NovelToon NovelToon
Tergoda Adik Angkat

Tergoda Adik Angkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Diam-Diam Cinta / Percintaan Konglomerat / Romantis / Cintapertama / Roman-Angst Mafia
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: mommy ha

Siapa bilang pria dingin yang telah tumbuh dewasa itu tidak menyimpan rasa pada sang adik angkat, yang jelas-jelas dirinya hanyalah kakak angkat yang kebetulan di rawat oleh keluarga Satuan.

"Siapa suruh kamu begitu menarik, jangan salahkan kakak jika kamu selama ini jadi fantasi kakak, kamu cantik dannnn menarik Sea. " Delane menatap bingkai foto milik Sea.

Tapii, hubungan itu telah membawa keduanya ke jenjang yang seharusnya tidak di lakukan. Apalagi setelah itu mereka terpisah negara dan juga waktu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy ha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8.Mendengar suara de$ah

Tadi malam pukul 08.45 wib. 

Tok tok tok. 

"Kak, kak Delane? Aku masuk ya? " 

Tanpa persetujuan Delane, Sea menerobos masuk ke kamar tersebut. Aromanya pandan, Yups pandan baru di petik kuat sekali. 

"Sshhh aaahhh. "

Sea mengerutkan keningnya, kok suaranya begini sih. 

'Kak Delane ngapain sih, dan satu lagi. Kenapa aroma pandan kuat banget. ' 

"Kak, Kak. "

"Eeemmm ughhh Sea. Aahhh. Iya seperti itu ughh lebih cepat Sea, "

Deg. 

Namanya terpanggil. 

Sea merinding, tapi tetap melanjutkan langkahnya masuk ke kamar. 

"Kak."

"Keluar, "

Sea terkejut saat Delane mengusirnya. 

"Iya, tapi Sea butuh kejelasan. Kenapa kakak panggil namaku barusan." 

"Keluar." Usirnya lagi. 

Niatnya cuma terpaksa tadi sebenarnya, hendak mengantar susu hangat ia urungkan. 

Setelah keluar dari kamar itu ia segera menghabiskan susu tersebut. 

Cegluk cegluk cegluk. 

"Aku harus tanya besok, bisa-bisanya  dia sebut nama Sea, gila apa. Bukannya itu namaku, apa jangan-jangan ada gadis yang namanya sama seperti ku? " bertanya-tanya.

Saat di dalam mobil hanya ada kesunyian.

"Apa tidak ada yang perlu di jelaskan? "

"Tidak ada, " Santai seperti tidak ada beban.

Delane hanya seperti biasanya fokus membaca buku dan melihat informasi terbaru, soal berita dan perkembangan jaman Delane sangat paham.

"Kejadian tadi malam? " Sea sengaja memancing.

"Semalam? Sepertinya tidak terjadi apa-apa, " Tetap saja.

Pukul 23.00 tadi malam. 

"Delane, daddy ingin bicara serius bisa? "

"Ada apa dad, tidak seperti biasanya daddy ingin bicara di jam segini, " Delane membuat secangkir kopi di dapur. 

"Kita ke gazebo, daddy tunggu. "

"Iya, " 

Delane sudah selesai membuat 2 cangkir kopi dan kini ia menyusul ke gazebo. 

Tik. 

Suara cengkir di letakkan. 

"Dad, ini kopinya. " Memberikan langsung. 

"Terimakasih ya, " Brian menatap ke arah langit yang berhamburan dengan bintang-bintang. 

"Apa kamu menyukainya diam-diam? " 

Delane justru tersenyum. "Tidak, "

Ia paham kemana arah pembicaraan ini. "Apakah yakin? " Brian ragu. 

Sebagai pria ia tau tatapan orang yang sedang jatuh cinta, diam-diam tersenyum lalu memperhatikan hal-hal kecil selayaknya milik kesayangannya. 

"Iya, apa daddy ragu padaku dad? "

"Tentu saja, kamu daddy rawat sejak kecil jadi daddy tau seorang anak remaja yang sedang mengagumi seorang gadis. Daddy percaya kamu bisa mengendalikan hal ini, keselamatan Sea sangat penting untuk daddy. Kamu harus ingat itu, "  Menyentuh pundak Delane. 

Delane menutup matanya sebentar.

Tak berselang lama sampai ke sekolah.

"Pak, bangunin dia ya. " Keluar dari mobil.

Meski ini sekolah elit tapi penampilan Sea ya bisa seperti siswa SMA pada umumnya tak berlebihan, meski terlalu nyaman dengan dandanan nya yang ini tapi tak bisa di pungkiri bahwa dirinya juga ingin tampil cantik serta menawan.

"Tuan muda. "

Ia perlahan membuka matanya, sebenarnya ia hanya memejamkan mata tanpa tertidur ia tak mau punya kontak mata dengan Sea pagi ini, peringatan sang daddy tadi malam cukup untuknya berhenti mulai sekarang.

"Iya, terimakasih, beranjak dari kursi penumpang dan ia segera mengenakan tasnya dan masuk ke area sekolah.

Tak terasa kini sudah hampir 3 tahun ia lalui dan sebentar lagi ia akan berangkat ke Harvard.

Puk.

" Mikirin apa sih bro? " Sahabat karibnya datang.

Siapa lagi jika bukan Kai Putra Aslan.

"Kepo, " Jawabnya singkat.

"Gak lagi patah hati kan? Atauuuu jangan-jangan di tolak mentah-mentah nih sama calon papa mertua. "

"Apaan sih, enggak ada ya, "

Meski tak di pungkiri perkataan Kai ini benar semua.

"Oh ya, tumben gak lihat Sea. Kemana dia? "

"Takut mungkin, kan biasa jadi sasaran bully, " Sadar sih kalau Sea ini selalu jadi sasaran orang-orang yang tak menyukainya.

Berpenampilan cupu gak ada cantik-cantiknya bahkan saat ada orang yang tau bahwa Sky saudara kembarnya, mereka pada bilang gak percaya, yang satu bersinar terang yang satunya lagi di dalam tanah gak terlihat.

Tapi ternyata prediksi Delane salah, justru Sea terlihat mengobrol dengan beberapa murid laki-laki, tatapan mereka semua seperti singa kelaparan, bahkan tak berkedip loh mereka tahan.

"Sea."

"Apa? "

"Sebenarnya kamu cantik banget tau, "

"Haduhhhh ujung-ujungnya menghina lagi kan, " Pasrah deh, kalau parah paling cuma di tonjok doang mulutnya.

"Ehhhh sumpah, gak menghina ini. Tapi nyata loh, di tambah lagi bola mata kamu cantik banget, yaaa kann teman-teman? " Menatap ke arah teman-temannya.

"Yooo iii gak bohong suweeerrr, " Tangannya membentuk huruh v.

"Terserah, ehhh cewek populer mana? Katanya jadi primadona? "

Pasalnya selama berada di sekolah ini ia belum bertemu sama sekali dengan cewek yang di gadang-gadang jadi primadona sekolah.

"Ttuuuhhhh." Menunjuk ke salah satu kerumunan.

Sea mendekat dan mengecek siapa kira-kira, setelah mengetahuinya ia hanya berdecih.

"Cih, gitu doang bangga. Modal cantik tanpa bakat mah percuma. " Lirihnya.

Namun sang penggemar langsung dengar dan memberikan kata-kata mutiara pada Sea.

JELEK, DEKIL GAK CANTIK JANGAN SOK DEH LUUU SANA PERGI.

Sea menutup kedua telinganya dan beranjak pergi, untung saja gak ada yang bawa telur satu krat, biasanya ada dan berakhir Sea membersihkan area tersebut dan terlambat lalu di hukum sama guru BP.

Delane yang melihat dari kejauhan ingin menolong tapi di hentikan oleh Kai.

"Mau kemana, kita ada kegiatan pagi ini. Yuk kita segera selesaikan urusan kita di sekolah ini. "

"Oke, " Dingin tapi tetap memastikan Sea tidak kenapa-kenapa.

Kai yang tau langsung menyadarkan. "Ingat kata om Brian, kita boleh melindungi tapi dari jarak jauh. "

"Tau, "

Saat di ruang kelas Sea melihat bangkunya banyak sekali lem, jika ia duduk pasti roknya akan sobek namun jika ia tak duduk bell segera berbunyi.

Kkkrrriiingggg.

Benarkan.

Sea tidak bisa duduk.

Lalu tak berselang lama guru yang mengajar pagi ini hadir.

"Sea, kenapa tidak duduk? " Guru melihat curiga ke arah beberapa orang yang tak menyukai Sea.

"Siapa pelakunya? "

Tidak ada yang menjawab. CCTV ada dan kemudian ia segera beranjak dan mengecek ke arah ruang CCTV, mereka pakai topeng. Lalu guru itu segera kembali ke kelasnya.

"Baiklah, karena pelakunya pakai topeng sekarang kalian keluar semua. "

"Yaaahhhhh gak asik nih, padahal pengen lihat siapa pelakunya huuu, " Mereka semua keluar tak terkecuali Sea juga.

Sea lelah sendirian di sekolah ini tanpa teman.

Lalu ia menyentuh kulit wajahnya. 'Andai aku bisa melepaskan ini dengan mudah. ' Entah krim apa di wajahnya sehingga ia tak bisa melepaskan kulit buatan yang memang sudah menempel sejak kecil.

Foto-foto di masa kecilnya mulus tanpa adanya bintik-bintik seperti ini, di tambah lagi rambutnya juga bukan asli, ia memiliki rambut lurus dan cantik sedangkan sekarang kriting dan tak sesuai dengan wajahnya yang membuatnya tak terlihat cantik sama sekali, bahkan Sky saudara kembarnya saja sangat tampan dan populer.

1
Zamasu
Ngakak guling-guling
Vicki-ying-loveneryone~
Gak sabar nih thor, gimana kelanjutan cerita nya? Update yuk sekarang!
Nino
Gila ini karya hebat, dari jalan ceritanya sampe karakternya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!