NovelToon NovelToon
MALAM TELAH TIBA

MALAM TELAH TIBA

Status: tamat
Genre:Misteri / Horor / Game / Horror Thriller-Horror / Bullying dan Balas Dendam / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: jewu nuna

Sekelompok siswa SMA dipaksa memainkan permainan Mafia yang mematikan di sebuah pusat retret. Siswa kelas 11 dari SMA Bunga Bangsa melakukan karyawisata. Saat malam tiba, semua siswa di gedung tersebut menerima pesan yang menunjukkan permainan mafia akan segera dimulai. Satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah dengan menyingkirkan teman sekelas dan menemukan Mafia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jewu nuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Muat Ulang

Khalil meringis saat rasa sakit menjalar dikepalanya, lagi? Pada layar yang menampilkan wajah teman-temannya, terutama dirinya sendiri.

“Apa yang kalian lakukan?”

Wanita paruh baya itu tersenyum. Menyambut kedatangan pria itu, lagi.

“Bagaimana rasanya mati? Sudah sangat menyakitkan?”

Khalil terdiam, mencoba mencerna apa yang telah terjadi. Seingatnya dia sudah tidak kembali pada tempat ini beberapa bulan yang lalu tapi, kenapa tampak begitu jelas dia ada disini lagi?

"Kita cukup bingung kenapa Merah memilih untuk menyerah dan membela kalian termasuk kamu, Khalil. Katakan apa yang membuatnya seperti itu?”

“Aletha itu Merah?”

“Kamu tidak menyadarinya, kalau Merah hanyalah karakter yang kita buat untuk mengalahkan kalian di game ini?”

Khalil menghela napas panjang, menelan ludahnya susah payah saat menyadari apa yang telah terjadi padanya hanya sebuah manipulasi otak.

“Kenapa malah diam? Kembali ke tempatmu,”

“Kenapa?”

“Kenapa apanya?! Kamu dan semua teman-temanmu yang memulai semuanya?! Mereka yang menuang bensin ke api yang sudah berkobar!”

Setetes air mata jatuh bersama lirih tangis tak bersuara, “jangan pernah berpikir kalian akan terbebas dari sini!”

“Tolong, aku mohon jangan”

“Katakan apa yang kau lakukan padanya, aku tidak pernah punya waktu untuk meladeni bocah ingusan sepertimu”

“Tolong bebaskan mereka, kalian bebas melakukan apapun padaku tapi bebaskan semua orang!”

“Membebaskan kalian? Oh astaga!” Ibu Aletha tertawa, “jangan kira sekalipun kamu tidak ikut campur dengan perundungan anak kita, kamu bisa seenaknya begini!”

“Aku akan katakan semuanya, tapi lepaskan semua temanku!”

“Katakan” Ibunya Aletha menghela napas panjang. Menunggu jawaban Khalil, “katakan cepat”

Khalil menelan ludahnya susah payah. Ingatan itu, kenapa rasanya ingin membuat kepala Khalil meledak? Apalagi ketika melihat ekspresi Arsya yang semakin terluka di tempatnya sekarang.

“Aku tidak begitu dekat dengan teman gadis tapi,”

“Tapi?”

Khalil menangis, lagi, “kalian harusnya mengerti kenapa aku membantunya, aku tidak ingin teman-temanku terluka,”

Ayahnya Aleha menghela napas, menarik istrinya yang hampir tersulut emosi dengan tangis yang tiba-tiba pecah.

“Aku terluka ketika kabar itu mulai simpang siur, aku mencari keberadaan Aletha tapi sayangnya aku terlambat!”

“Jangan pernah berbohong pada kami?!”

Khalil menggeleng, “Aletha tidak akan membantuku menyelesaikan ini semua tanpa alasan, semua orang memang menyakitinya tapi bagi gadis itu, aku tidak!”

“Kembali ketempatmu”

“Kalian akan bebaskan kami?!”

“Aku akan mengatur ulang sistemnya”

“Kau bilang akan membebaskan kita semua?!”

“Kembali ketempatmu atau kalian tidak akan pernag kembali?!” Runtuknya, “turuti apa mauku sebelum semyanya jadi semakin kacau!”

“Tapi kau harus berjanji untuk membebaskan kami, aku mohon” lirihnya.

Sepasang suami istri itu sempat saling pandang sebelum kembali menatap Khalil, “kalau kau memenangkan permainan ini, kita akan membebaskanmu”

Khalil menghela napas, mengangguk setuju. Lagian dia juga tidak punya pilihan, yang dia butuhkan sekarang adalah membantu semua temannya untuk keluar dari neraka ini.

"Jangan pernah mengecewakan atas kepercayaan yang sudah kamu berikan"

Khalil menitihkan air mata, tepat saat ayahnya Aletha membantunya memasang kembali kabel yang terhubung di pelipisnya.

"Aku minta maaf, aku minta maaf"

"Ini bukan salahmu, selesaikan semuanya, dan kita akan membantumu terbebas dari rasa bersalah ini, Khalil" Ayahnya Aletha mengusap puncak kepala Khalil, bersama manik yang terpejam secara sendirinya. Dengan napas teratur, Khalil kembali pada rencana yang pernah dia pikirkan dengan keras.

1
suka baca
baguss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!