NovelToon NovelToon
Suami Diatas Kertas

Suami Diatas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: lembayung pagi

Juanda Mahessa, 32 tahun, wajah tampan, dingin, tertutup serta kejam. ia adalah CEO muda Mahessa grup sekaligus pewaris tunggal. Prestasi yang luar biasa dan reputasi tanpa cela, membuatnya menjadi panutan dikalangan pebisnis dan wanita kalangan atas. Atas desakan sang kakek Solmon Mahessa yang mengharuskan juanda untuk segera menikah sebelum diusianya yang ke 32 tahun.


" Menikahlah dengan ku " kata Juanda, suaranya tenang namun penuh penekanan

" Apa kau mabuk? " Arumi Calista

" Aku serius, aku akan memberi mu uang 20 juta per bulan nya. kau hanya perlu menikah dengan ku " juanda Mahessa

Arumi tau ini gila, tapi ketika pilihan antara bertahan dalam kemiskinan atau mengambil kesempatan gila ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lembayung pagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 24

Malam ini keluarga darwis datang berkunjung ke rumah calon mertua nya juan.

Setelah keluarga Juan sampai dirumah keluarga Wijaya, mereka saling berpelukan dan tak lupa cipika cipiki bagi kedua wanita yang bergelar ibu.

Rintik hujan membasahi halaman rumah keluarga Wijaya yang megah malam itu. Di dalam ruangan tamu, dua keluarga terpandang sedang duduk saling berhadapan. keluarga Wijaya yang dipimpin oleh Ridwan Wijaya, seorang pengusaha properti ternama, dan keluarga mahesa merupakan sahabat lamanya sekaligus rekan bisnis

"Seperti yang sudah kita bicarakan" suara berat ridwan memecah keheningan

" kita akan menyatukan keluarga ini lewat pernikahan anak-anak kita"sambung nya lagi

Nadine Wijaya, gadis berumur 20 tahun yang duduk di pojok sofa, menoleh cepat dengan rasa kagum saat melihat siapa lelaki yang akan menjadi calon suaminya itu.

"Ternyata dia jauh lebih tampan dari yang aku bayangkan" gumam nadine tersenyum tipis

"Nadine, sini mari nak" panggil Siska selaku mama nya

Saat Nadine hendak duduk di sebelah mama nya, ia sedikit melirik ke arah Juan yang duduk di sebelah papa nya

"Nadine perkenalkan ini tante luna mama nya Juan" ucap siska memperkenalkan calon mertuanya.

Nadine menunduk pelan dan tersenyum

"Dan itu om darwis, papa nya Juan"

Nadine menunduk lagi

"Dan ini adalah Juan anak tante satu-satunya" luna pula yang memperkenalkan anak nya

Dan malam itu, kedua keluarga itu saling bertukar cerita dan saling memuji anak nya masing-masing. Sementara juanda hanya diam menyaksikan interaksi kedua keluarga itu

Namun dalam diam, Nadine terus saja memperhatikan juanda

"Ganteng sih, namun terlalu dingin. Apa iya dia bisa aku taklukan" gumam nya

Dan malam itu dua keluarga telah mencapai kesepakatan. Mereka akan menjodohkan anak-anak nya. Nadine sudah pasti mau, namun ia juga sedikit ragu apakah ia bisa menaklukkan hati Juanda.

Setelah keluarga mahesa pulang, sekali lagi Nadine berkata kepada mam nya

"Mama serius mau menjodohkan aku sama juanda?" tanya nya menatap sang ibu dengan mata melebar

"Tentu saja, keluarga mahesa sudah seperti keluarga kita sendiri. lagi pula, juanda itu anak yang baik. Mama yakin kamu akan cocok jika bersanding dengan nya" jawab sang mama dengan senyum penuh harap

Nadine hanya bisa menghela nafas. Dalam ingatan nya, juanda yang terakhir ia temui saat sama-sama masih SMP adalah cowok dingin, nyaris tak pernah bicara dengan nya. Dan selalu sibuk dengan dunia nya sendiri.

Disisi lain

Juanda pun sebenarnya tak kalah kaget saat pertama kalinya ia melihat Nadine dirumah nya

"Apakah dia nadine yang dulu satu sekolahan dengan ku?? " gumam nya saat di dalam kamar

*****

Sejak malam itu, juanda dan nadine mulai sering bertemu. Namun hubungan mereka terasa seperti formalitas

Disebuah kafe, nadine dan juanda bertemu. Namun juanda hanya diam asik memainkan handphone nya. Lalu nadine mencoba memecah keheningan

"Jadi... apa kamu setuju dengan perjodohan ini?" tanya nadine pelan

Juanda menatap nya sebentar, lalu kembali menyeruput kopinya.

"Aku tidak bisa menolak, tapi juga tidak menganggap ini serius, kita lihat saja nanti"

Jawaban itu membuat nadine sedikit kesal, namun sekaligus lega. Ia tak ingin terikat pada seseorang yang bahkan tidak berusaha untuk mengenalnya. Tapi disisi lain, ia bisa merasakan bahwa juanda tidak sepenuhnya menolak kehadiran nya

"Kalau begitu kita ikuti saja alurnya" ucap nadine

"Hm" jawab singkat juan

Cerita arumi

"Hai arumi, kamu lagi buat apa" sapa Ashley seorang teman bule yang sedikit pandai berbahasa Indonesia, karena ibu nya adalah orang Indonesia. jadi Ashley adalah percampuran Indonesia dengan Inggris

"Hai ash, aku lagi buat skripsi" jawab arumi

"loh, bukan nya itu masih seminggu lagi" ucap nya sedikit pelat karena percampuran tadi

"Nggak apa-apa, biar cepat selesai jadi nggak kepikiran terus"

"Benar juga kata mu"

"Eh rum, sebentar lagi kan kita selesai kuliah, terus apa kamu mau pulang atau tinggal di sini aja" sambung Ashley dengan pelat ya

"Mungkin aku akan pulang ke Indonesia"

"Yah... aku jadi nggak punya teman baik lagi dong kayak kamu"

"Nanti sesekali aku main datang kemari"

"Bener ya jangan bohong"

"Iya ash"

****

Hari hari terus berlalu, dan kini tiba waktu nya kelulusan arumi. Dan beruntung nya arumi lulus dengan nilai sempurna.

Kini arumi telah berada di bandara, ia akan kembali ke Indonesia setelah enam tahun lama nya berada di luar negeri

Ashley memeluk erat sahabat terbaik nya itu sembari sedikit menangis

"Aku pasti akan sangat merindukan mu arumi" ucap Ashley

"Aku juga"

Mereka melepaskan pelukan

"Sering-sering hubungi aku" ucap Ashley

"Iya pasti" jawab arumi dengan senyuman

Dan dengan tiba-tiba Alex berlarian mengejar arumi

"Alex... " ucap heran arumi karena melihat Alex datang tiba-tiba

"Arumi, why didn't you tell me that you were going back to Indonesia" ucap nya dengan nafas tersengal-sengal

"Sorry alex, I---"

Kalimat arumi terputus karena Alex dengan tiba-tiba memeluk erat tubuh arumi

"Alex, you can kill me if you do this"

"Oh, sorry" Alex melepaskan pelukan nya

"I will go home to Indonesia, take care yourself"

"I know"

Dan arahan dari operator bandara mengatakan kalau pesawat tujuan Indonesia akan segera berangkat

Ashley kembali memeluk arumi dengan buliran air mata. arumi mengelus lembut punggung teman nya itu

"Sudah lah, kita kan masih bisa telponan" ucap arumi

"Iya aku tau"

Arumi melepaskan pelukan nya. Dan lagi, alex memeluk tubuh arumi dan berkata

"Take care yourself. I love you arumi" ucap Alex lalu melepaskan pelukan itu

Arumi hanya tersenyum

"Ok everyone, i'm going. Bye bye... "

"Bye arumi.. "

Dan kini arumi telah berada dalam pesawat menuju kampung kelahiran nya, Indonesia

Setelah beberapa jam di dalam pesawat, akhirnya ia pun sampai juga

"Akh.... akhirnya, setelah enam tahun lamanya, aku bisa pulang lagi ke negara ku tercinta" arumi melebarkan kedua tangan nya, memejamkan matanya menghirup udara Indonesia lagi

"Aku akan kerumah Santi terlebih dahulu. apakah sekarang dia sudah berkeluarga" oceh nya pelan. karena kabar terakhir yang arumi dapatkan bahwa Santi pergi ke luar kota

"Tapi.... jika Santi pergi, apa iya dia masih tinggal dirumah itu lagi"

"Sudah lah, aku tidur di hotel aja dulu. besok baru cari kontrakan"

Dan keesokan harinya...

beruntung arumi telah mendapatkan kontrakan yang agak sedikit murah. Cukup untuk dia tinggal seorang diri

"Sekarang aku akan mencoba mencari pekerjaan dengan kemampuan ku saat ini"

Lalu arumi mencari cari pekerjaan lewat internet. satu persatu ia masuki lamaran.

"Semoga kali ini aku beruntung, bismillah" arumi menyemangati diri nya sendiri

Cerita juanda

Sudah hampir empat tahun hubungan nadine dengan juanda, namun sama sekali tak ada perubahan atau kemajuan. Hubungan mereka masih biasa-biasa saja. Bahkan untuk bertunangan pun juanda masih belum mau

Seiring berjalannya waktu, seiring nya kebersamaan nadine dengan juanda, hati kecil nadine sudah mulai tumbuh rasa cinta yang mendalam. Nadine Wijaya mencintai juanda mahesa dengan sepenuh hati nya.

"Apa kah kau bisa menemani ku malam ini" tanya nadine yang telah berdiri di depan meja kerja nya Juan

Juanda langsung menghentikan tangannya dari menulis

"Memang nya kau tidak bisa jalan sendirian, sampai-sampai harus meminta ku untuk menemani mu" ucapan juanda masih terdengar dingin dan sedikit kasar. Namun meskipun demikian, nadine semakin menyukainya

"Apa salah nya sih kalau kamu menemani ku sebentar"

"Maaf aku lagi sibuk, dan masih banyak dokumen yang harus aku periksa" tolak mentah-mentah dari Juan

"Hmpt" kesal nadine menghentakkan kaki nya lalu keluar dari ruangan Juan

Dan Juan mengangkat sebelah sudut bibir nya, sinis.

Lalu Juan mengambil sebuah foto yang selalu ia simpan dalam laci kerja nya. Di pandangan nya foto itu dengan dalam.

Ya, foto itu adalah foto nya arumi. Juan diam-diam sempat memfoto arumi saat arumi sedang tertidur pulas di sofa

"Kemana kamu sebenarnya arumi??" tangan Juan mengelus foto tersebut

lalu tiba-tiba ardi masuk begitu saja, spontan dengan cepat Juan menyimpan nya kembali kedalam laci

"Apa kau tidak bisa mengetuk pintu terlebih dahulu" ucap geram juanda kepada sang asisten sembari melempar kan pulpen kearah ardi.

Ardi mengelak

"Maaf bos, saya buru-buru" jawab nya

"Apa yang membuat mu terburu-buru sampai kau tidak mengetuk pintu"

"Saya mendapat kabar dari orang suruhan kita, kalau ia sempat melihat nyonya arumi"

"Apa!!! " juanda sampai bangkit dari duduk nya

Lalu ia berjalan mendekati ardi dan memegang kedua lengan ardi. sikap Juan itu malah membuat ardi semakin ketakutan

"Ma--maaf bos, saya juga tidak tau, tapi orang suruhan kita tadi yang melapor" ucapan ardi sampai tergagap-gagap

"Dimana, dimana dia melihat arumi"

"Di dalam mall yang tak berapa jauh dari kantor kita, bos"

Juanda berkacak pinggang dan memusing kan tubuh nya ke kanan dan kiri. Mungkin ia berfikir dimana arumi tinggal

"Akhirnya aku menemukan mu juga arumi. tunggu lah aku akan menjemput mu kembali" gumam juanda

Cerita arumi lagi

Seminggu setelah kepulangan arumi dari luar negri, ia masih belum juga mendapat kan pekerjaan. Namun disaat dirinya sedang rebahan, tiba-tiba handphone nya berdering. lalu ia ambil dan mengangkat panggilan itu

[ Ya hallo ]

[ Dengan nona arumi Calista ]

[ Ya saya sendiri ]

[ Besok anda di harap datang ke kantor untuk interview ]

[ Baik pak, besok saya akan datang ]

Dan panggilan berhenti

"Ah... akhirnya aku bisa bekerja juga. Terima kasih Tuhan" ucap nya senang

1
Rian Moontero
lanjuuuttt/Determined/
drpiupou
dih sini,gelud lawan aing
drpiupou
ih kak pukul kak si bela, astaghfirullah.

Nemu lagi bela ketiga.
ini udah bela ketiga yang ku temukan sifatnya menjengkelkan.

yang satu, sok polos, yang satu nganu, yang ini lagi minta tas baru.
beli sendiri/Right Bah!/
Azαzel
mampir juga thor😁
Mentari pagi: terima kasih Thor. ok /Good//Good/
total 1 replies
Ig nr.lynaaa20
aku udah mampir dan follow kak
Mentari pagi: terima kasih ya...
total 1 replies
NotLiam
Ceritanya sangat realistis, hampir seperti hidupku sendiri.
Mentari pagi: terima kasih karena telah mampir diceritaku
total 1 replies
Laqueno Sebaña
Ceritanya bikin merinding. 👻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!