Bab 1
POV anis,
PERGI MERANTAU
Di sebuah desa tepatnya desa terpencil yg minim transportasi, disini lah aku dilahirkan dan dibesarkan. yahh, kampung kecil yg sulit ekonomi mau gimna lagi aku terlahir disini,
sempat terpikir knpa aku tidak terlahir dari keluarga kaya tinggal dikota hehehe, yg nama nya takdir siapa yg tau kan?, orang tuaku pun asli orang sini beda nya bapakku orang kampung sebelah yg mna keadaan kampung nya sama aja dgn kampung ibuku,
desa kami tak ada jalanan aspal, tak ada jalan tol, tak ad gedung-gedung dan sebagainya. Disini hnya ada jembatan kecil sebagai jalan menuju keluar masuk kampung dan menuju rumah kerumah, hanya ada kendaraan roda dua dan perahu kecil untuk orang-orang gunakan sebagai alat untuk mencari sumber rezeki begitulah nasib tinggal dikampung tp herannya masih bnyk penduduknya,
Yahh sekarang aku sudah lulus sekolah menengah aku ingin mengubah nasib pergi ke negara tetangga sebagai TKW, besar harapanku disana apakah itu akan terkabul?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chaca chomel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34 kemurkaan Michael
Didalam toilet,
Anis "oh, akhirnya. Lega...." gumam Anis sambil memperbaiki pakaiannya lalu menatap wajah nya di depan cermin dan membenarkan lipstik nya, tiba-tiba ada dua orang yang datang menyelinap dengan pakaian kebersihan, yang di pikir Anis itu adalah orang yang sedang bekerja jadi Anis pun tak merasa curiga apalagi harus merasa takut, dia masih sibuk membenahi lipstik nya sebelum....
"Hampp".........
Tiba-tiba mulutnya di bekap dan kesadaran nya mulai menurun akhirnya Dia pun tak sadarkan diri.
""cepat masuk kan kedalam tong sampah ini!,,,"" ucap salah satu orang suruhan Cintya, lalu mereka pun keluar dengan hati-hati!, setelah dirasa disekitar situasi nya sudah aman, mereka pun berjalan dengan santai sambil mendorong tong sampah dan membawa alat-alat kebersihan, seolah-olah tidak terjadi apa-apa,
Siapapun yang melihat itu tak akan merasa curiga kalau mereka sudah menculik seseorang dan mereka berhasil sampai pintu belakang.
Cintya "Bagaimana? Aman kan dan tak ada yang curiga?,,,"selidik Cintya pada orang suruhan nya
""aman bos,,"" sahut salah satu orang suruhan Cintya,
Cintya "bagus,,," sahut Cintya sambil tersenyum licik, ""cepat masuk kan dalm mobil,,,"" ujar Cintya lagi dan langsung di angguki oleh orang suruhan nya setelah itu Cintya pun memberikan upah yang dia janjikan pada dua orang tersebut, lalu meninggalkan pekarangan mall tersebut.
* * *
Dilain tempat Hana dan Jonathan masih setia menunggu nyonya nya yang tak kunjung kembali, Hana yang gelisah tiba-tiba bangkit dari duduk nya.
Hana "tuan Jo! Saya ijin untuk menyusul nyonya Anis dulu, saya takut terjadi sesuatu pada nyonya sehingga tak kunjung kembali,,,," ujar Hana dan langsung di angguki oleh Jonathan,
Jonathan "saya ikut,,,," sahut Jonathan yang mulai gelisah juga dan mereka langsung menuju toilet wanita,
Jonathan menunggu didepan dan Hana mencari kedalam, satu persatu pintu toilet dibuka Hana sambil memanggil Anis namun tak kunjung dapat sahutan dari sang si empunya, sampai toilet terakhir yang di buka Hana namun tetap nihil, tak ada Anis di sana, jantung Hana berdegup kencang, dia sangat takut jika sampai terjadi sesuatu sama teman nya sekaligus nyonya nya itu, dia juga takut jika tuan nya tau entah akan semurka apa tuan nya nanti, dengan rasa takut dan khawatir Hana keluar dari toilet dan menghampiri Jonathan yang masih setia menunggu.
Jonathan "bagaimana? Apakah nyonya masih didalam?,,,," tanya Jo pada Hana yang ikut khawatir melihat raut wajah Hana, Jo sudah bisa menebak apa yang terjadi tapi Jo masih ingin mendengar langsung dari mulut Hana, Jo berharap kecemasan nya itu tidak terjadi.
Hana "tuan! celaka tuan! nyonya Anis hilang!,,,," ujar Hana dengan nada bergetar
Jonathan "apa?, kamu tenang dulu!,,," sahut Jonathan sambil menenangkan hana yang masih terisak, ""mungkin nyonya sudah keluar dan lagi jalan-jalan disekitar sini, kamu tenang lh kita masih bisa mencari nya,,,,""lanjut Jonathan lagi yang masih berfikir positif walaupun hati nya Meresa resah, Hana pun menggeleng.
Hana "gak tuan! Nyonya mungkin dalam bahaya!, saya menemukan ini di dalam sana tadi,,,"sahut Hana sambil menunjuk kan sepatu Anis yang mungkin jatuh saat penculik tadi hendak memasukkan nya kedalam tong sampah.
Jonathan yang melihat sebelah sepatu itupun langsung mengenali nya, ya itu sepatu milik Anis dan Jonathan pun langsung mengarahkan anak buah nya untuk mencari Anis di sekitar mall ini, Jonathan pikir mungkin orang itu belum jauh dari sekitaran mall ini.
Jonathan pun tak lupa langsung mengabari tuan nya dan memberitahu kalau Anis hilang, dan Michael langsung menyusul ke lokasi bersama Jack dengan wajah murka, wajahnya terlihat merah padam, giginya gemertak, serta kepalan tangan yang kuat sehingga menimbulkan urat-urat yang menonjol, Jack yang melihat Michael dari kursi pengemudi pun hanya diam saja tak berani bertanya-tanya dia juga tau apa yang dirasakan tuan nya.
Michael "siapa yang berani mengusik ku? Akan ku pastikan siapapun yang berani menyentuh milik ku akan mendapatkan balasan nya!,,," ucap Michael yang di kuasai amarah, Jack yang mendengar pun hanya diam tak berani menyela takut tuan nya akan tambah murka dan dia hnya melirik sekilas lewat kaca spion, ""kau bisa lebih cepat Jack!,,,," bentak Michael pada Jack
Jackson "ini udah kecepatan maksimal bro,,,,," sahut Jack tenang, dia bahkan tak merasa tersinggung walaupun sudah dibentak Michael tadi, iya bahkan memaklumi tindakan Michael itu
Michael "ckkk, kenapa lambat sekali?,,," gerutu Michael yang tak sabaran, dia beneran mengkhawatirkan istri dan calon anak nya sekarang, Jack pun hanya diam dan melirik sekilas di kaca spion.
Michael "kau sudah menghubungi Jordan dan anak buah yang lain Jack?,,," tanya Michael lagi serius
Jackson "sudah bro, sekarang mereka sudah menuju lokasi, mungkin juga sudah sampai,,,," sahut Jack, ya setelah Jonathan menghubungi Jack td Jack langsung memerintahkan Jordan untuk kelokasi terlebih dahulu untuk mencari tau apa yang terjadi, karena tadi hp Michael tak bisa dihubungi yang telah melakukan rapat, alhasil Jack menunggu Michael menyelesaikan rapat penting ini terlebih dahulu, karena rapat pun sudah hampir berakhir tinggal tanda tangan kontrak saja setelah itu baru Jack memberitahukan Michael tentang Anis dan sampai lah di sini mereka sekarang.
Mobil yang di Kendarai Jack pun tiba di parkiran mall, Michael pun langsung bergegas keluar untuk menemui Jordan dan menanyakan keadaan sekarang.
Michael "bagaimana? Apakah ada petunjuk mengenai Anis?,,," cerca Michael
Jordan "belum, ada kemungkinan istri mu benar diculik,,," sahut Jordan, ""dan yang nyulik ini pun pintar, mereka melakukan nya lihai sampai lepas dari pengawasan cctv, aku yakin yang melakukan ini pasti ada orang dalam yang terlibat. Sehingga tau dimana letak cctv itu,,," sambung Jordan serius, Michael pun terlihat marah tiba-tiba....
"Bug......." Michael meninjau dinding sampai tangan nya berdarah,
Michael "aku tak akan mengampuni siapa pun yang berani menyakiti istri ku!,,,," ujar Michael dingin dan penuh penekanan. Dan mereka melihat kemurkaan tuan nya pun tak ada yang berani mendekat,
Jonathan "tu-tuan, maaf kan saya tuan! Saya lalai dalam menjalankan tugas dan saya juga tak becus untuk menjaga nyonya, saya akui saya salah, mohon maaf kan saya tuan,,,," ucap Jonathan sambil menunduk, dia tau sekuensi yang didapat setelah melakukan kesalahan besar ini, dia jua tau tuan nya tak akn mudah mengampuni nya dan dia pasrah akan hal itu.
Jonathan pun pasrah ketika Michael melampiaskan amarahnya pada Jonathan dan menghajar lelaki itu habis-habisan, bahkan Michael tak memberi ruang untuk Jonathan membalas nya, dan Jonathan pun pasrah dia juga tak niat untuk membalas tuan nya dia hanya diam merasakan rasa sakit yang tuan nya berikan.
Jonathan juga mengakui kecerobohan nya dan seharusnya dia tak membiarkan Anis pergi sendiri tanpa pengawasan nya, walaupun wanita itu sendiri yang meminta nya dan Jonathan pun memaklumi kemarahan tuan nya,
Jack dan Jordan pun langsung menghalangi Michael agar tak lepas kendali dan sampai membunuh Jonathan, Michael yang semula berontak pun akhirnya nya menangis, memikirkan nasib istri dan calon anak nya. Mereka yang menyaksikan itu pun hanya terdiam tak ada yang berani menyela karena bagi mereka tangis Michael saat ini sangat mengerikan bagi siapa saja yang mendengar nya.
Bukan mereka simpati tapi malah lebih menyeramkan bagi mereka kondisi Michael saat ini. ya, secinta itu Michael pada Anis sehingga dia takut kehilangan istrinya dan dia tak bisa membayangkan bagaimana tanpa istri nya, Jonathan pun sudah di bawa kerumah sakit untuk diobati oleh anak buah Michael yang lain, dan Hana sendiri sudah pulang dari tadi karena diminta kembali kekediaman tuan nya.
Bersambung.....!
Bagaimana ya nasib Anis selanjutnya? Apakah Michael berhasil menemukan istri tercinta nya?,,
kurang banyak:)