NovelToon NovelToon
Cinta Di Atas Ranjang Mr. Arrogant

Cinta Di Atas Ranjang Mr. Arrogant

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / One Night Stand / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / PSK / Pernikahan rahasia
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: gustikhafida

*** Menjadi pemuas nafsu suami sendiri tetapi mendapat bayaran yang sangat besar. Itulah yang keseharian dilakukan Jesica Lie dan suaminya yang bernama Gavin Alexander. Status pernikahan yang di sembunyikan oleh Gavin, membuat Gavin lebih mudah menaklukan hati wanita manapun yang dia mau sampai tak sadar, jika dirinya sudah menyakiti hati istrinya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gustikhafida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Gavin menyenderkan punggungnya di kursi.

Krek ….

"Gav, siapa dia? Apa dia kekasihmu? Tapi maaf ya, bukan menghinamu, seleramu jelek sekali." ucap Boy yang baru saja masuk ke dalam ruangan dan duduk di samping sahabatnya.

"Tuan." sekertaris Gavin datang.

"Kirim uang ke nomer rekening yang aku kirimkan kepadamu sebesar 50juta, sekarang juga!" ucap Gavin dengan tegas.

"Baik, Tuan." jawab sekertaris lalu pergi.

Prok … Prok ….

"Waw, ini adalah sejarah bagiku, aku mendengarmu mengirim uang ke seorang wanita sebesar itu. Pasti dia sangat berharga bagimu, bukan?" ucap Boy bertepuk tangan.

"Diamlah! Lebih baik, kau pergi dari sini. Sebentar lagi, aku akan ada meeting penting." Gavin mengusir Boy.

"Okeh, okeh, kelihatannya wajahmu lagi tidak bersahabat dengan senyumanmu. Aku akan pergi tapi aku akan kembali untuk mendengar ceritamu." jawab Boy kemudian pergi meninggalkan Gavin sendiri di ruangannya.

Gavin mengambil ponselnya, dia mencari nama Jesica dan menelfonnya. "Kita perlu bicara. Sebentar lagi, aku akan pulang!" ucap Gavin dengan nada dinginnya.

Jesica mengerutkan keningnya. "Iya, Mas. Aku sedang dalam perjalanan pulang." jawabnya. "Tapi bukankah kamu— tut … tut …." telfon sudah dimatikan oleh Gavin.

Sedangkan di sisi lain.

"Hahaha … enak juga menipu orang kaya, ya? Aku bisa mendapatkan uang 50 juta dengan mudah. Seharusnya, aku lebihkan saja nominal uangnya seperti 100 juta atau 200 juta, hahaha …. aku bisa pesta malam ini!" ucap Raisa di dalam mobil.

Jesica sampai di rumahnya, dia langsung mengganti pakaiannya dengan pakaian tidurnya yang sek si sesuai dengan apa yang diminta Gavin. Dan tak lupa, dia memoles wajahnya dengan sedikit riasan agar wajahnya tetap cantik dan mempesona.

Gavin memarkirkan mobilnya tepat di halaman rumahnya yang sangat luas. Kaki panjangnya turun dari dari mobil. Setiap langkahnya masuk ke rumah sangat lebar.

Aroma parfum yang segar dan wangi menunjukkan bahwa sang istri sudah sampai di rumah.

Jesica keluar dari kamar dan menuruni anak tangga. Ya, Gavin dan Jesica tinggal berdua di rumah yang besar dan mewah tanpa bantuan asisten rumah tangga. Karena Gavin tidak mau, rahasia pernikahannya terbongkar oleh siapapun.

"Mas, kamu sudah—"

"Apa kau lupa dengan perjanjian yang kau tandatangani?" tanya Gavin yang memotong ucapan Jesica.

"A-aku tidak lupa. Memangnya kenapa, Mas?" tanya balik Jesica yang kebingungan.

"Tidak lupa?" gumam Gavin satu langkah maju kearah Jesica. "Lalu, kenapa bisa tantemu datang ke kantorku, Ha!" teriak Gavin dengan amarahnya. "Dia datang di saat sahabatku ada di sana!" teriaknya lagi.

"Mau di taruh mana mukaku, ha! Kalau sahabatku tahu, aku menikahi seorang pela cur!"

Deg!

Hati Jesica seperti teriris ribuan pisau yang tajam. Matanya berkaca-kaca.

"Aku tidak butuh air mata palsumu!" teriak Gavin.

"A-aku tidak tahu, Mas." perlahan air mata yang di tahan pun lolos membasahi pipi Jesica.

"Bohong!" teriak Gavin.

"Hanya kita berdua yang tahu tentang perjanjian dan pernikahan ini."

"Aku berani bersumpah, Mas. Aku tidak memberitahu tanteku. Okey, tadi aku memang bertemu dengan tanteku di rumah sakit tapi aku tidak bicara apapun masalah kita. Aku bersumpah, Mas." ucap Jesica yang sesekali menghapus air matanya.

"Apa kau tahu, tujuannya datang ke kantorku?" tanya Gavin yang mendapat gelengan dari Jesica.

"Dia meminta uang kepadaku sebesar 50juta untuk pengobatan ibumu!" teriak Gavin.

"Setiap hari aku selalu memberimu uang yang banyak tapi kamu—"

"Mas, kamu kasih tanteku uang 50 juta itu?" tanya Jesica yang tak percaya.

"Lalu, aku biarkan dia mengemis, ha! Aku menikahimu karena aku merasa kasihan denganmu! Aku memberimu uang, karena aku pikir, uang itu untuk biaya pengobatan ibumu tapi apa, ha! Kau suruh tantemu datang kepadaku dan meminta uangku! HEBAT, JESICA!" geram Gavin, tangannya melayang ke udara dan hampir saja menampar wajah Jesica.

Gavin menarik tangannya dan dia menendang sofa di dekatnya. "Argkh, dasar pela cur!" teriaknya.

'Aku memang pelacur, tapi aku tidak pernah meminta tanteku datang kepadamu, Mas.' batin Jesica.

Jesica berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Dia menangis histeris di dalam kamar.

Gavin menjatuhkan pantatnya di sofa sembari memijat keningnya.

'Tantenya bilang kalau Jesica tidak tahu kedatangannya ke kantorku, tapi dia tetap saja melanggar perjanjian ini, dia memberitahu identitasku kepada Tantenya.' batin Gavin.

Jesica meraih ponselnya, dia mencari nomer Tantenya lalu menelfonnya.

"Angkat telfonku, Tante!" gumam Jesica yang sesekali menghapus air matanya.

Di sisi lain.

Raisa melihat nama Jesica di layar ponselnya.

"Pasti pria itu sudah mengadu kepada Jesica. Haha … aku tidak akan mengangkat telfonmu, Jesica." ucap Raisa mengendarai mobilnya dengan kencang.

"Ah, sial!" teriak Jesica saat panggilannya terus di tolak. "Aku harus menemui Tante Raisa. Aku tidak mau, Mas Gavin salah paham kepadaku." ucap Jesica lalu mengganti pakaiannya.

Setelah mengganti pakaiannya, Jesica keluar kamar dan melihat suaminya sedang duduk di sofa.

Gavin melirik sekilas istrinya yang sudah menggunakan pakaian rapih.

"Aku izin keluar sebentar, Mas." ucap Jesica dengan mata sembabnya.

Setelah menunggu 5 menit, dan Gavin tidak memberi jawaban, akhirnya Jesica memutuskan untuk pergi menggunakan mobil yang di sediakan oleh suaminya.

Jesica mengendarai mobilnya kencang, dia melampiaskan amarahnya di jalanan yang cukup padat.

Gavin mendapatkan telfon dari sekertarisnya.

"Tuan, maaf saya mengganggu waktu anda, tapi Tuan masih ada meeting. 15 menit lagi, meeting akan di mulai. Di mohon kehadiran Tuan karena klien sudah di dalam perjalanan ke kantor." ucap sekertaris.

Gavin menghela napasnya panjang, "Aku akan datang!" jawabnya lalu mengakhiri panggilannya. Dia mengambil jas nya yang baru saja di lepas.

Di jalanan yang cukup padat, Gavin tak sengaja melihat mobil istrinya yang berhenti saat lampu lalu lintas berwarna merah. Dia melirik jam di pergelangan tangannya.

Lampu lalu lintas berwarna hijau, Gavin melihat mobil istrinya melaju cukup kencang. Tak ambil pusing, Gavin membelokkan mobilnya ke arah kantor.

Jesica menghentikan mobilnya tepat di rumahnya yang kini di tempati oleh Tantenya, Raisa. Rumah yang mempunyai banyak sekali kenangan manis. Rasa rindu tiba-tiba muncul dalam hatinya.

Jesica keluar dari mobil, dia melihat mobil Tantenya berhenti di samping mobilnya.

Raisa keluar dari mobil dengan membawa beberapa belanjaannya.

"Hei, ada tamu." ucap Raisa dengan senyum tipisnya. "Ayo, masuk!"

"Dari mana Tante tahu pacarku?" tanya Jesica dengan amarahnya, matanya memerah dan tangannya mengepal erat.

"Oh, maksudmu, Gavin?" jawab Raisa.

"Tante," Jesica maju satu langkah, tangannya di letakkan di pundak Raisa. "KATAKAN," ucapnya lagi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!