NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Pak Alex

Jerat Cinta Pak Alex

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Obsesi / Beda Usia / Romantis / Cinta pada Pandangan Pertama / Konflik etika
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mahlina

Bukan menantu pilihan, bukan pula istri kesayangan. Di nikahi hanya untuk di manfaatkan.

Namun siapa sangka, Wati di cintai ugal ugalan oleh CEO dari tempat ia bekerja dulu. Akan kah kebahagiaan yang kini di rengkuh Wati? Atau sama saja dengan menggali penderitaan yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mahlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Arif mengerdikkan dagunya pada Alex, “Jadi saya harus gimana ini, bos? Nona Wati gak ingin di rawat!”

“Aku bisa mengurus diri ku sendiri di rumah!” beo Wati meyakinkan.

“Kamu bekerja untuk ku, Rif! Apa masih perlu dipertanyakan lagi! Harus mendengar perintah siapa?” tanya Alex dengan tatapan mengintimidasi.

“Maaf, Nona Wati! Saya akan mengurus administrasi ruang rawat anda segera.” beo Arif sebelum undur diri dari ruang rawat Wati.

Kini hanya menyisakan Alex dan Wati di ruang rawat.

“Jangan menatapku seperti itu, aku tidak suka melihatnya!” Alex mengitari ranjang rawat.

“Apa peduli ku!” Wati memilih memejamkan matanya, gak ingin melihat Alex.

Gak lama setelah itu, Wati merasakan adanya guncangan pada tempat ia berbaring. Lebih tepatnya ada pergerakan pada sisi ranjang yang ia punggungi.

Wati memicingkan matanya, merasakan sentuhan tangan Alex yang mendarat di lengannya, jarak dada Alex begitu dekat dengan punggung Wati meski tidak menempel.

“Mau apa kamu di sini? Cepat bangun! Orang akan salah paham melihat kita satu ranjang!” sentak Wati dengan nada gak senang.

“Mau tidur lah, mengistirahatkan tubuh setelah seharian bekerja. Memang kamu pikir aku mau apa hem?” Alex dengan sengaja memejamkan kedua matanya.

Dengan kesal Wati merubah posisinya jadi berbaring, seketika ia mengerang. Menahan sakit pada punggungnya yang memar karena punggungnya bersentuhan langsung dengan kasur.

“Uggghhh!”

Dengan penuh semangat, Alex membuka matanya kembali. Menatap Wati dengan tatapan mengejek.

“Kenapa? Belum puas menatap wajah ku? Jadi kamu merubah posisi tidur mu, hem?”

Wati menatap galak Alex, “Alex! Ini bukan saatnya untuk bercanda! Cepat pindah tempat tidur! Ada sofa, ada ranjang lain, kenapa tidak kamu gunakan salah satunya?”

Alex mencapit dagu Wati dengan tangannya.

“Aku rasa kamu sudah mengerti aku, Wati! Aku tidak suka dibantah, mau cepat tidur atau kamu ingin aku meminta suster memberi mu obat tidur, biar kau bisa bangun dengan kondisi fit keesokan harinya?” tawar Alex dengan seringai di bibirnya.

“Kau sedang mengancam ku?” Wati menarik mundur tangan Alex dari dagunya.

“Tidak, siapa juga yang mengancam mu!”

“Kenapa kamu ingin aku tetap di rawat di sini? Pada hal dokter sudah bilang aku bisa pulang saat ini juga! Luka ku juga cuma luka luar, bukan luka dalam.” cerocos Wati penuh selidik.

“Apa kamu sungguh ingin tau jawabannya? Atau kamu pura pura bodoh?” Alex memainkan jari telunjuknya di wajah Wati yang tampak tirus.

Wati mengerutkan keningnya, dadanya naik turun, kesalnya sudah sampai ke ubun ubun menghadapi Alex.

“Sudah tau aku bodoh, kenapa juga kamu masih mau menjadikan ku kekasihmu? Pasti banyak wanita single di luaran sana yang menginginkan mu.

Bukan aku yang sama sekali tidak mengharapkan mu! Lagi juga usia kita terpaut jauh, pak! Sungguh aku gak bisa memaksakan hati untuk menerima mu!” cerocos Wati penuh emosi.

“Jika aku katakan karena dia, apa kamu percaya?” Alex mengarahkan pandangannya pada bagian adik kecilnya.

Dengan bodohnya Wati mengikuti arah pandang Alex, seketika amarahnya semakin membuncah.

“Dasar mesum!” umpat Wati pada akhirnya.

Grap.

Wati hendak mendorong dada bidang Alex, tapi tangan Alex lebih cepat mencekal pergelangan tangannya, hingga membuat Alex tidak bergeser dari tempatnya.

“Aku bukan pria mesum, kamu saja yang bodoh! Di sukai pria seperti ku, bukannya bersyukur… tapi malah gak tau terima kasih! Aku bisa melakukan apa pun untuk mu, termasuk membalas semua orang orang yang menyakiti mu.

Apa kamu masih belum bisa percaya pada kata kata ku? Cinta ku ini hanya untuk mu, Wati! Sampai kapan pun!” jelas Alex dengan dingin.

Deg.

‘Kata kata ini yang pernah mas Hasan katakan juga pada ku! Cinta, cinta, cinta dan kebahagiaan! Semuanya palsu. Hanya ada air mata kesedihan yang harus aku telan selama menjalani pernikahan dengannya!’ batin Wati dengan mata mengembun.

“Kamu percayakan pada ku?” Alex menangkup wajah Wati dengan tangannya.

Wati menggeleng, dengan bulir bening yang menerobos pelupuk matanya.

“Maaf pak Alex Sadiki, aku gak mau percaya dengan perkataan mu! Mas Hasan yang sudah jelas suami ku, bisa bersikap tega bagaimana dengan mu?

Selama aku menjadi anak buah bapak, bapak adalah pria asing yang cukup perhatian pada bawahan. Tapi maaf, aku rasa gak akan menutup kemungkinan, bapak bisa bersikap kejam pada ku!

Aku bahkan gak tau bagaimana buruknya diri mu, bagaimana masa lalu mu! Bisa saja kamu lebih kejam dari mas Hasan! Sama saja aku membiarkan diri ku, kecebur jurang penderitaan yang sama dengan orang yang berbeda!”

Alex terkekeh gak percaya, "Jadi kamu takut aku berbuat kejam pada mu? Hingga kamu masih meragukan untuk menerima ku?”

“Tentu saja! Lagi pula aku hanya ingin fokus pada pekerjaan ku, aku tidak peduli soal asmara ku, rumah tangga ku saja masih rumit dengan mas Hasan. Di tambah kamu, pria yang ngotot meminta ku untuk menjadi kekasih mu! Mimpi!” celetuk Wati apa adanya.

'Aku gak mungkin mengatakan padanya ingin mengurus perpisahan dengan mas Hasan.' batin Wati.

Tak.

Alex menjitak kening Wati.

“Ughh kenapa menjitak ku?” protes Wati.

Terdengar suara gaduh dari depan ruang rawat. Membuat Wati dan Alex sama sama mengerutkan keningnya, mempertajam indera pendengaran keduanya.

Di depan pintu VVIP, di mana ruang Wati mendapat perawatan.

“Tapi aku ini sahabatnya, kenapa aku tidak boleh masuk? Cepat menyingkir! Aku ingin melihat kondisi Wati!” seru Nisa dengan nada gak santai.

Emosi Nisa semakin membuncah lantaran dirinya di hadang seorang pria bersetelan rapi.

“Maaf, Nona Nisa! Ini bukan waktunya jam besuk. Lebih baik anda kembali lagi besok hari!” beo Arif, dengan setenang mungkin menghadapi wanita bawel yang ada di hadapannya.

“Kamu siapa sih! Bisa bisanya menghalangi ku masuk!” Nisa melotot galak, gak terima dengan perlakuan Arif.

“Saya Arif Arselino, asisten Tuan Muda Alex Sadiki.” seru Arif dengan wajah datar.

Nisa mengamati penampilan Arif, dengan pikirannya yang melalang buana, bahkan sampai menerka nerka.

‘Masa iya ini orang cuma asisten, tapi tadi dia bilang asisten Alex Sadiki, itu bukannya nama CEO dari AS Grup? Alex Sadiki Grup? Iya kan kalo gak salah!’ pikir Nisa.

“Silahkan, Nona! Tinggalkan ruangan ini! Karena Nona Wati sedang istirahat dan tidak bisa diganggu.” Arif mengulurkan tangannya untuk mengarahkannya ke arah lift.

“Kamu jangan mengada ada ya! Mana mungkin Wati kenal dengan Alex Sadiki. Ngawur, kamu mau nipu saya hah!” Nisa melangkah maju dengan dada membusung angkuh, menantang Arif yang malah melangkah mundur.

‘Anjiiirrr, ini cewek beneran apa cewek jadi jadian sih! Galak amat.’ pikir Arif seketika nyalinya kicep.

Bugh.

Nisa mendorong bahu Arif dengan penuh tenaga, hingga membuat si empunya tubuh gak siap dengan serangan yang diberikannya.

Grap.

Arif yang sudah melangkah mundur, harus bernasib na’as karena terjengkang ke belakang. Lantaran dorongan yang cukup kuat dari Nisa.

Arif menarik pergelangan tangan Nisa, tubuh keduanya menerobos pintu ruang rawat Wati yang hanya di tutup rapat tanpa di kunci.

“Akkhhhh!” pekik Nisa, saat tubuhnya terhempas ke depan karena pergelangan tangannya ditarik Arif.

Dugh.

Bersambung ...

1
partini
si Kelly mulutnya sehhhh tajam bener tergila" Joni baru tau rasa kamu
partini: bisa AE 😂😂
total 10 replies
partini
kalau bilang wanita gigit bibirnya Ampe darah "
lina: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
partini
aihhh watu cemburu lah kex
lina: 🤭🤭🤭🤭 payah y cowo tu
total 1 replies
lina
awas kecoa 🤣🤣🤣
lina
g salah tuh
partini
sehhh apa mereka berjodoh kaya Wati ma Alex
lina: belom tau aku
total 1 replies
partini
wis TK Wei kopi ya Thor
lina: makasih partì🙏🙏
total 1 replies
partini
kecelakaan sampai meninggal itu lama bngt lupanya ,,aku aja baru bisa sedikit lupa dah iklas kehilangan Bude dan anaknya 😭
lina: maut itu g ada yg tau. pngennya mah ampe tua. tapi kalo penvipta udah sayng, kita g bisa nego
total 1 replies
lina
urat malunya putus
lina
dia nunggu jandanya wati
partini
Alex mafia ya Thor ,,
lina: kaya nya belom dah, kan night club itu tmpt malam. dia juga g segen sama lawan nya yg g sejln, makanya kejam. bnyk musuh nya
total 1 replies
partini
habis adu mulut sekarang adu apa lagi mereka berdua 🤦🤦
lina: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
partini
merek berdua bermulut pedas ga Wati ga Alex nanti anaknya macam apa yah ,,
partini: 😂😂😂 melebihi ortunya mulut pedas kaya bon cabe
total 2 replies
partini
wkwkkwkw adu mulut adu mekanik adu mulut adu mekanik lagi busehhh kaya kucing ma tikus,
Thor aku gagal fokus ma judulnya Weh aku kira ni novel baru kah pas buka dih udah baca dari awal eh pas ada kata Alex ehh ternyata
pak Alex ,,MR ALEX aja lah Thor ini bukannya dia rada bule
lina: kan d panggilnya pak, jadi pak aja.. lidah deso 🤣🤣
total 1 replies
lina
bengkok y ?
lina
ilmu malang 🤣🤣
lina
kaga ada larangan. bos mah bebas
lina
jadi y yg ini d ganti judul m cover 🤣🤣 kali aja bisa mempengaruhi pembaca yag lain biar ikut nyimak
partini
komen yg atas dulu mereka berdua ga bisa mesra gitu Thor kaya kucing ma tikus adu mulut Mulu mending adu mekanik 🤣🤣🤣🤣
komen yang bawah emmmmm kaya mau ketauan ini sintia ,,kalau ketauan wehhh not profesional
lina: 🤣🤣🤣 cape ah adu mulut mulu. biar cepet punya maenan itu s alex, kesian udah tuir 🤣🤣

kaga ketawan kok, aman
total 1 replies
partini
Thor Sintia itu siapa aku ga ingat
partini: oh ok
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!