Mala dan ketiga sahabatnya terkejut ketika tahu orang tua mereka telah menjodohkan mereka dengan anggota OSIS yang terkenal tegas dan selalu menghukum mereka. Akankah mereka bisa menerima jodoh tak terduga ini dan akan kah mereka menemukan cinta di balik keputusan orang tua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Nya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JDTO
Dua tahun telah berlalu, kini Mala dan ketiga sahabatnya telah menduduki bangku kelas dua belas sedangkan para suami mereka telah lulus sejak satu tahun yang lalu dan sekarang fokus dengan dunia kerja. Afan 'pun juga sudah mendapat donor mata sehingga kini ia bisa melihat kembali.
Minggu, hari libur bagi pelajar begitu 'pun dengan yang berkerja. Rakha dan teman-temannya mengajak para istri-istri mereka menghadiri pernikahan rekan kerja mereka. Senja, yah hari ini pernikahan Senja musuh rombongan Rakha pada waktu itu.
Kejadian 2 tahun yang lalu saat penge-booman di gubuk tengah hutan itu merubah semuanya.
Flashback on
"Mau kemana lo?" ucap Rakha sembari memegangi tangan Senja
"Gue mau pergi la, gue gak mau mati konyol sama lo." Senja menepis tangan Rakha yang memeganginya
Rakha melirik waktu yang tertera di boom tersebut yang sudah semakin sedikit. "Gue mati, lo juga harus mati Senja."
"Haha! sayangnya cuma lo yang mati hari ini." setelah mengatakan itu Senja berlalu dari sana namun sangat di sayangkan tubuhnya tertimpa reruntuhan gubuk itu.
Bruk!
"Aw ..." ringis Senja
Rakha kembali melirik waktu yang terterah di boom. "Sini gue bantu!" ucap Rakha sambil mengangkat kayu-kayu yang mengenai tubuh musuhnya
"Kenapa lo tolong gue?"
"Lo gak mau di tolong? Yaudah gue tinggal dan lo bakalan meledak di sini."
"Lo tau?" ucap Senja
Rakha tersenyum tipis. "Lo kiran gue bodoh? Gue tau kelicikan lo itu, lo pasang boom di gubuk ini."
Degh!
Senja terdiam mematung kala mendengar penuturan Rakha, pantas saja laki-laki itu meminta teman-temannya segera pergi.
"Ayo kita harus pergi dari sini sekarang juga, waktunya tinggal sedikit." Rakha membawa Senja lewat pintu belakang karena tidak memiliki waktu banyak lagi
Benar saja, saat meleka keluar dari sana ledakan besar terjadi. Keduanya menatap gubuk tersebut yang kini menjadi kepingan-kepingan kecil.
"M-makasi ..." ucap Senja dengan suara bergetar
Rakha terkekeh mendengarnya. "Bisa berterima kasih juga lo?"
"Gue juga manusia, tau tatacara berterima kasih."
"Ouh kirain jelmaan setan," ucap Rakha pelan. "Bagus lah, setidaknya gue gak sia-sia bantuin lo."
Hening, tak ada lagi obrolan dari keduanya hingga tak lama dari itu Rakha kembali bersuara. "Sebenarnya apa mau lo, Senja? Lo udah hampir bunuh istri gue dan memisahkan kita. Sekarang lo juga mau bunuh sahabat gue juga?
Lo masih dendam prihal ayah lo itu? Lo harus dengar Senja, ayah lo korupsi besar-besaran di perusahaan papa gue jadi gak salahkan kalo papa jeblosi ayah lo kepenjara?"
"Maaf." satu kata itu lolos dari bibir Senja
"Maaf saja gak cukup Senja,"
"Terus lo mau apa Rakha? Lo mau bunuh gue silakan, gue terima tapi tolong maafin gue, gue sadar perbuatan gue memang gak baik."
Rakha menarik napas dalam-dalam. "Gue mau lo jadi temen gue, gimana mau gak?"
"Teman?"
Rakha mengangguk. "Iya teman, gue mau lo jadi temen kita sekarang dan gak ada permusuhan lagi di antara kita, gimana? Hidup tanpa dendam itu sangat tenang, Senja."
Grep.
Rakha terperanjat kaget kala secara tiba-tiba Senja memeluknya. "Gue mau jadi teman lo, Rakha. Terima kasih udah mau jadi teman seorang penjahat sepertiku ini."
Rakha menepuk pundak Senja. "Sama-sama, gue cabut duluan ya, sampai ketemu lain kali. Tapi di caffe jangan tengah hutan lagi"
Senja terkekeh. "Iya, kapan-kapan kita ngopi-ngopi sama yang lain."
Flashback off
... ****...
"Selamat bro, sekarang lu udah jadi suami orang." ucap Rakha sembari menepuk pundak sang pengantin pria, Senja.
Senja tersenyum. "Makasih bro, udah pada nyempetin waktu buat datang ke acara pernikahan gue."
"Gak masalah, lo 'kan temen kita juga." sahut Afan
"Selamat ya, Sela, lo udah sah jadi istri Senja. Semoga keluarga kalian Samawa!" ucap Mala yang berada di samping Rakha
"Makasih mal, udah datang." ucap Sela, istrinya Senja.
Setelah jabat tangan, Kini rombongan Mala menikmati menu makanan yang ada di pernikahan Senja dan Sela.
"Sayang, kamu mau minum apa? Biar aku ambilin." ucap Rakha
"Jus Jeruk aja, sekalian cakenya."
Rakha menganggukan kepalanya, sebelum pergi ia menyempatkan mengusap pucuk kepala Mala hal itu memang sudah menjadi kebiasaannya.
"Acaranya meriah banget, jadi pengen nikah lagi deh." gungam Rakha
Langkah kaki Rakha terhenti kala mendengar ucapan istrinya. "Mau nikah lagi nih? Jadi kamu mau poligami'in aku gitu?"
"Buruan ambil jusnya sayang, aku udah keseretan."
"Gak mau, kamu jawab dulu pertanyaanku tadi?"
"Iya enggak lah sayang, mana boleh istri punya suami lebih dari satu kecuali kalo udah pisah."
Disisi lain, Afan kewalahan karena ulah istrinya yang ingin mencicipi setiap makanan yang ada di sana.
"Beb, udah ya? Aku capek, lagian kamu gak takut gendut apa?"
Mendengar ucapan Afan membuat Devi yang tenga menjilati jari-jarinya yang terkenah coklat seketika mendelik. "Kenapa kalo aku gendut? Kamu gak cinta lagi sama aku gitu? Atau kamu mau cari istri baru?"
"Bukan gitu beb ..."
"Tau ah, aku ngambek!" setelah mengatakan itu Devi pergi dari hadapan Afan.
Huft..
"Ngambek lagi.." gungam Afan
Devi menghentikan langkahnya dan berbalik melihat suaminya, matanya melotot kala melihat Afan yang tak mengejar kepergiannya malah duduk santai sembari menikmati makanan yang ada.
"Ck! Dasar cowok gak peka."
Devi melirik sekeliling guna mencari keberadaan sahabat-sahabatnya, matanya terhenti kepada meja pojok, terdapat sepasang pasutri romantis sedang suap-suapan. Siapa lagi kalo bukan Rakha dan Mala.
"Sayang suapin dong ..."
"Dasar manja, buka mulutnya Aaa.."
Rakha membuka mulutnya lebar, menerima suapan sang istri.
"Mala!" panggil Devi
Mala menoleh ke sumber suara, dan meletakkan sendok yang masih berisi nasi kembali kepiring. Membuat Rakha yang sedari tadi menganga kini memanyunkan bibirnya kala istrinya tak jadi menyuapinya.
"Ck! Ganggu aja." gungam Rakha
"Mala hiks.. hiks.." Devi menangis terisak sembari memeluk Mala
"Lo kenapa dev? Kenapa nangis?"
"Afan jahat, hiks..."
"Afan, memangnya Afan ngapain lo? Coba lo tenang dulu dan cerita sama gue."
Devi mengusap air matanya. "Hiks.. Afan ngatain gue gendut, terus dia mau nikah lagi nanti." ucap Devi
Mendengar ucapan Devi membuat mata Rakha dan Mala melotot. Mala melayangkan tatapan tajam pada suaminya membuat sang empuh meneguk saliva dengan susah paya.
'Gawat, pasti gue juga yang kenah!'
"Kenap—"
"Cari Afan, bawa kesini." sela Mala. "Atau kita semua langsung pulang aja, cak enak dilihat yang lain."
Rakha meneguk salivanya dengan susah paya kala istrinya sudah mode singa betina seperti ini, ia tak bisa berbuat apa-apa lagi. "Siap, laksanan sayang.
LANJUTT secepatnya 💪💪💪💪💪💪💪💪❤️❤️
mumpung LG hotspot ma adek
oh ya nanti jangan lupa baca novel aku judul nya gadis cantik milik ceo
Aaaaa ini cb yg kucari²di FB itu akhirnya ketemu di aplikasi NOVEL TOON,
LANJUTTT SEMANGAT💪🏻💪🏻💪🏻