NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah : Jodohku Ternyata Seberang Rumah

Mendadak Nikah : Jodohku Ternyata Seberang Rumah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintapertama
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: F.A queen

Sagala terkejut bukan main saat tetangga depan rumah datang menemuinya dan memintanya untuk menikah dengan putri mereka secepatnya. Permintaan itu bukan tanpa alasan.

Sagala mendadak pusing. Pasalnya, putri tetangga depan rumah adalah bocil manja yang baru lulus SMA. Gadis cerewet yang sering mengganggunya.

Ikuti kisah mereka ya. Ketika abang adek jadi suami istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F.A queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Niat Dan Kenyataan

Annisa duduk di sisi ranjang, menatap sekeliling kamar itu sekali lagi. Simpel dan tenang.

Hello Kitty, Frozen, Barbie. Ia tersenyum tipis melihat semuanya.

“Apakah di mata Abang, aku benar-benar masih bocah?” gumamnya pelan. “Apa karena aku terlalu manja, ya?”

“Huff…” Ia meniup udara kosong, seolah ingin mengusir pikirannya sendiri.

Pelan, ia merebahkan tubuh di kasur, lalu meraih boneka bee dipeluknya erat-erat, seperti mencari rasa aman yang baru.

“Ibu, ayah,” bisiknya. Matanya mulai panas, air bening nyaris menetes, tapi buru-buru ia menggeleng. “Nggak boleh nangis.”

Ia meraih ponselnya, menyalakan musik lembut agar bisa tertidur. Suara melodi pelan memenuhi kamar, menenangkan sedikit hatinya.

Di ruangan santai, Sagala masih menonton televisi. Sesekali pandangannya terarah ke pintu kamar Annisa.

Dalam hati, ia bertanya-tanya, apakah gadis itu sudah tertidur, atau masih terjaga… merasa canggung, atau mungkin kesepian. Karena bagaimanapun, malam ini adalah pertama kalinya Annisa jauh dari kedua orang tuanya.

Drtttt.

Suara getar ponsel memecah kesunyian ruang santai. Sagala meraih ponselnya dari meja. Begitu membaca isi pesan, kekhawatirannya langsung terjawab.

"Abang, aku nggak bisa tidur.

"Abang, aku beneran nggak bisa tidur.

Sagala mengetik cepat.

"Nyalain instrumen yang tenang dari YouTube, Dek atau dengerin murottal."

Balasan datang hampir seketika.

"Udah semua, Bang. Tapi tetep nggak bisa tidur."

Sagala mengembuskan napas pelan.

"Ya udah, sini keluar. Abang masih nonton TV.

Beberapa detik kemudian, suara pintu kamar terdengar pelan. Annisa keluar dengan langkah ragu, wajahnya tampak malu-malu. Ini kali pertama ia satu rumah dengan Sagala.

“Sini,” ujar Sagala sambil melambai.

Annisa melangkah pelan, duduk hati-hati, menjaga jarak sedikit. Biasanya ia tak secanggung ini pada abang, tapi malam ini rasanya lain.

Sagala menatapnya. “Apa kamarnya nggak nyaman?”

Annisa ikut menoleh, dan untuk sesaat pandangan mereka bertemu. “Nyaman, kok,” jawabnya. “Nyaman banget malah.”

“Terus kenapa nggak bisa tidur?”

Annisa menunduk, suaranya nyaris tak terdengar. “Keinget rumah.”

Sagala mengangguk paham. “Mau Abang temanin di kamar?"

Annisa mendongak spontan. “Hah?”

Sagala buru-buru menambahkan, “Abang duduk di kursi, nunggu kamu sampai tidur.”

Annisa menghela napas kecil. “Terus Abang nggak tidur?”

“Nanti, kalau kamu udah tidur,” jawab Sagala datar tapi lembut.

Annisa menggeleng cepat, bertekad tidak mau merepotkan. Dalam hati ia menegaskan pada diri sendiri, jangan manja, jangan bikin Abang mikir kalau aku bocah.

“Aku di sini aja sampai ngantuk," katanya. Ia menoleh ke televisi, mencoba mencairkan suasana. “Oh, Abang suka nonton tinju?”

Sagala ikut menatap layar. “Lagi pengen nonton aja. Nggak suka-suka banget.”

Hening sejenak di antara mereka. Hanya suara televisi dan detik jam dinding yang terdengar samar.

“Pagi nanti Abang mulai kerja,” kata Sagala akhirnya. “Kamu di rumah sendiri, nggak apa-apa?”

“Iya, Bang.” Annisa menatapnya. “Abang berangkat jam berapa?”

“Sekitar setengah delapan. Pulangnya jam lima.”

Annisa mengangguk-angguk mengerti. “Besok Abang mau sarapan apa?” tanyanya tiba-tiba. Ingat pesan ibunya jika ia harus melayani abang dengan baik.

“Enggak tahu. Lihat aja nanti menu di warteg," jawab Sagala.

“Beli?”

“Ya.”

Annisa mengerucutkan bibir. “Gimana kalau aku masak aja buat Abang?”

Sagala menoleh lagi, menatapnya. “Memangnya kamu bisa masak, anak manja?”

Annisa ikut menoleh dan langsung memukul lengan Sagala. “Ih, aku tuh udah nggak manja, Bang.”

“Mana ada nggak manja tapi takut hantu.”

“Takut hantu sama manja tuh beda, Bang.”

“Sama aja.”

“Beda!” Annisa mengangkat alis, menatap kesal. “Pokoknya beda!”

Sagala terkekeh kecil. Bocah satu ini memang selalu ngeyel.

“Jadi gimana?” tanya Annisa lagi.

“Apanya?”

“Aku masak buat Abang, ya? Besok.”

Sagala menyandarkan punggung. “Emangnya kamu bisa bangun pagi?”

“Ish, bisa lah. Kan aku shalat Subuh.”

“Habis Subuh tidur lagi.”

“Enggak dong. Kan mau masak buat Abang.”

Melihat keseriusan di wajah Annisa, Sagala akhirnya mengalah. “Ya udah, mau masakin Abang apa?”

“Telur sambalado.”

Sagala menahan senyum. “Bisa?”

“Bisa dong. Aku udah belajar sama Ibu.”

“Tapi di kulkas Abang nggak ada telur, nggak ada cabai. Wajan juga nggak punya. Gimana dong?”

Annisa memutar bola mata. “Yaelah, Abang...”

Sagala tertawa pelan. Ia mengulurkan tangan, menepuk lembut kepala Annisa. “Kamu santai aja di sini, ya. Jangan ngerasa beban, apalagi maksain diri. Anggap aja lagi liburan di rumah Abang. Soal makan, nanti Abang beli di luar. Banyak banget yang jualan."

Annisa mengangguk pelan, lalu bersandar di sofa. Ikut menyaksikan acara televisi. Tak lama, matanya mulai terpejam.

Sagala tersenyum tipis terlukis di wajahnya. “Dasar bocil,” gumamnya lembut.

Ia membiarkan Annisa tertidur, tak ingin membangunkan gadis itu. Setelah beberapa menit, ia mematikan televisi.

Perlahan, Sagala membungkuk. Dengan hati-hati ia mengangkat tubuh Annisa ke dalam gendongannya.

Langkahnya pelan saat membawa gadis itu menuju kamar. Ia menurunkan Annisa di atas kasur dengan lembut, memastikan selimut menutupi tubuh mungil itu.

Sagala berdiri di tepi ranjang, menatap wajah tenang Annisa dalam tidur. Seperti janjinya pada orang tua Annisa bahwa ia akan menjaga gadis ini sebaik mungkin.

Ia merapikan selimut Annisa dengan hati-hati, memastikan gadis itu tidur dengan nyaman. Untuk sesaat, Sagala hanya menatap, seolah memastikan bahwa gadis kecil ini benar-benar baik-baik saja di tempat barunya.

Perhatian ini tulus, penuh kasih. Seperti kasih seorang kakak kepada adiknya kecilnya. Ia memang menyayangi Annisa, tapi tidak lebih dari itu.

🌱🌱🌱

Sagala duduk di kursi taman belakang, menikmati aroma kopi hitam yang mengepul di cangkirnya. Ia menyeruput kopi pelan, menikmati keheningan pagi sebelum berangkat kerja.

Seperti yang sudah ia duga, jika gadis kecil itu kembali tidur setelah sholat subuh. Tidak apa-apa, Sagala maklum karena Annisa baru tidur hampir jam 2 dini hari.

Sebelum berangkat, Sagala membeli sarapan dan menaruhnya di atas meja makan, lengkap dengan secarik kertas bertuliskan: "Sarapan dulu ya, bocil kesiangan. Jangan lupa kunci pintu kalau keluar. - Abang"

Lalu ia pergi bekerja.

Di kantor, Sagala duduk di tempatnya seperti biasa.

“Tumben nih, pasangan kita nggak berangkat bareng,” celetuk Bang Indra, si tukang ngeledek sejati di divisi itu.

Sagala hanya mengangkat alis tanpa menanggapi.

Tak lama, Rania datang. Seperti biasa, ia menyapa teman-temannya sebelum langkahnya berhenti di meja Sagala.

“Abang sehat?” tanyanya lembut.

Sagala menoleh, menatap Rania dengan sedikit heran. “Alhamdulillah sehat. Kenapa tiba-tiba nanya begitu?”

“Karena tiga hari abang ambil cuti. Aku kira abang sakit,” ucap Rania, nada suaranya terdengar tulus.

Sagala belum sempat menjawab ketika Rania meletakkan tumbler berwarna krem di mejanya. “Ini, ramuan hangat buat daya tahan tubuh. Aku yang buat sendiri.”

Sagala menatap tumbler itu, lalu menatap Rania. “Terima kasih,” katanya singkat, tapi cukup membuat senyum di wajah Rania makin lebar.

🌱

Annisa baru terbangun ketika matahari sudah tinggi. Ia menggeliat, mengucek matanya, lalu panik saat melihat jam di dinding. "Hah?! Udah jam segini?!"

Pukul setengah sembilan.

Ia meloncat dari tempat tidur, buru-buru keluar kamar. Rumah sangat sunyi. Di meja makan, ada sarapan yang sudah disiapkan oleh Sagala.

Annisa menggigit bibir. "Abang pasti udah berangkat… Duh, padahal aku niatnya nggak tidur lagi habis shubuhan."

Dengan panik, ia mengambil ponselnya dan langsung mengirim pesan.

"Abanggg, maaf aku kesiangan."

"Niatnya nggak tidur lagi habis shubuhan, tapi ngantukkk…"

"Abang marah nggak?"

"Abang nggak marah kan?"

Tidak lama kemudian, balasan datang.

"Udah sarapan?"

Annisa buru-buru membalas. "Abang kecewa yaaa? Aku janji besok bangun pagi. Janji."

Balasan Sagala kembali muncul dengan kalimat yang sama. "Udah sarapan?"

"Belum. Aku baru bangun."

"Ya udah buruan sarapan."

"Ok, Bang. Maaf sekali lagi ya, Abang."

"Iya. Nggak apa-apa."

________

Makasih antusias temen2 🥺 Lope setinggi langit di angkasa.

Lanjoooot, kalian luar biasa 😘

1
Ky2 SSC 💖
ga suruh naik aja ke trolinya bang kan masih bocil katanya 😂😂
Ky2 SSC 💖
makanya bang gandeng atuh nisanya jangan jalan duluan aja 🙄🙄
Ky2 SSC 💖
abang sih bilang gitu jadi kesedak beneran kan 🤣🤣
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
V3𝓡𝓪𝓷𝓲𝓪
mantap, kuliah kedokteran euy... menyala Anissa buktikan kamu beda 😎
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Taty Thoge
oh bang galaaaa....😍
Taty Thoge
Knp ya klo bang gala bilang nisa boleh jatuh cinta ma cowo lain..hati aku ga tenang..nyes aja pas bacanya🤭...lanjut thor
Nunuk Bunda Elma
tuh...uda dikodein bang
masak gak ngerti sich
Nunuk Bunda Elma
duh...bang
yg dimauin Nisa itu cuma dirimu
Nunuk Bunda Elma
virus cinta menuju bucin keknya 🤭🤭
Nunuk Bunda Elma
huwaseeekkkk 🤭
liez21🌸
hemmmm...jadi kaya kelinci imut🥰dan beruang kutub😁😁😁🥰💗💗💗💗
liez21🌸
cuanki kan ya Nis ya....😁😁😁😁sama aku juga dulu mikir...baso apaan itu😄😄😄dikira makanan korea😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!