NovelToon NovelToon
Dendam Untuk Aurora

Dendam Untuk Aurora

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Romansa
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora Mecca

Aurora menjalani hukuman selama 5 tahun di balik jeruji besi. Bahkan setelah keluar dari penjara, Devandra Casarius tetap menyiksa Aurora , tanpa ampun. Apakah Devandra Casarius akan berhenti belas dendam ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora Mecca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HATI YANG BERISIK

Suara adzan telah berkumandang, dan itu artinya setiap muslim wajib menjalankan sholat shubuh.

Aurora bangun dengan mata yang setengah terbuka, dia menguap dan meregangkan tubuhnya pelan.

Saat Aurora hendak mengambil air wudhu, tatapannya terfokus kearah dapur, melihat Hamida yang nampak mempersiapkan dagangannya.

Terdengar suara hiruk pikuk bunyi perpaduan antara wajan dan kompor berirama syahdu.

Aurora memandang Hamida dari kejauhan lalu pergi ke tujuan awal yakni pergi mengambil air wudhu.

Wajah yang tadi masih mengantuk kembali menjadi segar dan menimbulkan batin yang tenang akibat dari terkena siraman air wudhu.

Setelah melaksanakan sholat shubuh, hati Aurora merasa kembali hidup dan semangat menyambut hari dengan penuh energi positif.

"Aku bantuin kupas labunya ya nek" usul Aurora dengan sedikit berjinjit mengambil talenan kayu yang berada menggantung lebih tinggi darinya.

Hamida mengangguk dan tersenyum sambil terus mengaduk bumbu sotonya.

Setelah menyelesaikan dagangan Hamida, waktu telah menunjukkan pukul 05.00 itu artinya Aurora harus mandi dan mempersiapkan diri.

Sebelum berangkat, Aurora mengisi perutnya dengan nasi pecel lalu dia juga menyiapkan bekal untuk makan siang, sengaja dia tidak membeli makanan di kantin kantor karena bagi Aurora harganya lumayan mahal.

Dia menunggu angkutan umum sekitar dua belas menitan dan akhirnya yang di tunggu telah datang. Karena ini hari senin, angkutan umumnya nampak ramai dengan penumpang.

'Aku ingin kasih surprise untuk William , kalau akhirnya aku bisa satu kerjaan sama dia' ucap Aurora dalam hati yang nampak tersenyum.

'Pasti dia senang ' imbuh Aurora dalam hati sambil melihat jalanan yang macet.

Devandra berangkat kerja lebih pagi dari biasanya, senyumnya tersungging penuh kepuasan.

Saat di dalam mobil Devandra terus bersiul dengan kaca mobil yang sedikit terbuka dan John melihat dari depan spion bahwa wajah Devandra nampak bersinar.

Aurora telah sampai di depan kantor begitu juga dengan William. Hanya saja saat mereka masuk, William bertemu dengan kenalannya dan asyik berbicara sampai mereka tidak sadar bahwa tadi berjalan bersebelahan.

Sengaja Aurora tidak memberitahu William tentang dia yang diterima kerja di kantor William karena Aurora ingin memberi kejutan pada William.

"Dia pasti syok dan seneng banget kalau William tau aku kerja disini" Ucap lirih Aurora sambil berjalan menuju ruangan HRD.

Dia menemui HRD sesuai dengan pesan kemarin yang dia terima.

"Mbak Aurora bisa baca baca dulu peraturan kerjanya ya mbak" ucap Devi HRD tersebut sambil menyerahkan bolpoin untuk menandatangani berkas tersebut.

Aurora mengangguk dan mulai membaca dokumen tersebut dengan hati hati.

'Gajinya lumayan banget satu bulan dapat jatah libur satu kali dan satu tahun juga dapat cuti selama dua belas kali selama tidak diambil berurutan' Gumam Aurora dalam hati dengan tersenyum.

'aneh,,,, disini tertulis dalam tiga bulan setelah tanda tangan kontrak tidak diperbolehkan untuk mengundurkan diri dan jika dilanggar akan ada pinalti sebesar seratus juta rupiah' Aurora membaca isi dari kontrak tersebut dengan mata yang sedikit terbelalak.

"Maaf bu Devi, ini kok sedikit aneh ya, yang ada di poin lima" Tanya Aurora dengan menunjukkan tulisan poin lima dengan jari telunjuknya.

Devi mendongakkan wajah kearah dokumen tersebut dan menelan ludah, matanya menyempit seperti agak gugup.

"Ohhhh iya Mbak,,, ini memang kebijakan perusahaan yang tidak bisa dibantah" Jawan Devi sambil tersenyum.

Sebenarnya Devi pun merasa aneh, karena sebelumnya kontrak kerja yang selalu dia serahkan pada karyawan baru tidak seperti ini, namun dia tidak berani bertanya lebih jauh karena ini adalah permintaan langsung dari pak John selaku atasannya.

Tanpa menaruh rasa curiga, Aurora langsung menandatangani kontrak kerja tersebut dengan hati lega, karena akhirnya dia bekerja setelah sekian lama dia dipenjara.

"Ini seragamnya mbak,,,,,,mbak Aurora bisa di pakai sekarang dan untuk pertama kali kerja mbak bisa kasih minuman ke salah satu atasan kita dan beliau berada di lantai dua belas ruangannya terletak paling kiri " ucap Devi mencoba menerangkan.

Aurora menganggu dan melangkah keluar namun baru beberapa langkah Devi memanggilnya dan memberitahu bahwa minumannya kopi dengan takaran bubuk kopi satu sendok teh sedangkan gulanya dua sendok makan.

"Mbak buatkan tiga cangkir ya karena sekalian ada tamu" Imbuh Devi kembali.

Aurora melangkah mantap dengan seragam barunya dia menekan tombol lift dan menuju ke arah kantai dua belas.

Aurora tampak mengelilingi lantai dua belas untuk mencari dapur, setelah ketemu dia membuat kopi dengan hati hati takut kopi pertamanya yang dibuat tidak sesuai dengan selera mereka.

Aurora mengucap salam sebelum memasuki ruangan tersebut. Langkahnya mundur dengan tiba tiba saat melihat orang yang ada di depannya. Deru nafasnya seakan terhenti sejenak.

Sejenak Aurora nampak memejamkan mata namun melangkah maju.

"Maaf pak saya Cleaning service baru disini dan ini kopinya, mudah mudahan bapak bapak suka" ucap Aurora dengan suara yang gemetar bahkan saat Aurora meletakkan cangkir di atas meja, gemetar nya pun terlihat.

Devandra nampak tersenyum sinis sementara John hanya menunduk dengan perasaan yang gelisah.

'Tadi kata mbak Devi kopinya buat tiga orang kenapa ini cuma dua,' gumam Aurora dalam hati sambil meletakkan cangkir kopinya kearah John.

Saat Aurora ingin menanyakan tentang satu cangkir kopi yang terakhir, terdengar bunyi pintu diketuk oleh seseorang diluar dengan lembut.

Tok tok tok

Aurora mengalihkan pandangan kearah pintu dan tiba tiba gelas yang dia pegang terlepas dari genggaman tangannya.

Matanya tampak terbelalak lebar dadanya pun bergemuruh tiba tiba tubuhnya terasa lemas begitu juga dengan laki laki yang yang ada didepannya.

Memandang Aurora dengan penuh kecemasan dia diam mulutnya rapat.

"Masuk pak William, oh ya maaf kalau berantakan maklum dia cleaning service yang baru" ucap Devandra dengan tersenyum sumringah.

1
Yuki Nagato
Makin ketagihan.
Hebe
Ceritanya keren banget, semangat terus thorr!
Bea Rdz
Gak bisa tidur sampai selesai baca ini cerita, tapi gak rugi sama sekali.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!