NovelToon NovelToon
Jadi Ibu Susu Anak Mantan Selingkuhan

Jadi Ibu Susu Anak Mantan Selingkuhan

Status: tamat
Genre:Hamil di luar nikah / Selingkuh / Ibu Pengganti / Menikah Karena Anak / Anak Haram Sang Istri / Ibu susu / Tamat
Popularitas:262.5k
Nilai: 5
Nama Author: moon

Elma merasa, dirinya bukan lagi wanita baik, sejak sang suami menceraikannya.

Tidur dengan pria yang bukan suaminya, membuat Elma mengandung benih dari atasannya yang seorang playboy, Sean Andreas. Namun, Sean menolak bertanggung jawab dengan alasan mereka melakukannya atas dasar suka sama suka.

Beberapa bulan kemudian Elma melahirkan bayi perempuan dengan kelainan jantung, bayi tersebut hanya bisa bertahan hingga berusia satu tahun.

Disaat Elma menangisi bayi malangnya, Sean justru menyambut kehadiran seorang bayi dari rahim istrinya, sayangnya istri Sean tak bisa bertahan.

Duka karena kehilangan anak, membuat Elma menjadi wanita pendendam. Jika ia menangisi anak yang tak pernah diinginkan papanya, maka Sean juga harus menangisi anak yang baru saja dilahirkan istrinya.

Apa yang akan Elma lakukan pada anak Sean?

Tegakah Elma menyakiti bayi malang yang baru saja kehilangan Ibunya?

Bagaimanakah hubungan Elma dan Sean selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Manusia Sombong

#32

“Duh, Ma. Gimana nih, masih nangis,” gerutu Cindy dengan rasa dongkol maksimal, karena Baby Rey masih saja menangis, padahal sudah hampir 30 menit Cindy menggendongnya. 

“Ya, udah timang saja dulu, itung-itung latihan.” Bu Dini sedang selonjoran, karena tadi ia pun menimang Baby Rey, satu jam lamanya ketika bayi itu tertidur. 

Jika di letakkan di kasur, dia akan menangis, dan bila sudah menangis, akan sulit ditenangkan. Lalu, dimana Sean? 

Pria itu masih saja bermuka tembok pergi ke Silver Entertainment Group dan bekerja di sana, padahal kemarin sudah dipecat. 

“Tapi pegel semua badanku,” rengek Cindy, tak kalah keras dengan rengekan keponakannya. 

Sehari-hari Cindy tidak kuliah, isi kepalanya hanya bersenang-senang, setelah bosan senang-senang, cari lelaki kaya untuk dijadikan suami. Suami kaya, ia bisa lanjut senang-senang lagi setelah menikah. 

Hanya begitu saja angan-angan sederhana yang ia impikan, karena otaknya tak sampai jika harus memikirkan buku dan pelajaran anak kuliahan. 

Dan sekarang, ia baru menghadapi keponakannya, belum menghadapi anak kandungnya. Entah seperti apa keluhannya nanti bila sudah berkeluarga, dan Suami tak sesuai harapannya. 

“Kan sebentar lagi kamu yang jadi ibunya, jadi berusahalah! Bagaimana caranya agar bayi itu kembali tidur dengan tenang.” 

“Mama, bukannya bantu cari solusi, malah kasih tantangan baru,” jawab Cindy. 

“Biar hidupmu, gak cuma makan, tidur, dan buang air saja!” omel Bu Dini. 

Ngomong-ngomong soal buang air, tiba-tiba terdengar suara yang cukup membuat Cindy merasa jijik. “Mama! Kenapa dia kentut?!” teriak Cindy dengan wajah meringis. 

“Ya wajarlah, memang cuma kamu yang bisa kentut?!” 

“Ya, tapi, kan—”

Suara berikutnya membuat wajah Cindy semakin pucat, bahkan tangan dan lengan yang sedang menepuk pan tat Baby Rey, mendadak terasa basah dan hangat, belum lagi aromanya sungguh amboi. “Mama!” 

Teriakan Cindy semakin keras, membuat Bu Dini yang baru saja memejamkan mata, mendadak bangun karena terkejut. “Apa lagi?!”

“Dia pup!” pekik Cindy jijik bercampur geli, belum pernah ia membersihkan kotoran bayi, tangannya selalu dimanjakan oleh petugas salon kecantikan. Kini harus berjibaku dengan popok dan kotoran bayi, bisa dibayangkan betapa frustasinya gadis itu. 

“Ya udah, bersihkan lalu ganti popoknya, tuh, di sana.” Bu Dini menunjuk tumpukan popok bayi yang kemarin dibawa Sean ketika pindahan. 

“Nggak, mau, Mama saja!”

“Heh! Mai jadi istri kakak iparmu, artinya kamu juga harus bisa mengurus anaknya,” cetus Bu Dini bermaksud memberi semangat anak gadisnya. Tapi alih-alih semangat, karena belum juga apa-apa Cindy sudah bergidik ngilu. 

“Nggak mau!” Kembali Cindy berteriak, ia meletakkan Baby Rey di sebelah Bu Dini sedikit kasar, hingga tubuh bayi itu memantul. 

“Nggak mau punya bayi!” Dengan langkah cepat Cindy meninggalkan kamar tersebut, ia tak menghiraukan teriakan Bu Dini yang menyuruhnya kembali. 

“Enak saja aku yang disuruh bersihin, memang anak siapa dia?” Cindy mencuci tangan dan lengannya, tak lupa menggosoknya kuat-kuat, agar tak lagi meninggalkan aroma busuk. “Ternyata punya bayi itu tak enak, pokoknya nanti setelah menikah, aku akan child free saja.”

***

Pagi itu Sean datang ke kantor seperti biasa, mengabaikan pertengkarannya dengan Papa Ezra dan Mom Naura hari sebelumnya. Karena ia masih berpikir bahwa dirinya anak lelaki, hanya Satu-satunya, sudah pasti akan tetap mendapatkan tempat di perusahaan milik orang tuanya. 

Sejak Pagi Sean berdiam di ruangannya, tak melakukan apa-apa, karena pekerjaannya sudah diambil alih orang lain untuk sementara. Karena Elma menolak mengisi tempat Sean, wanita itu lebih memilih bekerja membantu Tania, sebagai bentuk balas budi sahabatnya tersebut. 

“Kenapa tak ada pekerjaan?” gerutu Sean. Berjalan ke arah pintu kemudian keluar dari ruangannya, tapi meja sekretarisnya kosong, bahkan komputer pun mati. 

Sean kembali masuk, lalu membuka ponselnya, “Gading, kenapa sekretarisku tak ada? Dan kamu juga—”

“Maaf, Tuan. Saat ini saya adalah asisten Tuan Ezra, begitu pula sekretaris Anda sudah dipindahkan ke bagian lain.” 

“Apa?! Kenapa Papa semena-mena?” 

“Saya tak punya hak untuk menjawab, Tuan. Jika ada yang ingin Anda tanyakan, silahkan langsung saja bertanya pada Tuan Ezra.”

“Belagu kamu, ya—”

Tut! 

Tut! 

Gading mematikan panggilan, “Kurang ajar betul dia? Sudah berani padaku sekarang?” gerutu Sean, pria itu berjalan ke luar ruangan. Melewati para karyawan yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing, tak ada yang sempat bersantai, agar jam kerja berjalan maksimal. 

Sean tiba di ruangan Tuan Ezra, dan di depan ruangan terlihat Gading dan beberapa orang sedang berdiskusi, Sean melewati mereka semua dengan acuh. “Awas kamu, Gading. Sekarang kamu berpihak pada Papaku, nanti sesudah aku dapatkan semua, akan ku tendang kamu.” 

Brak! 

Sean membuka pintu ruangan Tuan Ezra dengan kasar, rupanya di dalam ruangan sedang ada pertemuan antara Tuan Ezra dan beberapa kepala bagian di Silver Entertainment. 

“M-maaf, Tuan. Saya tidak melihat kedatangan Tuan Sean.” Gading buru-buru datang dan meminta maaf, karena seharusnya tak ada orang lain yang masuk ke ruangan pimpinan tanpa seizin dirinya. 

Tuan Ezra menatap Sean dengan malas, padahal kemarin dengan lantang ia membangkang, sekarang kembali datang  dengan gaya arogan, seolah masih dibutuhkan. “Silahkan istirahat dulu, setelah makan siang kita lanjutkan.” 

Orang-orang itu pun pergi meninggalkan ruangan, “Gading, tinggalkan kami.” 

“Baik, Tuan.” Gading pun ikut keluar dari ruangan. 

“Pa, kenapa aku diperlakukan seperti ini?” tanya Sean frustasi. 

“Bukan Papa yang minta, kamu sendiri yang ingin pergi.” Papa Ezra bersandar di sofa yang ia duduki. 

“Tapi, hanya demi wanita yang bukan apa-apa itu, Papa jadi tega memperlakukan anak sendiri seperti ini?” 

“Terserah Papa, dong, perusahaan ini milik Papa, saham itu juga hadiah dari Papa untukmu. Jadi setelah kamu mengalihkan saham tersebut pada orang lain, berarti kamu sudah siap berdiri diatas kakimu sendiri.”

Sean mengepalkan tangannya, “Tidak begitu isi perjanjiannya, Pa!” 

“Lalu?”

Sean duduk di salah satu sofa yang kosong, “Elma harus menjadi Ibu susu untuk Rey, selama 2 tahun penuh. Jika berhenti, maka ia akan membayar penalti. Tapi— Papa dan Mama mengacaukannya,” desah Sean frustasi. 

“Itu akibat dari kelakuan bejatmu selama ini, sudah sering Papa mengingatkan. Tapi kamu bebal, bahkan menghamili istri orang, dan sekarang, Papa berikan saham itu karena Elma terbukti telah melahirkan seorang cucu untuk Papa, walau bukan dari jalur pernikahan yang sah.” 

“Lalu bagaimana nasibku, Pa? Nasib Rey? Dia juga cucu Papa!” Sean menaikkan nada suaranya, emosinya sedang mencapai puncak, teringat akan Rey yang semalam kembali rewel, walau sudah mendapatkan ASIP yang sempat Sean bawa dari rumah orang tuanya. 

Mendengar emosi dalam perkataan Sean, Tuan Ezra pun ikut terpancing, “Nasibmu? Nasib Rey? Apa pernah kamu memikirkan bagaimana nasib benih yang sudah kamu tabur pada sembarang wanita di luar sana, hah?!”

“Bagaimana jika diantara benih-benih itu, mereka tumbuh menjadi manusia utuh? Sangat untung jika mereka menjadi manusia sempurna, jika mereka terlahir cacat? Karena ibunya gagal membuat dia gugur, bagaimana?! Sudah siap kamu menghadapi pengadilan Tuhan di alam kita selanjutnya?!”

“Jika kamu benar ingin menjadi manusia sombong, lakukan kesombonganmu dengan benar. Ckckck benar-benar memalukan, baru Papa sentil seperti ini saja kamu sudah menangis dan merisaukan nasibmu,” ejek Papa Ezra. 

“Bagaimana jika kamu seperti Elma yang pontang-panting ke sana ke mari demi nasib anak kalian yang mengidap penyakit jantung?!” Papa Ezra mengakhiri kalimat panjangnya, dadanya bergemuruh karena amarah, lelah menghadapi kelakuan Sean. 

1
YuWie
harusnya nikah dulu ya...ahhha bgmn ini
YuWie
sejahat itu ya linda
YuWie
masih tetap aja sombong si tora sudiro..hehehe..sesumbar terus ngancam terus..tapi zonk
YuWie
kok gak dang dinikah2 sih rick..masih gak peDe ya blm bisa jalan..ehem
YuWie
Luar biasa
YuWie
malezmen..kasih elma jodoh yg lebih baik
Fatmiyati89
hayukk kak...mau bgt
Puji Ustariana
makasih author sudah membuat karya yang bagus karya yang tdiak seperti di tv ikan terbang yg bertele-tele dan banyak jahatnya di aini novel mengajarkan kita bahwa semua orang bisa berubah utk menjadi orang yang baik asalkan kita punya niat yg bersungguh-sungguh sekali lagi makasih author tp klo boleh ada extra part 1 ato 2 hihihi sehat selalu dan tetep semangat author
Puji Ustariana
yah.....cepet amat habisnya padahal masih pengen liat sean punya istri, pengen liat eve dan rey bersama-sama sean, oma dan opa nya di jakarta pengen liat kala ngoceh bodelnya uuuuuhhhh masih pengen liat para bociiiiiil tampiiiiil.......
Puji Ustariana
boleh di bawa gak ney bodel ke rumah akuh.....hihihi umush 🥰🥰
Puji Ustariana
iiiiiihhhhh geumush......eve udh bisa nomon yaaaaaa hai eve bodel cantiiiiik 🥰🥰
Puji Ustariana
kasihan mereka perempuan" yang di culik ato di jual apalagi yang masih polos" sedih n
banget rasa ingin berteriak semoga mereka perempuan" yang berhati mulia mengalami apa yg di alami suster nia di lindungi Tuhan 😭😭😭😭😭😭😭
Puji Ustariana
yang kuat ya sus semoga kedepannya hidup suster nia lebih baik dan bahagia jd mewek 😭😭😭😭
Puji Ustariana
itu bapak tiri juga kan ? bener" hrs di musnahkan orang2 seperti mereka 😠😠
Puji Ustariana
ma sya Allah dewasa bgt suster nia 🥰🥰 btw kenp ortu sm kk tiri nia nguber" nia yaa?
Puji Ustariana
jangan berkata seperti itu blo...gaya mayra bodel 😂😂 lebih baik kamu didik rey dengan baik dengan akhlak yang bagus agar sifat jelek emake gak ada pada diri rey gitu blo...jadi gak pellu di cecalin......( lg kangen sama meyra 😂😂)
Puji Ustariana
boleh juga tuh gading di jodohkan dengan suster nia ato dengan adiknya elma "alya" 😂😂
Puji Ustariana
perasaan elma tentu campur aduk pastinya senang, bahagia, marah, bingung nano" lah rasanya, apakah elma akan menikah dengan rick ? ato sean ? krn sean pasti akan merebut hak asuh eve utk merebut elma tentunya akuh jadi dugun" dan gak sabar utk mengetahui akhir kisah ini aahh untung akuh baca kisah ini setelah tamat tp tetep kan gak bisa langsung lompat hrs berurutan bedanya akuh gak terlalu lama menunggu up 🤭🤭
MommyRea
ending bahagia
Puji Ustariana
gileeee ternyata linda bener" wanita jahat aneh bgt sean bisa terpikat sama linda
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!