NovelToon NovelToon
Apa Kabar Cinta Lamaku?

Apa Kabar Cinta Lamaku?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

kisah lama yang belum usai, membuatku masih hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Aku selalu menyesali apa yang terjadi saat itu, aku selalu menginginkan masa itu terulang kembali. Walaupun aku tau itu mustahil, aku tetap memimpikannya. Aku ingin memperbaiki kesalahanku yang besar kepada cinta pertamaku, karena aku sudah menghancurkan hatinya sampai tak berbentuk. Masih pantaskah aku jika menginginkannya kembali padaku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah akhir? 33

Hujan gerimis terlihat dari luar pintu masuk utama, menciptakan aroma khas hujan yang menyegarkan. di sebuah rumah sakit yang ada di pusat kota, seorang dokter menenteng tas medisnya berjalan dengan cepat menuju kedalam lift. Dia sesekali menoleh kesana kemari untuk mencari keberadaan seseorang yang ingin dia mintai tolong. Sampai dia masuk kedalam ruangan, akhirnya dia bertemu dengan orang yang sedang dia cari.

“Dokter Syena!” Panggilnya.

“Oh hai Gia!” Jawabnya.

Dokter Gia menarik seniornya untuk duduk di sofa panjang yang ada di dalam ruangan. Dengan wajahnya yang cemas, dokter Gia mulai membuka mulutnya untuk berbicara.

“Bagaimana menurut senior jika ada keluarga pasien yang meminta kita sebagai dokter untuk menyembunyikan hasil pemeriksaan kesehatan pasien?” Tanya Gia menatap Syena cemas.

“Tidak masalah jika pasien juga menyetujuinya, karena pasien juga butuh privasi. Tapi jika kau juga di minta untuk memberikan hasil pemeriksaan palsu, itu dilarang karena melanggar peraturan,” ucap Syena.

“Jika ada seorang gadis yang keguguran, lalu ibunya meminta untuk merahasiakan hal ini karena anak gadisnya mengandung anak orang lain saat dia sudah menikah, bagaimana pendapat senior?” Tanya Gia dengan wajahnya yang cemas.

“Dalam kasus ini, dokter memiliki kewajiban untuk menjaga kerahasiaan medis pasien,” jelas Syena.

“Sebenarnya aku baru saja mengalaminya, dan mereka memberikan imbalan yang besar berupa perumahan elit,” jelas Gia, dan langsung mendapat pukulan pelan dari Syena.

“Aku memperingatkanmu untuk jangan menerima rumah itu!” Tegas Syena.

“Tentu aku tidak akan menerimanya,” ucap Gia.

“Gadis yang keguguran itu, kurasa dia cukup menderita dengan kondisinya,” ucap Syena.

“Benar, tubuhnya kurus, dan matanya terlihat tidak mempunyai semangat untuk hidup,” ucap Gia.

“Apa kau akan memintanya untuk berobat ke psikiater juga?” Tanya Syena.

“Entahlah, ibunya cukup tegas dengan anak gadis itu,” ucap Gia.

‘Tok! ‘Tok! ‘Tok!

“Masuk!” Teriak Syena.

“Siapa?” Tanya Gia.

“Anakku,” ucap Syena singkat.

Setelah mengetuk pintu dengan sopan, lalu menunggu di persilahkan masuk, seorang pria muda mulai membuka pintunya dan masuk kedalam ruangan. Dia langsung tersenyum tipis pada ibunya dan teman ibunya yang berada di sampingnya.

“Kemarilah Prince!” Teriak Syena.

“Tampan sekali anak senior!” Ucap Gia menutup mulutnya tak percaya.

“Tentu saja dia tampan seperti ayahnya,” ucap Syena langsung menarik Prince untuk duduk di sampingnya.

Syena mengelus puncak kepala Prince dengan lembut, senyumannya memudar saat menyadari bahwa putranya masih belum sepenuhnya ceria. Akhirnya Syena menggenggam tangannya dan mengusapnya lembut.

“Sudah makan siang?” Tanya Syena, dan hanya di balas anggukan olehnya.

Gia menyenggol lengan Syena saat dia menyadari keanehan ekspresi wajah Prince. Tatapan matanya yang kosong, dan tanpa sedikitpun senyuman di wajahnya. Gia bisa melihat jelas bahwa pria muda di depannya sedang mengalami kondisi yang cukup serius dengan mentalnya.

“Saat melihatnya, kenapa aku mendadak teringat dengan gadis cantik yang keguguran tadi?” Batin Gia.

“Ibu hanya ingin melihatmu saja, karena ibu merindukanmu. Kau tidak pernah pulang kerumah, kau selalu mengurung dirimu di apartemen,” ucap Syena.

“Maafkan aku,” jawab Prince singkat.

Syena menghela nafasnya, dia sama sekali tidak tau apa yang telah membuat putranya menjadi seperti ini. Karena Prince tidak pernah bersedia menceritakan masalah pribadinya. Bahkan kepada ayahnya sekalipun, membuat Syena sebagai orang tua merasa khawatir.

“Aku pulang sekarang, aku masih mempunyai tugas yang harus di selesaikan,” ucap Prince langsung bangkit dari duduknya.

“Baiklah, hati-hati di jalan Prince,” ucap Syena tersenyum hangat kepada anak tunggalnya yang tampan.

Prince keluar dari ruangan ibunya, dia berjalan cepat menaiki lift untuk turun ke lantai dasar. Dia pergi ke parkiran untuk mengambil sepedanya. Lalu dia mulai keluar dari pintu keluar utama dengan mengayuh sepedanya.

“Prince!” Panggil seseorang, membuatnya menghentikan laju sepedanya.

Saat dia menoleh, dia melihat Hely sedang berusaha mengejarnya. Dengan cepat Prince kembali melaju, dia seperti kabur meninggalkan Hely secara terang-terangan. Menghindarinya untuk yang ke sekian kalinya.

Tapi sialnya, Hely justru mampu mengejarnya. Dia terlihat turun dari sebuah motor yang baru saja menghalangi jalan sepedanya. Prince menghela nafasnya kasar dan terpaksa untuk menanggapi teman masa kecilnya.

“Kenapa kau menghindariku?” Tanyanya.

“Sudah kubilang, setelah kau menyatakan cinta padaku, sejak saat itu juga aku akan menjauh darimu!” Tegas Prince.

“Tidak peduli jika kau teman masa kecilku,” lanjutnya, menbuat Hely terdiam membeku.

“Sampai kapan? Sampai kapan kau akan seperti ini!!” Teriak Hely, dan Prince hanya diam memalingkan wajahnya.

“Sadarlah Prince! Teresa sudah menikah dengan pria lain, dia ti—“

“Jangan sebut namanya di depanku!!” Bentak Prince dengan sangat keras.

Hely sampai menelan ludahnya, tangannya meremas ujung celananya dengan kuat. Bibirnya seperti kaku tak bisa mengucapkan satu kalimat pun dari mulutnya. Sementara Prince masih menatapnya tajam.

“Wanita itu akan pindah ke luar negri, dengan keluarga suaminya,” ucap Hely memaksa untuk tetap berbicara pada Prince.

“Apapun yang berhubungan dengannya sudah tidak ada hubungannya denganku. Dan jangan pernah sebut namanya lagi di depanku!” Tegas Prince dan mulai mengayuh sepedanya lagi.

Prince berusaha menetralkan ekspresi kemarahannya, dia berusaha menenangkan dirinya sendiri. Sejak saat itu, dia menjadi orang yang pemarah, apalagi jika ada yang menyebut atau membahas Teresa di depannya. Dia akan langsung terpancing emosi, membuat semua orang tau bahwa mereka di larang untuk menyebut nama Teresa di depan Prince.

Prince memarkirkan sepedanya di depan gedung apartemennya. Dia memasuki apartemen setelah memasukan kata sandi, langkahnya langsung membawanya masuk ke dalam kamar. Dia duduk di ranjang, matanya menatap sebuah bingkai foto besar di depannya.

Dia melihat foto mantan kekasihnya yang masih terpasang di dinding kamarnya. Satu bulan sudah berlalu, tapi dia belum juga membuang foto itu. Tapi sekarang, keyakinannya telah bertambah besar. Dia harus bangkit dan jangan terjebak dengan masa lalu.

“Aku membencimu Teresa,” ucapnya sembari melihat foto besar di depannya.

Dengan gerakan yang kasar, Prince mulai menurunkan bingkai foto itu dari dinding. Dia membawanya pergi keluar dari kamarnya, memasukannya ke dalam gudang penyimpanan dan menutupinya dengan kain putih.

“Kau adalah rasa sakit terbesar dalam hidupku.”

Sejak hari itu, mereka benar-benar tidak pernah bertemu lagi. Prince yang merasa dikhianati menjadi sangat membenci Teresa. Sedangkan Teresa, dia pergi dari negara kelahirannya untuk waktu yang sangat lama. Dua orang yang saling mencintai, tapi di pisahkan oleh keegoisan manusia lain. Membuat mereka menganggap bahwa kisah cinta mereka telah berakhir dengan tragis.

...----------------...

1
US
/Good//Good//Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!