NovelToon NovelToon
Pemuda Biasa Dan Wanita Terpopuler

Pemuda Biasa Dan Wanita Terpopuler

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: anable

pemuda biasa
semua tentang reno
romansa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anable, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34

Setelah Reno mengatakan itu, sang kakek seperti terlihat bingung.

"Ari maneh ngomong naon (kamu tuh ngomong apa)" ucap sang kakek.

Reno mulai ikut kebingungan, dari reaksi sang kakek, sudah jelas jika kakek itu tidak mengerti bahasa Indonesia.

"Wa, Ari uwa kunaon?, meni jojorowokan, kadangu nyaho dugi Ka walungan ( paman, paman kenapa?, sampai teriak teriak, kedengaran tau sampai ke sungai)".

Ketika Reno sedang kebingungan, seorang pria berumur dua puluhan datang menghampiri mereka, dia memakai topi anyaman bambu yang menjadi ciri khas seorang petani, Reno bisa melihat dari penampilan pria itu, bahwa pria itu sepertinya seorang petani.

"Iyeu Sep, barudak iyeu yeuh maraok dawegan uwa ( ini nih Sep, anak anak ini mencuri kelapa muda paman)" ujar sang kakek sembari menunjuk ke arah Reno dan Reva.

Pria yang agak muda itu langsung menoleh ke arah Reno dan bertanya.

"Maraneh beneran maok dawegan si uwa? (Kalian beneran mencuri kelapa muda paman?)" Ujar pria itu kepada Reno.

Karena si kakek tidak bisa berbicara bahasa Indonesia, Reno mencoba untuk mengajak pria itu berbicara, Reno sangat berharap jika pria itu bisa berbicara bahasa Indonesia.

"Maaf pak, kita tidak mengerti dengan apa yang kalian bicaran, kami tidak paham dengan bahasa Sunda, bisakah bapa berbicara kepada kita memakai bahasa Indonesia?" Tanya Reno kepada pria itu.

Pria itu sedikit melihat penampilan Reno dan Reva, memang jika dilihat lagi penampilan mereka memang seperti orang kota, hanya saja baju mereka yang terlihat agak kotor.

"Memangnya kalian teh darimana?" Tanya sang pria.

Reno dan Reva senang ketika mendengar sang pria bisa berbicara bahasa Indonesia. Reno langsung mengajak pria itu untuk mengobrol.

"Kami dari jakarta pak" jawab Reno kepada pria itu.

"Jakarta?, bukannya itu teh jauh ya, kenapa kalian bisa ada disini" tanya sang pria.

Sebelum Reno menjawab pertanyaan si pria, sang kakek tadi sudah terlebih dulu berbicara.

"Sep, Ari maneh ngomong naon Jeung barudak eta? (sep, kamu itu lagi ngomong apa sama mereka?)" ujar kakek itu.

"Uwa, dangukeun Asep, iyeu barudak teh sanes orang die, maranehna TI Jakarta, ti kota uwa (paman, dengerin Asep, anak anak ini tuh bukan orang sini, mereka dari Jakarta, dari kota, paman)" jawab si pria itu.

Setelah itu mereka berdua mengobrol menggunakan bahasa Sunda, Reno yang tidak mengerti, dia hanya diam saja, membiarkan mereka berbicara.

"Oh jadi, barudak iyeu teh ti Kota, Naha atuh make bisa Aya Didie ( jadi, mereka itu dari kota, kenapa mereka bisa ada disini) " ujar sang kakek yang mulai berbicara lembut.

"Duka Asep ge wa, matakna iyeu teh ku Asep Bade ditaroskeun heula KA maranehna ( Asep juga gak tau paman, makannya ini mau Asep tanyain sama mereka)" ujar Si pria muda.

"Jadi kalian teh, kenapa bisa ada disini?" Tanya pria muda itu kepada Reno dan Reva.

"Kami tersesat pak" jawab Reno.

Lalu Reno menceritakan tentang siapa mereka, dan bagaimana mereka bisa ada disini, tentu saja Reno tidak menceritakan tentang Reva yang menjebaknya.

"Oh jadi begitu, pantesan atuh muka kamu teh banyak codetan, jadi kalian teh dikejar sama monyet liar" ujar sang pria yang sekarang sudah mengerti.

Pria itupun segera menceritakan tentang Reno dan Reva yang sedang tersesat kepada kakek itu.

"Eleuh-eleuh karunya teuing atuh maraneh ( ya ampun kasian banget kalian)" ujar sang kakek melirik Reno dan Reva.

"Geus kieu atuh Sep, ayeunamah ku maneh bawa iyeu barudak KA Imah, karunya maranehna (udah gini aja Sep, sekarang kamu bawa anak anak ini ke rumah, kasian mereka)" ujar kakek itu kepada sang pria.

" Enya wa mangga ( oke paman, Siap)"

Jawab pria itu.

"Kalian ikut saja ke kampung kita, nanti kita bantuin kalian" ujar sang pria kepada Reno dan Reva.

Reno langsung senang ketika mendengar ucapan si pria, seperti yang dia duga, disekitar sini memang ada sebuah perkampungan, hal itu membuat Reno kehilangan rasa lelahnya, tiba tiba dia menjadi bersemangat.

Berbeda dengan Reno yang senang, Reva malah merasa sedikit enggan ketika mendengar ucapan pria itu, mau bagaimanapun mereka dipastikan akan keluar dari hutan ini, dan waktunya untuk berduaan dengan Reno akan segera berakhir.

"Apa nggak ngerepotin pak" tanya Reno sedikit berbasa basi.

"Nggak atuh, kalian teh tenang aja, orang orang di kampung kita mah pada ramah" ujar pria itu tersenyum.

"Wah terimakasih banyak, pak. Kalau gitu kita mau....." Sebelum Reno menyelesaikan perkataannya, Reva tiba tiba menyelanya.

"Tunggu Rey" sela Reva.

"Kita belum tau mereka, gak seharusnya kita percaya gitu aja sama mereka" Reva mencoba membujuk Reno untuk tidak pergi ke kampung mereka.

Pria bernama Asep tadi langsung menunjukkan muka yang tidak senang.

"Maksud teteh apa ngomong kaya gitu" ujarnya.

Reno menatap Reva dingin "Lo ngomong apa sih Rev, jangan punya prasangka buruk sama orang lain".

Reva sedikit panik ketika melihat tatapan dingin Reno. "Gak, gak gitu maksud gue Rey" Reva mencoba menjelaskan.

"Udah, Lo gak usah mikir yang macem macem" ujar Reno cepat, dia takut omongan Reva akan menyinggung Asep dan pamannya.

"Tapi Rey..." Reva memeluk tangan Reno, erat, dia memelas.

"Cukup Rev, omongan Lo itu bisa nyinggung perasaan si bapak, jadi mending sekarang Lo diem dulu" tatapan Reno lebih dingin dari sebelumnya.

Reva menyerah setelah mendapatkan tatapan yang sangat dingin dari Reno, dia takut Reno akan membencinya karena ini.

"Maaf" lirih Reva.

"Pak, pikiran temen saya lagi kacau, dari kemarin dia selalu berpikir yang tidak tidak, mungkin dia pertama kali mengalami hal seperti ini, jadi saya harap bapak bisa memakluminya" pinta Reno kepada Asep.

"Gapapa, saya bisa maklum" ujar Asep sangat sopan.

"Yaudah atuh, hayu berangkat" ujar Asep kepada mereka.

Reno kembali menggendong Reva, lalu mengikuti Asep.

"Sep, eta candak dawegan anu tadi di arala ku si ujan eta (Sep, itu ambil kelapa muda yang tadi di petik sama anak itu)" ujar kakek itu.

Asep lalu mengambil, kelapa muda yang tadi dipetik oleh Reno, dia melihat Reno sekarang sedang menggendong Reva.

"Kakinya si teteh kenapa?" Tanya Asep.

"Ini terkilir pak, jadi gabisa jalan untuk sekarang" jawab Reno tersenyum.

"Kasian banget atuh" Asep sedikit prihatin.

Reno hanya tersenyum menanggapi ucapan Asep.

Duarrr

Reva memeluk Reno erat ketika suara petir yang keras terdengar.

"Rey, gue takut" lirih Reva.

"Ada gue Rev, Lo gak usah takut" Reno menenangkan Reva.

"Kayanya ini mau hujan, tapi kalian tenang aja, kampung kita gak jauh ko dari sini" ujar Asep kepada Reno dan Reva.

"Sep, uwa Ka imah tiheula nya, pare can dijaitan soalna (Sep, paman ke rumah duluan ya, jemuran padi belum paman angkat)" ujar sang kakek kepada Asep.

"Enya wa mangga" Jawab Asep.

Si kakek itu lalu berlari menuju ke arah kampung.

"Si paman kenapa lari pak?" Tanya Reno kepada Asep.

"Ouh itu, Paman mau angkatin jemuran padi, takut keburu hujan"jawab Asep sopan.

Reno hanya mengangguk.

Reva dari tadi diam saja.

Tak lama kemudian mereka tiba di sebuah kampung, kampung itu sangat bersih, masih banyak rumah yang terbuat dari kayu, suasana Asri dan nuansa alam di kampung ini membuat orang akan merasa nyaman berada disana.

"Ini kampung kita, orang orang disini pada baik, kalian jangan khawatir" ujar Asep kepada mereka.

Reno hanya tersenyum senang, dia berpikir akhirnya dia bisa keluar dari hutan sia**n itu.

Komen guys

1
Fn Fs
nunggu eps 70 lama ni novel di ulang ulang jadi males baca ,kan udah dulu ,author dibilangin suruh eps 70 gaumau lanjutan novel dulu
Fn Fs
torr kalok ,gakbisa langsung bab 70 an ,pos banyak bab bosen aku nungguin lama Sampek bab 70 ni ayolah tor/Sob/
Fn Fs
gak seru ,enak langsung eps 70 aja
anable: tungguin aja ,klo bnyak yg baca jg smngat up ny
total 1 replies
Fn Fs
langsung eps 70 aja lanjutan novel dulu
anable: bntu share
total 1 replies
Fn Fs
kalok babya cuman 21 jadi males baca tor kalok banyak kan enak ,gimana gitu ,jadi puasa kalok dikit jadi males tor
Fn Fs
karya yang dulu dah eps 70 lebih ini cuman 21 langsung 70 la tor/Sob/
Authlafs Sparlaverse
itu yang nampar Anita apa Reva thor
Uryū Ishida
Wow, luar biasa!
Gato MianMian
Mantap, thor! Terus berkarya dan jangan berhenti menulis ya.
meisya
aku udah mampir, jangan lupa mampir kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!