Perkenalan tokoh:
1. Lavinka putri adhiwijaya adalah gadis polos, lugu, imut, manis dan cantik. Dia adalah putri keluarga adhiwijaya putri dari salah satu pemilik perusahaan terbaik diindonesia, lavinka adalah wanita berhijab
2. Kevin Alexander adalah CEO dari Alexander sky dan Kevin Alexander juga merupakan seorang bos mafia yang terkenal dingin dan juga sangat kejam kepada musuhnya.....
gimana kisah cinta mereka? ikutin terussss yahh gaesssss
BTW INI CERITA PERTAMA AUTHOR, JADI KALO MISAL ADA KEKURANGAN KATA AUTHOR MOHON MAAF YAH GAESS.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Durex'z, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33.
2 hari berlalu begitu cepat, dan hari ini adalah hari lavinka pulang kerumah.
"Mahhh kita langsung kerumah sakit kak Kevin yah mah" ujar lavinka Dengan nada memohon
"Bol...." Belum sempat laras berbicara Rio sudah memotong.
"Ngga, pulang dulu dan besok baru kita jenguk kevin" ujar Rio melarang karena putrinya harus beristirahat
Mendengar larangan dari papahnya membuat lavinka kembali merengek.
"Pahhh ayolah cuma bentar aja" ujar lavinka merengek.
"Oke kamu boleh kesana" ujar Rio membuat lavinka senang, namun Rio menambahkan lagi perkataannya. "Tapi besok kamu ga boleh keluar rumah gimana?" Ujar Rio tegas membuat lavinka cemberut.
Kemudian lavinka menatap mamahnya untuk meminta bantuan, namun mamahnya memberi isyarat tak bisa membantu dirinya, dan membuat lavinka cemberut.
Setelah itu lavinka duduk di kursi roda dan di dorong mamahnya untuk masuk ke dalam mobil dan pulang.
@@@@@
Dirumah sakit rahayu.
3hari berlalu sejak kecelakaan terjadi, namun kondisi Kevin masih belum ada perubahan dan semakin menurun.
"Sayang, bangun dong, mamah kangen tau sama kamu, jangan tinggalin mamah sayang... mamah mohon sama kamu..." ujar laila dengan lirih dan menangis.
"Mah sabar yah, yakin kalo Kevin bakal kuat...." ujar pran menguatkan istrinya
"Sampai kapan pah? Udah 3 hari Kevin koma dan tinggal 4 hari lagi kalo Kevin ga bangun, Kevin bakal meninggal pah.... mamah ga mau kehilangan Kevin pah...." ujar laila memeluk erat suaminya.
Pran hanya diam dan memeluk erat istrinya berharap pelukannya bisa memberikan istrinya kekuatan.
Setelah istrinya tenang pran pamit pulang terlebih dahulu untuk mengambil pakaian baru untuknya dan istrinya, kenapa pran tak meminta bantuan orangnya saja? Itu karna pran sekalian mengambil berkas di rumahnya.
"Mah, papah pulang dulu bentar yah?" Ujar pran dan diangguki oleh laila.
"Assalamualaikum" ujar pran
"Waalaikumsalam" ujar laila.
@@@@@
Dirumah kediaman keluarga Adhiwijaya.
Setelah mobil yang di kendarai oleh Rio, laras dan lavinka sampai dirumah, lavinka langsung turun terlebih dahulu karena ngambek dengan papah dan mamahnya.
"Napa tuh anak?" Ujar Rio melihat lavinka cemberut saja sambil berjalan, bahkan tak mau menggunakan kursi roda.
"Kita kerumah sakit Kevin yah pah...." ujar laras berusaha membujuk.
"Hahhh, iyq dehhh" ujar Rio pasrah.
Beberapa jam berlalu dan sekarang waktu makan malam di kediaman Adhiwijaya.
Saat turun makan malam wajah lavinka murni sekaligus pundung alias ngambek.
Saat sedang cemberut lavinka mengerutkan keningnya melihat papah dan mamahnya akan pergi.
"Loh papah sama mamah mau kemana?!" Ujar lavinka bingung.
Mendengar pertanyaan itu membuat Rio tersenyum jahil.
"Papah sama mamah mau jengukin Kevin dan kamu di rumah aja...." ujar Rio menggoda putrinya itu.
Mendengar pernyataan ini lavinka Dengan wajah memerah akibat kesap sekaligus cemberut...
"Ikut.... papahhhh" pekik lavinka kesalll sekaligus cemberut.
"Hahahahhahah ga bolehhh wleeee" ujar Rio menggoda putrinya itu.
Mendengar ejekan papahnya membuat lavinka merengek dengan mata berkaca-kaca.
Melihat hal tersebut laras langsung memarahi suaminya.
"Pah, udah jangan goda lavinkanya!!!! Kamu ikut kok sayang, makan dulu dan minum obat yah?" Ujar laras mengelus kepala putrinya.
Mendengar ucapan mamahnya lavinka menghapus airmatanya dab memeluk erat mamahnya.
"Sayang mamah banyak banyak" ujar lavinka dan di balas juga oleh laras.
"Mamah juga sayang lavinka banyak banyak" ujar laras memeluk putrinya erat.
"Kalo sama papah?" Ujar Rio menaik turunkan alisnya.
"Ga, aku ngambek sama papah!!!" Ujar lavinka cemberut.
"Hahahahha" Rio terbahak dengan putrinya itu.
Kemudian mereka melanjutkan makan malam dengan khidmat.
Setelah makan malam, lavinka di bantu mamahnya untuk berganti pakaian, lalu berjalan dengan perlahan menuju mobil.
Setelah semua siap, Rio melajukan mobilnya dengan hati hati menuju rumah sakit rahayu dimana Kevin di rawat.
@@@@@
Di rumah sakit rahayu.
Mobil yang di kendarai oleh Rio telah sampai di rumah sakit rahayu.
Setelah itu mereka bertiga menuju kamar rawat Kevin, lavinka yang berada di kursi roda begitu khawatir dan ingin segera bertemu dengan Kevin.
Meski masih ada rasa kecewa namun lavinka tak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa dia masih cinta dengan Kevin.
Setelah itu ketiganya pun sampai di ruangan rawat Kevin.
"Assalamualaikum" ujar ketiganya serempak.
"Waalaikumsalam" jawab pran dan laila? Di sudah ketiduran akibat kelelahan menangis.
Disana tatapan mata lavinka langsung menuju kearah Kevin yang terbaring koma.
"Kak Kevin...."ujar lavinka menangis melihat Kevin seperti itu.
"Mah, kak Kevin mah" ujar lavinka menangis sesenggukan melihat kondisi Kevin yang begitu parah.
Mendengar tangisan putrinya laras langsung memeluk putrinya itu.
Mendengar ada suara tangisan laila yang tertidur pun terbangun, dia terkejut melihat keberadaan lavinka.
"Loh sayang kamu kesini, kok ga bilang sama mamah?" Uhar laila menghampiri lavinka dan memaksakan senyum meski hatinya juga sakit melihat putranya yang tak berdaya.
"Mah, kak Kevin gimana mah?" Tanya lavinka menangis dan memeluk laila
"Sabar yah sayang, kita doain sama sama, supaya Kevin cepet bangun...." ujar laila ikut menangis dengan berpelukan bersama lavinka.
Laila kemudian mendorong kursi roda lavinka mendekat ke arah ranjang Kevin.
Lavinka yang sudah berada di dekat Kevin pun langsung menggenggam tangan Kevin dengan erat.
"Kak Kevin...." lirih lavinka menangis pelan.
Laras Kemudian mendekat kearah putrinya dan memeluknya
"Sabar yah sayang..." ujar laras berusaha menguatkan putrinya itu. "Jeng gimana keadaan Kevin?" Tanya laras lagi.
Mendengar pertanyaan laras membuat laila hanya diam menangis dan menggeleng.
"Belum jeng.... tinggal 4 hari lagi... kalo sampai Kevin ga sadar dari komanya maka Kevin..." ujar laila tal mampu melanjutkan ucapannya.
Lavinka yang mendengar hal tersebut sampai menangis sesenggukan.
"Sabar jeng... dan juga sabar untuk kamu sayang.... mamah tau ini berat tapi kamu harus kuat...." ujar laras terus memeluk putrinya itu.
"Mah boleh ga lavinka nginep disini?" Ujar lavinka.
Mendengar pernyataan itu laila pran dan Rio langsung menolak.
"Ga, kamu baru pulang dari rumah sakit, besok kita kesini lagi...." ujar Rio tegas
"Iya sayang besok kamu bisa kesini lagi" ujar laila juga melarang
"Benar nak, besok bisa kesini lagi" ujar pran.
Mendengar larangan dari ke 3 nya membuat lavinka sedih.
"Mamah temenin kamu disini, tapi kamu ga boleh telat makan okey?" Ujar laras tersenyum. "Boleh ya pah? Biar mamah yang temenin, okey pah?" Ujar laras membujuk suaminya.
Minat hal tersebut Rio sempat ingin menolak namun rak berani saat melihat istrinya itu menatap dirinya dengan tajam.
"Iya deh.... yaudah papah ambil baju kalian dulu.... dasar untung istri kesayangan" ujar Rio cemberut dan di sambit tawa dari laras.
"Oh jadi papah ga sayang sama mamah?" Tanya laras bercanda namun di telinga Rio seperti ancaman dari malaikat maut.
"Oh tentu tidak... papah pasti sayang dan cuma cinta sama mamah kok" ujar Rio berlari kecil keluar untuk pulang mengambil baju ganti
Melihat hal tersebut laras terkekeh kecil.
"Jeng emang ga papa lavinka nginep? Kan lavinka juga baru sembuh" ujar laila dengan mata sembab dan tak enak pada laras.
"Ga papa, kita jaga Kevin sama sama" ujar laras tersenyum.
"Makasih ya jeng" ujar laila memeluk laras dan menangis.
"Udah ga papa..." ujar laras memeluk laila.
@@@@@
Beberapa jam berlalu laras sudah tertidur di kamar VVIP di samping kamar Kevin untuk tempat beristirahat istrinya dan juga putrinya.
Laras sudah tertidur di kamar VVIP yang disewa Rio dan laras tidur di temani oleh Rio, sedangkan lavinka dia masih setia di samping Kevin.
Laila sendiri sudah ketiduran dengan posisi duduk dan kepala yang tertidur diatas tangan Kevin.
"Kak bangun dong... lavinka kangen nih...." ujar lavinka menangis dan menidurkan kepalanya diatas ranjang Kevin.
Lavinka yang kelelahan menangis juga ketiduran.
@@@@@
Di alam bawah sadar lavinka.
"Dimana ini?" Ujar lavinka bingung karna tempat ini begitu asing. "Indah banget nih tempat" ujar lavinka lagi karna saat ini dia berada di taman bunga yang begitu indah.
Kemudian lavinka berjalan jalan dan berkeliling taman bunga itu. Saat sedang berkeliling lavinka melihat Kevin yang berada di bawah pohon, melihat Kevin membuat lavinka berlari dan menghampiri Kevin.
"Kak Kevin..." teriak lavinka menghampiri Kevin.
Saat sudah beberapa meter namun lagi lagi ada dinding kaca transparan yang menghalangi jarak antar dia dan Kevin.
"Kakkk.... kakkk Kevin....." pekik lavinka berusaha mendorong dinding kaca itu.
Kevin kemudian berdiri dan menghampiri lavinka.
"Sayang... maaf yah udah kecewain kamu... jujur semuanya cuma salah paham...." ujar Kevin saat sudah mendekat dan menceritakan semuanya pada lavinka.
"Cuma itu yang mau aku bilang... alam kita udah beda sayang... jaga diri yah... aku bakal slalu sayang dan cuma cinta sama kamu... aku sayang kamu..." ujar Kevin perlahan menghilang menjadi butiran cahaya...
"Kakkkk jangan tinggalin lavinka... kakkkkkk" teriak lavinkaaa histeris dan terbangun dari tidurnya karna di bangunkan oleh laras dan laila.
"Sayang bangun.... kamu kenapa nangis" ujar laras khawatir
"Sayang kamu kenapa?" Ujar laila ikut khawatir
Mereka berfikir lavinka masih sakit.
Lavinka pun terbangun dan langsung memeluk mamahnya.
"Mahh lavinka mimpi mah..." ujar lavinka menangis sesenggukan.
"Mimpi apa sayang?" Tanya laras.
"Lavinka mimpi...." kemudian lavinak menceritakan mimpinya.
Laila yang mendengar langsung menangis, karna mimpi itu sama seperti yang dia alami.
"Nak, mamah mohon jangan tinggalin kami..." batin laila.