Jangan mengorbankan masa depan anda hanya demi masa depan saya "

 " Aku tidak mengorbankan masa depanku. Aku hanya khawatir, apa yang menimpaku juga akan terjadi padamu " ucap Selena.

 " Maksud anda, Nyonya ? " tanya Sherly yang nampaknya penasaran untuk mengetahui apa yang terjadi.

 Selena menghela nafasnya. Sepertinya ia harus membuka cerita masa lalunya kepada wanita ini.

 " Aku dan Jonathan saling mengenal sejak lama. Dan akhirnya kami pun menjalin hubungan sebagai kekasih. Setelah cukup lama menjalin kasih, akhirnya kami memutuskan untuk menikah. Hingga tragedi terjadi 2 minggu menjelang pernikahan kami. Aku kehilangan kehormatanku sebagai seorang wanita dan aku tidak tahu siapa yang merenggutnya " cerita Selena.

Sherly terkesiap mendengar penuturan Selena. Ia tak mengira ternyata ada cerita memilukan dalam hidup Selena.

" Aku berniat membatalkan pernikahan, tapi Jonathan dengan tegas menolak. Ia berkata jika ia tak mempermasalahkan hal itu dan tetap menikahiku. Kehidupan pernikahan kami selalu dipenuhi oleh cinta. Sampai akhirnya, kau tahu sendiri apa yang terjadi " ucap Selena mengakhiri cerita mengenai kisah perjalanan cintanya bersama Jonathan.

Sherly merasa semakin bersalah. Jika saja ia tidak datang meminta bantuan dan menawarkan dirinya saat itu kepada Jonathan, tentu perpisahan antara Selena Jonathan tidak akan terjadi.

" Maafkan saya, nyonya... Seharusnya saat itu, saya tidak datang meminta bantuan Tuan Jonathan " sesal Sherly.

" Aku sudah memaafkanmu. Aku tahu kau melakukannya demi keselamatan ibumu. Aku hanya kecewa saja terhadap Jonathan. Ternyata walaupun ia menerimaku tapi dirinya masih menginginkan hal itu. Sesuatu yang tak bisa aku persembahkan sebagai wanita yang ia nikahi " ucap Selena lirih.

" Tapi, anda tidak perlu meminta Tuan Jonathan untuk menikahi saya, nyonya. Saya tahu ini resiko yang saya ambil dan saya sudah mendapatkan keuntungan dengan melihat ibu saya bisa sehat kembali " ucap Sherly.

" Aku tidak ingin, jika suatu saat nanti kau menikah, suamimu nanti akan bertindak seperti Jonathan karena tak mendapatkan haknya sebagai yang pertama. Jonathan yang mengambilnya, maka Jonathan pula yang harus bertanggung jawab " sahut Selena tegas.

" Lalu bagaimana dengan anda, Nyonya ? "

" Aku... Aku sudah merelakanmu menjadi istri Jonathan. Jadilah istri yang baik untuknya. Kau memiliki kelebihan yang tak aku miliki, jadi aku yakin kau akan bisa mengambil hati Jonathan dan kalian akan hidup bahagia " jawab Selena.

Sherly hanya bisa mengangguk pelan. Ya, harapannya jika dia menikah adalah hidup bahagja bersama pasangannya.

" Semoga anda mendapatkan pasangan yang yang terbaik, nyonya. Yang sangat mencintai anda dan selalu berusaha untuk membahagiakan anda. Saya yakin, Tuhan sedang mempersiapkan pasangan terbaik untuk wanita sebaik dan secantik anda " doa Sherly yang diamini oleh Selena.

Pikiran Selena tertuju pada seorang pria yang sudah berhasil mengobrak-abrik hatinya belakangan ini.

Apakah pria itu dirimu ?