"Jika kau mau membantuku, Aku akan memberikan tubuhku padamu!" Liu Xian
Yin Hei Long yang sudah terkurung selama ribuan tahun merasa tertarik.
Berjumpa dengan berbagai macam orang hingga bertemu dengan Bai Caishen, pemimpin suku dewa dari dunia atas.
Iblis berdarah dingin yang kini menempati tubuh manusia mulai memiliki pandangan yang berbeda tentang seluruh dunia.
Mulai dari sini, kehidupannya akan berbalik arah sepenuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BaoshanSanren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34.AO FANG
34
.
Pagi hari puncak dari perayaan panen akan di gelar di alun alun ibu kota kekaisaran.
Hari ini tepat tujuh hari tujuh malam berlangsungnya festival panen raya di seluruh kekaisaran.
Seluruh warga berbondong bondong datang ke ibu kota untuk menyaksikan berbagai hiburan yang di sediakan.
Malam yang begitu ramai ini akan sangat di sayangkan jika terlewatkan begitu saja.
Bulan masih indah, setiap sudut bertabur berkah.
Malam ini adalah puncak dari festival panen raya yang begitu meriah.
Makanan dan arak memenuhi meja di sepanjang jalan ibu kota.
Tawa anak anak menggema menyenangkan.
Ibu kota kekaisaran yang di penuhi berbagai hal baik.
Bangunan dua lantai yang penuh dengan keindahan.
Tawa genit gadis gadis merayu pelanggannya.
Rumah besar di ujung pasar ibu kota yang begitu sempurna dengan plat nama "ao fang"
Dua pria dengan tudung kepala menutupi wajahnya.
Duduk sambil sesekali menenggak arak yang di tuangkan ke cangkirnya.
Lantai pertama ini di isi banyak sekali meja.
Tidak ada ruangan khusus atau pun sekat yang memisahkan mereka.
Bangunan yang begitu luas.
Seluruh meja terlihat penuh dengan tawa yang saling bersautan.
Penuh dengan wanita cantik di tiap meja.
Cantik, manja dan lihai merayu pelanggannya.
"Tuan~ Shisi tuangkan kembali untukmu.." ucap wanita yang duduk di samping Hei Hua.
"Baik!! Ayoo!! Ayo minum sampai mabuk!!" Seru Hei Hua bersemangat.
"Coba juga anggur ini, tuan mudaa.." Kata gadis satu lagi menyuapinya anggur hijau.
Tawa kerasnya terdengar sangat puas.
Di kiri dan kanannya duduk gadis gadis cantik yang menyenangkan.
Satu menuang arak, satu lagi menyuapinya buah.
Baru kali ini ia menemukan kehidupan yang begitu bagus.
Arak yang bagus, buah yang manis.
Di tambah sambil melihat gadis gadis cantik membuat nya semakin sempurna.
"Haha hahaha.." tawa Hei Hua seolah tak dapat di tahan.
"Minum lagi tuan mudaa.." kata gadis yang mengaku namanya adalah Shisi.
Melihat betapa senangnya pria dengan Surai merah tersebut.
Liu Xian yang masih menggunakan tudung kepala hanya tersenyum kecil.
Hei Hua memang begitu menyukai dunia manusia.
Meski saudara yang lain juga tertarik dengan dunia tempat entitas kecil dan lemah ini, bisa di bilang Hei Hua adalah maniaknya.
"Silahkan tuan muda.." Kata gadis di samping Liu Xian dengan sopan.
Gadis itu memberikan cangkir berisi arak yang baru saja ia tuangkan.
Liu Xian melihat nya sekilas.
Gadis di sebelah kirinya itu tampak cantik meski memiliki bekar luka di bagian alis kirinya.
Melihat itu, Liu Xian sedikit mengernyit heran, dari mana gadis penghibur itu mendapatkan luka di wajah?
Bukankah itu mengganggu pekerjaannya.
Tanpa berbasa basi, Liu Xian menanyakan secara langsung asal usul luka di wajah gadis itu yang seharusnya di jaga baik.
"Lukamu?" Tanya Liu Xian.
Gadis itu sedikit terkejut.
namun detik berikutnya ia sudah bisa kembali memasang senyum.
"Maaf jika mengganggu tuan muda.." Kata gadis itu merendah.
Namun detik berikutnya ia kembali membuka mulutnya.
"Sebenarnya ini luka lama, Aku tak sengaja terjatuh dan meninggalkan luka.." Jelas gadis itu yang membuat Liu Xian terkekeh pelan.
"Hahaha.. Hahaha .." Liu Xian melihat gadis itu dengan tatapan mengejek.
Detik berikutnya wajahnya berubah serius. "Kau bicara dengan orang dungu?" Sorot mata Liu Xian seolah dapat mengatakan bahwa ia merasa di hina.
Liu Xian dapat memastikan dengan sekali lihat bahwa bekas luka pada alis bagian kiri gadis itu jelas jelas adalah luka bekas sayatan pedang.
Hal ini dapat di pahami oleh pendekar yang berada di bidang tersebut. Memang orang yang tak berkemampuan akan mempercayai alasan bodoh yang di buat gadis itu.
Liu Xian yang mendengar gadis itu mencoba menipunya dengan kebohongan itu merasa di rendahkan.
Menyadari kebohongannya tak berfungsi, gadis itu segera berdiri dan membungkuk memohon ampun.
" Tuan muda!! Maaf kan Jia Jia yang tidak tahu diri ini.." kata gadis itu dengan bersungguh sungguh.
Hal ini menarik perhatian.
Seluruh pengunjung di meja sekeliling tampak memperhatikan.
Liu Xian hanya melambaikan tangan tak peduli.
Beberapa meja di sebrang mereka, ada gadis penghibur yang duduk di pangkuan pelanggannya.
Ia bahkan terlihat tidak menolak saat pelanggan itu meletakkan tangannya, meraba raba pahanya yang hanya tertutup pakaian tipis.
"Lihat itu.." Kata Liu Xian pada gadis di sampingnya.
Gadis itu lalu mengikuti arah pandangan luu Xian.
Ia tampak mendesah pelan saat melihat meja yang begitu berantakan.
"Maaf kan Jia Jia tuan muda.." Kata gadis itu.
Liu Xian mengernyit heran.
"Lalu kau, apa yang kau jual di sini?" Tanya Liu Xian membuat gadis di sampingnya terperangan kaget.
Hei Hua yang mendengar pertanyaan Liu Xian tak kalah kaget.
Tuannya itu begitu terus terang.
"Tuankuu.." Bisik Hei Hua sedikit mencondongkan dirinya pada pria di seberang nya.
"Hmm?" Liu Xian mengernyit heran.
"Jangan tanya begitu.." Kata Hei Hua kemudian.
Mendengar itu, Liu Xian makin bingung lagi. "Kenapa?.." Ia bertanya pada Hei Hua. "Bukankah harus memberikan baru bisa mendapatkan?" Liu Xian bertanya lagi.
"Haa? " mendengar itu, Hei Hua di buat tak dapat berkata kata. "Aisshhhh" Ia kemudian mendengus kesal .
Namun bukan tersinggung, gadis di sebelah kiri Liu Xian itu sangat bijaksana.
Ia segera berdiri memberi hormat lalu menjelaskan.
"Mohon maaf tidak menjelaskan lebih dulu, tuan muda.." Kata gadis yang mengaku namanya jia jia
"Sebenarnya saya bekerja sebagai pemain musim di tempat ini. Beberapa hari ini pengunjung begitu ramai, teman teman kami kesulitan. Oleh karena itu saya membantu di meja.." Jelas gadis itu kemudian.
"Emm.. " Liu Xian hanya mengangguk menanggapi.
"Jika berkenan, Jia Jia akan memainkan lagu untuk tuan muda sebagai permintaan maaf." Kata Jia Jia.
Begitu Liu Xian melambaikan tangan, Jia Jia segera bergegas mengambil sebuah pipa dari ujung ruangan.
Ia segera mengambil posisi dan mulai memetik senar hingga menghasilkan irama yang enak di dengar.
Makin lama, nada dari tiap petikan senar makin naik dengan cepat.
Meski orang lain menganggapnya hanya sebuah lagu untuk di dengar, Liu Xian dapat mengerti dengan jelas jika tiap petikan di iringi perasaan yang tulus dari gadis itu.
Dari kejauhan, Liu Xian memperhatikan jari jari gadis itu yang tampak sangat cepat dan lihai.
Makin cepat nadanya makin terlihat bersemangat.
Melihat itu Liu Xian tersenyum puas.
Tujuannya datang ke tempat hiburan ini sudah di dapat.
Gadis pintar dengan keahlian memainkan musik.
"Bagus, sangat bagus.." Puji Liu Xian saat lagu yang di mainkan gadis bernama Jia Jia itu berakhir.
Tanpa bicara, Liu Xian melemparkan sekantong koin berisi penuh dengan emas pada gadis tersebut.
"Hei Hua! Ayo.." Kata Liu Xian pada Hei Hua sebelum ia beranjak meninggalkan tempat hiburan tersebut.
"Terimakasih tuan muda!!" Seru gadis bernama Jia Jia itu ketika melihat isi kantong yang di lemparkan Liu Xian padanya.
.
_TOLONG BERIKAN BANYAK NASEHAT DAN CINTA UNTUK MEREKA SEMUA_
.
_TERIMAKASIH ATAS DUKUNGAN PARA PEMBACA_