NovelToon NovelToon
Sukses Setelah Disepelekan

Sukses Setelah Disepelekan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Berbaikan / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: FAMALIN

Wanita yang sering menangis dalam sujudnya, dia adalah Syifa Salsabila, seorang istri yang selalu dihina dan direndahkan ibu mertua dan saudara iparnya lantaran ia hanya seorang ibu rumah tangga tanpa berpenghasilan uang membuatnya harus berjuang. Dengan kesabaran dan perjuangannya yang tak kenal lelah akhirnya kesuksesan pun berpihak padanya. Akankah ia balas dendam setelah menjadi sultan? ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FAMALIN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bidadari Dunia

"Syifaaaa ..." Teriak Rita saat Syifa dan Fahri selesai sholat Maghrib berjamaah.

"Mas, itu Ibu memanggilku, aku izin keluar kamar dulu ya?"

"Iya, nanti Mas nyusul untuk makan malam bersama setelah tilawah Qur'an selesai."

"Heum."

Syifa keluar dari kamarnya dan langsung menghampiri sang ibu mertua yang berada di dapur.

"Ada apa, Bu?"

"Telinga kamu itu bud3g ya? Di panggil dari tadi baru keluar??"

"Astaghfirullah, tadi saya baru sholat bersama mas Fahri, Bu."

"Udah, jangan banyak alasan! sekarang mana katanya kamu goreng belut krispi tadi?"

"Itu ada di atas meja, Bu."

"Nggak ada, tinggal piringnya doang. Kamu makan sendiri ya??"

"Nggak, Bu." Syifa langsung memastikan dengan melihat piring tempat menaruh belut goreng itu yang sekarang kosong tak bersisa "Kok habis sih? Padahal kan mas Fahri dan Bapak belum makan, Bu."

"Terus menurutmu siapa yang makan? Apa kamu menuduh ibu?"

"Nggak, Bu. Tapi saya mencurigai Dek Fani yang sudah menghabiskan lauk buat makan malam kita ini,"

"Omong kosong! Fani tuh dari dulu nggak suka belut, dia jijik! mana mungkin dia yang ngabisin? Kamu itu kalau mau bohong dipikir-pikir dulu bukan asal menuduh orang!"

"Tapi bener, Bu. Saya tadi sempat memergoki dek Fani makan belutnya,"

Fani datang dengan santainya seolah ia tidak melakukan kesalahan apapun "Ada apa, Bu? Kok marah-marah sama Kak Syifa?"

"Gimana ibu nggak marah, Fan? Syifa itu disuruh masak untuk sekeluarga malah dimakan sendiri, dasar keterlaluan!"

"Ibu baru tahu kalau Kak Syifa itu ternyata serakah, suka mengambil jatah milik orang,"

"itu nggak benar, Fitnah!"

"Heleh, sok-sokan membela diri,"

Di saat Harun dan Fahri sedang khusyuk membaca Al-Qur'an tiba-tiba terganggu dengan suara Rita dan Fani yang kompak menyerang Syifa.

"Ada apa ini? Kok ribut-ribut?" tanya Harun memastikan.

"Ini menantu Bapak serakah, makan menu malam kita dihabisin oleh dia,"

"Itu nggak mungkin, Bu. Dari tadi Syifa di kamar bersamaku, jadi kapan ia memakannya??" sahut Fahri mengungkapkan kebenaran.

"Fahri, semenjak kamu menikah dengan Syifa, sikap kamu berubah jadi suka melawan ibu,"

"Bukan melawan, Bu. Tapi memang ibu yang salah, aku disini tidak memihak siapapun, aku hanya berusaha membela yang benar."

"Ibu maklum sikap kamu sekarang terus-terusan membela istrimu itu, karena memang kalian masih pengantin baru lagi mesra-mesranya, coba aja nanti setelah 3 bulan palingan bakal ribut terus melebihi Fani,"

"Hust! Ibu berkata apa sih? Sama anak sendiri mendoakan hal yang buruk? hati-hati, Bu. Bapak nggak suka ibu berkata seperti itu!"

"Emang kebanyakannya gitu, seperti tetangga sebelah tuh ribut terus akhirnya juga cerai,"

"Ini nih yang Bapak nggak suka dari ibu, sering ngumpul-ngumpul sama tetangga suka ghibahin hidup orang lain, bikin tambah dosa!"

"Terus kalau nggak boleh nongkrong sama ibu-ibu ceriwis, emang Bapak kuat biayain ibu masuk circle ibu-ibu sosialita yang hobi belanja??"

"Bu, kalau ada waktu luang itu gunakanlah untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat, banyak ibadah atau belajar berkarya, bukan malah nyinyirin orang, ghibahin orang yang hanya akan menambah dosa!"

"Tuh kan, Bapak jadi ketularan Syifa, mendadak jadi ustadz?!"

"Di bilangin malah ..."

"Udah, Pak. Bu. Jangan berdebat! ini masalahnya cuma tentang lauk yang habis kan? Ya udah Syifa akan masak nasi goreng aja buat makan kita semua," ujarnya mendamaikan keadaan.

"Nggak usah masak sendiri! Kamu beli saja nasi gorengnya di warung perempatan sana yang jelas enak, topingnya komplit ada ayam, telur dan lain-lain!" ucap Rita.

"Tapi, Bu. Nasi kita kan masih banyak? Kalau nggak termakan jadi mubadzir nanti,"

"Halah, kasih aja sama ayam! Setiap pagi ayam-ayam tetangga banyak tuh berkeliaran."

"Sebenarnya bukannya pelit, Bu. Tapi tadi pagi kan ibu sudah minta nasi padang, terus sekarang minta nasi goreng bang Maman, sedangkan saya sendiri nggak kerja, kalau gaya hidupnya kayak gini terus, semua gaji mas Fahri pun nggak bakalan cukup!"

"Kamu cuma bisa beliin ibu nasi bungkus aja nggak ikhlas, Syifa?? Kamu sadar nggak sih bahwa suamimu itu ibu yang capek-capek melahirkan, menyusui, eh sekarang sudah besar bisa kerja, kamu yang menikmati uangnya? Nggak bisa!!" Ungkap Rita dengan nada yang mulai tersulut emosi.

"Ya udah, Bu. Kalau saya salah, minta maaf. Saya izin masuk ke kamar dulu," pamitnya kemudian beranjak pergi.

"Eh tunggu, Syifa! Lalu siapa yang akan membelikan nasi gorengnya?"

Syifa tetap melanjutkan langkahnya, ia berusaha tak perduli dengan ucapan sang ibu mertua yang selalu menyakiti hatinya.

"Tuh dek Fani juga bisa, Bu. Karena anak ibu bukan hanya aku saja!" tegaskan Fahri lalu menyusul istrinya masuk ke kamar.

"Apa? Aku yang harus beli, ogah deh!" jawab Fani juga ikut pergi dari area ruang makan itu.

"Ibu kenapa sih? Sukanya memantik keributan? Syifa itu anggota baru di rumah ini, Bapak takut kalau sikap ibu nggak berubah, lama-lama dia nggak betah tinggal serumah dengan ibu!" ingatkan Harun kemudian juga meninggalkan Rita sendirian.

"Nggak betah? mau hengkang dari rumah ini? Silakan! apa yang bisa dibanggakan dari menantu pengangguran?? ibu pun juga senang tidak mendengar suaranya yang sering baca Qur'an dari pagi, siang, sore, malam, bikin telinga jadi sakit aja, hufftt ..." Gumamnya tak menyadari semenjak ada Syifa semua pekerjaan rumah terselesaikan dengan baik.

~

Di kamarnya Syifa langsung melepas mukena yang sejak tadi masih di pakainya. ia langsung tidur memeluk guling sambil menahan air matanya supaya tidak jatuh membasahi pipi.

"Maaf, Sayang. Mas tidak bisa mengendalikan sikap ibuku terhadapmu, Mas harap kamu yang sabar ya .." pinta Fahri sambil mengelus lembut kepala istrinya.

"Hiks ..."

"Mas akan berusaha keras semoga kita segera bisa membeli rumah kecil-kecilan, atau kalau kamu mau, besok kita bareng-bareng cari rumah kontrakan, gimana?"

Syifa langsung membalikkan tubuhnya, tanpa berkata-kata apa-apa, ia memeluk Fahri sambil meluapkan sakit hatinya selama tinggal di rumah itu.

"Lampiaskan lah semua sakit hatimu pada Mas, supaya kamu lega, Sayang. Tapi ..."

"Tapi kenapa, Mas?" syifa mendongakkan kepalanya menuntut jawaban.

"Tapi jangan lama-lama pelukannya gini, Karena Mas nggak bisa menahan jika ingin mengulangi kegiatan kita tadi sore,"

"Aahhh, Mas nggak lucu! Orang lagi sedih juga malah dibercandain ke arah situ terus!"

"Hehe, supaya kamu tersenyum dan nggak berlarut-larut memikirkan sikap ibu,"

"Mas, apapun yang dilakukan ibu, aku harap Mas jangan membencinya ya? tapi selalu di doakan! karena sesungguhnya Allah maha membolak-balikkan hati manusia."

"Ya. Tapi Mas juga mohon ke kamu, tolong selalu maafkan lah semua sikap ibu yang kurang baik itu,"

"Heum."

Adzan isya berkumandang tanda waktu sholat 4 rekaat telah tiba.

"Udah adzan tuh, Mas. Sebaiknya Mas pergi ke masjid dulu dan aku akan mempersiapkan makan malam untuk kita,"

"Kalau kamu capek, nggak usah masak nasi goreng! Kita makan seadanya saja, nasi sama kecap juga nggak apa-apa, Sayang."

"Aku nggak capek kok, Mas. Di kulkas masih ada telur jadi bisa buat masak nasi goreng seadanya,"

"Heum, terima kasih, Sayang. Kamu memang bidadari dunia yang dikirim Allah untuk menyempurnakan hidupku."

Syifa tersenyum mendengar ucapan Fahri yang diiringi dengan kecupan lembut mendarat di pipi cantiknya.

1
Tình nhạt phai
Sudah nunggu dari kemarin-kemarin, ayo dong thor.
FAMALIN: Okay Kak .. Siap
inj baru nulis untuk bab 3
🙏🥰
FAMALIN: Okay Kak .. Siap
inj baru nulis untuk bab 3
🙏🥰
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!