semoga kalian suka yaww makasihh♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jestimjaber, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 34
"Selamat atas pernikahan mu ya lice, saya turut bahagia" Ujar Arshen
"Sama sama kak" Jawab Alice.
Saat ini mereka tengah berada di kantor Vincent, tadi pagi Alice sengaja datang kesini untuk menemui sang suami namun saat ia hendak pulang ia melihat Arshen ada di depan kantor
"Kenapa kamu engak ngundang kita?" Tanya Arshen
"Engak apa apa kak, lagian acara pernikahan aku dilangsungkan di italia jadi aku hanya tidak ingin merepotkan kalian saja" Jelas Alice
Arshen hanya bisa mengangguk saja, karena tidak ada lagi jawaban dari Arshen alice pun segera pamit
"Ya udah kak aku pamit dulu" Arshen mengangguk dan membiarkan Alice untuk pergi
Alice pun pergi dengan menggunakan mobil Vincent, selama ia tinggal bersama Suaminya ia tidak pernah di izinkan untuk mengendarai mobil sendiri selalu ada supir atau bodyguard yang membersamai nya
'oh iya gimana kabar nya mba dini ya, aku penasaran sama janin nya'
Gumam Alice. Ia langsung mengambil ponsel nya dan mengetik beberapa pesan untuk dikirim kan kepada Dini
Tak lama ia sampai di kampus, ia langsung masuk karena memang ia sampai kampus pas sudah jam nya masuk.
"Besok ngerjain nya di kost gue aja ya, lu bisa kan lice?" tanya salah seorang teman Alice
"Iya, nanti gue kabari lagi" Alice segera pergi dari kelas. Dan ia berencana akan bertemu dengan Dini hari ini
Ia menyuruh sang supir untuk mengantar nya ke sebuah Cafe dekat dengan kampus, karena dini mengajak bertemu disitu
Sesampainya disana ia segera masuk dan mencari keberadaan dini, ia juga menelfon dini agar lebih cepat menemukan letak meja nya. Tak lama ia melihat sosok yang mirip dengan dini dan segera mendekati nya
"Mba dini?" Dini yang dari tadi hanya menunduk sembari memainkan ponsel nya langsung mengangkat kepala nya
"Hei, duduk lice" Alice mengangguk, lalu duduk di depan dini
"Mba udah lama? Maaf ya aku kelamaan soalnya kelas baru saja selesai" Dini hanya tersenyum saja
"Santai, oh iya pesen dulu aja aku udah ini" ia menunjuk makanan nya
"oh boleh, mba!" ia mengangkat tangan untuk memanggil pelayan
"iya mba ada yang bisa saya bantu?" ujar seorang pelayan tersebut
"Saya mau tiramisu sama jus jeruk nya satu" Sang pelayanan langsung menulis nya dan segera pergi
Alice kembali menatap Dini, hari ini dini terlihat memakai pakaian yang agak tertutup denga menggunakan celana jeans Kulot dan hodie oversize berwarna hitam dan juga rambut yang terurai tidak seperti biasa nya.
"Mba bagaimana kabar nya?" Alice berusaha mencarikan suasana. Karena dari tadi hanya hening
"Alhamdulillah baik, kamu bagaimana? Oh iya selamat ya atas pernikahan kamu. Dunia sosial media gempar banget loh dengan berita pernikahan kamu" ucap dini. Alice hanya tersenyum saja
"Alhamdulillah aku baik juga, Terimakasih banyak mba. Aku juga kaget lo mba engak nyangka bakal se viral itu" ia tertawa berbarengan dengan dini
"Terus kamu sekarang tinggal dimana?" Tanya dini
"Aku tinggal dirumah nya mas Vincent, di Jl.Merpati No.45 main lah kerumah mba" Dini mengangguk sembari tersenyum
"iya kapan kapan, seneng deh aku ngeliat kamu bahagia gitu. Yang langgeng ya" Dengan wajah cerita Alice mengangguk
"oh iya mba, gimana kondisi janin mba?" tanya Alice sedikit berbisik
Dini menoleh ke kanan dan ke kiri takut ada orang yang mungkin dia kenal atau sengaja mendengarkan
"Kemarin aku udah periksa ke dokter lice, dan kata dokter janin ku sehat. Padahal aku sudah minum pil penggugur kandungan" Mata Alice langsung melotot
"kenapa mba melakukan itu?" Dini Terlihat menahan tangisan nya
"Aku malu alice, sekarang aku sudah mengundurkan diri dari kampus. Beberapa teman teman ku sudah tau lice" Alice langsung berpindah duduk di samping dini, sembari mengelus pelan punggung nya
"Mba yang sabar ya, aku tau ini semua berat bagi mba. Terus untuk orang tua mba bagaimana?" Dini menyeka air mata nya lalu melanjutkan ucapan nya
"Aku di usir dari rumah lice, dan saat ini aku tinggal di kost. Aku masih berusaha cari kerja untuk bayar kost dan kebutuhan sehari hari aku. Aku engak mau anak ini hidup alice" Alice menatap iba ke arah dini
Alice langsung memeluk dini yang tengah menangis tersedu sedu.
'Aku jadi merasa bersalah sama mba dini, meskipun aku tidak ngapa ngapain tapi hubungan kedua nya kandas hanya karena aku mengenal kak Arshen'
Batin Alice. Ia terus menenangkan Dini yang berada di pelukan nya
"Aku menyesal udah berbuat sejauh ini dengan pria brengsek seperti Arshen lice. Tau gitu aku engak mau kenal apalagi sampai berhubungan" ujar Dini, dengan nada sendu
"Mba penyesalan itu selalu berada di awal. Dan mungkin dengan kepergian nya kak Arshen ada hikmah dibalik itu semua. Hanya saja mba harus mengalami masa sulit terlebih dahulu seperti sekarang" Dini menata lekat Alice
"Aku engak bisa terus terusan hidup seperti ini lice, bayi ini akan lahir dan dia akan tumbuh besar dan dia pasti akan mengejar masa depan nya. Aku tidak bisa lagi" Alice memegang kedua tangan Dini
"Aku paham mba, tapi itu akan membahayakan mba dan bayi nya" Saran alice
Sore hari nya Alice baru sampai rumah, ia langsung duduk di ruang tamu tak lama salah seorang maid datang
"Permisi nyonya, mau dibuat kan minum apa?" tanya seorang maid
"Air putih aja, tenggorokan saya lagi sakit" maid tersebut mengangguk dan langsung masuk kembali
Tak lama Alice mendengar derap langkah kaki masuk, saat ia menoleh ternyata itu Vincent
"Sayang, kamu baru pulang?" tanya Vincent kepada istrinya
"Iya mas" Alice langsung berdiri dan mencium punggung tangan suami nya
Vincent langsung duduk di sebelah istri nya dan mencium pucuk kepala alice
"Mas aku mau cerita tadi kan aku ketemuan sama mba dini, terus kita cerita cerita lah dan dia membahas soal kehamilan nya. Kasihan loh mas" Vincent Terlihat syok
"Hamil? Dini bukan nya pacar Arshen yang kerja di kakak ya?" Alice mengangguk, eh bentar Alice baru ingat selama ini kan dia belum pernah cerita semua nya ke Vincent
"Dini hamil? Sama siapa? Setau mas dia dulu deket banget sama Arshen. Dia kan mahasiswa mas, sampe anak kelas suka godain dia kalo lagi sama dini" Alice langsung menatap mata suaminya
"Sebenernya ada yang mau aku ceritakan sama mas, tapi janji jangan mas bilang ke siapa siapa ya" Vincent mengangguk
Alice langsung menceritakan semua kejadian Dan fakta tentang kedua pasangan muda tersebut, Vincent sebenarnya sedikit syok padahal yang ia lihat Arshen seperti anak baik baik saja sama seperti dulu pandangan alice ke Arshen
"Itu dini yang cerita sama kamu sendiri?" Alice mengangguk
"Tapi kamu lebih baik jangan terlalu ikut campur sayang, apalagi niat dia sudah jelek mau nge gugurin kaya gitu. Itu urusan nyawa lo mas engak mau kamu terseret kasus mereka" ucap Vincent menasehati
"Iya mas, aku juga engak mau terlalu ikut campur lagian semua itu bukan piyur kesalahan aku" Vince mengangguk sembari mengelus kepala Alice
"oh iya sayang, tadi papa ke kantor mas dia nanyain kabar kamu. Kata nya kalo lagi ada waktu main lah kerumah mama kangen gitu" Alice mengangguk
"papa Siapa?" Vincent menoleh ke arah sang istri
"Papa kamu, kapan kapan kamu mampir ke sana setelah kuliah kasihan mama kangen kamu" Ujar Vincent
"Iyaa" jawab Alice
pikirannya maen aja sm temen cwo nya