NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Menikah

Tiba-tiba Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Hardianti

Zira Azizah tidak pernah mempunyai keinginan sedikit pun untuk menikah diusianya yang masih muda namun apa daya sang ayah tiba-tiba meminta nya untuk menikah padahal ijazah sekolah SMA pun belum ia terima .


Ikuti kelanjutan nya dan jangan lupa mohon dukungan nya 🙏🙏🙏.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Hardianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 ~ Kampus

 Zira dan kedua temannya berkeliling memutari kampus , mereka pun mencari-cari informasi tentang kampus dan jurusan yang akan mereka ambil .

Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka apalagi dengan para kaum laki-laki bahkan sampai ada yang menggoda Zira dan kedua temannya.

Puas mengelilingi kampus , Zira dan kedua temannya langsung melimpir ke kantin yang ada dikampus .

" Mau pesen apa mbak ? " , tanya ibu kantin yang bernama ibu Arni .

" Mmm saya mau spaghetti yang pedas 1 ya Bu " , jawab Sofi ramah .

" Saya juga sama bu spaghetti , kamu mau pesan apa Ra ? " , timpal Venti sekaligus bertanya pada Zira .

" Samain aja " , jawab Zira yang bingung karena melihat menu makanan yang cukup banyak .

" Minumannya mau sekalian pesan ? " , tanya Bu Arni lagi ramah .

Zira dan kedua temannya saling lirik .

" Jus alpukat Bu " , jawab Ketiganya kompak .

" Aduh kompak bener " , balas Bu Arni terkekeh.

Zira , Sofi dan Venti pun ikut terkekeh.

" Ya sudah kalau begitu mohon ditunggu ya , silahkan duduk dulu nanti ibu antar " , ucap Bu Arni lagi dan Zira serta kedua temannya langsung mengangguk .

Zira , Sofi dan Venti mereka duduk disalah satu kursi seraya menunggu pesanan mereka .

'' Gimana jadi kan kita kuliah disini ? " , tanya Sofi seraya menatap Zira dan Venti berganti.

" Jadilah masa iya gak jadi bukankah ini kampus yang selalu di idam-idamkan oleh kita " , jawab Venti mantap .

" Iya bener , pasti jadilah kita tinggal daftar aja kan " , timpal Zira dan dianggukan oleh Sofi .

" Mudah-mudahan kita bisa terus bareng-bareng ya " , ucap Sofi penuh harap .

" Aamiin " , jawab Venti dan Zira berbarengan.

" Ra meja sebelah sana kayanya merhatiin kamu terus deh " , ucap Venti sedikit berbisik.

" Udah ga usah dihiraukan pura-pura gak tau aja " , jawab Zira pelan .

" Iya udah biarin aja kamu kaya yang gak tahu Zira aja Ven " , timpal Sofi ikut menimpali.

" Memangnya apa ? " , tanya Venti yang tidak mengerti.

" Ya kalau kamu pergi bareng sama Zira yang sudah pasti bakal jadi pusat perhatian tapi kamu jangan kepedean ya ha ha " , jawab Sofi yang diakhiri dengan tawa nyaringnya.

Iya sudah tidak aneh lagi jika berpergian bareng Zira pasti mereka akan menjadi pusat perhatian karena kecantikan Zira ditambah ia selalu berpenampilan rapi dan bersih walau tidak dipungkiri Sofi dan Venti juga sama-sama cantik.

" Jangan lebay deh itu perasaan kalian aja " , timpal Zira acuh .

Tak lama pesanan mereka datang , Zira , Sofi dan Venti langsung melahapnya karena cukup cape ternyata mengelilingi sekitaran kampus , itu pun belum semua dikelilingi.

" Mmmm ini spaghetti nya - " , Ucap Zira seraya menjeda perkataan nya , ia teringat dengan sesuatu .

" Kenapa dengan spaghetti nya Ra ? " , tanya Sofi menatap Zira .

" Iya kenapa dengan spaghetti nya ? , kebiasaan ni kalau ngomong gak pernah diterusin " , timpal Venti yang juga ikut bertanya .

" Sabar dong " , balas Zira seraya cengengesan .

Sofi dan Venti hanya menggelengkan kepalanya.

" Spaghetti nya enak banget jadi keinget sama masakannya Abang " , tutur Zira tersenyum.

" Bang Ziddan juga suka masak Ra ? " , tanya Sofi tak percaya.

" Uhukh uhukh " , Zira tersedak makanannya ia kaget sendiri hampir saja Zira keceplosan menyebut nama suaminya , karena spaghetti yang ia pesan sama dengan hasil masakan Gaffi .

" Kenapa kamu Ra ? , santai aja makannya gak ada yang minta kok " , tanya Sofi lagi seraya memberi kode pada Venti .

" Ngga gak papa ko " , jawab Zira tersenyum setelah membasahi tenggorokan .

Lagi asik menikmati Spaghetti dengan kedua teman-teman tiba-tiba ponsel Zira berbunyi pertanda ada yang menelpon.

" Siapa Ra kenapa gak diangkat ? " , tanya Venti menatap Zira .

Zira menatap layar ponselnya dengan nama kontak my Husband ❤️ ternyata yang memanggil nomornya .

" Ini Abang " , jawab Zira seraya menampilkan barisan giginya yang putih.

" Ya udah kenapa gak diangkat ? " , tanya Venti bingung begitu pun dengan Sofi .

" Gapapa lagi ingin menikmati makan aja " , jawab Zira beralasan seraya kembali memasukan ponselnya ke tas .

Tak lama ponsel Zira berdering kembali .

" Duh ganggu aja gak tahu apa ya orang lagi makan enak " , omel Zira kesal .

" Udah angkat dulu aja Ra , siapa tahu penting " , ujar Sofi dan dianggukan oleh Venti yang juga setuju dengan perkataan Sofi .

Zira pun langsung merogoh ponselnya yang ada didalam tas dan ia melihat layar ponselnya yang tertera nama my husband ❤️ yang kembali memanggilnya .

" Halo Assalamualaikum" , salam Zira malas .

" Wa'alaikum salam, kamu dimana dek ? , kenapa tadi telpon Abang gak dijawab ? , kamu lagi apa sebenarnya ? " , jawab Gaffi seraya bertanya banyak hal .

" Hmmm " , terdengar Zira menghela nafas panjang.

" Dek kamu dengar Abang kan ? " , tanya Gaffi di seberang sana yang memang mengkhawatirkan Zira .

" Iya iya , Zira lagi di kantin kampus lagi makan " , jawab Zira jujur .

" Beneran kamu lagi di kantin kampus ? , sama siapa aja kamu disana ? " ,tanya Gaffi beruntun.

" Ya beneran masa iya bohong , sama Venti , Sofi " , jawab Zira malas .

" Cuman Sofi dan Venti gak ada temen yang lain ? " , tanya Gaffi lagi .

" Ya cuman Venti sama Sofi aja ya kali mau sekampung " , jawab Zira lagi kesal .

" Ya kali ada teman cwo nya ? " , balas Gaffi yang kini mulai tenang mendengar keadaan istrinya.

" Dih curigaan banget jadi orang " , timpal Zira.

" Ya gapapa abis kamu cantik pasti banyak cwo yang suka " , balas Gaffi seraya terkekeh.

" Blush " , Zira menjadi salah tingkah dan kedua pipinya langsung memerah bak kepiting rebus .

" Udah ah Zira mau lanjut makan lagi " , pamit Zira.

" Ya udah deh , selamat makan sayang , makan yang banyak ya biar tambah chubby " , ucap Gaffi dengan senyum-senyum sendiri .

" Hmmm Assalamualaikum" , salam Zira seraya salah tingkah .

" Waalaikumsalam , kalau udah selesai kasih tahu abang ya biar Abang jemput " , jawab salam Gaffi seraya mengingatkan.

" Iya " , jawab Zira dan langsung mematikan sambungan teleponnya.

" Siapa Ra ? " , tanya Venti yang merasa aneh dengan Zira .

" Telpon dari Abang " , jawab Zira berbohong.

" Bang Ziddan ? " , tanya Venti memastikan .

" Ya iyalah Ven , memangnya Zira punya Abang selain bang Ziddan ? " , timpal Sofi .

" Ya tapi kok beda banget ra ?, kamu keliatan lagi nerima telpon dari pacar " , tanya Venti lagi yang menaruh curiga .

" Kelihatan salah tingkah gitu " , ucap Venti lagi .

" Ah Ngada-ngada aja kamu ven , itu mah perasaan kamu aja kali " , jawab Zira beralasan , ia harus pintar-pintar menyembunyikan status nya jangan sampai teman-teman nya tahu kalau Zira sudah menikah.

" Tapi aku juga ngerasa ada yang aneh sama kamu Ra " , Timpal Sofi seraya menatap Zira dan Venti bergantian .

" Iya bener kan Sof , aku juga ngerasa kaya gitu " , balas Venti membenarkan perkataan Sofi .

 Zira meminum jus alpukat nya ,ia terdiam beberapa detik untuk menyembunyikan kegelisahan nya .

~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!