NovelToon NovelToon
Dokter Cantik Itu Putriku

Dokter Cantik Itu Putriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Romansa / Dokter Genius
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: yance 2631

Arin adalah perempuan sederhana, manis tapi cerdas. Arin saat ini adalah salah satu mahasiswi jurusan tehnik kimia di fakultas tehnik negeri di Bandung. Orang tua Arin hanyalah seorang petani sayuran di lembang.

Gilang adalah anak orang terpandang di kotanya di Bogor, ia juga seorang mahasiswa di tempat yang sama dimana Arin kuliah, hanya Gilang di jurusan elektro fakultas tehnik negeri Bandung.
Mereka berdua berpacaran sampai akhirnya mereka kebablasan.
Arin meminta pertanggung jawaban dari Gilang namun hanya bertepuk sebelah tangan.

Apakah keputusan Arin menjadi single mom sudah tepat? dan seperti apakah sikap Gilang ketika bertemu putrinya nanti?

Yuuk kita ikuti alur ceritanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yance 2631, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mekah dan Madinah

Langit Bandung sore ini baru saja bergeser dari jingga menjadi ungu, sore ini Gilang.. Arin dan Alina akan berangkat umroh syawal selama 12 hari bersama Aldanstour travel,

Alina tampak bahagia sekali.. ia tidak lepas menggandeng lengan ayahnya, dan sekarang ini mereka pun bersama jamaah lainnya sudah menaiki bus menuju bandara internasional Soekarno-Hatta tangerang, banten.

"Ayah, kita landing dimana?" tanya Alina.

"Kita landing di Madinah nak, di Prince Mohammad bin Abdulaziz International Airport, jadi nanti eneng bisa ketemu rasulullah dulu sebelum ke Mekah" ujar Gilang sambil mengusap pipi putrinya.

Alina pun mengangguk dan tersenyum.

Alina pun tertidur sambil menyandarkan kepalanya di bahu ayahnya, sedangkan Arin tampak duduk bersama seorang ibu paruh baya berusia 67 tahun.. mereka sedang berbincang.

Tiba di bandara Soekarno-Hatta rombongan jamaah termasuk Gilang dan keluarga sedang menunggu boarding, untuk segera naik ke pesawat Saudia Airline yang akan menerbangkan mereka ke Madinah.

Kini mereka semua jamaah umroh sudah berada di dalam pesawat dalam perjalanan Jakarta - Madinah yang akan berlangsung 9 - 10 jam ke depan.

Alina pun terlihat mulai tertidur di bahu kanan Gilang, begitu juga dengan Arin yang berada di bahu kiri Gilang.. hanya Gilang yang tetap terjaga menjaga mereka selalu.

Pramugari tampak menghampiri Gilang dan memberinya segelas jus, "Silahkan pak.. "ujarnya ramah.

"Terima kasih.. "ujar Gilang sambil merapikan selimut Arin dan Alina.

Tak terasa 9 jam telah berlalu, pesawat berhasil landing dengan sempurna di bandara Prince Mohammad bin Abdulaziz International Airport Madinah.. waktu menunjukkan pukul 08:00 pagi waktu Madinah.

Semua rombongan jamaah pun turun, tampak Gilang dan keluarga juga bersiap menuju penginapan mereka di hotel Nozol-in Madinah yang hanya berjarak beberapa ratus meter saja dari masjid Nabawi.

"Ayah, nanti eneng mau berdoa di Raudhah, eneng mau minta supaya di lancarkan studi eneng di UCLA nanti" ujar Alina bersemangat.

"Iya sayang.. sekarang beres-beres dulu, mandi dan nanti kita kumpul di lobby, terus ke restonya untuk sarapan" ujar Gilang.

Gilang sebelumnya telah memesan 1 kamar khusus untuk bersama keluarganya.

Gilang, Arin dan Alina pun tampak sudah siap untuk sarapan sebelum melaksanakan ibadah umroh, Arin dan Alina sama-sama mengenakan gamis hitam senada dengan hijabnya, mereka berdua pun terlihat seperti adik dan kakak.

Gilang pun tersenyum dan bahagia melihat kecantikan mereka berdua yang nyaris kembar, "Mmm, ini mana adik mana kakaknya ya?" ujar Gilang sejenak berpikir.

Alina pun langsung tertawa lebar mendengar kalimat ayahnya barusan.. "masa sih eneng kayak adik kakak ayah?" ujarnya.

"Demi Allah neng, nyaris persis.. Ambu eneng wajahnya masih baby face, kamu juga cantik sekali, 2 bidadari ayah ini memang luar biasa masyaAllah.." ujar Gilang tersenyum.

Rombongan jamaah Aldanstour tampak mulai menuju masjid Nabawi, mereka berbaris rapi terlihat Alina berada di baris depan.. lalu Arin dan jamaah perempuan lainnya, jamaah laki-laki pun terpisah dari jamaah perempuan.

Tiba di Raudhah, Alina dan Arin mengambil posisi terbaik di baris depan, mereka sangat khusyu' berdoa, tampak Alina berkesempatan lebih dekat dengan area makam rasulullah.. ia pun berdoa,

"Allahumma sholli alla Muhammad wa alla ali Muhammad.. Allahumma sholli alla Muhammad wa alla ali Muhammad.." Alina mengucap berulang-ulang terus hingga tanpa terasa air matanya mengalir perlahan, sementara di belakangnya Arin dan Gilang pun demikian mereka berdoa dengan khusyu' bertemu dengan rasulullah.

Setelah menunaikan sholat dzuhur, rombongan jamaah melanjutkan dengan city tour di kota Madinah al Munawaroh.. kota rasulullah yang sangat damai dan klasik.

"Ayah, eneng mau jajan" ujar Alina.

"Eneng mau beli apa nak?" ujar Arin.

"Mmm.. beli coklat sama es krim ambu" ujar Alina.

Gilang dan Arin pun mengikuti putrinya berjalan menuju salah satu stand coklat di jalan, lalu Alina mencoba coklatnya.. "Emmm.., cobain deh ayah enak banget!" ujar Alina.

Gilang pun menerima suapan dari putrinya.

"Ambu yang belinya nggak di tawarin neng?" tanya Arin seketika.

"Eeehh lupa.. ,kirain ambu lagi shopping sama ibu-ibu yang tadi" ujar Alina.

Arin pun langsung melotot pada putrinya ini.

Hari ini adalah hari kedua, rombongan jamaah umroh tampak melakukan jiarah ke makam Baqi yang berada di timur tenggara masjid Nabawi. Makam Baqi adalah makam yang di isi oleh para keluarga dan sahabat nabi Muhammad SAW.

Sambil menyusuri makam dari luar gerbang mereka berjalan dengan tertib,

"Ambu, kalau kita ke makam seperti ini kita ingat mati ya.. "ujar Alina., "setiap saat kita harus mengingat mati nak, karena dunia ini sifatnya sementara.. "ujar Arin lembut.

Namun tiba-tiba Alina tampak bersedih,

"Eneng mah.. pinginnya sama ambu dan sama ayah aja" ujar Alina sambil mengusap air matanya yang mulai keluar.

"Eeh, eneng kenapa?" tanya Arin kaget melihat putrinya menangis.

"Eneng cuma takut.. suatu hari nanti eneng pisah sama ambu sama ayah" ujar Alina, pipinya pun mulai basah.

"Mm, cep .. cep, kalau nanti eneng udah kuliah di UCLA kan nantinya bakalan balik lagi ke rumah ambu sama ayah" ujar Arin tersenyum.

Alina pun mengangguk, tangisnya pun mulai mereda.

"Ayah, nih anaknya nangis.." ujar Arin. "kenapa Neng? duuh.. sini anak ayah" ujar Gilang.

Alina sekarang ada di pelukan ayahnya sambil berjalan.

"Nggak usah nangis lagi ya, eneng udah dewasa ya sayang.. nanti kita jalan lagi yaa" ujar Gilang sambil mengusap kepala putrinya.

Gilang kemudian menyeka air mata Alina yang masih ada, dan sekarang Alina pun tersenyum manis dengan ayahnya.. terus melangkah jauh meninggalkan area pemakaman.

Hari pun beranjak sore, semua rombongan jamaah kembali ke hotel untuk mandi dan beristirahat.

Tidak terasa sudah 4 hari Gilang, Arin dan Alina berada di kota Madinah, rombongan jamaah pun melanjutkan ibadahnya menuju Mekah.. untuk melaksanakan umroh.

Tampak sebelumnya para jamaah yang berjumlah 60 peserta mengambil Miqot di masjid Bir Ali sambil melakukan sholat dzuhur bersama.. lalu melanjutkan perjalanan dengan kereta cepat Al Haramain menuju Mekah..

Mereka juga tampak berjalan sambil mengucap kalimat talbiyah, di saat mereka mulai mendekati area Masjidil Haram..

'Labbaikallahumma labaik labbaika la syarika laka labbaik, innal hamda wan ni'mata laka wal mulk, la syarika lak'..

Tiba di Masjidil Haram jamaah berdoa ketika melihat Ka'bah.. begitu juga dengan Alina, Arin dan Gilang yang merasa takjub melihat arah penentu sholat ini yang megah untuk pertama kalinya.. mereka mengucapkan doa,

"Allahumma zid hadzal bayta tasrifan.. "

Gilang, Arin dan Alina tampak meneteskan air mata bahagia, apa yang mereka rencanakan terwujud sampai di kota suci ini.

Selanjutnya para jamaah juga melakukan Sa'i dan ditutup dengan menggunting sedikit rambut mereka oleh muthowif yang bersama mereka, mengakhiri perjalanan ibadah ini.

Tanpa di ketahui oleh Gilang dan keluarga, ada sosok pemuda tampan dengan sorot matanya yang tajam memandang Alina yang sedang berjalan menuju hotel Anjum.

Pemuda tampan berparas timur tengah ini bernama Arshaq, seorang mahasiswa kedokteran di Mekah tingkat akhir.

Arshaq lalu berjalan menghampiri Gilang yang berada di samping Alina,

"Assalamualaikum.. "sapa Arshaq, "Waalaikumsalam.. "balas Gilang dengan tenang, "Excuse me, how are you?" ujar Arshaq sambil melirik pada Alina yang cantik.

"We 're doing fine.. alhamdulillah" ujar Gilang yang juga memperhatikan gerak gerik Arshaq.

Alina pun terheran melihat Arshaq yang dengan ramah menyapa ayahnya.

"I 'm very sorry for bothering you a minute sir, I 'm Arshaq, I would like to know your dauhter if you don't mind.. "ujar Arshaq.

"Ooh, I see.. "ujar Gilang agak terkejut. Arshaq tampak langsung menuju Alina.

"What 's your name?" tanya Arshaq langsung pada Alina. Gilang lalu merasa harus melindungi putrinya yang ia anggap masih anak-anak.

"Sorry, what do you want from my daughter? I don't even know you.." ujar Gilang sambil menahan tangan Arshaq yang ingin berkenalan dengan Alina.

Arshaq lalu menangkupkan kedua tangannya di dada, "Sorry, I didn't mean to be rude to your daughter I just need to know her name sir.. my bad" ujar Arshaq.

Gilang pun merasa tidak terlalu suka dengan sikap Arshaq yang di nilai terlalu terbuka berusaha mendekati putrinya, sehingga ia melindungi Alina, Gilang, Alina dan Arin pun berjalan lagi pelan meninggalkan Arshaq.

Arshaq pun masih berusaha untuk berkali-kali meminta maaf pada Gilang, "Excuse me, I 'm very sorry.. I 'm very sorry.." ujarnya sambil terus berjalan mengikuti Gilang.

Alina pun berpikir, supaya pemuda ini cepat pergi ia akan menjawab pertanyaannya.. Gilang dan Arin pun ikut berhenti berjalan, melihat putrinya berhenti dan mencoba menjawab pertanyaan Arshaq,

"My name's Alina.. "ujar Alina.

"Where are you come from?" ujar Arshaq.

"I 'm from Indonesia, and I 'm doing umroh" ujar Alina.

"Oh I see, I 'm Arshaq.. "ujar Arshaq,

Arin pun segera mengajak Alina pergi, "Ayo neng kita pergi.. nanti ketinggalan yang lain" ujar Arin sambil memperhatikan Arshaq.

"Iya ambu... "ujar Alina, lalu melihat ke arah Arshaq sebentar lalu mengikuti Arin.

"See you later Alina, bye... masyaAllah she's beautiful" ujar Arshaq tersenyum melambaikan tangan pada Alina.

Sambil masih berjalan bersama jamaah lain, Gilang memperhatikan Alina..

"Neng, ayah nggak suka ah sama pemuda arab tadi, main kenalan aja" ujar Gilang.

"Eneng biasa aja ayah, masa orang kenalan baik baik sopan nggak boleh?, lagian semuanya eneng anggap teman kok... Eneng nggak akan ngecewain ayah sama ambu, eneng sayang kalian" ujar Alina tersenyum.

Tak berapa lama semua jamaah umroh tiba kembali di hotel Anjum, lalu sejenak mereka pun beristirahat.. Gilang juga sedang menghabiskan kopinya, sementara Arin dan Alina kembali ke kamar untuk berganti pakaian.

Sesaat Alina teringat akan wajah pemuda arab tadi yang menyapanya, "Mm.. ya, Arshaq namanya, dia begitu tampan dan wangi sekali" gumamnya.

Tepat pukul 19:00 waktu Mekah beberapa rombongan jamaah tampak makan malam bersama di area dining hotel Anjum.. tanpa direncanakan sebelumnya terlihat juga Arshaq yang berkunjung ke hotel karena ada keperluan dan bertemu lagi dengan Alina..

"Assalamualaikum Alina.. how are you doing?" sapa Arshaq, "Waalaikumsalam.. I'm well thank you" ujar Alina dalam bahasa Inggris mengikuti bicara Arshaq.

"Mm, are you student in Indonesia?" ujar Arshaq. "Yes, I'm in a high school now.. how about you?" tanya Alina.

"Mm, I'm also a student in Medical school at Umm-Al Quro university Mekah" ujar Arshaq.

"Ooh, good.. "ujar Alina tersenyum.

Gilang tampak menghampiri Alina yang sedang berbincang dengan Arshaq, "Neng, udah yuk kita gabung lagi sama jamaah yang lain, nanti kamu hilang" ujar Gilang.

"Excuse me Sir, .."ujar Arshaq sambil menangkupkan kedua tangannya di dada.

"Bye Arshaq.. "ujar Alina.

"Bye Alina, see you later.. assalamualaikum" ujar Arshaq.

"Waalaikumsalam.. "ujar Alina lalu pergi bersama kedua orang tuanya.

Gilang pun hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat Alina yang tampak mulai akrab dengan Arshaq pemuda itu.

****

1
panjul man09
umur mereka semua sudah berapa yaa???
Sutarni Khozin
lanjut
panjul man09
jangan beri peluang gilang untuk kembali ، arin harus carikan ayah baru untuk alina .
yance 2631: siap kakak terima kasih..
total 1 replies
panjul man09
orang yg tidak baik akan di pertemukan dgn orang yg tidak baik juga , devi pernah katain anak arin ,anak setan makanya dia mandul , rasain !!
panjul man09
karakter gilang gak bagus , pengecut dan tidak bertanggung jawab
panjul man09
arin gak boleh dekat lagi sama gilang , arin harusnya membuka hati lagi dan menerima pria lain
panjul man09
thor mestinya arin di pertemukan dengan jodohnya biar ada yg melindungi , kasian
dechi71
double up tor..
dechi71
mantap kak autor lanjut..
yance 2631: Siap kakak, terima kasih.
total 1 replies
dechi71
mantap tor💪
dechi71
keren tor..
dechi71
mantap tor
dechi71
walaupun baru 2 bab.. tapi maknyus, ceritanya oke dan seperti nyata.. semangat tor..
dechi71
semangat tor
dechi71
semangat tor..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!