NovelToon NovelToon
KAISAR DEWA SEMESTA

KAISAR DEWA SEMESTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Fantasi Timur / Romansa Fantasi / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Long Zhu, Kaisar Dewa Semesta, adalah entitas absolut yang duduk di puncak segala eksistensi. Setelah miliaran tahun mengawasi kosmos yang tunduk padanya, ia terjangkit kebosanan abadi. Jenuh dengan kesempurnaan dan keheningan takhtanya, ia mengambil keputusan impulsif: turun ke Alam Fana untuk mencari "hiburan".

Dengan menyamar sebagai pengelana tua pemalas bernama Zhu Lao, Long Zhu menikmati sensasi duniawi—rasa pedas, kehangatan teh murah, dan kegigihan manusia yang rapuh. Perjalanannya mempertemukannya dengan lima individu unik: Li Xian yang berhati teguh, Mu Qing yang mendambakan kebebasan, Tao Lin si jenius pedang pemabuk, Shen Hu si raksasa berhati lembut, dan Yue Lian yang menyimpan darah naga misterius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33: Aturan Baru Sekte dan Utang Gadis Naga

Di dalam dapur, Li Xian baru saja akan menjawab omelan Zhu Lao tentang sup yang terlalu matang ketika teriakan kesakitan terdengar dari halaman.

"ARRGHH... uhuk-uhuk... Darah iblis..."

Itu suara Tao Lin, parau dan penuh penderitaan.

Zhu Lao meletakkan sendok sup kayu itu dengan klik keras. Wajahnya yang tampan mengeras. "Selalu saja ada gangguan."

Dia berbalik dan melangkah keluar dari dapur.

Di halaman, Shen Hu dan Mu Qing berusaha menopang Tao Lin. Sang Master Pedang kejang-kejang, darah hitam pekat mengalir dari mulutnya. Aura iblis dari Cakar Setan Laut itu merusak meridiannya dari dalam.

"Dia... dia keracunan!" kata Mu Qing, wajahnya pucat. Dia mencoba menggunakan Qi Es-nya untuk memperlambat racun, tetapi itu sia-sia.

Zhu Lao berjalan mendekat. Dia berlutut di samping Tao Lin, mengabaikan darah yang mengotori batu giok. Dia melihat kekacauan di dalam tubuh Tao Lin.

"Ranah Raja," dengus Zhu Lao, "tapi meridianmu rapuh seperti tahu kering."

"Guru..." Tao Lin terengah-engah, "Maafkan... kegagalanku..."

"Diam," perintah Zhu Lao. "Berisik. Kau mengganggu konsentrasiku."

Zhu Lao mengangkat satu jari yang ramping dan sempurna. Jari itu bersinar dengan cahaya hijau giok yang lembut Energi Kehidupan murni. Dia menekan jari itu ke dahi Tao Lin.

WUUNGG!

Gelombang energi yang hangat dan murni membanjiri tubuh Tao Lin. Itu bukan penyembuhan ubi yang kacau dan panas ini adalah perbaikan yang presisi. Tao Lin merasakan energi itu memburu racun iblis, menetralisirnya, lalu dengan hati-hati mulai menjahit kembali meridiannya yang sobek.

Rasa sakitnya luar biasa, tetapi itu adalah rasa sakit yang konstruktif. Tao Lin mengatupkan giginya, menahan teriakan.

Setelah satu menit penuh, Zhu Lao menarik jarinya. "Sudah," katanya. "Meridianmu sudah diperbaiki. Tapi kau lemah. Jangan gunakan Qi selama tiga hari."

Dia berdiri dan menatap murid-muridnya yang berkumpul. Yue Lian, Gadis Naga, berdiri di kejauhan, mengamati dengan kagum dan takut.

"Baiklah," kata Zhu Lao, suaranya terdengar di seluruh dataran tinggi yang sunyi. "Hari ini adalah pelajaran yang bagus. Pelajaran tentang betapa payahnya kalian semua."

Tao Lin menunduk malu.

"Kau," kata Zhu Lao pada Tao Lin. "Seorang kultivator pedang. Tapi saat bahaya datang, kau mengayunkan kapak seperti petani mabuk. Niat Pedangmu ada untuk digunakan, bodoh. Kau malah mengandalkan kekuatan fisik yang tidak kau miliki. Gagal total."

"Dan kalian," dia melirik Mu Qing dan Shen Hu. "Hanya berdiri di sana. Musuh ada di depan mata, kalian malah menonton."

"Tapi, Zhu Lao," kata Shen Hu, "mereka terlihat... sangat kuat."

"Tentu saja mereka kuat!" bentak Zhu Lao. "Kalau mereka lemah, mereka tidak akan repot-repot datang ke sini. Dunia kultivasi itu begini Kau membunuh, atau kau dibunuh. Mengerti?"

Dia mondar-mandir di depan mereka, jubah hitamnya berdesir.

"Mulai sekarang, ada aturan baru di Sekte Langit Abadi."

Wajah para murid menegang.

"Aturan Pertama Aku tidak akan diganggu setiap kali ada serangga yang datang ke gunung ini. Musuh di bawah Ranah Kaisar adalah urusan kalian. Kalian lawan mereka sendiri."

"Aturan Kedua " Lanjutnya, "Kalian boleh kalah. Tapi kalian hanya boleh kalah setelah kalian mencoba segalanya. Jika aku melihat kalian menyerah terlalu cepat, atau bertarung seperti orang bodoh" dia melirik Tao Lin "hukumannya akan lebih buruk daripada apapun yang bisa dilakukan musuh."

Dia berhenti sejenak. "Aturan Ketiga Jika musuhnya jelas-jelas di luar kemampuan kalian seperti ikan mati tadi atau jika kalian akan benar-benar mati... mungkin aku akan turun tangan. Jika aku sedang tidak sibuk. Jangan mengandalkannya."

Mata Li Xian berbinar. Ini... ini adalah sekte yang sebenarnya!

"Dan Aturan Keempat," kata Zhu Lao, matanya berkilat. "Yang paling penting."

Dia menunjuk ke tempat ketiga iblis itu berubah menjadi debu. "Orang-orang itu datang ke sini untuk membunuh kalian dan mencuri gadis naga itu. Mereka punya barang-barang. Cincin penyimpanan, pedang spiritual, pil, teknik... barang rampasan perang."

"Lain kali," katanya, "saat kalian mengalahkan musuh, jangan hanya berdiri di sana seperti orang bodoh! Ambil barang-barang mereka! Kalian menang, kalian berhak atas harta mereka. Itu adalah sumber daya. Jangan buang-buang sumber daya."

Dia menghela napas, tampak sangat kecewa. "Sayang sekali. Aku menghancurkan mereka sampai jadi debu. Benar-benar pemborosan. Tidak ada cincin penyimpanan yang tersisa. Jangan lakukan itu. Kalahkan mereka, lumpuhkan mereka, tapi jangan hancurkan rampasan perang kalian. Mengerti?"

"Ya, Guru!" koor Li Xian dan Tao Lin.

Zhu Lao mengangguk. Dia akhirnya menatap Yue Lian.

"Dan kau, Gadis Naga."

Yue Lian menegang.

"Kau membawa masalah ini ke pintuku. Kau membuat halaman ini kotor dengan darah dan debu iblis. Kau berutang padaku," kata Zhu Lao.

"Saya... Saya bersedia membayar dengan cara apapun!" Yue Lian membungkuk dalam-dalam, garis darah naganya yang sombong kini tunduk total.

"Bagus," kata Zhu Lao. "Selamat datang di Sekte Langit Abadi. Kau adalah murid kelima."

Dia menunjuk ke kapak Tao Lin yang hancur berkeping-keping. "Posisi barumu adalah Pengurus Kayu Bakar. Pohon-pohon besi itu masih berdiri. Aku masih butuh api untuk supku. Pergi."

Yue Lian menatap Pohon Besi Darah yang menakutkan, lalu ke tangannya yang ramping. Dia tidak memprotes. "Ya... Guru."

Zhu Lao berbalik. "Tao Lin, karena kau payah dengan kapak, kau akan melakukan sesuatu yang lebih berguna. Ajari Li Xian dasar-dasar pedang. Mungkin dengan mengajar, kau akan ingat cara menggunakan pedangmu sendiri."

Dia berjalan kembali ke dapur.

"Dan Li Xian!" teriaknya dari ambang pintu. "Sup-nya! Sudah benar-benar hancur sekarang! Buang! Buat yang baru dari awal!"

1
Yanka Raga
😍😎
Yanka Raga
awal dari usaha tekad yg kuat
😍💪
Yanka Raga
🤩😎
Yanka Raga
truslah pd tekad yg kuat Li Xian
💪
Yanka Raga
😎🤩
Yanka Raga
🤩😎
Yanka Raga
😎🤩
Yanka Raga
huahaaa , , , kutivator puncak tertinggi tersedak rasa cabai 🤭
Yanka Raga
cabe2an kaliee 😆🤭
Yanka Raga
🤩😎
Nanik S
Alur dan cerita yang bagus
Nanik S
Gurunya keren sekali
Nanik S
Li Xian Koki dapur yang Gagal
Nanik S
Sop nya lembek Li Xian.. 🤣🤣🤣
Nanik S
Siapa suruh menunda sarapan Zhu Lao... tanggung sendiri akibatnya
Nanik S
Yang dimaksud Hama oleh Zhu Lao siapa
Nanik S
Wortel Musuh bebuyutan ya 🤣🤣🤣
Didi Mahardeka
bagus
Si Hibernasi: Season 1 iblis penyerap darah udah tamat, Terima kasih🙏
total 1 replies
Nanik S
Menarik sekali ajaran guru kepada murid tentang kesabaran dan resonasi
Nanik S
Li Xian lanjut nyapu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!