Novel Ketigabelas💛
Kirana adalah seorang ibu tunggal dengan satu orang anak perempuan yang masih SMP. Suatu hari, Sienna, putri dari Kirana, bersama dengan teman-temannya dan didampingi oleh sang ibu, datang ke sebuah konser boy group asal Korea Selatan, Stray Kids.
Tanpa sengaja Kirana bertemu dengan Hyunjin, center dari grup idola tersebut dan secara ajaib mereka saling jatuh cinta. Segala kerumitan terjadi setelahnya. Namun bukannya membuat hubungan mereka berakhir, hubungan Kirana dan Hyunjin malah terjalin lebih kuat.
Bagaimana kisahnya? Apakah akhir bahagia akan Kirana dan Hyunjin dapatkan?
Unofficial Soundtrack: Always Love (D4vd ft. Hyunjin)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34: Berdebat
"Itu karena kamu sendiri!" Oscar terlihat dikuasai emosinya juga.
"Karena aku?!"
"Kamu gak bisa ngerawat diri. Kamu lupa seperti apa kamu dulu? Kenapa baru setelah bercerai kamu berubah kayak gini? Sekarang bahkan kamu malah pacaran sama berondong."
"Gak usah jadiin kekurangan aku sebagai pembenaran atas perselingkuhan kamu. Kalau kamu bisa nerima aku apa adanya, atau kamu bisa lebih jujur supaya aku berubah jadi berpenampilan lebih baik, mungkin kita masih bisa barengan. Jangan salahin aku kalau setelah cerai aku jadi bertekad buat berubah. Lagian ini bukan buat ngelihatin sama kamu. Buat apa aku masih mikirin kamu yang udah gak ada kepentingan dalam hidup aku. Aku ngelakuin semuanya untuk kebahagiaan aku sendiri. Dan dapetin pacar yang lebih muda, lebih ganteng, lebih kaya, itu bonus."
Oscar tertegun. Pasalnya Kirana tak pernah sepercaya diri dan seberani ini. Dalam hati kecilnya, ada sesal yang sering kali mengganggunya. Ia pun pernah berpikir saat melihat Kirana berubah menjadi secantik ini, bukankah Kirana memang secantik itu sejak dulu? Karena melahirkan tubuhnya tidak kembali seperti semula. Juga, kedatangan Giselle sebetulnya yang membuat Oscar gelap mata dan melupakan keluarga kecilnya.
"Udah deh, Car. Kita gak perlu sampai berantem gini. Gak usah ungkit masa lalu lagi. Kamu udah milih Giselle, jadi gak berhak kamu menghakimi kehidupan aku. Aku gak pernah melakukan sesuatu yang merugikan Sienna. Bagi aku sampai kapanpun Sienna adalah prioritas aku. Termasuk masalah pendamping hidup, kalau Sienna gak setuju, maka aku juga gak akan lanjut. Paham?"
Tanpa mengatakan apapun, tanpa menyahuti Kirana, Oscar pergi dengan wajah yang gusar. Ia abaikan sang putri yang sejak tadi mendengar semua perdebatan kedua orang tuanya.
"Princess..." Kirana merasa bersalah karena bertengkar di depan Sienna seperti tadi. "Maaf ya, Bunda gak maksud buat berantem sama ayah lagi. Bunda cuma kesel aja."
"Gak apa-apa kok, Bun. Aku udah gede, aku udah bisa paham kok tentang semuanya. Dan aku setuju banget sama sikap Bunda barusan. Aku inget banget dulu kalau berantem sama Ayah, Bunda cuma diem aja. Kalau udah kesel banget Bunda pasti nangis tanpa bisa nimpalin ucapannya ayah. Tapi sekarang Bunda bisa ngebela diri, bahkan ayah yang sekarang diem gak bisa ngomong apa-apa."
Kirana memeluk sang putri. Ia bertanya-tanya, sejak kapan putri kecilnya berubah menjadi lebih dewasa seperti ini. Padahal ia masih SMP.
"Makasih ya, Princess. Bunda harus bisa lebih kuat karena siapa yang bakal belain dan jagain kamu dan diri Bunda sendiri kalau Bunda masih kayak dulu?"
Sienna melepas pelukannya. "Bunda 'kan sekarang punya calon ayah sambung buat aku? Dia yang bakal jagain kita 'kan?"
Kirana tersenyum lirih. Kirana sendiri tak bisa membayangkan dirinya ada di tahap pernikahan dengan Hyunjin. Rasanya itu masih sangat jauh untuk dibicarakan sekarang.
"Emang kamu setuju kalau Bunda sama Sam?" tanya Kirana ingin tahu.
"Setuju, kok. Selama dia bisa bahagiain Bunda, kenapa enggak? Aku gak peduli dia mau lebih muda dari Bunda yang penting adalah perasaan Bunda."
"Makasih ya, Baby," ujar Kirana tulus.
"Pokoknya Bunda harus bisa bahagia sama kayak ayah yang udah bahagia sama Tante Giselle."
"Pasti. Bunda akan bahagia sekarang. Gak akan lagi nangis, atau misuh-misuh sendiri."
"Itu baru Bunda aku," puji Sienna.
