NovelToon NovelToon
Sang Penerus Yang Tersembunyi

Sang Penerus Yang Tersembunyi

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Yatim Piatu / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin / Menyembunyikan Identitas / Kultivasi Modern
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: dira.aza07

Seorang anak laki-laki kala itu masih berusia 10 tahun, tidak di kenal oleh siapapun karena identitasnya telah di sembunyikan oleh sang Ibu.

Suatu hari sang lelaki itu harus menerima kehidupan yang pahit, karena sang Ibu harus di bunuh, namun sayang dia tidak dapat menolongnya, sialnya lagi dia harus mengikuti keinginan sang Ibu yaitu bersembunyi di suatu tempat agar bisa menjaga sang adik dan membalaskan dendam sang Ibu, dan juga bisa mengambil alih apa yang telah menjadi haknya.

Dan saat tiba di sebuah tempat di mana dana Dan naya di selamatkan, Dana menemukan seorang wanita yang menarik hatinya, namun sayang ketika dewasa, dia harus meninggalkan wanita itu untuk merebut perusahaan dan berpura-pura mencintai wanita lain, yaitu anak dari pembunuh Ibunya sekaligus yang telah merebut perusahaannya.

Bagaimana cerita cintanya dan apakah Dana mampu setia?, lalu apa yang terjadi dengan perusahaannya ketika Dana hadir di perusahaan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dira.aza07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 ~ Private Room

Keesokan harinya, kembali Dana dan Fawn menghadiri rapat bersama kliennya. Kali ini rapat ini berada di sebuah restoran mewah.

Di selama perjalanan, Dana mengendarai kendaraan Fawn dengan kaca terbuka.

Mereka tidak banyak berbicara, hanya sesekali dan fokus mengendarai. Namun tiba-tiba mobil yang di Kendarai oleh Dana mendadak berhenti di pinggir jalan.

"Ada apa Dana? tanya Fawn dengan menghampiri Dana begitu dekat, namun Dana terus mengucek matanya tanpa henti.

Fawn menarik wajah Dana, menatap persekian detik, dan menarik lengan Dana yang terus mengucek matanya.

Lalu dengan perlahan Fawn meniup mata Dana, membuat Dana terkesiap karena sikap Fawn dan mereka begitu dekat.

"Makanya kalau mengendarai itu ya di tutup kacanya, kan kita ada AC," ujar Fawn saat melepaskan tangannya memegang mata Dana dan langsung memalingkan wajahnya menatap pemandangan yang ada di sebelah kirinya.

Dada Fawn berdetak kencang kala dekat dengan Dana, terasa seakan mau melompat dari tempatnya.

Begitu juga Dana, Dana mengikuti saran Fawn untuk menutup kaca mobil tersebut, namun tak ada kata yang terucap dari bibirnya karena kejadian yang di lakukan Fawn jelas membuat Dana ada perasaan berbeda, Fawn tidak terlalu buruk, baik, dan tadi itu jelas membuat Dana dadanya ikut berdetak kencang.

Setibanya di restoran Dana memarkirkan kendaraan di tempat yang tersedia. Lalu berjalan menuju tempat di mana klien itu tengah menunggu mereka.

Setibanya di meja tersebut, dengan lihai Dana menjelaskan setiap halaman demi halaman yang ada di dalam proposal tersebut.

Fawn menatap kagum ke arah Dana, seakan Dana telah sangat profesional dalam ahli lobi melobi.

Membuat Fawn semakin mengagumi Dana, Fawn sendiri tidak dapat melakukan semua ini, tapi Dana mampu melakukan itu semua padahal hanya orang biasa tapi begitu pandai.

Siapa yang tidak tertarik? jelas sangat menarik perhatian kaum hawa, tanpa mengedipkan mata dan wajah tersenyum Fawn menunjukkan rasa kagumnya.

Setelah selesai rapat dengan klien, Dana beranjak dengan tangan terulur kepada Fawn untuk mengajak kembali ke kantor.

Fawn mengulurkan tangannya mereka saling genggam layaknya sepasang kekasih, saat Dana berjalan menuju pintu keluar. Tiba-tiba Fawn menahan tangan Dana.

Membuat Dana mengerutkan keningnya heran, "Kita tidak pulang, kita makan dulu," ujar Fawn dengan menarik lengan Dana ke sebuah tempat di restoran tersebut.

'Private Room?' pikir Dana saat hendak memasuki ruangan tersebut.

"Kenapa kita memasuki ruangan ini?" tanya Dana heran dan belum dapat membaca niatan Fawn.

"Ya untuk makanlah Dana, masa untuk santai tiduran," ujar Fawn.

"Tapi kan kita ...–" tanya Dana yang terjeda.

"Kita di sini saja, biar nyaman tidak terganggu oleh pandangan orang-orang, lagian aku ingin terbebas dari anak buah Ayahku Dana," jelas Fawn jujur.

Dana menganggukkan wajahnya, dia paham sekelas Fernando jelas akan selalu memantau siapapun yang berhubungan dengan keluarganya, apalagi Dana sekarang sedang dekat dengan putrinya.

Jelas pastinya mereka di pantau terus meski sekarang mereka sedang melakukan lobi dengan klien untuk perusahaan.

Dana pun mengikuti Fawn duduk dengan lesehan, yang berhadapan dengan Fawn. Lalu Fawn memesan makanan tersebut.

Tak lama pesanan itu datang dan mereka menikmati hidangan itu. Dana menerima dengan senang hati kebetulan memang dia tak sempat sarapan.

Begitupula dengan Fawn, Fawn pun sama-sama merasakan lapar karena hanya sempat meminum susu yang telah di sajikan oleh ART.

Namun sejujurnya Fawn memiliki niatan ingin berduaan dengan Dana tanpa ada yang memantau dari anak buah Ayahnya.

Fawn tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, memberikan suapan kepada Dana, Dana yang awalnya sempat menolak, namun Fawn pintar merayu Dana dengan alasan menu makanan yang berbeda dan Dana harus mencobanya.

Hingga akhirnya Dana mengalah, kembali Dana mengalah dan mengalah lagi. Dana akhirnya mencicipi makanan Fawn langsung dari tangan Fawn.

Tanpa di sadari Dana, Dana menyukai makanan itu dan memujinya, Fawn menawari lagi Dana, kembali Dana menerima suapan dari tangan Fawn.

Kini mereka saling suap menyuap, mereka begitu mesra, dan Dana tanpa di sadari dirinya begitu menikmati moment itu, seakan melupakan sang kekasih yang bernama Sylvia.

Setelah sesi makan selesai, Fawn mengelap bibir Dana dengan lembut dengan tatapan Fawn yang begitu intens.

Jelas membuat Dana semakin tak karuan, Dada Dana berdetak kencang, entah apa yang dia rasakan. Namun sikap Fawn jelas berbeda dengan Sylvia.

Dan begitu mengena ke dalam hatinya. Ya Fawn sukses membuat jantung Dana tak karuan.

Rasa rindu Dana tak dapat tersampaikan dan kini terisi oleh Fawn, jelas membuat Dana ada perasaan yang tak dapat di jelaskan.

Setelah Fawn mengelap bibir Dana, Fawn beralih duduk di samping Dana. Membuat Dana menggeser duduknya sehingga membuat Fawn dapat duduk di samping Dana.

Lalu Fawn menyenderkan kepalanya di bahu Dana, Dana membiarkan itu semua tanpa menolak apa yang Fawn lakukan.

Dana membiarkan Fawn melakukan sesuka hatinya, tanpa di duga Dana, Fawn melingkarkan tangannya memeluk Dana dari arah samping.

Membuat Dana kembali terkesiap atas apa yang di lakukan Fawn. Lalu Dana melirik Fawn. Dana mengerutkan keningnya bertanya melalui tatapannya.

"Biarkan aku memelukmu Dana, izinkan aku merasa tenang dan nyaman berada di dekatmu," ujar Fawn yang seakan membutuhkan kehangatan sebuah pelukan.

Dana terpaku kala di peluk Fawn, kembali merasakan desiran dalam tubuhnya, ada perasaan gugup namun di sisi lain ada perasaan tak dapat di jelaskan kata-kata.

Ya ada hati berdebar tak karuan dan rasanya naluri lelakinya sedikit terbangkitkan, ingin memeluk balik dan mencium Fawn.

Meski tidak mencintai Fawn, namun Dana jelas pria normal, apalagi kini tangan Dana merangkul di pundak Fawn, meski tatapan ke arah depan, jelas Dana sedang menahan segala desiran dalam tubuhnya.

Ingin menghentikan Fawn tapi takut menyinggung Fawn, dan membuat Dana kembali membiarkan Fawn entah sampai berapa jam mereka harus seperti ini.

Dalam hati Fawn ingin sekali mengungkapkan jika dirinya telah jatuh cinta, namun ada perasaan berat, takut penolakan dari asistennya ini, kembali Fawn urungkan.

Pelukan erat Fawn tanpa di sadari Fawn dadanya begitu terasa oleh Dana, dan itu semakin membuat Dana merasakan tak karuan. Ya Dana pria normal dan baru kali ini Dana diperlakukan perempuan seperti ini, oleh Sylvia mereka selalu menjaga jarak.

Mereka selalu berada di tempat terbuka, dan Dana selalu menyempatkan membantunya dalam mengelola juga mengurus bunga.

Namun lain dengan Fawn, kini mereka berada di ruangan yang sangat privasi, di mana ruangan itu tertutup rapat dan hanya mereka yang berada di ruangan itu.

Jelas membuat Dana semakin tak karuan. Ya ampun bagaimana Dana bisa menahannya? sungguh ini diluar nalarnya, tidak menyangka jika Fawn akan melakukan ini semua.

Bersambung ....

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍
dira rahmi: Terimakasih 😘😘😘😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!