Bermimpi menjadi pencuri terhebat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kaya Efek
Perlahan-lahan Waru mulai terlihat berada.
Dari yang sebelumnya sering diremehkan oleh orang-orang di sekitarnya. Sekarang Waru tampak memiliki wibawa.
Semua itu karena harta yang dimilikinya. Yang lebih berlimpah daripada yang lain.
Orang-orang yang tadinya sama sekali tidak melihat Waru. Sekarang mereka semua memandang dengan salut.
Waru sekarang sudah pindah rumah. Dari rumah yang lama ke rumah yang baru.
Namun alamatnya masih tetap sama. Tapi perubahan bentuk yang signifikan membuat identitas tempat tinggal baru Waru menjadi berbeda.
Dulunya rumah yang serba kekurangan. Sekarang menjadi rumah yang berlebih-lebihan.
Kekayaan Waru dalam bentuk properti pun juga bertambah. Waru sekarang dikenal dengan panggilan juragan tanah.
Bisnis itu Waru lakukan tidak lain supaya bisa menggunakan harta curiannya yang tersembunyi dengan aman.
Pura-pura seperti usaha itu hanya per sekian kecil persen dari harta kekayaan Waru yang sebenarnya. Simpanan uang buah hasil karya dari dua pencurian hantu yang luar biasa.
Jangan mengira Waru akan berhenti menjadi seorang pencuri setelah semua harta kekayaan yang dimilikinya.
Jika Waru pensiun maka ia bukanlah seorang pencuri yang terhebat lagi.
Bagi Waru mencuri dan memikirkan setiap detail kecil rencananya adalah seperti bernafas. Jika tidak menghirup udara atau bernafas maka ia akan mati.
Begitu juga seperti mencuri. Jika Waru tidak melakukannya maka Waru seperti badan mayat yang sudah mati. Waru tidak bisa hidup lagi.
Mencuri itu sudah menjadi candu yang mendarah daging. Tidak bisa dihilangkan.
Apalagi bagi mereka yang tidak bisa mempertahankan kekayaan dari uang hasil curian.
Belumlah lama Waru punya pemikiran yang demikian. Dua bukti langsung datang dengan bersamaan.
*
Di hari yang sama dan di jam yang bertemu. Cermai dan Pinus mendatangi rumah baru Waru. Tanpa mereka janjian terlebih dahulu.
Kondisi Cermai saat ini sungguh memprihatinkan terlebih soal perasaan.
Dulu Cermai memang sudah berpisah tidak lagi satu rumah dengan suaminya. Tapi sekarang Cermai dan mantan suaminya itu sudah berpisah secara resmi alias bercerai.
Malangnya mantan suami Cermai yang belum lama ini baru menikah lagi itu juga memenangkan hak asuh anak Cermai satu-satunya.
Semenjak kekalahan dalam sidang perceraian itu Cermai menjadi begitu terpuruk dan enggan untuk melanjutkan hidup.
Cermai Salon & Beauty pun tidak diteruskan.
Setiap hari yang dikerjakan oleh Cermai adalah mabuk-mabukan dan tenggelam dalam penyesalan.
Dari yang tadinya punya uang sampai milyaran. Kini Cermai hanya tinggal memiliki pegangan duit puluhan ribu untuk makan.
Cermai datang ke Waru untuk meminta pekerjaan. Pekerjaan yang benar-benar sesuai dengan keahlian dan passion Cermai. Yakni sebagai seorang pencuri.
Di lain pihak. Tidak kalah pahit dari Cermai. Pinus yang baru keluar dari panti rehabilitasi narkoba juga merasakan hal yang sama mengenaskannya.
Bahkan Pinus sudah tidak memiliki uang sepersen pun. Hartanya habis karena investasi yang keliru.
Pinus gagal berkarir sebagai Disjoki sesuai keinginannya. DJ Pinus tidak laku.
Tidak hanya itu Pinus yang masih lugu juga sering kena tipu.
Seperti pembuatan album solo yang tidak pernah digarap. Dan single lagu yang tidak banyak didengar.
Dan yang paling parah tabungan Pinus sampai habis untuk membeli sabu yang dipakai bersama teman-teman barunya.
Setelah tidak lagi punya uang. Pinus pun ditinggal sendirian. Tidak ada lagi yang mau datang berkawan.
Pinus pergi menemui Waru bukan untuk meminta belas kasihan.
Tapi sama seperti Cermai. Pinus juga menanyakan tentang pekerjaan.
Apalagi kalau bukan sebagai seorang pencuri.
"Mungkin ini sudah ditakdirkan kita berjodoh lagi untuk menjadi satu komplotan",
"Kalian berdua datang di waktu yang tepat",
"Kalian tenang saja soal makan dan tempat tinggal",
"Untuk sementara waktu kalian bisa tinggal di rumahku ini",
Waru memberikan jawaban berupa pintu yang terbuka.
Yang meneduhkan keresahan kedua teman lamanya.
"Apa kamu sudah punya rencana Waru?",
"Percayalah kepadaku Mai",
"Kali ini apa yang akan kita curi?",
Pinus pun seperti menemukan gairah hidupnya kembali.
Mereka bertiga sudah tidak sabar ingin beraksi lagi.