NovelToon NovelToon
MADU (Istri Kedua)

MADU (Istri Kedua)

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Anak Yatim Piatu / Teen Angst
Popularitas:46.1k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Tumbuh di lingkungan panti asuhan membuat gadis bernama Kafisha Angraeni memimpikan kehidupan bahagia setelah dewasa nanti, mendapatkan pendamping yang mencintai dan menerima keadaannya yang hanya dibesarkan di sebuah panti asuhan. namun semua mimpi Fisha begitu biasa di sapa, harus Kalam setelah seorang wanita berusia empat puluh tahun, Irin Trisnawati datang melamar dirinya untuk sang suami. sudah berbagai cara dan usaha dilakukan Kira untuk menolak lamaran tersebut, namun Irin tetap mencari cara hingga pada akhirnya Fisha tak dapat lagi menolaknya.


"Apa kamu sudah tidak waras, sayang???? bagaimana mungkin kamu meminta mas menikah lagi... sampai kapanpun mas tidak akan menikah lagi. mas tidak ingin menyakiti hati wanita yang sangat mas cintai." jawaban tegas tersebut terucap dari mulut pria bernama Ardian Baskoro ketika sang istri menyampaikan niatnya. penolakan keras di lakukan Ardi, hingga suatu hari dengan berat hati pria itu terpaksa mewujudkan keinginan sang istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33.

Keesokan harinya.

"Letakan saja susunya di atas nakas bi...! aku ingin tidur sebentar lagi, semalam tidak bisa tidur soalnya." ujar Kafisha dengan mata yang masih terpejam. sebenarnya bukan setiap hari Kafisha telat bangun pagi hanya saja ia baru tertidur dua jam yang lalu, itulah mengapa matanya terasa berat untuk dibuka.

Meski Kafisha sudah berpesan pada Bi Inah untuk tak perlu mengantarkannya susu ibu hamil ke kamar, tetap saja bibi melakukannya setiap pagi. Maka tak heran jika Kafisha berpikir wanita paruh baya itulah yang saat ini masuk ke kamarnya.

"Kenapa tidak bisa tidur?."

Kantuk Kafisha seakan lenyap begitu saja ketika mendengar suara bariton yang sudah hampir dua Minggu tak didengarnya tersebut. Ia sontak merubah posisinya. Kini Kafisha sudah duduk bersandar pada headboard.

"Mas Ardian...."

"Kenapa tidak bisa tidur?." seraya melangkah mendekat ke arah ranjang, Ardian mengulang pertanyaannya.

"Em...." Kafisha terlihat bingung menjawab. Tidak mungkin ia menjawab dengan jujur jika penyebabnya adalah karena dirinya terus memikirkan Ardian. menyedihkan sekali kalau sampai ketahuan oleh Ardian, begitu pikir Kafisha. Di saat Ardian tengah memadu kasih dengan istri tercintanya, Irin, dirinya justru tidak bisa tidur memikirkan pria itu, bukankah itu sangat menyedihkan?

"Semalam kaki aku terasa pegal makanya kesulitan tidur." ketimbang jujur yang akan membuatnya nampak menyedihkan, Kafisha memilih mengatakan alasan yang saat ini melintas dibenaknya. Ya, bukankah merindu pada seseorang yang tidak mengharapkan kehadiran kita sangat menyedihkan, begitu pikir Kafisha.

"Mas mau ngapain??" Kafisha tersentak kala Ardian sudah duduk ditepian ranjang seraya memegang betisnya.

"Mau pijat betis kamu, tadi katanya pegal."

Kafisha menepis lembut tangan Ardian agar menjauh dari kakinya. tak enak hati jika sampai Ardian menyentuh kakinya, mengingat pria itu adalah suaminya. Sangat tidak sopan rasanya menurut Kafisha.

"Tidurlah...!! Tidak perlu merasa tidak enak, lagi pula kamu sampai seperti ini karena mengandung anakku!." Ardian membantu Kafisha kembali merebahkan tubuhnya, kemudian mulai memijat lembut betis sang istri. pijatan Ardian rupanya mampu menciptakan kenyamanan sehingga Kafisha pada akhirnya tertidur dibuatnya.

Mendengar hembusan napas Kafisha sudah mulai teratur pertanda wanita itu telah terlelap, Ardian pun ikut merebahkan tubuhnya di samping Kafisha. entah sengaja atau naluri yang membawanya, kini Ardian memeluk tubuh Kafisha dari belakang hingga sesaat kemudian ikut terlelap.

Pukul dua belas siang Kafisha terjaga, ia merasakan beban pada pinggangnya. ternyata tangan besar Ardian yang kini tengah melingkar pada pinggangnya. Perlahan ia membalikkan badan, menghadap pada Ardian.

"Apa kamu berniat menceraikan aku, mas?." batin Kafisha, mengingat kini Irin tak lagi berpihak padanya, bahkan wanita itu tak segan-segan meminta Ardian untuk menceraikan Kafisha. "Apa aku juga akan melahirkan dan merawat anak kita seorang diri??." membayangkan berjuang melahirkan dan membesarkan anaknya seorang diri, mampu membuat kedua bola mata Kafisha berubah berkaca-kaca.

Menyadari Ardian hendak membuka mata, Kafisha segera memalingkan wajahnya ke samping, menghindari tatapan Ardian.

"Kamu sudah bangun?."

"Hem."

Ardian mengeryit mendengarnya, pasalnya tak pernah sekalipun Kafisha menjawab seperti itu. Ia menuntun wajah Kafisha agar menatapnya. "Ada apa?." tanyanya dengan tatapan menelisik. Terlihat jelas kesedihan Dimata istrinya itu. Ya, istri, bukan lagi istri kedua sebab ia telah menceraikan Irin, walaupun masih sekedar menjatuhkan talak belum melewati persidangan di pengadilan agama.

Ardian menyelip anak rambut ke sisi telinga Kafisha. "Jangan memikirkan hal yang tidak perlu dipikirkan!." entah apa maksud dari perkataan Ardian, Kafisha hanya meresponnya dengan anggukan untuk mengiyakannya.

"Oh iya, Citra kangen sama kamu. Sepulang sekolah pak Ujang akan mengantarnya ke sini." beritahu Ardian sebelum beranjak dari tempat tidur.

Kafisha pun mengangguk paham. Sebenarnya ia pun sudah sangat merindukan gadis itu. sudah hampir dua Minggu ia tidak bertemu dengan Citra, sejak ia meninggalkan kediaman Ardian dan Irin.

Pukul dua siang, suara deru mesin mobil yang berhenti dipekarangan depan mengalihkan atensi Kafisha dari layar televisi. Ia yakin Citra yang datang. Kafisha beranjak keluar, langkahnya terhenti melihat Citra berlari ke arahnya.

"Mommy...."

Kafisha dibuat terharu, ternyata bukan hanya dirinya yang merindu, Citra pun merindukan dirinya. Kafisha merentangkan kedua tangannya menyambut kedatangan Citra.

"Citra kangen sama Mommy." ungkap gadis itu setelah berada di pelukan Kafisha.

"Mommy juga kangen sama kamu." ungkap Kafisha seraya membalas pelukan Citra.

"Ayo masuk! Kamu pasti sudah lapar kan. Mommy sudah masakin makanan kesukaan kamu." Kafisha mengajak Citra ke dalam.

"Thank you, Mom."

Mereka pun masuk ke dalam rumah. dengan lahapnya Citra menyantap makanan kesukaannya yang sengaja dibuatkan oleh Kafisha untuknya.

"Ada apa?." tanya Kafisha ketika tiba-tiba wajah Citra berubah sendu.

Gadis itu tak langsung menjawab, yang ada suara helaan napas yang terdengar berat.

"Kamu baik-baik saja kan, Cit?."

Gadis itu mengangguk seraya memaksakan senyum di bibirnya. "of course."

Bukan Kafisha jika percaya begitu saja, mengingat raut wajah Citra sebelumnya tak menunjukkan demikian.

"Citra!." Seru Kafisha dengan nada menuntut. sadar jika gadis itu tengah menyembunyikan sesuatu darinya.

"Sungguh, Citra baik-baik saja Mom, hanya sedikit sedih saja karena _." gadis itu sengaja menggantung kalimatnya, menatap penuh makna pada Kafisha.

"Mommy janji tidak akan menceritakannya pada siapapun, termasuk pada papa kamu." ujar Kafisha seolah paham dengan maksud Citra.

"Citra sedih karena papa dan mama akan bercerai, Mom."

"Jangan bercanda, perceraian bukanlah sebuah lelucon, Citra!." peringat Kafisha.

"Citra tidak bohong Mom. Semalam papa sendiri yang menyampaikannya pada Citra dan mas Irhan. Ada banyak urusan orang dewasa yang mungkin belum sepenuhnya bisa Citra pahami, tetapi sebagai anak yang sayang kepada kedua orang tuanya dan tidak ingin berpihak pada salah satunya, pada akhirnya Citra memutuskan menghargai keputusan Papa." aku Citra.

Duar....

Kafisha benar-benar terkejut mendengar pengakuan Citra. Ia bahkan sampai tersentak mendengarnya. jujur, ia tidak menyangka Ardian berniat menceraikan Irin mengingat seperti apa besarnya rasa cinta pria itu kepada istri pertamanya. Hingga muncul pertanyaan dibenak Kafisha, sebesar apa sebenarnya kesalahan Irin sehingga Ardian memutuskan menceraikan wanita yang sangat dicintainya itu?

"Apa setelahnya, giliran aku yang akan diceraikan oleh mas Ardian?." batin Kafisha. Sebenarnya ia tak ingin menambah beban pikirannya dengan memikirkan kemungkinan yang bisa saja terjadi ke depannya, akan tetapi hati dan pikirannya seakan bertolak belakang dengan keinginannya.

Sementara Citra, gadis itu hanya menyampaikan berita tentang rencana perceraian kedua orang tuanya, tanpa berniat menceritakan alasannya. Bagaimana pun Irin adalah ibu kandungnya, wanita yang telah berjuang melahirkan dirinya ke dunia ini. ada rasa tak tega jika harus menceritakan keburukan ibunya sendiri pada orang lain, sekalipun itu adalah Kafisha. Dan, ia pun yakin, seburuk apapun ibunya, sang ayah pasti tidak akan menjelekkan ibu mereka dihadapan orang lain, termasuk dihadapan Kafisha.

1
Felycia R. Fernandez
Wanita jallaang ternyata tidak memandang umur ya...
Minta ampun dengan kelakuan mu Irin,
udah tuir,tapi masih doyan celap celup
Felycia R. Fernandez
😆😆😆😆
Felycia R. Fernandez
lawan terus Fisha...
ini juga Ardian rumah kok gak dijaga,
bisa bisa nya Irin masuk tanpa ada pengawasan...
alfy
cerita yang sangat menarik
alfy
iiisshh...gemes aku sama irin
alfy
lanjut thor
alfy
part iniengandung bawang😩
Felycia R. Fernandez
bener banget...
aku dibelikan gorengan aja sepulang pak kerja udah seneng banget
😆😆😆😆
Mom dillalva
Kerennn
Felycia R. Fernandez
Cieeee...
akhirnya...
kalimat sakral itu terucap kan juga ya Ardian💖💗💓
Felycia R. Fernandez
good Daddy 👍👍👍👍
Dwi ratna
KK Selvi krennnnnn
ria rosiana dewi tyastuti
mantap authorny update kuartet
Erlin Sumyati
4 bab ,, thorrr Daebak /Drool//Drool/,,tetap semangat sukses karyamu slalu kutunggu 💪,,,
Erlin Sumyati
ahh ,, Tetap semangat,,mantap 3 bab sekaligus,,, pertahankan,,,
Felycia R. Fernandez
makasih untuk up nya kk Thor Selvi ...
dapat kejutan nih up 3 bab 💖
Felycia R. Fernandez
😆😆😆😆😆
jujur lebih baik Kafisha
Ummie Qarmiella
argghhh,love u penulis. 3 bab untuk hari ini, semangat terus ye ,salam sayang dari Malaysia. maaf x boleh bagi Koin, sebab saya tak cara beli. I love 😘😘😘😘😘
Selvia: 🥰🥰🥰🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘😘😘😘😘
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
Kafisha merasa nasib dia dan ibu nya hampir sama...
sama sama tidak dicintai oleh suaminya...
akhirnya anak yang menderita
😭
Iin Yuliana
ᥲkһіrᥒᥡᥲ ᥙ⍴ ȷg 𝗍һ᥆r.. ᥣᥲmᥲᥲ ᥲmᥲ𝗍 ᑲᥲrᥙ ᥙ⍴ kᑲᥙrᥙ іᥣᥲᥒg 𝖿ᥱᥱᥣ ᑲᥲᥴᥲᥒᥡᥲ

ᥴrᥲzᥡ ᥙ⍴ 𝗍һ᥆r ძᥲᥒ sᥱmᥲᥒgᥲ𝗍𝗍𝗍
Felycia R. Fernandez: bener banget KK...
kadang udah lupa bab sebelumnya..
paling gak nya satu bab satu hari y kk Thor 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!