Apa jadinya jika pacar yang selama ini menjalin hubungan denganmu adalah suami dari sahabatmu,itulah yang terjadi dalam kehidupan Citra.
Citra menjalin hubungan dengan Fahri selama 2 tahun,bekerja dalam gedung yang sama membuat keduanya semakin serius menjalani hubungan itu.
Sampai suatu ketika,Citra melihat dengan matanya sendiri Fahri sedang berjalan-jalan dengan seorang wanita cantik dan juga seorang anak perempuan.
Keterkejutan Citra semakin menyakitkan saat mengenal siapa wanita yang bersama dengan Fahri,Wanita itu adalah sahabat saat berkuliah.
Akankah Citra mengambil keputusan untuk pisah?Atau dia akan mempertahankan cintanya dan merebut Fahri dari istrinya?Ikuti kisahnya disini ya!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Citra bertemu Ibunya Ronald
Saat Ibunya Ronald datang dengan Aruni,Citra dan Ronald masih sama-sama tertidur dengan nyenyak,Mereka menatap keduanya secara bergantian dan senyum penuh arti menghiasi wajah Ibunya Ronald.
Mereka duduk dalam diam menunggu keduanya terbangun sendiri,namun nyatanya justru Dokter dan Suster yang tiba-tiba datang untuk mengecek keadaan Citra.
"Selamat pagi....,oh rupanya sudah ada tamu",sapa Dokter Iqbal dengan ramah.
"Pagi juga Dok....,Iya saya baru datang dengan anak saya,tapi justru mereka masih tertidur",jawab Ibunya Ronald dengan ramah.
Suara-suara yang terus mengganggu indra pendengarannya membuat Citra dan Ronald akhirnya terbangun,Citra begitu terkejut karena ruangannya begitu rame saat jam menunjukkan pukul 7 pagi.
Dokter iqbal dan 1 orang perawat mendekati Citra,begitupula Ronald yang ikut mendekat,bahkan Ronald mengabaikan Ibu dan adiknya yang datang membawa makanan serta pakaian ganti untuk Ronald.
"Bagaimana kabarnya Bu Citra?Apa masih ada yang sakit atau pusing?",tanya Dokter iqbal dengan ramah.
"Iya dok,Masih pusing sama lemes aja Dok,kira-kira kenapa ya Dok?padahal saya mulai makan banyak dan tidur cukup",jawab Citra menceritakan apa yang Ia rasakan.
Dokter Iqbal kemudian memberikan arahan untuk Citra menjalani test darah,walaupun sudah dilakukan saat hari pertama tiba,tapi Dokter Iqbal ingin mengeceknya kembali,selain itu Dokter Iqbal juga menyarankan Citra untuk berjalan-jalan kecil saat pagi hari dan sore hari.
Dokter Iqbal akhirnya berpamitan saat tidak adalagi yang akan dia lakukan,begitupula suster yang pamit undur diri setelah mengambil darah dari tangan Citra untuk kemudian dilakukan uji test.
Saat Dokter iqbal dan perawat telah keluar,Ibunya Ronald mendekati Citra begitupula dengan Aruni.
"Halo Nak....,Saya Ibunya Ronald,kamu sakit apa Nak?,Ibu bawa makanan untuk kamu sama Ronald,Ayo makan dulu atau mau cuci muka dulu",sapa Ibunya Ronald memperkenalkan diri.
Citra begitu malu setelah menyadari bahwa Ia baru terbangun dari tidur dan belum sempat mencuci muka.
"Maaf ya Bu....,Saya tidak tau kalau Ibu sama Aruni mau dateng,Saya sudah sedikit lebih baik kok Bu,Terimakasih banyak atas perhatiannya tapi justru saya merepotkan Ibu karena pagi-pagi sudah kesini dan mengantarkan makanan".
"Nggak apa-apa sayang,kebetulan saya ingin kenal sama kamu karena kamu berhasil membuat Ronald mau menginap diRumah Sakit,padahal dia punya Dokter pribadi yang bisa saja dia panggil ke Apartement untuk merawatmu".ucap Ibunya Ronald yang membuat Citra tersenyum canggung.
Seketika Ronald menatap Ibu dan Adiknya dengan tatapan tajam,tapi justru membuat Aruni semakin iseng menjahili kakaknya.
"Kak Citra tak nggak?Kak Citra berarti spesial untuk Kak Ronald,karena waktu Ayah sakit aja Kak Ronald banyak alasan kalau disuruh Ibu menginap diRumah Sakit".
Ronald tiba-tiba menoyor Aruni dengan lembut.
"Bocil diem aja ya...,atau Kakak nggak bayarin uang kuliahmu",ancam Ronald saat adiknya mulai melantur.
Citra jadi merindukan keluarganya yang jauh disana melihat kehangatan keluarga Pak Ronald,Citra yang tiba-tiba melamun membuat Ronald panik.
"Citra...,kamu kenapa lagi?Mau jalan-jalan?Dokter bilang kamu perlu jalan-jalan pagi,Ayo aku temani sebelum nanti aku akan kekantor karena ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan".
Ibunya Ronald dan Aruni saling menatap saat melihat keduanya.
"Kalian lebih baik makan dulu aja,terutama Citra yang harus segera meminum obat".ucap Ibunya Ronald menengahi keduanya.
Citra dengan perlahan turun dari ranjang rumah sakit dan pergi ketoilet,bahkan Ronald yang begitu perhatian membantu Citra sikat gigi dan cuci muka.
Kemesraan keduanya tak lepas dari tatapan hangat Ibunya Ronald yang begitu bersyukur melihat anak lelakinya mau bersikap lembut kepada perempuan setelah sekian tahun.
Mereka kemudian menikmati makan dalam diam karena ternyata Ronald harus segera berangkat kekantor setelah mendapat telpon dari rekan bisnisnya.
Citra tak bisa berbuat banyak saat Ronald meninggalkannya dan menyisakan Ibunya dan Aruni.
Mereka semua canggung,sampai Aruni yang tidak suka berbasa basi langsung menanyakan apa yang ingin Ia tanyakan.
"Kak Citra,Kakak punya pacar nggak?Sepertinya Kak Ronald suka deh sama Kakak,soalnya Kak Ronald keliatan tulus banget perhatian sama Kakak,Kalau Kakak nggak punya pacar,gimana kalau kalian nikah aja,iya kan Bu?",tanya Aruni tanpa berpikir panjang.
Citra yang sedang menikmati buah potong hampir tersedak mendengar pertanyaan tiba-tiba Aruni,apalagi melihat Ibunya Ronald juga terlihat sangat antusias menunggu jawabannya.
"Kakak nggak sedang memiliki hubungan dengan siapapun,tapi bukan berarti Kakak bisa menjalin hubungan dengan Kakakmu Aruni,karena bagaimanapun Kakakmu pengusaha sukses yang digilai banyak wanita diluar sana,rasanya jika Kak Ronald menjalin hubungan dengan Kakak seperti tidak pantas karena tidak setara dalam banyak hal,apalagi orang tua Kakak juga hanya petani biasa,jadi akan sulit untuk jalan bersama kearah masa depan".
Tapi kemudian Ibunya Ronald mendekat dan menggenggam tangan Citra dengan erat.
"Citra....,Bagaimanapun kehidupan kami,kami tak pernah menilai orang dari hartanya,karena bagi kami kebahagiaan Ronald yang utama,karena setelah melihat semua yang Ronald lakukan ke kamu,Ibu yakin anak Ibu menyukaimu sayang....",
Citra tak bisa berkata-kata,karena walaupun Ibunya Ronald dan Aruni menilai bahwa Ronald mungkin menyukainya,tapi selama Ronald masih diam,Citra tidak akan berharap banyak.
Note :Boom like dan komennya dong gaes,makasih
bau bau mantan ini kapan" bisa nongol lagi bikin huru hara
keluarga ronald tidak memandang harta tapi hanya ingin melihat anaknya bahagia bersama orang tercinta itu akan jauh lebih baik....
fahri oh fahri belum jadi apa2 kamu sudah sombong dan parahnya lagi kamu senang banget ya memfitnah citra... kapan nih kakk othor si fahri dapat karma???
Gak mungkin citra mau balikan dengan kamu yang suka "jajan diluaran" tidak pantas menjadi suami karena kamu kasar, licik dan playing victim.....
Ceritanya bagus sesuai alurnya...
konfliknya tidak bertele" dan penjelasan sangat mudah dipahami....
Cukup oke buat semua karakter ada saat situasi penuh kebahagiaan, terharu dan emosi....
Semoga sukses kakk othor❤️
tapi jika dipikir" bukan kesalahan citra juga sih karena dia sendiri tidak tahu tentang kehidupan fahri sebelumnya dan si fahri juga bungkam terhadap statusnya yang memiliki istri dan anak....
sebaiknya jika citra bakalan tahu fahri memiliki istri yaitu manda,mending citra mundur saja cari laki" lain yang lebih baik dari fahri...
biarkan fahri dan manda menyelesaikan hubungan mereka akan berlanjut atau tidak.