Jodoh itu rahasia Tuhan. Siapa sangka dua manusia yang terkesan saling cuek dan tidak punya ketertarikan satu sama lain itu disatukan dalam ikatan pernikahan. Akan seperti apa rumah tangga keduanya, saling menerima atau malah kalah sebelum mencoba? Ikuti kisah mereka karena mungkin kita akan menjadi saksi cinta mereka bertumbuh atau sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pipit fitriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selesai
Hari-hari berlalu seperti semestinya, namun ada yang berbeda dengan kehidupan Alma, dia lebih bersemangat menyambut hari dengan baik. Setiap hari dia pergi ke toko kuenya untuk berkreasi dengan bahan-bahan kue dan pesanan para pelanggan yang makin hari makin banyak. Kesibukan di toko melupakan sejenak permasalahan rumah tangganya, meskipun sejujurnya dia pun amat deg-degan menyambut status barunya.
Irsan belum pulang ke Indonesia karena menurut kabar dari orangtuanya dia sedang menjalin kerjasama dengan pihak sana untuk membangun restoran Indonesia. Kata ayah mertuanya itu cita-cita terbesar dia, membawa kuliner Indonesia ke mancanegara. Alma hanya menjadi pendengar yang baik saat keduanya berusaha menjelaskan dan meminta pengertian dirinya, bahkan berkali-kali Irsan menghubungi Alma melalui mertuanya dan bahkan orangtuanya dia sama sekali tidak tertarik. Egois? biarkan saja pendapat itu muncul kepermukaan, dia tidak peduli dengan kata orang.
Keluarga suaminya tidak tahu kalau Alma sudah mendaftarkan perceraian, sidang pertama sudah lewat dengan irsan yang tidak datang, tentu saja surat undangan itu datang ke rumah mereka, kotak surat yang jarang di buka pasti benar-benar menyembunyikan rencana Alma selama ini.
Sidang kedua berjalan dengan lancar, karena tidak adanya sengketa mengenai hak asuh anak, harta gono gini, dokumen yang dibutuhkan lengkap. Bukti yang sampaikan pada majelis hakim sebagai alasan perceraian sudah cukup, dan yang lebih penting kenapa proses perceraian ini berlangsung cepat adalah karena irsan tidak datang ke sidang perceraian, sehingga hakim memutuskan secara verstek.
Putusan hakim telah jatuh tepat satu bulan Alma melakukan semuanya dalam diam, keluarga dan sahabatnya yang tahu, terlebih Alvin dan Dewi yang menjadi saksi. Orangtuanya lebih banyak diam, tak ingin menghalangi keinginan putrinya, dia menyayangkan keputusan putrinya, tapi dia juga tidak bisa membenarkan sikap Irsan. Saat ini orangtua Alma harus bersiap menghadapi besannya, mengabari kalau putra putrinya sudah berpisah secara hukum dan agama.
Menunggu akta cerai keluar Alma memutuskan untuk pergi ke Bandung, tempat di mana Mamanya lahir dan besar di sana, dia ingin melupakan sejenak beberapa hal yang terjadi belakangan ini, bukan lari dari masalah justru ini bentuk apresiasi dirinya karena berhasil keluar dari situasi rumitnya.
Alma menemui ayah dan ibu mertuanya, memeluk erat keduanya dengan penuh haru, meminta maaf karena tidak bisa menjadi menantu yang baik dan sabar untuk Irsan. Mereka terkejut dengan sikap Alma, tidak tahu menahu dengan apa yang terjadi namun Alma mendatangi mereka dan meminta maaf.
"Nanti ayah dan mama yang akan menjelaskan semuanya. Kedatanganku kali ini benar-benar hanya ingin meminta maaf kepada ayah dan ibu, selama ini aku banyak kekurangan sebagai seorang menantu, aku juga tidak bersabar dengan sikap masa bodo dari Bang Irsan, bahkan aku juga tidak bersabar untuk mendampingi dia sukses dengan karir yang sedang ia jalani. Maaf sekali kalau selama beberapa bulan ini aku tidak menjadi istri yang baik dan menantu yang baik juga."
Situasi mengharukan meskipun membingungkan, kedua orang tua Irsan menerima dan memberikan maaf kepada menantunya, karena ia pun sadar kalau Irsan sudah zolim terhadap perempuan yang saat ini ada dalam pelukannya.
"Ibu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun ibu sebagai orangtua Irsan juga meminta maaf kalau selama ini anak ibu membuat kamu sedih. Ibu janji setelah dia kembali akan memarahinya habis-habisan, dan meminta memperbaiki semuanya. "
Alma hanya menggeleng " Jangan Bu, Bang Irsan nanti akan menjelaskan semua yang pernah terjadi. Jika dia menganggap semuanya adalah kesalahpahaman maka percaya saja, biarkan aku menanggung semua salah yang terjadi dalam rumah tangga aku dan Bang Irsan. Aku ingin hidup dengan normal tidak ada dendam, sakit hati yang bersarang di Dadaku, untuk itu aku hanya meminta doa dan maaf dari Ayah dan Ibu, kami bisa bahagia dengan doa kalian meskipun jalannya berbeda "
Setelah meminta maaf, mengatakan apa yang ingin diucapkan sebelumnya akhirnya dia meminta izin sekaligus berpamitan untuk pergi Bandung sesuai rencananya. Di sana masih ada orang tua Alma dan juga kakak kandungnya yang akan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, Alma ingin semuanya selesai dengan cara kekeluargaan, dan mengenai hubungannya yang sudah selesai dengan irsan, berharap hanya akan menjadi rahasia keluarga saja tidak untuk diketahui banyak orang. Ya setidaknya untuk beberapa bulan ke depan demi hidup yang tenang.
Setelah Alma keluar dari rumah orang tua Irsan, pertama-tama Ayah membuka pembicaraan mengenai apa yang akan mereka sampaikan, tidak ada basa-basi yang mereka lakukan seperti biasanya hanya ada keterus-terangan yang setelahnya akan merubah pertemanan mereka, atau malah tidak ada yang berubah sama sekali meskipun keduanya sudah tidak menjadi besan. Imran sebagai seorang ayah lebih dulu meminta maaf atas apa yang dilakukan putrinya dan setelahnya dia mengatakan kalau hubungan Alma dan Irsan sudah selesai di pengadilan agama dengan putusan verstek.
"Pak Ihsan seperti yang dikatakan Alma tadi, kami di sini untuk menjelaskan apa yang terjadi antara hubungan putra-putri kita. Sebelumnya saya sebagai orang tua dari Alma mau minta maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang ingin aku sampaikan setelah ini, mungkin kalian akan benci terhadap keluarga kami. Percayalah sebagai orang tua kami sudah berupaya banyak untuk melakukan pencegahan, menasehati, bahkan doa kami tak putus-putus untuk kehidupan Alma dan Irsan. Namun kami juga tidak bisa egois Kalau kenyataannya anak kami, putri kami satu-satunya tidak bahagia dengan pernikahannya, maka sebagai orang tua tidak lagi bisa mencegah keinginan Alma untuk bahagia meskipun dia harus mengorbankan pernikahannya ..."
Pak Ihsan dan Bu Arumi mendengarkan secara seksama apa yang disampaikan oleh besannya, mereka menduga-duga, namun keduanya tidak habis pikir kalau ternyata yang akan disampaikan oleh Pak Imran berita mengenai hubungan Irsan yang sudah selesai, mereka tidak memotong kata apapun yang keluar dari mulut Pak Imran, mendengarkan dengan baik apa yang sedang disampaikan.
Setelah mendengarkan apa yang disampaikan Pak Imran, Ibu Irsan dan ayahnya tertunduk lesu, ternyata selama ini hubungan anak dan menantunya tidak baik-baik saja, sampai akhirnya memutuskan untuk berpisah dari putranya. Yang lebih menyedihkan adalah Irsan tidak mengetahui kalau Alma sudah menceraikannya. Ia tidak membela putranya atas situasi yang terjadi, hanya saja sebagai orang tua Irsan dia menyayangkan keputusan Alma yang tanpa pembicaraan.
keadaan cukup hening setelah mendengar apa yang disampaikan oleh orang tua Alma. Setelah ini adalah tugas dari pak Ihsan dan Bu Arumi untuk menjelaskan pada putranya kalau pernikahan mereka selesai .
udh lh al mnding kmu bahagia ja sma pak RT,,, biasa nu dlu msih skrng jdi calon suami,, 😁