NovelToon NovelToon
Kania Dan Luka

Kania Dan Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Beda Usia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yourfee

Kania nama gadis malang itu. Kehidupan sempurnanya kemudian berantakan setelah sang ibu meninggal dunia. Ayahnya kemudian menikahi janda beranak satu di desanya. Kehidupan bahagia yang sempat dirasakannya di masa lalu terasa seperti barang mewah baginya. Kania nama gadis malang itu. Demi menutupi utang keluarganya, sang ayah bahkan tega menjualnya ke seorang rentenir. Pernikahannya bersama rentenir tua itu akan dilaksanakan, namun tiba-tiba seorang pria asing menghentikannya. " Tuan Kamal, bayar utangmu dulu agar kau bebas menikahi gadis mana pun", pria itu berucap dingin. Hari itu, entah keberuntungan atau kesialan yang datang. Bebas dari tuan Kamal, tapi pria dingin itu menginginkan dirinya sebagai pelunas utang. Kania nama gadis itu. Kisahnya bahkan baru saja dimulai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yourfee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14

Edward Lamos duduk termenung di meja kerjanya. Kedua tangannya terlihat menyangga kepalanya yang terasa sedikit pening. Pria itu memijat keningnya pelan, berusaha menghalau rasa sakit. Edward sangat bingung menghadapi situasi rumah tangganya saat ini. Sudah tiga bulan ia dan Kania menikah, namun tak ada kemajuan berarti dalam hubungan mereka. Apa karena dua-duanya sama-sama pasif? Entahlah, Edward bahkan tak menemukan jawaban tepatnya. Apa yang harus dilakukannya? Pertanyaan itu membuat keningnya makin mengkerut.

"Ya Tuhan". Pria itu mengusap wajahnya kasar.

"Ed, are you okay?"

"Kau mau mati rupanya". Terlalu sibuk dengan isi kepalanya membuat pria itu tak sadar sejak tadi Felix menatapnya kebingungan. Pria itu kaget sekali mendengar suara Felix. Aura permusuhan terlihat jelas di wajah pria tampan itu. Rahangnya mengetat melihat wajah tanpa dosa Felix.

"Ckkk santailah, Ed kau kenapa sebenarnya? Kau terlihat sangat gelisah". Felix menduduki kursi di seberang meja kerja Edward. Tatapannya tak lepas dari wajah Edward, menunggu jawaban dari pria itu.

"Felix, emm aku ingin meminta pendapatmu".

"Pendapatku? Tentang apa, Ed? Apa kau ada masalah?" Felix terlihat khawatir.

"Aku bingung ini termasuk masalah yang serius atau bukan". Edward menghembuskan napasnya kasar.

"Tiga bulan menikah aku merasa kehidupan pernikahanku seperti berjalan di tempat. Kami seperti orang asing, ya maksudku kau sendiri tau kan bagaimana awal kejadiannya sehingga aku menikah, tapi semakin ke sini aku merasa semuanya hambar". Edward mendesah pelan, menghalau kegundahan hatinya.

Felix yang awalnya ingin mengolok-olok adiknya mendadak memilih serius.

"Ed, kurasa ini hal yang wajar. Kalian adalah dua orang asing yang dipaksa bersama karena takdir. Menurutku, mungkin saja Kania sedikit kaget dengan perubahan hidupnya. Ia yang awalnya hanya gadis biasa tiba-tiba terikat pernikahan seumur hidup bersama pria asing. Apakah itu bukan kejutan?" Felix mulai memaparkan opininya.

"Kau benar Felix. Kami berdua adalah dua orang asing, tapi aku tidak mau keadaannya begini terus. Kau tau Felix salah satu keinginanku adalah menikah dan memiliki keluarga yang bahagia". Edward mengacak-acak rambutnya. Pria itu terlihat kacau sekali.

"Ed, aku ingin tau sesuatu. Apakah kau mulai mencintai istrimu?" Felix bahkan mencondongkan tubuhnya ke arah Edward saking penasarannya.

Edward menoleh kemudian terkekeh pelan. Pria itu menarik napasnya dalam- dalam. "Felix, aku sedang belajar menerima pernikahan ini. Sudah tiga bulan berlalu. Gadis itu memang tidak menunjukkan tanda-tanda penghianatan, tapi ini terlalu awal untuk dibilang cinta, bukan? Sejauh yang kulihat, ia gadis yang baik. Ia mengurus semua keperluanku, menyediakan makananku,memastikan aku makan tepat waktu. Felix, aku seperti menemukan sosok pengganti ibuku". Tatapan pria itu menerawang jauh.

"Ed, kurasa kau sudah mencintai gadis itu. Jika itu benar, berarti usahamu merebutnya dari rentenir itu bukan hal yang sia-sia".

Keduanya tertawa bersama mendengar lelucon Felix.

"Edward, jika kau mencintainya, buatlah agar gadis itu merasakan hal yang sama. Kau harus membuatnya nyaman berada di dekatmu. Cepat atau lambat, istrimu pasti akan jatuh cinta denganmu". Felix terlihat sangat antusias.

"Felix Senav, bagaimana caranya? Aku bingung, Kania terlihat berbeda dengan gadis-gadis yang sering berkencan denganku. Mereka mungkin sangat gampang dibujuk. Dengan diiming-imingi tas ataupun perhiasan mewah, semua masalah dianggap selesai oleh mereka. Kalau Kania, cih gadis itu terlihat seperti tidak butuh sosok laki-laki". Edward terlihat kesal mengingat pertengkaran-pertengkaran kecilnya bersama sang istri. Menurut Edward, Kania bukan tipe gadis yang suka mengalah demi kebahagiaan pasangannya.

"Mungkin itu adalah caranya melindungi diri, Edward?"

"Melindungi diri? Kau pikir aku penjual ginjal?" Edward terlihat tidak terima. Bibirnya komat-kamit seolah-olah tak puas memberi protes pada sahabat, kakak, sekaligus bawahannya itu.

"Ckkk kau itu selalu saja, Ed. Menyimpulkan sesuatu seenak jidatmu. Kasian sekali adik iparku setiap hari harus meladeni sikap bodohmu".

Felix menarik napas dalam-dalam.

"Edward, maksudku adalah Kania paham dengan posisinya. Ia adalah orang asing yang tiba-tiba masuk ke dalam hidupmu. Kau menikahinya tanpa cinta dan tak menjanjikan apapun. Ia seolah-olah jadi istri pajanganmu, Edward. Lagipula, kau pernah mengatakan bahwa Kania akan kau jadikan pembantu. Bagaimana kalau gadis itu menganggap serius ucapanmu? Bagaimana jika apa yang dia lakukan selama ini karena ia menempatkan dirinya sebagai pembantumu bukan istri?"

DEGGG

Edward melotot kaget. Entahlah akhir-akhir ini ia sering sekali melotot.

"Maksudmu apa, Felix?" Pria itu bertanya pelan.

"Well, kau sangat paham maksudku Edward. Saranku kau harus memperbaiki rumah tanggamu secepat mungkin sebelum terlambat. Memang, Kania masih dalam masa percobaan menjadi istrimu, tapi kau juga harus menempatkan diri sebagai suami yang baik, Edward. Ayolah, katanya mau menikah sekali seumur hidup".

" Kau benar, Felix. Apa kau punya saran yang bagus untukku?"

" Baiklah, yang pertama mungkin kau harus mengajaknya liburan. Seminggu dua minggu mungkin. Tenang saja kau tidak perlu memikirkan soal pekerjaan. Aku akan mengatasi semuanya. Kedua, kau harus sering-sering mengalah, Ed. Perempuan itu makhluk yang sangat sensitif. Sering mengalah bukanlah suatu hal yang buruk, Ed. Hitung-hitung kau sedang belajar menjadi seorang yang penyabar. Selama ini kan kau suka sekali mengomel. Oke Edward Lamos? Beritahu aku kapan kau siap pergi liburan bersama istrimu biar aku segera mengurusnya". Felix berusaha sekuat tenaga meyakinkan Edward.

"Idemu bagus, Felix tapi bagaimana jika Kania tidak mau pergi bersamaku. Cih, gadis itu sok jual mahal sekali. Berani-beraninya dia mengabaikan suami tampannya. Kurasa seleranya soal laki-laki sangat buruk. Apakah seleranya seperti si rentenir itu? Benar- benar menggelikan". Edward bergidik ngeri. Felix yang sejak tadi memperlakukannya hanya meliriknya sinis.

"Ayolah Edward. Kau harus mencobanya dulu. Jangan langsung berprasangka buruk begitu. Aku yakin adik iparku mau diajak pergi olehmu".

"Cih, kau bela saja gadis sinting itu. Kau sebenarnya kakakku atau kakaknya gadis itu. Sudah beberapa kali kau membelanya". Sungut Edward.

"Astaga Edward. Kau iri hati pada istrimu sendiri?"

"Aku tidak mengatakannya". Sangkal Edward cuek. Dua pria itu kemudian melanjutkan obrolan ringan sebelum memutuskan untuk makan siang di restoran langganan mereka.

1
Irha Sila
Luar biasa
pipitjfa
romantis banget sihh, padahal dulu marah marah
pipitjfa
nahh iya ed Lo sih jangan berlebihan
pipitjfa
tbl-tbl Karin Lo jujurly banget sihh
pipitjfa
wkwk sebuah keberuntungan
pipitjfa
iya dong Kania kamu merasa di lindungi soalnya Edward turunan Ultraman makanya bisa gitu
pipitjfa
yang benerr takut gelappp atau karena pengen sama Edward nih kamu?
pipitjfa
wkwk permintaannya di luar ekspektasi yaa pelik
pipitjfa
tadi marah-marah sekarang udah senang aja
pipitjfa
kerennn tau kakk semangat teruss yaa
pipitjfa
Yee dibilangin gak percaya
pipitjfa
dia makan boncabe level berapa sih? pedas banget mulutnya
pipitjfa
polos banget yaa bund
pipitjfa
gemes banget suerr
pipitjfa
wkwk gak bisa diam ga niaa
pipitjfa
pria bisu dongg
pipitjfa
beruntung dong Kania, gak nikah sama kakek kakek
pipitjfa
malah kayak sugar Daddy loh ini
pipitjfa
utang ketemu utang
pipitjfa
beneran di nikahi?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!