Lebih dari 5 tahun menjalin kasih, Ugara terpaksa menikahi sepupu dari kekasih nya.
Meski sudah menerima permintaan kekasih nya namun Ugara ditinggalkan wanita yang dinikahi nya, Vania membuat pernikahan palsu dengan lelaki yang amat adik sepupu nya cintai, hanya demi membalaskan sakit hati nya.
Namun yang tak mereka kira akan identitas Ugara, hingga pada kenyataan nya, Vania istri yang dikira istri Ugara ternyata adalah istri dari calon suami mantan kekasih nya Vanila.
Bagaimana Ugara dapat menangani wanita seperti Vania?....
Apakah cinta dimasa depan dengan wanita baru atau kah dengan kisah lama yang akan berlanjut?
Yuk ikuti kisah Ugara dan lika-liku kehidupan nya mendapatkan kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RayY_n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33.
Ugara menggoyangkan lengan istri nya karena tertidur di dalam mobil.
"Kenapa?",tanya Vanila kepada suami nya yang menggoyangkan lengan nya sedari tadi.
"Kita sudah sampai",ucap Ugara.
Vanila pun sesaat bingung namun segera tersadar.
"Ah ya aku lupa kalau kita akan berkunjung ke rumah om ku",ucap Vanila.
Halaman dan rumah nampak sepi, pada hal masih pukul 6 sore lebih saja.
"Apa kita balik lagi saja?",tanya Vanila.
"Tidak usah, kita masuk saja, kita coba menginap juga, seperti undangan kakak mu itu",ucap Ugara.
"Ya sudah",ucap Vanila, lalu mereka turun dari mobil, Ugara menuju bagasi mobil nya mengambil semua barang bawaan mereka.
"Apa tidak ada pelayan di rumah mu?",tanya Ugara.
"Dulu nya ada, tapi tante ku memecat semua nya, om hanya diam saja, dan aku yang mengerjakan pekerjaan rumah",lirih Vanila kepada Ugara.
Ugara nampak mengangguk saja.
"Pantas waktu kuliah sering telat",ucap Ugara dalam hati.
"Ya sudah ayo kita masuk",ucap Ugara menggandeng tangan istri nya.
Ugara mengetuk pintu utama kediaman Rahaksa beberapa saat keluar lah lelaki paruh baya itu.
"Kalian sudah datang, ayo masuk Nila, tuan Adrian",ucap Bima, ya yang keluar Bima karena Marina istri nya diam saja.
"Terimakasih om",ucap Vanila, mendadak langkah Bima terhenti karena panggilan Vanila.
Bima menghela nafas, apa yang dia harapkan dari keponakan nya karena. Keluarga nya istri dan anak nya Bima menolak mengakui Vanila sebagai anggota keluarga mereka.
"Kalian langsung masuk saja, mereka semua ada di meja makan, ayo om bawakan bawaan kalian",ucap Bima dengan ramah kepada pasangan baru ini.
"Terimakasih om, maaf merepotkan dan kenapa tidak disuruh pelayan saja yang jemput",ucap Ugara.
"Pelayan tidak ada lagi saya tidak sanggup menggaji nya",ucap Bima.
"Maaf ya om"ucap Ugara kepada Bima yanng hanya di balas senyuman saja.
Malu ya Bima malu sekali ibarat dia tidak mampu sebagai lelaki yang mencari nafkah.
Tak lama mereka sampai di meja makan, sudah ada Kamil, bu Marina, dan Vania dengan perut besar nya tentu nya.
"Akhir nyaa datang juga, aku kira akan seperti biasa hanya bersembunyi saja",ucap Vania dengan sinis begitu pun bu Marina hanya melirik sekilas.
Ugara pun berhenti lalu meletakan semua paper bag yang dia bawa, semua menu makanan terkenal yang dia bawa sengaja untuk makan malam keluarga Rahaksa.
Mata keluarga Rahaksa kini terbelalak lebar, itu makanan dari restoran ternama, ada juga hadiah yang Ugara bawa dan buka.
"Maaf om, kami bawa makanan sederhana ini dan ya ini hadiah dari kami yang kami pilih secara acak",ucap Ugara, pada hal dia pilih secara khusus dengan harga yang mahal tentu nya.
Baik Vania dan bu Marina saling pandang, terutama Kamil sampai tak percaya karena satu set pakaian kerja yang pernah dia impikan ada di depan mata nya.
"Ini kalian.....pasti sangat mahal, kenapa repot-repot Nila dan suami mu memilih ini",ucap Bima karena ini merupakan barang mahal yang harus dibeli dengan koneksi.
"Ini maaf om, semua suami Nila yang beli",ucap Vanila juga tak enak dan memandang kearah suami nya yang masih berada di samping nya itu.
"Wah ini kebetulan nih tante sangat sukaa perhiasan ini, ini pasti bagus",ucap bu Marina segera menarik perhiasan yang bertahtakan berlian.
"Ma....",bisik Vania ingin segera menarik ibu nya agar tidakk tergoda namun bu Marina segera menepis tangan Vania.
"Berisik ah",ucap bu Marina membuat Bima malu.
Ugara tersenyum smirk, dia mengangguk.
"Tidak apa tante, itu memang saya bawa spesial buat tante dan om, terutama set pakaian kerja ini, silahkan om",ucap Ugara.
Bima tersenyum canggung karena Uagara langsung menyodorkan pada nya, pada hal Kamil sudah mengulurkan tangan nya ke set pakaian itu.
"Kakak ipar lelaki ini ku pilih khusus untuk mu",ucap Ugara sambil menyodorkan kotak jam tangan terbatas kepada lelaki brengsek yang telah menjadi mantan calon suami dari istri nya itu.
"Ah, ya",Kamil nampak tersenyum canggung karena set pakaian kerja itu milik mertua nya, sedangkan dia belum membelikan apa pun untuk kedua mertua nya sejak menikah 5 bulan lalu.
"Ini untuk istri mu",ucap Ugara memberikan gaun limited dari butik milik nya di mall lantai teratas.
Vania pun menerima nya dengan acuh, bagaimana pun dia seorang pecinta uang, dan hati nya adalah uang.
"Maaf aku tak punya uang cash",ucap Ugara lantas segera duduk.
"Ayo kita makan malam dulu",ucap Bima dengan bahagia, dia bersyukur malam ini tak makan telur dadar kecap alias gosong yang istri nya masak.
"Benar ayo kita makan dulu",ucap Kamil dengan semangat karena bu Marina sudah naik ke dalam kamar nya untuk mencoba perhiasan terbaru nya.
Vania juga nampak mencoba gaun nya di kamar nya, sementara Ugara hanya tersenyum saja, Vanila pun tak bertanya kenapa suami nya sangat royal toh sesekali pikir Vanila.
Mereka berempat makan malam dengan lahap dan nikmat sekali.
"Sisakan 2 porsi steak ini untuk Vania dan tante mu ya Nila",ucap Bima.
"Iya om, silahkan saja, ini masih banyak",ucap Vanila kepada Bima.
Selesai makan nampak Kamil menuju ke samping rumah untuk merokok, dia menikmati nya sambil menurunkan makanan yang baru dia konsumsi.
"Ayo kita ke kamar ku",ucap Vanila menyeret tangan Ugara masuk kedalam kamar nya yang sudah tak dia tinggali selama 2 bulan ini.
Kamar yang cukup, tidak lebar tapi sukur nya kamar mandi nya di dalam, Vanila mengganti sprei dan memvakum kamar tidur dengan vakum cleaner yang ada.
Ugara membuka jendela dan menyalakan kipas angin yang agak rusak, lalu menghubungi seseorang.
"Kamar ini sangat sempit",ucap Ugara.
"Memang maka nya aku tak pernah mengajak mu kesini karena kamar nya sangat kecil, bagaiman kita tidur",lirih Vanila merasa tak enak kepada suami nya itu.
"Kalau kau suka tinggal dikawasan ini, maka aku akan membeli rumah disini",ucap Ugara.
Vanila menggelengkan kepala nya.
"Tidak, aku tidak suka, perkomplekan ini agak kumuh dan jauh dari mana pun",ucap Vanila memang benar, dia cukup kesulitan jika ingin kuliah atau kemana pun.
"Ya sudah, besok angkut semua barang mu, dan bilang kita tidak akan menginap jika berkunjung, robohkan saja kamar mu atau alih fungsi kan tidak apa",ucap Ugara yang langsung di angguki oleh Vanila.
"Baik lah, tapi barang ku banyak sekali",lirih Vanila.
"Aku akan sewa jasa pindahan",ucap Ugara, lapu mereka pun tidur setelah selesai mandi.