Nathan Edward seorang pria tampan dengan tubuh tegap tinggi. Nathan bekerja sebagai penjaga toko buah,kehidupannya jauh dari kekayaan. Namun siapa yang menyangka jika ia adalah seorang pewaris tunggal yang dibuang oleh istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risti rika safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Restu
"Entahlah ma aku bingung"ucap nathan
"Bingung kenapa?"tanya leni
"Mbak sasha mengatakan jika ia menyukai ku,tapi ada hal yang membuatku merasa ragu"jawab nathan
"Apaa?"tanya leni
"Orang tuanya"jawab nathan
"Orang tuanya tidak merestui?"tebak leni
Nathan menganggukan kepalanya,leni dan joni saling tatap.
"Keluarga mereka memang begitu nak,mereka memandang orang-orang dengan rendah. Jika bisa sebaiknya kamu jangan berhubungan dengan putri mereka."ucap leni
"Tapi jika kamu juga menyukainya mama dan papa akan mendukung"sahut joni
"entahlah aku bingung,aku saat ini hanya memikirkan bagaimana caranya membuat papa dan mama bahagia"ucap nathan
"Tidak usah terlalu banyak berpikir,kehadiran kamu disini saja sudah membuat mama dan papa bahagia. Kamu tahu dulu rumah ini begitu sepi,mama dan papa selalu merindukan suasana yang tak pernah lagi kami dapatkan setelah kejadian itu"sahut leni
"Aku belum bisa sering menginap disini ma,terkadang sasha datang kerumah tanpa mengabariku"ucap nathan
"Tidak masalah asalkan jika ada waktu luang kalian kemari"sahut leni
Mereka terus mengobrol hingga larut malam,hal seperti ini yang sangat ingin dirasakan oleh leni dan joni.
\~
Pagi harinya sasha sudah rapi dengan stelan kantornya,hari ini ia akan mulai masuk ke kantor lagi.
"Dia menjemputmu?"tanya anita
"Iya aku sudah menyuruhnya untuk kesini"jawab sasha
"Sarapan dulu mama sudah membuatkan kamu nasi goreng cumi"ucap anita
"Mama masak?"tanya sasha menatap anita
"Ck mama sebenarnya bisa masak hanya saja mama malas,kita sudah memperkerjakan asisten rumah tangga jadi untuk apa kita harus repot memasak"jawab anita
"Sudah sana cepat nanti orang miskin itu datang"ucap anita lagi
"Mamaaa"panggil sasha tegas
"yayayaaa sudah sana"ucap anita
Anita berjalan kedepan untuk menemani suaminya yang sedang duduk diteras depan. Ternyata nathan sudah datang dan sedang duduk bersama darma,anita merubah wajahnya.
"Sudah datang kamu"ucap anita dengan nada yang terdengar bersahabat
"Sudah nyonyaa"sahut nathan sopan
Sebenarnya ia bingung dengan respon kedua orang ini,respon mereka tidak seperti biasanya. Nathan tak ambil pusing bukankah itu hak yang baik? Ah entahlah!
"Tunggu saja dulu ya sasha lagi sarapan,kamu juga kalau mau ikut sarapan masuk saja"ucap anita
"Tidak usah nyonya saya tadi sudah sarapan"sahut nathan tersenyum
Anita menganggukkan kepalanya,ia mengalihkan wajahnya merasa kesal sendiri. Tak lama setelah itu sasha keluar dengan tas yang ia jinjing.
"Nath ayo berangkat saya ada meeting pagi ini"ucap sasha
"Mari mbak"sahut nathan berdiri
"Ma,pa aku berangkat dulu ya"pamit sasha
"Iya hati-hati ya sayang"ucap anita
"Nyonya,tuan saya pamit dulu"pamit nathan
"Iya hati-hati ya"ucap anita
Nathan langsung masuk ke mobil setelah sasha sudah masuk,nathan menjalankan mobilnya menuju perusahaan sasha. Disepanjang jalan sasha fokus dengan tab kecilnya,beberapa hari tidak masuk pekerjaan nya sangat menumpuk.
"Nath kamu kemarin mencari saya?'tanya sasha
"Iya kamu kemana kenapa tidak pulang?"tanya balik nathan
"Seperti yang pernah aku katakan aku tidak akan pulang jika keinginan ku tidak terpenuhi,harusnya kamu ingat itu,apa yang aku ucapkan itu tidak main-main"jawab sasha
"Tidak usah seperti anak kecil sa,papa dan mama kamu sampai mendatangiku karena mereka mengira jika aku yang sudah menahanmu"ucap nathan
"Aku seperti anak kecil? Nath aku melakukan ini semua juga untuk kamu,agar kamu percaya jika aku itu benar-benar suka sama kamu"sahut sasha
"Tidak harus sampai seperti itu sa,kamu juga harus memikirkan orang tua kamu"ucap nathan
"Tidak masalah terbukti sekarang mama dan papa merestui kita"sahut sasha membuat nathan terkejut
"Apa yang kamu katakan tadi?"tanya nathan melirik sasha dari kaca
"Mama dan papa sudah merestui kita,kamu pasti heran kan melihat respon mereka tadi? ya mereka sudah tak masalah jika aku menjalin hubungan dengan mu"jawab sasha tersenyum
Nathan tak tahu harus bereaksi apa,ia sungguh terkejut dengan semua ini. Nathan ingat sekali bagaimana anita memarahinya dan merendahkannya saat itu dan kini mereka langsung memberikan restu untuk ia dan juga sasha.
"Kamu pasti terkejut kan? Sama aku juga terkejut dan merasa tidak percaya. Namun papa meyakinkan jika ia memang memberikan restu untuk kita asal aku bisa bahagia"ucap sasha
"Sudah sampai"ucap nathan
Sasha melirik sekitar dan benar saja mereka sudah sampai diparkiran kantor, nathan turun dari mobil dan membuka pintu untuk sasha.
"Terima kasih"ucap sasha tersenyum
Nathan menganggukan kepalanya dan menatap sasha yang sudah menjauh dengan pandangan yang sulit diartikan.
Nathan memilih masuk kedalam mobil dan menuju warung kopi yang berada tak jauh dari perusahaan mungkin sekitar 30 menit. Nathan ingin menjernihkan pikirannya yang berkabut tak jelas.
"Respon mereka memang beda dari yang biasanya,namun entah mengapa aku merasakan ada hal yang sedang mereka sembunyikan"ucap nathan
"Setelah ini sasha pasti akan sering menghubungi dan menemukanku"sambung nathan
Ia langsung turun dari mobil ketika sudah sampai diwarung tersebut. Nathan memesan secangkir kopi dan juga mengambil beberapa gorengan.
\~
Diperusahaan kini sasha sedang sibuk berkutat dengan berkas-berkasnnya. Ia memijit kepalanya yang terasa pusing karena melihat tumpukan berkas ini.
"Capek banget si padahal baru hari pertama kerja"ucap sasha
Ia menyandarkan tubuhnya dikursi,mata nya menatap kesekeliling.
"Kenapa tadi gue gak suruh nathan ikut gue aja ya,biar gue ada temen ngobrol"ucap sasha
Tring!
Ponsel berdering,sasha langsung mengangkat telponnya.
"hallo"ucap sasha
"Hallo sasha bagaimana kabarmu hm?"tanya seseorang disebrang sana
"Kabarku baik,bagaimana dengan mu?'tanya balik sasha
"Sangat baik dan ya aku merindukanmu"jawab pria tersebut
"Cepatlah kembali jika memang kau merindukan ku"ucap sasha
"Bersabarlah,masih ada beberapa hal yang harus aku selesaikan sebelum pulang ke indonesia"sahut pria tersebut
"Kau sangat sibuk bahkan jarang mengabariku"ucap sasha dengan nada manjanya
"Oh sayang maafkan aku,kamu tahu sendiri bagaimana kesibukan ku belakangan ini"sahut pria itu
Mereka terus mengobrol banyak hal,sasha pun asik dengan telponnya tanpa memperdulikan pekerjaannya.
Itulah sisi buruk sasha,ia seperti tak berniat untuk bekerja. Padahal darma sudah sangat mempercayakan perusahaan tersebut kepada anaknya. Jika pun darma memarahi sasha akan ada anita yang membelanya.
"Hah aku sangat malas,tapi demi semua rencanaku aku akan lembur hari ini"ucap sasha
ia sudah mengakhiri telponnya dan kini kembali fokus dengan berkas-berkasnya. Sasha juga sudah mengatakan jika ia akan lembur hari ini.
Kalo Gibran yang menelfon, pasti Sasha langsung mengenalinya..
Iya ngga sih, bener ngga tebakan aku 😄🙈