Akibat kesuciannya telah diberikan pada mantan kekasihnya, pernikahan Luciana bersama Billy harus kandas karena Billy tidak bisa terima kalau istrinya sudah tidak perawan.
Apakah Luciana bisa melewati permasalahan demi permasalahan yang menghadangnya dikarenakan masa lalunya yang kelam....?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Pingsan
Bibir Luciana bergetar mendengar apa yang dikatakan oleh sang suami jika dia menikahi Katrina karena dia menginginkan keperawanan darinya yang tidak dia dapat dari Luciana yang sudah tidak perawan.
Luciana benar- benar tidak bisa berkata apa- apa lagi. Dia merasa kalah dalam hal ini. Suaminya begitu menginginkan gadis perawan bukan perempuan bekas laki- laki lain seperti dirinya.
Mungkin bagi Billy raut wajah tidak begitu penting yang terpenting adalah perempuan itu masih perawan. Karena jika dilihat dari fisik Katrina, perempuan itu terlihat biasa saja. Dalam artian dia tidak terlalu cantik. Jika disandingkan dengan Luciana jelas kecantikan Katrina jauh di bawah Luciana. Bahkan umurnya sudah empat puluh tahun yang berarti sepuluh tahun lebih tua dari Billy. Dan Billy tidak mempermasalahkan hal itu selagi dia masih perawan.
Katrina
"Luci... " ucap Billy.
Namun Luciana tetap diam larut dengan pikirannya sendiri.
"Dengar Luci... Biarpun aku telah menikah dengan Katrina, kamu akan tetap menjadi istriku. Percayalah... Aku tidak akan menyia- nyiakan kamu... Tapi aku mohon sama kamu, tolong beri aku waktu untuk bisa menerima kamu seutuhnya. Tolong kasih aku waktu untuk bisa melupakan kekecewaanku terhadap kamu Luci... Tolong ya kasih aku waktu...." sambung Billy sambil menggapai tangan Luciana.
Mendengar setiap perkataan yang keluar dari mulut Billy ,hati Luciana makin teriris. Jadi maksud Billy, dia meminta Luciana untuk bersabar menunggu Billy bisa memaafkan dan menerimanya lagi. Sementara Billy asik dengan istri barunya yaitu Katrina.
Tentu saja hati Luciana teriris mendengar hal itu. Bagaimana mungkin Luciana akan sanggup dan rela didiamkan oleh sang suami sedangkan sang suami sibuk dengan istri barunya.
Air mata Luciana tak henti- hentinya mengalir di kedua pipinya. Sakit di kepalanya kembali timbul dan matanya berkunang- kunang dan makin lama pandangannya semakin gelap. Bahkan kata- kata yang keluar dari mulut Billy sudah tidak dia dengar lagi.
"Brukkk..."
Tiba- tiba tubuh Luciana jatuh ke lantai. Iya, kedua kakinya sudah tidak tahan untuk menopang tubuhnya. Luciana tak sadarkan diri.
"Luci...!"
Billy kaget dan langsung mengangkat tubuh sang istri kemudian membaringkannya di atas tempat tidur.
"Luci...Luci bangun.... Bangun sayang..." Billy panik sambil menepuk- nepuk pipi Luciana agar dia membuka matanya.
Namun Luciana hanya diam saja. Wajahnya terlihat sangat pucat. Billy semakin panik karena khawatir akan terjadi hal yang tidak diinginkan pada sang istri.
"Bangun sayang... Bangun... maafkan aku..." Billy menangis.
Billy lalu menelpon dokter pribadi keluarganya untuk datang memeriksa Luciana.
"Sayang...tahan ya, sebentar lagi dokter datang..." ucap Billy sambil mencium punggung tangan Luciana.
Billy mengusap- usap dahi Luciana kemudian mengecupnya dengan lembut. Perasaan bersalahnya tiba- tiba menyelimuti hati Billy. Billy tahu selama dua bulan lebih usia pernikahannya dia hanya sekali menyentuh Luciana yaitu saat malam pertama. Setelah dia tahu bahwa Luciana sudah tidak perawan, dia sama sekali tidak mau menyentuhnya lagi, dan selalu saja mengacuhkannya.
Ditambah lagi beberapa saat lalu Luciana memergokinya sedang bercinta dengan Katrina di kamar hotel. Billy sadar hal itu membuat Luciana terluka hatinya. Dan Billy sadar kalau Luciana bertambah hancur saat dia jujur pada Luciana bahawa diam- diam telah menikahi Katrina tanpa sepengetahuan Luciana.
Billy merasa bersalah, namun Billy melakukan hal ini karena seperti yang dia katakan pada Luciana beberapa saat lalu bahwa dia menginginkan perempuan yang masih perawan. Kenapa...? Alasannya adalah karena dia juga masih bujang.
Iya, begitu dia tahu bahwa Luciana sudah tidak perawan, Billy begitu kecewa, sedih dan juga marah. Marah karena dia merasa ditipu oleh Luciana perempuan yang begitu dia cintai dan baru dinikahi beberapa jam. Dia pun pergi dari rumah untuk menangkan pikirannya. Namun perasaannya tidak kunjung tenang meski dia telah merenung untuk bisa menerima Luciana.
Bahkan di kantor pun dia sering melamun. Dia tidak tahu harus cerita pada siapa mengenai kegelisahan hatinya. Dan satu- satunya orang yang dekat dengannya adalah Katrina, rekan kerja sekaligus salah satu penanam modal di perusahaan miliknya. Setiap hari mereka bertemu di kantor karena urusan pekerjaan. Melihat Billy sering melamun padahal dia adalah pengantin baru ,tentu saja Katrina penasaran dengan Billy. Dia mendekati Billy dan menanyakan apa yang terjadi dengannya.
Akhirnya Billy berterus terang pada Katrina dan menceritakan masalah yang sedang terjadi dalam hubungannya bersama Luciana. Sebagai teman, Kartina merasa prihatin dengan apa yang menimpa Billy saat itu. Katrina pun menyemangati Billy dan menasehatinya untuk bisa menerima takdir.
Namun semakin hari hubungan Billy dan Luciana semakin tidak baik dan mereka sering bertengkar. Dan setiap kali mereka bertengkar ,Billy pergi dari rumah dengan alasan ada pekerjaan keluar kota. Padahal tidak. Dia pergi ke apartemen Katrina yang tidak di tempati olehnya.
Karena setiap kali bertengkar dengan Luciana Billy selalu curhat pada Katrina, lambat laun Billy merasa nyaman dengan Katrina.Dan setelah satu bulan usia pernikahannya dengan Luciana, Billy memutuskan menikahi Katrina. Iya, sebelumnya Katrina mengatakan pada Billy kalau dia masih perawan. Jadi Billy bertambah yakin untuk menikahi Katrina.
Mereka menikah di bawah tangan. Tidak banyak yang tahu dengan pernikahan mereka termasuk nyonya Lidya dan juga Natasya. Hanya ibu dari Katrina dan adik laki- lakinya saja yang tahu soal pernikahan mereka.
Billy sengaja merahasiakan pernikahan mereka agar Luciana tidak mengetahuinya. Dan sejak menikah dengan Katrina setiap Billy marah dengan Luciana maka dia akan pergi menemui Katrina dan menyalurkan hasrat terpendamnya pada Katrina.
Iya, jujur dari hati yang terdalam, tidak ada sama sekali rasa cinta Billy pada perempuan berusia empat puluh tahun tersebut. Yang ada dalam hatinya hanya rasa dendam dan marah pada Luciana yang dia lampiaskan dengan menikahi Katrina. Bahkan di saat dia menyetubuhi Katrina, yang ada dalam benak Billy adalah wajah Luciana.
Dan untung saja saat ini Katrina tidak tahu akan hal itu. Dia berfikir bahwa Billy benar- benar mencintainya.
"Permisi..." ucap dokter Anita sambil mengetuk pintu kamar Billy yang terbuka.
Billy yang duduk di kursi samping tempat tidur sambil menggenggam tangan Luciana pun menoleh ke arah pintu di mana dokter Anita dan nyonya Lidya berdiri.
Iya, tadi yang membukakan pintu adalah nyonya Lidya. Dia kaget kenapa dokter Anita datang di jam dua pagi padahal setahu nyonya Lidya, di rumah ini tidak ada yang sakit. Dokter Anita lalu memberitahu nyonya Lidya bahawa dia dihubungi oleh Billy karena Luciana pingsan. Nyonya Lidya pun lalu ikut dokter Anita ke kamar Billy untuk mengetahui apa yang terjadi dengan menantunya yang sangat dia benci.
"Silahkan masuk dokter Anita..." ucap Billy.
Dokter Anita lalu memeriksa Luciana. Dari mulai memeriksa denyut nadi, tensi darah dan juga denyut jantung. Dokter Anita juga memeriksa mata Luciana dan terakhir adalah memeriksa perutnya.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Keesokan harinya sekitar pukul tujuh pagi, Luciana baru membuka matanya. Luciana melihat ke sekeliling kamar dan melihat sang suami sedang berdiri di dekat jendela. Luciana lalu bangun dan duduk. Sakit di kepalanya sudah hilang, namun tiba- tiba Luciana merasa mual.
Luciana bergegas pergi ke kamar mandi karena tiba- tiba dia ingin muntah. Dan benar saja, sampai di kamar mandi dia muntah- muntah. Namun hanya cairan berwarna kuning saja yang keluar karena memang perutnya masih kosong.
Setelah selesai muntah, Luciana menggosok gigi dan membasuh muka. Setelah itu dia keluar dari kamar mandi. Dan Luciana terkejut saat melihat Billy berdiri di depan pintu kamar mandi sambil menatap tajam padanya.
"Mas..." ucap Luciana.
"Dasar p*l*cur...!'' seru Billy.
"Plakk..." Billy menampar pipi Luciana dengan sangat kuat hingga Luciana jatuh tersungkur ke di pintu kamar mandi.
Karena saking kerasnya Billy menampar pipi Luciana, bibir Luciana hingga mengeluarkan darah segar.
"Auww.... " Luciana merintih kesakitan di bagian pipi dan bokongnya yang membentur lantai.
"Mas... A..apa yang kamu lakukan...? Kenapa kamu menamparku...?'' tanya Luciana yang belum mengerti maksud Billy menamparnya.
Billy lalu memegang kedua lengan Luciana dan menariknya hingga dia kembali berdiri.
"Bangun...!"
"Itulah akibatnya jika kamu berbuat kurang ajar di belakangku....!" seru Billy.
Luciana menggeleng- gelengkan kepalanya dengan dada naik turun makin tidak mengerti apa maksud suaminya.
"Katakan... ! Siapa yang sudah menghamilimu...?" tanya Billy menatap tajam pada Luciana.
"A...apa..?"
"Katakan Luci....!!" bentak Billy sambil mengguncang- guncangkan kedua lengan Luciana.
"Apa mantan pacarmu yang sudah menghamilimu...! Hah..!!" seru Billy dengan wajah memerah karena dia begitu murka.
"A..aku...? A..aku ha..hamil...?''
Iya, tentu saja Luciana kaget, dia sama sekali tidak tahu bahwa dirinya hamil.
"Jangan pura- pura bodoh Luci...!"
Iya, tadi malam dokter Anita mengatakan pada Billy bahwa Luciana hamil. Namun belum dipastikan hamil berapa minggu. Dan dokter Anita menyarankan Billy untuk membawa Luciana ke dokter kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Katakan siapa yang menghamilimu...!'' seru Billy.
Luciana menggeleng- gelengkan kepalanya. Iya, Luciana baru menyadari bahwa semenjak dia menikah dengan Billy dia sama sekali tidak pernah mengalami menstruasi.
"Pantas saja kamu sering menemui laki- laki itu , jadi karena kamu hamil anak dia !! ...iya Luci....!!'' seru Billy.
"Nggak...nggak...aku tidak tidur dengan Noah.. Aku tidak mungkin hamilnya....'' jawab Luciana.
"Bohong...!!!" Bentak Billy.
"Lalu kenapa kamu bisa hamil...!''
"Nggak mas... nggak...hik...hik... Aku hanya melakukannya sama kamu.Aku tidak melakukannya dengan orang lain hik..hik..." Luciana menangis.
"Bohong...! Aku tidak percaya itu...!'' lagi- lagi Billy membentak Luciana.
"Demi Tuhan mas... Aku hanya melakukannya sama kamu...tolong percaya padaku mas.. Hik..hik..."
"Itu bukan anakku...! Aku hanya melakukan satu kali denganmu, dan itu tidak mungkin hamil...!!" jawab Billy.
"Kamu pasti melakukan dengan bajingan itu kan...! Ngaku saja Luci....!!'' lagi- lagi Billy berteriak di depan muka Luciana.
Luciana menggeleng- gelengkan kepalanya dengan air mata terus membasahi kedua pipinya.
"Kenapa kamu tidak percaya padaku mas...?" tanya Luciana sambil terisak.
Billy diam dengan dada naik turun dengan cepat karena dihinggapi rasa emosi yang belum juga mau reda.
"Aku tidak bisa percaya dengan wanita murahan seperti kamu Luciana..." jawab Billy dengan mengeraskan rahangnya.
"Kamu sudah menipuku dari awal. Dan kamu beberapa kali menemui mantan pacarmu tanpa sepengetahuanku. Dan sekarang kamu hamil. Bagaimana aku percaya jika bayi dalam perutmu itu adalah anakku. Apa lagi kita hanya melakukannya satu kali, itu tidak mungkin membuatmu hamil. Aku yakin itu bukan anakku. Itu anak orang lain..." sahut Billy sambil menatap ke arah luar jendela kamarnya.
"Nggak mas... Nggak.... Hik..hik... "
Iya, tadi malam Billy begitu merasa bersalah pada Luciana karena dia telah menikah lagi dengan Katrina tanpa sepengetahuan Luciana. Dan dia berjanji di dalam hatinya akan berusaha untuk memaafkan kesalahan Luciana dan berusaha memperbaiki hubungan dengannya. Meskipun di dalam hidupnya ada perempuan lain yaitu Katrina, tapi dia akan berbuat adil pada kedua istrinya tersebut .
Namun setelah Billy mendapat penjelasan dari dokter Anita yang mengatakan bahwa Luciana hamil, Billy begitu murka. Dia merasa tidak menghamili Luciana dan dia sangat yakin jika Luciana bukan mengandung anaknya. Dan kini kebenciannya terhadap Luciana telah menjadi- jadi. Billy beranggapan bahwa Luciana hamil anak mantan kekasihnya yaitu Noah. Billy bisa yakin bahwa Noah yang telah menghamili Luciana karena dia telah ketahuan beberapa kali menemui mantan kekasihnya tersebut.
"Mas... Aku mohon percaya padaku... Aku tidak melakukannya dengan Noah. Aku hanya melakukannya sama kamu di malam pertama kita mas... Tolong percaya sama aku... Aku mohon percaya sama aku mas, aku nggak bohong. Aku berani bersumpah..." Luciana bersimpuh di kaki Billy.
Namun Billy tetap keras kepala dan tidak mau percaya pada Luciana.
"Cukup Luci...! Aku tidak akan percaya sama kamu...! Sampai kapan pun...!'' ucap Billy dengan penuh keyakinan.
"Luciana, hari ini juga, detik ini juga, aku ceraikan kamu..." ucap Billy dengan suara lantang.
"Nggak ... Mas... Nggak... Aku mohon jangan mas...hik..hik... Mas Billy jangan ceraikan aku... Ini anak kamu mas.. Hik..hik..." Luciana berusaha meraih kaki Billy namun lagi- lagi dia menghindar.
"Bagus Billy... Akhirnya kamu menceraikan perempuan murahan itu juga. Mama lega rasanya. Bukannya dari kemarin kamu ceraikan dia..." ucap Nyonya Lidya yang tiba- tiba masuk ke dalam kamar Billy bersama dengan Natasya.
Iya, sejak tadi mereka berdua menguping pembicaraan Billy dan Luciana di luar kamar Billy.
"Mah... Mah tolong Luci mah, bujuk mas billy untuk menarik kata- katanya, aku tidak mau bercerai dengan mas Billy mah... Aku mengandung anak mas Billy mah. Mamah harus percaya sama Luci..." kali ini Luciana memohon di kaki sang ibu mertua.
"Ngapain saya percaya sama perempuan penipu seperti kamu...! Sudah selingkuh, sampai hamil lagi... Dasar p*l*cur kamu...!" jawab nyonya Lidya sambil menyingkirkan tangan Luciana dari kakinya.
"Aku nggak selingkuh mah... Yang selingkuh itu mas Billy. Dia yang menikah lagi dengan Katrina di belakang aku mah...." sahut Luciana sambil menangis.
Nyonya Lidya menghela nafas dengan kasar sambil menoleh ke arah Billy yang diam mematung menatap ke luar jendela. Iya, nyonya Lidya baru tahu jika Billy telah menikah lagi dengan Katrina tadi malam. Dan Nyonya Lidya sepertinya kecewa akan hal itu karena menurutnya Katrina tidak pantas untuk Billy mengingat umur Katrina sepuluh tahun di atas Billy.
Dan menurut nyonya Lidya, Billy bisa mendapatkan perempuan yang jauh lebih muda darinya.
Tanpa berkata apapun Billy lalu pergi begitu saja dari kamarnya.
"Mas...mas Billy kamu mau ke mana mas...! Tolong jangan pergi... Tolong mas jangan ceraikan aku... Aku hamil anak kamu mas...hik..hik... " Luciana berusaha mencegah Billy dengan memegangi kaki Billy.
"Dengar Luci, aku sudah menceraikanmu... Kamu tahu kan apa yang harus kamu lakukan sekarang...'' ucap Billy lalu menghempaskan tangan Luciana menggunakan kakinya.
Billy lalu keluar dari kamar kemudian menuruni anak tangga. Dan Luciana pun hanya bisa menangis pilu ditinggalkan oleh Billy.
Bersambung...
🌺🥰 Silahkan ditunggu like, komen dan Vote nya ya... Biar Authornya semangat 🥰🌺
dan buat bily menyesal..
.dn luciana tinggalkn bily.
kmbli kpda noah..
atau cari kbhgian sendri
smngt oithor upnya
lbih menyakitkan kelakuan bily..
udah cerai sajaaa...
balikan sama noah sn hidup bahagiaaa
tpi aku berharap balikan dn menikah.hidup bhgoa dg noah