NovelToon NovelToon
Terpaut Cinta Suami Mama

Terpaut Cinta Suami Mama

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Beda Usia
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Arish_girl

Viona mendapati sang mama yang tiba-tiba menikah lagi tanpa persetujuan darinya, membuat gadis itu menolak tegas dan menentang pernikahan itu. Ia yang awalnya sangat membenci ayah barunya karena usia sang ayah tiri jauh lebih muda dari ibunya, kini justru kepincut ayah tiri nya sendiri. Yuk kepoin bagaimana ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arish_girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fiona kesal

"Vio, gue pulang ama lo, ya?" tanya Vio.

"jangan, lah! gue kan di jemput sama dedi."

"Dedi? lo mau di jemput. Boleh dong gue ikut, nebeng sampai rumah aja." rengek Sisil.

Fiona terdiam,

"jangan lah, Sisil. Kalau ada lo, kayaknya romantisnya bakal kurang. Yang ada ntar Dedi jadi canggung." sahut Vio.

"apa? canggung? maksud lo, apaan? Emang sejauh apa sih hubungan lo sama om Steven? perasaan baru kemarin lo baikan. Masa secepat itu?" Sisil mengernyit heran sekaligus merasa ragu.

"terus, lo pikir?" kata Viona.

Sisil mengernyit, kata kata Viona susah ia pahami.

"ayolah, Vio!!" rengek Sisil. Ia sangat penasaran sebenarnya seperti apa kedekatan Vio dan ayah tirinya. Gadis itu terus merengek seperti anak kecil.

"ogah...!!" kekeh Viona.

Obrolan Mereka terhenti saat tiba-tiba Alex melintas. "Viona, gue minta maaf atas kejadian semalam." kata Alex tertunduk.

Viona acuh, sedangkan Sisil menatapnya dengan tajam.

"maksud lo apa? lo mau ngejebak kita dengan pesta sabu seperti itu, hah!!??" gertak Sisil penuh amarah.

"gue nyesel, Sisil." kata Alex tertunduk. Sejak kejadian kemarin, Alex baru tahu, siapa sebenarnya ayah tiri Viona. Dia bukan orang sembarangan yang patut di lawan. Bahkan, kedua orang tua Alex juga mendapatkan kecaman dari anak buah Steven jika Alex sampai mengulangi perbuatan yang sama.

Viona hanya diam tak menanggapi, ia terlalu sakit hati dan kecewa pas Alex. Kalau di ingat, sungguh Viona sangat menyesal, ia hampir saja memberikan keperawanannya kepad Alex secara cuma cuma di luar kesadaran.

Bersamaan dengan itu pula,

TIN... TIN... TIN....

Suara klakson mobil Steven terdengar. Dari kejauhan Viona sudah tahu, itu mobil siapa.

Dengan langkah penuh kegembiraan Fiona berjalan menuju gerbang meninggalkan Alex dan Sisil yang berdiri mematung.

Alex memperhatikan Siapa pemilik mobil itu, begitu si pemilik mobil keluar, Alex terbelalak ia terlihat ketakutan. Cepat-cepat Alex beranjak dan meninggalkan tempat itu, ia lebih memilih untuk tidak menampakkan diri di hadapan ayah tiri Viona.

"aneh!!" gumam Sisil begitu melihat gelagatan Alex yang terlihat ketakutan.

Fiona berjalan mendekati Steven yang sudah berdiri di depan mobilnya. "Dedi!!" sapa Viona.

Viona dengan senang ingin masuk ke dalam mobil, namun, langkahnya terhenti saat pandangannya menyapu ke arah kursi depan, samping kemudi, di sana dia melihat wanita cantik sedang tersenyum ke arahnya.

"hai!!!" sapa wanita itu.

Dahi Viona mengernyit, ia merasa kecewa saat melihat ada wanita lain berada di mobil bagian depan, duduk di samping Ayah tirinya. "dia siapa?" tanya Fiona.

"Oh ya, Vio. Kenalkan, dia adalah... ...." Steven terdiam sejenak, Ia kembali berfikir untuk menyebut Monica sebagai sekretaris barunya, sejauh ini Fiona tidak pernah tahu profesi apa sebenarnya yang ditekuni oleh Steven. "dia adalah temanku." lanjut Steven.

Seketika wajah Fiona menjadi pias, dia yang awalnya begitu bersemangat saat melihat mobil Steven datang untuk menjemputnya, namun sejak melihat kedatangan wanita lain di dalam mobil Steven, wajah Viona jadi berubah.

"masuklah, Vio!" kata Steven.

"Maaf, Dedi! sepertinya aku tidak bisa pulang bersama Dedi, Aku ada janji sama Sisil." tolak Fiona. Wajah Gadis itu berubah menjadi murung.

Sebisanya Fiona Mencari Alasan dengan membawa nama Sisil.

Sementara Sisi yang melihat semua itu dari kejauhan, memahami situasi. Ia pun lekas mendekati Fiona. Sisil melihat ada wanita lain di dalam mobil Steven dan tentu itulah yang menjadi alasan Fiona berwajah Murung dan bersedih. "Iya Om. Itu benar, Kami ingin pulang bersama, kami ada kegiatan sekolah di luar." kata Sisil memperkuat ucapan Fiona.

"kalian yakin?" tanya Steven sepertinya meragukan.

"betul Om. Aku dan Viona akan pulang bareng, kami masih ingin mengunjungi perpustakaan kota untuk sebuah tugas." kata Sisil berbohong.

Sedangkan Fiona terlihat malas untuk berbicara, Gadis itu lebih memilih membuang muka dan tidak ingin menatap Ayah tirinya maupun temannya itu.

"ya sudah, kalau begitu, hati hati di jalan. Kalau ada apa apa, hubungi aku." kata Steven.

Steven berlalu, meninggalkan Viona dns Sisil dekat gerbang sekolah.

"Vio, yang sabar. lo tahu siapa wanita itu?" tanya Sisil.

Viona menggeleng.

"Cobalah berpikiran positif dulu, jangan berprasangka buruk. Siapa tahu mereka hanya teman." Sisil berusaha meyakinkan hati Viona yang sedang rapuh.

"entahlah, Sisil. Gue gak tahu. Tapi yang jelas, gue kecewa dan sakit hati." sahut Viona dengan mata yang berkaca kaca.

Jangan diambil hati dulu sebelum dugaan lo Bener, mending kita have fun Yuk! kita jalan ke mall dan berbelanja." kata Sisil.

"emang lu ada duit?" tanya Fiona.

Sisil menggeleng, kemudian terkekeh. "gue adanya cuma segini." kata Sisil sembari menunjukkan beberapa lembar uang dollar.

"gaya lo mau belanja!" sergah Viona memutar bola matanya malas.

Tapi nggak apa-apa lah. Yang penting kita Have fun di mall, kita lihat-lihat aja tanpa belanja sambil cuci mata, godain om-om tajir. Kali aja ada yang mau nyawer." kelakar Sisil dengan ciri khas tawanya yang centil.

Fiona ikut tertawa terbahak-bahak, kedua sahabat itu pun bergandengan tangan. Mereka kemudian memanggil taksi untuk membawa mereka ke mall.

Setibanya di mall Sisil dan Fiona melihat-lihat beberapa barang yang dijual belikan Seperti contohnya tas.

"Vio, lihat itu dong. tasnya bagus banget, Sepertinya itu keluaran terbaru deh." tunjuk Sisil begitu mereka berada di depan sebuah toko tas bermerek.

"kalau begitu, ayo kita masuk. kita lihat-lihat di dalam." ajak Fiona.

"Ogah ah. ntar kita malu-maluin, pegang-pegang doang, belinya kagak." Celoteh Sisil.

"nggak apa-apa, Sil. Ayo kita lihat lihat." ajak Viona.

Dua sahabat itu pun masuk ke dalam toko tas itu dan melihat-lihat beberapa banyak tas yang dipajang di etalase etalase masing-masing, hingga mata Viona menatap 2 buah tas bahu yang berada di urutan paling atas, tas cantik itu berwarna biru muda, sangat estetik dan cantik serta warnanya yang tidak mencolok membuat mata kedua Gadis itu terbelalak dan terhipnotis.

"itu tasnya cantik banget," kata Sisil sembari memeluk lengan Fiona karena kagum saat melihat tas keluaran terbaru itu.

"kalau begitu, belilah!" kata Viona.

"Ngaco lu! mana ada gue duit." serga Sisil.

"kalian di sini?" ucap Cindy begitu melihat Viona dan Sisil.

"Iya, emangnya kenapa?" tanya Sisil terlihat tidak suka dengan kedatangan Cindy dan Alex.

"Ya nggak apa-apa sih, sahut Cindy.

"Terus lu sendiri ngapain?" tanya Sisil.

"gue ke sini tentu buat beli tas baru itulah." kata Cindy sembari menunjuk 2 tas berwarna biru muda itu.

"oke, kalau begitu silakan dibeli. kalau lo ada duit." kata Sisil.

"Tentu dong, Alex sudah janji akan belikan gue tas baru itu." kata Cindy sembari menyenggol perut Alex.

"hah iya.. Iya... itu benar." kata Alex sembari melirik ke arah Fiona.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!