Kisah dua sahabat bernama Clara Adelin dan Intan Nuraini..
Kisah mereka dimulai dari persahabatan masa SMA namun sebuah konflik membuat persahabatan mereka putus .
Akan kah kisah mereka kembali seperti dulu lagi...
yuk ikuti terus kisah.... 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Cassandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
Lanjut Ya READERS...
🍂🍂🍂🍂
Di suatu tempat ada seseorang yang terdiam mengepalkan tangannya mengingat kedekatan wanita yang dicintai bersama orang lain.
Rasa ingin memiliki kembali sangat kuat mengalah kan egonya yang sudah ia ubah.
Ketenangan yang awal kini berubah tajam dan dingin wajahnya seketika menampilkan amarah.
Matanya menatap kosong gelas yang ia putar berisi air putih.
Gerakannya mengartikan bahwa ia saat ini dititik kesalnya.
Suasana rumah sunyi ada maid berlalu lalang diluar mansion mewahnya terlihat dari dinding kaca tempatnya duduk.
"Clara Adelin ....i choose you..?!"
Suaranya menggema lirih dan penuh penekanan.
****
Sementara dikediaman Clara....
Seperti rencana awal Clara dan intan menuju mall untuk hangout bersama.
Kedua nya memakai outfit chill agar lebih santai.
Seperti biasa intan lebih feminim dibanding Clara yang memang lebih terkesan tomboy namun manis.
"Eum kita pakai motor atau pesan taxi saja intan?" tanya Clara
"Hm...pakai taxi saja kali ya, sekali-kali ga papa kan .."
"Ok deh aku pesan."
Clara pun mengotak atik ponselnya memesan taxi online.
"Sudah mungkin 10 menit lagi sampai."
"Kita tunggu diluar saja deh yuk Ra..."
"Ok let's go."
Rasya hanya menggeleng menatap kedua nya dan sekaligus menyayangkan jika tiba-tiba keduanya saling menjauh.
Saat Rasya melihat keduanya ponselnya berdering ada nama Divya disana.
"Hallo Divya .."
"Ya Rasya...kamu jadi kesini untuk check up?"
"Hm jadi setengah jam lagi aku akan pergi , aku menunggu adikku dulu."
"Ok sampai jumpa di Rumah sakit,see you."
"Hm see you too."
Panggilan berakhir
Tak berselang lama taxi pesanan mereka sampai dan perlahan taxi menghilang dari kompleks.
Rasya memperhatikan dari jauh interaksi dua wanita yang bersahabat itu dari bangku SMA kelas 1.
"Semoga hubungan kalian akan tetap sama ..."
"Intan maafkan Clara...semoga saat kamu tahu nanti tidak ada kebencian dihatimu..."
"Tawa kalian.., semoga tidak hilang.."
Rasya mendesah panjang menatap taxi sudah menghilang dari pandangan nya.
Rasya berbalik dan mengambil kunci mobilnya karena ia akan menemui Divya dokter spesialis nya selama di Jogja.
20 menit kemudian...
Mobil Rasya sampai Rumah sakit milik keluarga Divya.
Divya yang mulai mengelola setelah orangtuanya off bekerja.
Ada 10 dokter di klinik itu salah satunya adalah Divya Geraldine pewaris Rumah sakit.
Tok...tok..
"Masuk!"
suara decitan pintu terbuka perlahan muncul sosok seorang pemuda yang Divya tunggu.
"Oh hai Rasya duduk lah."
"Hm thanks Divya.."
"udah siap untuk check?"
"Hm tentu.."
"Apa ada keluhan yang kamu rasakan akhir-akhir ini?"
Rasya Menarik nafas pelan, "Ada sedikit nyeri di tulang kakiku saat aku terlalu terforsir untuk tetap beraktivitas ".
"Mm ok berbaringlah aku akan mengecek nya dengan CT scan."
"Baiklah Divya."
Rasya menurut dan mengikuti ucapan Divya berbaring di ranjang ada sebuah mesin CT scan di dalam ruangan itu.
Mesin mulai bekerja mengecek tubuh Rasya menyeluruh mulai dari punggungnya menurun ke kakinya.
Komputer menampilkan hasil gambar tulang Rasya dan terlihat jelas keadaan Rasya.
"Bagaimana Divya?"
"Rasya apa kamu mengangkat sesuatu?" Divya malah balik bertanya
"Eum maaf Divya,aku membantu memindahkan lemari pagi ini." ucapan Rasya lirih ia tahu ini fatal apalagi tulangnya baru saja kembali menyatu
"huft ada pergeseran disini..tolong jangan lakukan itu lagi sampai kamu benar-benar pulih Rasya."
"Aku mengerti maafkan aku."
"Hm.."
"Ok semua selesai,turunlah perlahan."
Bersambung
