Semua orang yang hidup di alam mistis lima persennya adalah reinkarnasi.
Kesempatan untuk menghidupkan orang yang telah mati, sudah terjadi dalam berbagai cara.
Awalnya aku bertekad ingin menghidupkan Kak Ying mantan pelayanku, tetapi cara siluman rubah putih di dunia ini tidak bisa diterima begitu saja.
Dia menghidupkan seseorang yang berarti bagiku, namun bukan seperti orang yang kukenal.
Selain itu, dunia ini juga memiliki banyak kultivator sesat yang mencoba mengendalikan manusia untuk dijadikan tumbal.
Saksikanlah perjalananku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syah raman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Sampingan - Jejak Kultivasi: Bab 4 (Bagian 1)
Ketika itu juga ada bencana yang terjadi di luar gua, tepatnya pada jalan masuk gua tersebut; Roles dan Ricka telah mengunci gua itu dengan segel dan beberapa batu... mirip seperti mengurung seekor ular atau landak agar tidak keluar dari sarangnya.
"Kau yakin mereka ada di sini?" Tanya Ricka sambil membenarkan kacamatanya.
"Tidak ada salahnya jika kita coba, tapi jejak Qi milik Garasena dan naga es sepertinya mengarah di sini."
Di sekeliling Roles dan Ricka, terdapat banyak serpihan es yang belum sepenuhnya meleleh.
"Kau betul juga."
...
Suara pelarian ketiga rekan yang solid itu telah menyusuri arah keluar, di belakang mereka juga naga hitam dan salju.
Xiao Chen seperti ingin berbicara, ''kembalilah ke dalam aliran Qi ku,'' katanya pada siluman naga hitam.
Ketika itu juga naga hitam kembali, seperti asap hitam yang merasuki tubuh Xiao Chen.
Garasena tertatih-tatih.
Mereka semua berhenti untuk lari lebih jauh.
"Kenapa?" Tanya Xiao Chen.
"Aku hanya merasa lelah."
"Qi yang ada dalam tubuhmu sepenuhnya akan habis, karena memunculkan wujud Valyshka."
"Tapi, aku akan bertahan."
"Mengertilah."
Valyshka mengangguk dengan rasa pengertiannya, "itu benar Tuan, ada baiknya aku kembali ke alam penyimpananmu dulu."
...
Roles hanya tertawa terbahak-bahak.
"Rasakan kakak, kau harus tahu betapa sulitnya hidupku untuk menyaingimu... kau selalu beruntung, mendapat berkah dewi Asana dan juga siluman naga es."
"Wah, sampai segitunya ya?"
"Iya, yang namanya pendekar tidak dianggap, maka harus membalas dendam."
"Kau keren."
Ricka mengacungkan jempol.
"Sebentar lagi, pasti dia dan Valyshka akan segera mendapatkan gangguan di sana, bahkan mati di dalam sana karena monster-monster itu."
Roles tertawa puas.
...
Garasena ingin mendorong batu besar, karena menghalangi tempatnya untuk bisa keluar dari gua ini, tetapi pak tua naga salju segera menahan tangannya.
"Jangan sentuh itu bocah!"
Garasena mundur satu langkah, ''ada apa?"
"Kau ingin menghancurkan tanganmu?"
Pak tua naga salju mendorong bocah tengil petualang ini.
"Menjauhlah."
Xiao Chen hanya tetap diam, ketika melihat rekannya menjauh.
"Kau juga!" Kata pak tua naga salju.
Dengan beberapa rapalan mantra dari tangan pak tuan ini, seketika batu itu hancur.
...
Ricka menarik rekannya, Roles Elam hanya tersentak ketika gadis berkacamata ini menariknya lebih jauh, tetapi gadis berkacamata itu ada benarnya, karena batu dan segel yang sengaja mereka buat, telah meledak dengan dahsyatnya.
Di balik semua itu, seseorang yang telah dia kenal ada di hadapannya.
"Roles."
Seketika itu juga Roles Elam menggunakan busur panahnya, melesatkan anak panah Qi ke arah Garasena, tetapi dari dalam diri Garasena sudah ada Valyshka yang membuat tameng es di hadapannya.
Itu cukup untuk menahan anak panah dari Roles yang bertubi-tubi.
"Roles, hentikan semua ini!'' Perintah Garasena.
Saat itu juga Xiao Chen melesat bagai kilat, ditangannya ada sebuah pedang dengan api hitam yang pekat, api itu akan mengenai leher Roles agar terbakar hidup-hidup.
Tetapi di sisi lain ada Ricka dengan pisau kecilnya lebih lincah dari Xiao Chen, mampu mengganggu serangan yang akan mengancam temannya, karena ada gulungan khusus yang dibuat oleh sekte awan merah.
Seketika itu juga ada ledakan besar-besaran, dan api yang sangat luar biasa membakar hutan dan seisinya.
Naga salju dengan kekuatannya, memadamkan api yang berkobar di sekitar tempat hibernasinya.
"Pengacau!"
Pak tua naga hitam menatap Roles yang terbang di atas udara.
Keduanya saling menghantamkan serangan, nampak seperti butiran beras raksasa yang meledak-ledak hingga pecah di udara.
Dalam pertarungan ini, tidak ada yang terluka, tapi beban mental dan kerusakan parah di sekitar tempat ini cukup merepokan.
Garasena menghalangi pak tua naga salju, ''jangan lakukan ini!''
"Tidak akan aku ampuni, orang yang merusak lingkunganku, meski dia adalah kerabat dekatmu."
Siluman naga salju menendang Roles yang melayang dengan cukup kuat.
Roles terpental sehingga seperti perhatiannya sudah mulai bekurang, karena dia jatuh ke sebuah batu yang cukup keras, beruntung benang cakranya tidak putus begitu saja, ada banyak binatang lintah raksasa yang menjadi bantalnya, agar tidak terjadi keretakan tulang.
Sementara itu ada Xiao Chen yang bertarung dengan mantan ninja sekelas Chunin, wanita ninja ini cukup membuatnya bingung.
Ada banyak bayangan ketika Xiao Chen membakar gadis itu hidup-hidup, ''di mana tubuhnya yang asli?"
Ricka berhasil berada di samping Roles, dia memangku tubuh rekannya agar menjauh, bom asap dilemparkan olehnya sendiri.
"Dia mencoba lari, sekarang!" Valyshka meluncurkan anak panah berbahan es pada wanita itu, tetapi sialnya kepulan asap memenuhi hutan, Roles berhasil selamat karena rekan sesama penghianat desa itu.
...
"Kemana dua wanita pengganggu itu pergi?!" Pak tua naga salju menggerutu kesal, segera mendekat pada Garasena yang ada di depannya. "Seandainya aku masih sekuat dulu, nyawa mereka tidak akan tersisa! Dan kau, mengapa mengampuninya?!"
"Dia adikku... bisa dibilang sepupu."
"Pantaslah, kau tidak ingin menghabisinya... dia akan selalu menganggumu."
Garasena menggaruk kepalanya, ''aku rasa anda benar... Tapi untuk apa?"
"Sudah pasti untuk membiarkan Phoenix keluar dari segelnya! Dan pasti ada bencana besar yang akan terjadi."
Itu tidak menutup kemungkinan, bahwa Xiao Chen lebih takut tentang hal ini.
"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, mohon bimbingan anda."
Xiao Chen memberi penghormatan setelah mengucapkan itu, ''apakah anda bersedia?"
Pak tua naga salju kemudian berpikir, ''aku tidak sekuat dahulu, kau tahu aku sudah tua dan mulai lemah. Aku hanya bisa memberikan beberapa material yang bisa kalian gunakan di pertarungan nanti."
Xiao Chen maju secara perlahan.
"Apa pun itu, saya akan tetap terima."