Denada yang awalnya sedang menikmati pekerjaan nya, sebagai seorang pengacara. alias pengangguran banyak acara, mati dalam keadaan yang mengenaskan. bukannya mati dengan tenang, dia malah masuk ke salah satu cerita di dalam novel tersebut. apalagi sebagai figuran yang tak penting. sangat miris bukan. memiliki ibu selir yang terobsesi dengan kaisar, dan harus berjuang keras untuk mengindari masalah yang ada. bagiamana perjuangan Denada untuk terhindarkan dari permasalahan permasalah tersebut, akan kah dia berhasil, atau akan mati sia sia.
"Argh... wajah siapa ini?"
"Eh, kok suara ku menjadi berubah?"
"Sial, jangan bilang aku masuk, dan menjadi anaknya selir gila itu?" gumam Denada yang penuh rasa terkejut.
Ini bukan novel terjemahan, ini karangan author sendiri. kalau yang ga suka bisa skip
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 27
Sesuai dengan janji yang rose katakan tadi pagi, hari ini dia dan juga selir Merry pergi bertemu dengan agen yang mengurusi rumah rumah yang di jual atau di sewakan. Rose, dan selir Merry menemui sang agen properti, yaitu paman Robert yang pernah mengurusi toko baru rose kemarin.
"Saya mau menyewa rumah paman, kalau bisa yang tempat nya, agak lebih luas." ucap rose yang memberikan masukan dan keinginan nya.
"Baiklah nona muda, saya akan mencarikan rumah yang pantas untuk nona tempati." ucap paman Robert dengan wajah penuh sumringah.
Selir Merry juga menimpali soal harga yang memang pantas, dan memberikan upah untuk paman Robert yang telah banyak membantu nya.
"Oh ya paman, saya ingin menyampaikan sesuatu hal yang mungkin perlu bantuan dari paman Robert." ucap Merry dengan nada serius nya.
"Saya minta, tolong data diri kami, di sembunyikan dari orang lain. Atau dari siapa pun itu. kuharap paman tak mengingkari janji paman. karena aku, dan putri ku ingin hidup jauh lebih tenang." ucap selir Merry dengan nada tegas nya.
Rose dan juga selir Merry tadi sepakat, untuk menyembunyikan identitas asli mereka, dan tak ingin terlihat terlalu mencolok.
Paman Robert yang awalnya merasa takut, kini bisa bernafas lega. dia akan berjanji untuk tak membuka mulut nya, dan merahasiakan identitas sang pemilik.
Kebetulan sekali, ada seorang pak tua yang memang sudah tiada, dan akhirnya rumah yang dia tempati di jual oleh sang anak. san anak juga menginginkan bahwa rumah nya dijual, bukan di sewakan. Hal itu membuat rose menatap ke arah selir Merry untuk meminta pendapat.
"Kalau untuk mencari rumah sewa, kemungkinan akan ada sekitar 2 hari lagi nona. bagaimana apa kalian mau membeli rumah itu?" tanya paman Robert dengan nada serius nya.
Roe bukan tak ingin membeli nya, tapi dia tak yakin bahwa nanti nya, dia akan tetap tinggal disana. bagaimana pun, mereka adalah seorang tawanan yang kabur. Kemungkinan besar, bila sang kaisar tau, urusan nya akan jauh lebih besar.
"Baiklah, saya akan membeli nya." ucap selir Merry tanpa pemikiran yang panjang.
Setidaknya, rumah itu nanti bisa ditempatkan bersama sama dengan orang orang nya itu. Dan dia juga memikirkan nasib Bella dan kakak nya yang masih menyewa rumah.
"Ibu, apa ibu yakin?"
"Tentu saja. aku tau yang kau pikirkan. Tapi Bella dan kakak nya bisa ikut tinggal bersama kita. bagaimana pun, mereka juga keluarga kita sekarang. Oh ya paman Robert, tolong urus semua berkas berkas penting nya ya. Aku akan memberikan mu upah yang layak."
"Baik nyonya. Senang bisa berbisnis dengan kalian."
****
Setelah pembelian rumah selesai, rose dan yang lainnya langsung pindah, dan membersihkan perkarangan di sekitar agar tak terlalu semak, rumput rumput yang berkeliaran di sana.
Semua nya ikut bergotong royong, bahkan jole dan juga Bella juga ikut membantu rose.
"Ayo semua nya, sini istirahat terlebih dahulu." ucap Merry kepada para gadis itu yang sudah bekerja dari tadi. Dia juga sudah menyiapkan makanan untuk semua orang. Entah mengapa, rasanya sangat nyaman hidup sederhana seperti ini. Tak ada aturan yang ketat, seperti sebelumnya. Disini semua orang saling merangkul bersama. bahkan putri nya sendiri saja, setiap hari selalu menyemangati nya. Entah mengapa dia menyukai hidup seperti sekarang.
"Ibu tau aja, kalau aku sudah sangat lapar." ucap rose terkekeh kecil sambil berjalan ke arah ibunya.
"Ibu tau, kau sangat suka makanan buatan ibu. Ayo bersih bersih terlebih dahulu. Bella, suci dan juga Jean, kalian juga ikut bersih bersih terlebih dahulu."
"Baik Bu." ucap mereka yang memang sudah tak canggung lagi dengan selir Merry.
Sedangkan bibi Anti, dan juga jole berada di dapur, menyiapkan makanan yang sudah di masak oleh selir Merry.
****
Sedangkan di istana, terjadi nya huru hara, karena selir Merry dan lady rose dinyatakan menghilang. mereka juga baru tau, karena pelayan setia sang selir baru melaporkan sekarang. Hal itu membuat kasim baru itu, langsung menghukum pelayan itu, karena tak becus mengerjakan pekerjaan nya sebagai seorang pelayan.
"Yang mulia, mohon maaf. Saat ini seir Merry tak ada di kamar nya. begitu juga dengan lady rose. beserta pelayan setia nya." ucap salah satu kasim yang melaporkan kepada sang kaisar, tentang selir dan juga lady rose yang tak ada di istana.
"Apa!' pekik nya dengan tatapan penuh ketajaman.
"Bagaimana bisa tak ada. Bukan kah,banyak prajurit yang berjaga!" bentak nya dengan tatapan penuh penuntutan.
Semenjak kasim song di hukum di penjara bawah tanah, kaisar langsung menyuruh prajurit untuk mendapatkan Kasim lain, yang lebih efisien, dan setia kepada nya. Kasim itu juga sudah bersumpah di hadapan para leluhur, untuk menyerahkan hidupnya kepada Sang kaisar. Bila dia ketahuan berkhianat, maka akan di hukum mati tanpa ada belas kasihan, dan langit akan mengutuk sang Kasim yang berkhianat.
"Mohon maafkan saya yang mulia, semua penjaga tak tau, hilang nya mereka dan baru baru ini, salah satu pelayan setia yang biasanya selalu berjaga dan melayani sang selir, mengatakan bahwa mereka sudah menghilang 5 hari yang lalu." ucap Kasim itu dengan tatapan menunduk takut.
Setelah kejadian ratu elli yang berkhianat dengan sang kasim song, kaisar mengambil tugas di perbatasan, sehingga dia tak mengetahui apapun di istana nya sendiri. Dia butuh memenangkan diri, karena dia khianati oleh orang yang dia cintai.
"Berani berani nya mereka kabur dari sini. cari mereka sampai dapat, dan aku sendiri yang akan menghukum mereka dengan tangan ku sendiri." ucap kaisar Tinus dengan tatapan penuh kebencian.
"Baik yang mulia."
Setelah itu, Kasim baru itu pun langsung mengatakan kepada para prajurit istana, untuk mencari jejak sang selir dan juga lady rose. Dia juga sudah mengarahkan penjaga bayangan untuk ikut menyelusuri pencarian kedua nya. Entah apa yang membuat sang kaisar terlihat sangat marah, tapi yang jelas, dia tak bisa ikut campur urusan pribadi sang kaisar Tinus.
"Kata para pelayan yang bertugas, bukan kah selama ini, perlakuan sang kaisar begitu buruk kepada lady rose, dan juga selir Merry. Tapi mengapa saat mereka pergi dari istana ini, kaisar sangat marah. Bukan kah, itu bagus, dengan begitu hidup nya akan tenang dan tak ada gangguan lagi." gumam Kasim baru itu dengan penuh tanda tanya di benak nya.
Dia sedikit tau, tentang kehidupan sang kaisar selama ini. Yang selalu memperlakukan sang selir seperti tak ada harga diri nya. tapi mungkin kah, sebenarnya kaisar mencintai selir Merry, dan gengsi untuk mengungkapkan nya.
Di dalam paviliun sang putri Felica, dia tersenyum lebar mengetahui berita tersebut. "Hahaha, bagus sekali. ini berita yang sangat bagus. Kedua ibu dan anak itu pergi sendiri, tanpa ada campur tangan ku. dengan begini, kehidupan ku akan berubah sebentar lagi. Ayahanda pasti akan sangat menyayangi ku." ucap nya dengan penuh kepercayaan diri yang cukup tinggi.
jangan lama" ya Thor up nya