NovelToon NovelToon
KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS

KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:68.5k
Nilai: 5
Nama Author: Senjaku02

____________________________
"Dar-Darian?" suaranya pelan dan nyaris tak terdengar.
"Iya, akhirnya aku bisa membalas kejahatan mu pada Nafisha, ini adalah balasan yang pantas," ucap Darian Kanny Parker.
"Kenapa?" tanyanya serak dengan wajah penuh luka.
"Kau tak pantas hidup Cassia, karena kau adalah wanita pembawa masalah untuk Nafisha," ujarnya dengan senyum sinis.
Cassia Itzel Gray, menatap sendu tunangannya itu. Dia tak pernah menyangka akan berakhir di tangan pria yang begitu dirinya cintai. Di detik-detik terakhir. Cassia masih mendengar hal menyakitkan lainnya yang membuat Cassia marah dan dendam.
"Keluarga Gray hancur karena kesalahan mu, Cassia! Aku lah yang membuat Gray bangkrut dan membuat kedua orang tuamu pergi, jadi selamat menemui mereka, Cassia! Ini balasan setimpal untuk setiap tetes air mata Nafisha," bisik Darian dengan senyum menyeringai!

DEG!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjaku02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33

Di rumah sakit.

  "Permisi, Dok!" Neva menyapa dengan ramah, dan suara mendayu itu menyapa indra pendengaran Leon yang sekarang tampak sibuk memeriksa beberapa berkas Pasiennya.

  Dia selain pemilik rumah sakit, Leon juga seorang Dokter, maka dari itu jadwalnya setiap hari sangat padat. Namun, dia tetap berusaha memenuhi waktu bersama keluarganya.

  "Ada apa?" tanya Leon, wanita itu kerap kali masuk kesini karena dia perawat pilihan Dokter Rian yang berasal dari Indonesia sebab kinerja wanita itu yang bagus.

  "Dok, ini berkas titipan dari Dokter Rian!" ujar Neva, tubuhnya membungkuk sedikit untuk memperlihatkan bagian tersembunyi dari tubuhnya itu.

  Leon hanya mengangguk, ia tak melirik dan itu membuat Neva kesal, padahal dia sudah dandan cantik seperti ini tapi pria itu tetap tak menyapa.

  "Dokter Leon mau saya buatkan kopi?" Neva masih berusaha.

  "Tidak perlu, suami saya tak suka Kopi buatan siapapun selain istrinya!" Seru seorang wanita yang baru masuk ke dalam ruang kerja suaminya. 

DEGH!

  Tubuh Neva seketika terdiam kaku, jantungnya berdebar kencang, perasaannya tertusuk tajam oleh kata-kata yang sengaja dilontarkan itu. 

  Ia hanya bisa menahan malu dan kecewa, mengumpulkan keberanian untuk tetap tersenyum, meski hatinya bergejolak.

  Crystal berdiri tegak di hadapan Neva, matanya menusuk tajam, menyapu penampilan Neva dari ujung kaki hingga ujung rambut seolah mencari celah untuk diserang.

 “Daddy senang ya diperhatiin sama wanita ini?” suaranya bergetar, penuh racun kecemburuan yang tak bisa disembunyikan.

  Leon hanya terdiam, dadanya sesak tanpa sebab yang jelas. Dia tahu dirinya tak bersalah, namun bayangan amarah sang istri membuat hatinya bergetar, takut terjerat dalam badai pertengkaran yang mungkin datang. 

  Dengan cepat dia menggeleng, berusaha menepis tuduhan itu. “Mana ada, sayang? Daddy ini fokus ke tumpukan berkas di atas meja, bukan ke hal lain.” Katanya, suara bergetar menahan kegelisahan. 

  Crystal mengangguk pelan, lalu melangkah perlahan mengelilingi Neva yang saat ini tengah mengepalkan tangannya erat-erat, napasnya berat seperti siap meledak. 

  Tak...Tak...Tak... suara ketukan Hils beradu dengan keramik lantai memecahkan keheningan menjadi irama mengerikan yang menusuk relung hati bagi siapapun yang mendengarnya.

  Ruangan itu berubah menjadi panggung ketegangan, tempat bisu yang menyimpan api amarah dan kecemburuan yang siap meletus kapan saja.

  "NEVA CRISTINA, perawat asal Indonesia, punya seorang putri bernama Nafisha Aurellia — gadis muda yang tidak tahu malu merebut tunangan perempuan lain. Ck, ck, memang begitulah buah yang jatuh tak jauh dari pohonnya." Crystal melepaskan kalimat itu dengan nada penuh sindiran, matanya menyimpan bara yang tak mudah padam.

  Setiap kata yang keluar dari bibirnya bagai pisau, menusuk langsung ke inti hati, menebarkan racun dalam diam yang seketika mengaduk badai dalam relung jiwa. 

   meski itu sebuah kebenaran tapi saat di ucapkan oleh wanita yang ada di hadapannya menjadi begitu menyakitkan. 

  "DIAM! KAU TIDAK TAHU APA-APA TENTANG KELUARGAKU!" Suaranya menggema, membakar ruangan dengan kemarahan yang membuncah. Wajahnya berubah merah padam, seolah amarah itu akan meledak kapan saja. 

  Crystal tertawa terbahak, suaranya menggulung seperti gelombang yang menghantam batu karang. "HAHAHAHA! Kau serius? Air mataku sampai keluar karena lucunya!" katanya, sambil memegangi perut yang terasa sakit karena tawa yang tak tertahankan. 

  Air matanya mengalir deras, tapi itu bukan air mata kesedihan, melainkan pelepasan dari tawa yang tak terbendung. Matanya berkilat, menantang, 

  “Neva, Neva... kau benar-benar belum tahu dengan siapa kau sedang bermain? Apa aku harus beberkan satu per satu kotoran dan kebusukan kalian, mulai dari ibu sampai anak, agar kau paham? Hmmm?” Ucapan itu mengalir seperti racun, menusuk ke tulang hingga membuat suasana makin mencekam.

  Neva tersentak mendengar ucapannya, dia tak percaya ada yang tahu akan rencananya dan putrinya yang sudah tersusun dengan rapi. 

  ' sial, kalau sampai di tahu semuanya. Bisa berantakan.' ucapnya dalam hati. Matanya bergerak gelisah. 

  Tanpa berkata-kata dia meninggalkan ruangan tersebut dengan menghentakkan kedua kakinya kesal. 

  Rencananya untuk menggoda pemilik rumah sakit gagal total gara-gara istrinya datang di waktu yang tidak tepat. 

 Sedangkan di sisi lain, Leon tidak ikut campur dengan apa yang di lakukan oleh istrinya, karena sebelumnya mereka sudah membicarakan tentang ini di rumah. 

...****************...

  Malam harinya, Cassia izin untuk menginap di rumah Arzhela. Namun, tak akan ada yang tahu rencana besar yang ia sembunyikan dari semua orang. 

  "Kamu mau kemana?" tanya Arzhela saat melihat Cassia sudah rapi dengan dress hitam di padukan jaket berbulu demi menghalau dingin. 

  "Club, mau ikut?" tanya Cassia, dia menatap Arzhela setelah menjepit sedikit rambut indahnya. 

  "Club? Tumben? Jujur padaku, apa yang kamu rencakan?" Arzhela mendesak Cassia agar jujur dengan apa yang gadis itu pikirkan. 

  "Kalau aku beritahu sekarang. Itu tak akan asyik, kan? Jadi apa kamu mau bersenang-senang?" 

 v"Tentu, tunggu aku bersiap!" jawab Arzhela, dia tak akan menyia-nyiakan kesempatan demi melihat kesenangan. 

  Keduanya selesai bersiap, dan saat turun ke lantai bawah Arzhela melihat sang Mama yang baru saja kembali. 

  "Kalian berdua mau keluar?" Zoraya selaku Ibu dari Arzhela bertanya saat melihat penampilan kedua gadis itu. 

  "Iya, kami ada urusan di luar, jadi mungkin akan pulang larut, tidak apa kan, Ma?" kata Arzhela, dia meminta izin dengan memeluk sang mama. 

  "Tentu, hati-hati! Jika ada apa-apa cepat hubungi Mama!" Zoraya mengusap kepala Arzhela dan tak lupa sentuhan juga dia berikan pada Cassia yang malam ini nampak cantik.

  Namun, saat melihat Cassia, Zoraya merasa putri dari sahabatnya itu seperti tidak setenang yang di lihat. Dia seperti menyimpan sesuatu yang berbahaya didalam wajah tenang tanpa riak emosi itu. 

  Di negara itu, gadis keluar malam Hari dan. Pergi ke Club adalah hal yang biasa, bahkan banyak juga mereka bisa tinggal satu rumah tanpa adanya ikatan apapun. Bukan hal tabu untuk melakukan hal itu. 

  Keduanya keluar dari rumah, tentu menggunakan mobil baru Cassia yang begitu menakjubkan itu. Siapapun akan iri saat melihat mobil itu apalagi melihat bagaimana Cassia dimanja oleh kedua orang tuanya. 

  "Permainan apa yang kamu mainkan?" tanya Arzhela. 

  "Permainan seru," jawab Cassia penuh teka-teki. 

  "Apa permainan ini bisa membakar hingga menyala panas?" tanya Arzhela lagi dengan raut wajah pemasaran.

  "Kobarannya ada, Zhela, hanya saja mungkin panasnya sudah terasa dan membakar seluruh ketenangan," Cassia tersenyum tipis penuh misteri di dalamnya. 

  Sedangkan Arzhela semakin penasaran dengan jawaban Cassia tadi, tentang bakar, panas dan ketenangan."mungkinkah aku melewatkan sesuatu?" gumamnya dengan mata melirik sedikit pada Cassia yang nampak tenang. 

1
Rossy Annabelle
aaaahhhh tak sabar menunggu,,bakal seru nih🥳
aku
dan juga ada saya yg menunggu up selanjutnya 😁😁😁
Sribundanya Gifran
lanjut thor
MataPanda?_
𝘀𝗲𝗺𝗮𝗸𝗶𝗻 𝘀𝗲𝗿𝘂 𝗸𝗮𝗸..𝘀𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝘁𝗿𝘂𝘀 𝗸𝗮𝗸.😀
Sri hari Jeni
critanya bgus kak
Ziah Salsabilah
lnjuttttttt thorrrr
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Sribundanya Gifran
lanjut
No Nong
up yg rajin Thor, MaaSyaaAllah suka bagatt sama cerita nya,bikin semangat baca
Senjaku02: siap🫡
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut
Ziah Salsabilah
lanjutkan thorrrrrr
Moh Rifti
up
MataPanda?_
lanjut kak seru banyak"up y semangat😀
Sribundanya Gifran
lanjut
Rohimah
terlalu drama panjang,,
Sribundanya Gifran
lanjut
kriwil
kira in dax dan vladimir itu ga satu geng sama darian
Moh Rifti
next
Sribundanya Gifran
lanjut
Rossy Annabelle
iiih si ulet bulu mau ngikut pangeran woy,GX tau malu bngt sumpah😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!