NovelToon NovelToon
Dicerai Suami, Dibuang Keluarga, Disayang Suami Orang

Dicerai Suami, Dibuang Keluarga, Disayang Suami Orang

Status: tamat
Genre:Angst / Tamat
Popularitas:11.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Na_Les

Dicerai saat jahitan bekas operasi sesar belum kering, Yunda juga mendapat penolakan dari keluarganya karena malu memiliki anak seorang janda.

Yunda pun pergi dari kotanya dan pindah ke kota besar. Berbekal ijasah S1, Yunda pun mencari pekerjaan di kota besar. Yunda pun bertemu dengan Gandhi, pria beristri yang ternyata adalah bos-nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DSDKDSO BAB 35

Mau di kembalikan sebagian juga tidak mungkin, semua yang Gandhi pilih untuk Amreesha, Gandhi suka. Jadi biarlah begitu, urusan Yunda mengomel urusan belakangan.

"Oh iya Mbak, kalau stroller ada? Sama car seat baby ada?" tanya Gandhi.

"Ada Pak. Mari ikut saya." jawab SPG itu lalu berjalan menuju tempat perlengkapan perjalanan bayi.

Gandhi pun membeli satu stroller dan satu car seat untuk dia pasang di mobilnya. Tidak habis pikir kenapa Gandhi sampai harus membeli car seat baby untuk di mobilnya. Apa Gandhi berencana sering-sering mengajak Yunda dan bayinya jalan-jalan makanya Gandhi sampai menyiapkan itu semua?

Setelah Gandhi selesai belanja barang-barang untuk Reesha, Gandhi pun pergi ke kasir untuk membayar.

Sedangkan di tempat lain, Yunda juga sudah selesai mencoba semua baju yang Gandhi pilihkan.

Begitu keluar dari ruang ganti, Yunda tidak menemukan Gandhi bersama anaknya. Panik? Jelas!

Yunda pun mencari kesana kemari, SPG yang membantu Yunda tadi juga ikut membantu mencari Gandhi. Sampai akhirnya mereka menemukan Gandhi di kasir B. Melihat Gandhi ada di kasir, Yunda bernafas lega.

Yunda terkekeh kecil. Ia sempat berpikiran konyol kalau Gandhi akan membawa anaknya pergi.

Bodoh! Kenapa juga aku punya pikiran seperti itu! Untuk apa juga Mas Gandhi membawa anak ku pergi! gumam Yunda dalam hati.

Yunda pun berjalan mendekati Gandhi di kasir.

"Mas..." panggil Yunda sesampainya dia di kasir.

Yunda masih belum menyadari kalau Gandhi di kasir untuk membayar barang belanjaan untuk anaknya.

Melihat kedatangan Yunda, cepat-cepat Gandhi memberi kode pada kasir, untuk menyembunyikan barang-barang itu.

"Udah selesai?" tanya Gandhi.

Yunda menganggukkan kepalanya.

"Kalau gitu sekarang kamu pergi cari sepatu kerja." ucap Gandhi.

Yunda menggelengkan kepalanya.

"Gak usah Mas. Pakaian yang Mas pilih tadi aja kalau aku hitung-hitung udah lima jutaan, udah cukup lah itu Mas." jawab Yunda.

"Yang nyuruh kamu ngitung siapa? Kamu tadi aku suruh cobain pakaian yang aku pilih bukan ngitung harga pakaian yang aku pilih. Kan udah aku bilang uang aku banyak, uang segitu aku bisa mendapatkannya hanya dengan sekali aku buang nafas, tau kamu!" kesal Gandhi karena Yunda menghitung harga pakaian yang tadi Gandhi pilih. Sebagai laki-laki Gandhi merasa harga dirinya terinjak-injak kalau ada perempuan yang menghitung harga barang pemberiannya.

"Udah sana cari sepatu, tas, make up!" paksa Gandhi.

"Tapi Mas-"

"Gak ada tapi-tapian, jadi sekretaris aku selain harus bisa sat set sat set, kamu juga harus bisa punya penampilan yang menarik." potong Gandhi.

"Mbak, tolong dibantu yah cari sepatu, tas dan make-up, tas sama sepatunya masing-masing sepuluh." ucap Gandhi pada SPG yang tadi membantu Yunda memadukan pakaian.

"Baik Pak." jawab SPG itu.

"Mari Bu, ikut saya." ucap SPG itu pada Yunda. Dengan terpaksa Yunda pun ikut dengan SPG itu.

Setelah Yunda dan SPG itu jauh, barulah Gandhi menyuruh kasir untuk melanjutkan mengemasi barang belanjaan untuk Reesha.

Setelah semua barang selesai di kemas, Gandhi pun meminta tolong pada SPB untuk membantunya membawa barang-barang itu ke mobil. Setelah barang belanjaan Reesha sudah dimasukkan dalam mobil, Gandhi pun kembali ke toko pakaian itu lagi dan menyusul Yunda di bagian sepatu.

Yunda mengernyitkan keningnya saat Gandhi menghampirinya sambil mendorong stroller. Dan begitu Gandhi sudah ada di dekatnya, Yunda melihat ternyata Reesha yang ada di dalam stroller.

"Stroller darimana ini, Mas?" tanya Yunda.

"Ya beli lah! Masa nyuri!" jawab Gandhi.

"Tapi untuk apa, Mas? Ini pasti mahal kan?" Sesuai dugaan Gandhi, pasti Yunda protes. Baru stroller saja Yunda sudah protes, apalagi kalau nanti Yunda melihat barang-barang yang ia belikan untuk Reesha, alamat mulut Yunda komat-kamit baca mantra sepanjang jalan.

"Ya untuk anak kita lah!" jawab Gandhi. Sengaja Gandhi menyebut "anak kita" agar Yunda terdiam. Lagipula saat ini ada tiga SPG yang ada di dekat mereka, jadi Gandhi harus membangun image Bapak yang sayang anak.

Dan benar saja, Yunda langsung terdiam.

"Tenang aja, ini gak mahal kok gak sampe dua jutaan." kata Gandhi lagi.

Yunda menghela nafasnya kasar.

Harga hampir dua juta dibilang gak mahal! Harga stroller itu sama dengan uang belanja yang di kasih Mas Rio sebulan. Gumam Yunda dalam hati.

"Udah sana lanjut lagi cari sepatunya, malah bengong. Aku tunggu disitu yah." ucap Gandhi karena Yunda malah mematung di tempatnya.

Yunda pun kembali mencari-cari sepatu sedangkan Gandhi memilih duduk di bangku ketimbang harus ikut berkeliling dan pastinya dia akan bermain bersama Amreesha.

Setelah selesai belanja baju, sepatu, tas dan alat make up untuk Yunda. Gandhi pun mengajak Yunda makan di restoran Jepang sebelum mereka pulang.

💋💋💋

Bersambung...

1
Diah Elmawati
Fitnah itu sangat kejam dan celakalah orang Muslim yang percaya akan Fitnah. Semoga Si Ratna sebelum dibuang oleh Gandhi mendapatkan Azab yang memalukan sebagai balasan dari futnah yang disebarnya.
Diah Elmawati
Betul itu Gandi beri aja tamparan dan pukulan jarena dia si suami jahat
Diah Elmawati
Salsa betkelas tapi bukan kaum wanita melainkan wanita yang menyimpang.
Diah Elmawati
Duh emaknya Yunda juga salah masa anakndikorbankan demi untuk bertahan hidup tapi menderita raga dan batin
Diah Elmawati
Lelaki tidak punya perasaan dan semoga Bu Marni mendapatkan azab yang tidak ada duanya sakitnya akibat selalu berfoya-foya.
Diah Elmawati
Untungnya punya sahabat seperti Harnum.. Benar Si Rio usah tidak waras. Seharusnya paham rejeki istri ada ditempatnya sehingga bila istri tidak diurus rejeki suami kandas.
Diah Elmawati
Mertua toksin dan bikin kesel aja. Semoga dapat azab setelah ini dengan mati mengenaskan tanpa ditolong orang. Padahal selama kamu sakit yang ngurus tuh menantu yang baik.
Diah Elmawati
Dasar laki-laki kurang ajar perlu dihajar dulu sampai babak belur untuk paham itu wanita. Gimana wanita mau tampil baik didepanmu.kalau kamu sebagai suami pelit dan tidak membantu pekerjaan rumah. Setelah peninggalan Yunda kamu akan tahu gimana rasanya.
AriEf abDuL: sabar kak,,ini cuma ceritanya/Sob/
total 1 replies
Diah Elmawati
Ceritanya sangat bagus karena merupakan sindiran bagi suami-suami pelit
Diah Elmawati
Masya ALLAH Yunda kasihannya kamu sudah tersiksa ru selessi


Rasanya seandainya ketemu cowok kyk Si Rio bakalan sumpahin dia agar dimasa tuanya tidak ada yang hiraulan baik istri maupun anaknya.
Diah Elmawati
Gila-gila benar-benar keluarga ga benar atau Toxid. Ga nyangka ada lelaki kayak itu. Kalau ada lelaki seperti itu lebih baik hidup sendiri aja. Tega banget sama istri yang baru melahirkan. Suami Laknat semoga tahu rasa ke depannya.
Imam Sujono
Sippppp
Ester Hadasa Ruru
Luar biasa
Wahyu Kasep
ogah gwa Next baca karya Lo yng baru
paling ujung " nya
bahas kaum pelangi
Wahyu Kasep
penulis nya mantan atau pendukung kaum pelangi 🌈 kayaknya
Yati Syahira
ibunya yunds bodoh dan koloot ynnda juga bodoooh
Yati Syahira
pelit dan dzolik sama istri rasain sepi
Yati Syahira
rasain bodoh gatal juga bary lulus mau di akak nikah mending kerja lasihan ortu juga kismis mikirin nafsu akhirnya dpt laki seyon buang jgn menye menye cari kerja
Nur Lela
luar biasa
Yati Syahira
lagian bodoh msu suruj tdk kerja pinya ijazah sarjan punya laki mertua jelmaan iblis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!