NovelToon NovelToon
Aqmal Dan Gundu Ajaib

Aqmal Dan Gundu Ajaib

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Ahli Bela Diri Kuno / Si Mujur
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Alvinoor

Miskin , dihina wajar. Diam di bully, biasa. Yang luar biasa adalah, Aqmal seorang remaja miskin yatim piatu, menolak menyerah pada nasib malang, penderitaan, hinaan dan perundungan, justru membuat nya tumbuh menjadi semakin tegar dan kuat.
Hingga alam berpihak kepada nya, memberikan sebutir gundu ajaib kepada nya.
setelah mendapatkan gundu ajaib itu, perlahan hidup nya mulai berubah, setapak demi setapak, dia mulai meniti takdir nya menjadi seorang kultivator utama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita Cantik ditengah Rimba

Gadis cantik yang sedari tadi menatap kearah Aqmal dengan tatapan mata yang sinis dan sedikit jijik, kini berubah menjadi tatapan kekaguman. Namun rasa tinggi hati membuat nya menutupi ke kekaguman nya dengan sikap angkuh nya.

Betapa pun, kakek nya yang lumpuh sudah satu tahun itu, tiba tiba bisa pulih kembali hanya dengan disentuh saja. Padahal sudah ratusan dukun pijat dan urut yang di datang kan, dan puluhan rumah sakit yang didatangi, namun hasil nya tetap nihil. Tetapi rasa ingin di utamakan, membuat nya tidak bisa menerima kebaikan seseorang itu, betapapun besar jasa nya. Dalam pikiran nya, orang miskin itu wajib berbakti pada orang kaya, dan itu bukanlah jasa, tetapi kewajiban mereka, karena kasta mereka yang lebih rendah dari kasta orang kaya itu.

Aqmal menyerahkan tiga butir pil kecil hanya sebesar biji lada dan berwarna hitam itu kepada kakek Basir.

"Untuk membersihkan darah kakek, minum pil ini sekali sehari kek!" kata Aqmal.

Karena sudah terbukti pengobatan Aqmal berhasil, laki-laki tua itu tidak ragu ragu lagi dengan nya.

"Terimakasih nak!, katakan berapa nomor rekening mu, biar kakek transfer uang sebagai rasa terimakasih kakek pada mu!" ujar kakek Basir sungguh sungguh.

"Benar nak, katakan saja nomor rekening mu, kau mau berapa?, satu milyar?, dua milyar?, atau seratus milyar?, akan kami berikan, kau sudah menyembuhkan papah ku!" ucap wanita paro baya itu dengan nada angkuh nya.

"Tidak usah tante!, bayaran yang paling mahal adalah kesembuhan kakek, itu sudah cukup bagi saya" tolak Aqmal tulus.

"Huh!, miskin saja sombong, bagai mana jika sudah sekaya kita?" ucap dara yang tadi menatap kearah Aqmal dengan tatapan sinis.

Malas mendengar kata kata sinis dan hinaan dari gadis itu, Aqmal bangkit dan berjalan kearah resepsionis menanyakan kamar kosong.

Setelah mendapatkan kamar kosong, Aqmal buru buru pergi tanpa menghiraukan panggilan dari laki-laki tua dan wanita paro baya itu.

"Kau terlalu sombong Desi!, kau kira kekayaan itu segala gala nya kah?, lihat kakek setahun ini, adakah kekayaan itu berarti bagi kakek, uang yang triliunan, Mansion yang berjumlah puluhan, anak buah yang ribuan, bahkan pengawal yang ratusan?, saat penyakit datang, semua nya tidak ada guna nya sama sekali, hanya seorang pemuda miskin yang kau anggap hina, justru bisa mengembalikan kesehatan kakek, dia pemuda luar biasa, tidak tergiur dengan harta Dunia, menolong dengan hati yang benar benar tulus ikhlas!" kata kakek Basir melangkah ke arah resepsionis tanpa menghiraukan putri dan cucu nya itu.

"Kakek aneh!, pemuda itu yang sombong, berlagak tidak butuh uang, padahal hati nya menyesal tuh, kenapa jadi Desi yang dimarahi kakek?" ucap dara itu jengkel pada Aqmal.

Sementara itu Aqmal masuk kedalam kamar nya, langsung mandi..setelah mandi dan berpakaian, Aqmal tidak keluar untuk makan, tetapi duduk dilantai, berkultivasi menghimpun Qi murni sebanyak banyak nya, hingga dia terjaga, saat pagi tiba.

Aqmal cek out dari hotel itu pagi pagi sekali, karena dia tidak ingin bertemu dengan gadis angkuh kemarin. Bahkan makan saja tidak dia lakukan. Setelah mengisi BBM hingga memenuhi tangki motor nya, dia segera meluncur KA timur kota Lasen.

Dua puluh menit perjalanan dari hotel, atau tepat pukul tujuh pagi, Aqmal tiba di pinggiran kota Lasen, tempat pertigaan jalan ke Kastil Lausen star di sisi kiri, namun Aqmal tidak menyimpang kearah Kastil, tetapi terus kearah timur kota Lasen.

Setelah empat jam perjalanan dari pinggiran kota Lasen, kini kiri kanan jalan tidak ada rumah penduduk lagi, yang ada hanyalah hutan belantara lebat saja.

Empat jam kemudian, tepat saat hari mulai sore, Aqmal tiba di tempat yang mempunyai ciri ciri seperti dikatakan paman Arun, yaitu di sisi kanan jurang terjal sedangkan di sisi kiri ada dua batang pohon jati tua yang tumbuh sekitar sepuluh meter dari sisi jalan. Pohon jati ini serupa, baik tinggi nya, besar nya, bahkan letak dan bentuk dahan nya, sehingga mirip sebuah lawang atau gerbang.

Setelah merasa yakin dengan yang dia lihat, Aqmal segera menyimpan motor nya di dalam cincin ruang antar dimensi, lalu berjalan masuk ke hutan Jatilawang melewati pohon jati mirip gerbang itu.

Setelah satu jam berjalan merambah hutan belantara Jatilawang, namun tidak menemukan sebuah pondok pun. Akhirnya Aqmal memutuskan untuk berhenti di tepi sebuah pancuran air sambil menikmati sisa bekal yang dia beli di warung tadi.

Aqmal tidak ingin mengambil resiko dengan tidur di tanah, dia segera mencari pohon yang tinggi namun cukup rindang untuk membuat tempat beristirahat malam ini.

Dengan sebilah golok yang dia keluarkan dari cincin ruang penyimpanan nya tadi sebelum masuk ke dalam hutan Jatilawang, Aqmal membuat sebuah gubug sederhana di atas pohon, dengan bantuan akar akar pohon.

Setelah selesai, Aqmal segera naik dan beristirahat di atas pondok sederhana itu, tidak untuk tidur, tetapi untuk sekedar duduk duduk berkultivasi saja.

Menjelang matahari bersinar di pagi hari, barulah Aqmal membuka mata nya, dengan badan yang terasa sangat segar sekali.

Dari ketinggian pohon tempat nya bermalam, Aqmal melihat kearah Utara, nampak asap api di kejauhan dari sebuah lembah yang berada di kaki sebuah bukit yang puncak nya mengepulkan asap tebal.

Setelah mengira ngira letak asap itu, Aqmal segera berjalan kearah nya dengan berpatokan kepada puncak bukit yang mengepulkan asap tebal itu.

Ternyata meskipun terlihat dekat dari atas pohon, nyaris setengah hari perjalanan, barulah Aqmal tiba di tepi lembah itu.

Ternyata di tengah lembah itu ada sebuah telaga kecil dan di sisi Utara telaga itu terdapat sebuah pondok kecil menghadap kearah telaga.

Seorang wanita cantik berkulit putih bersih dengan rambut panjang sebatas lutut, berusia kira kira sekitar dua puluh dua atau dua puluh lima tahun, keluar dari pondok membawa sebuah kendi air berjalan kearah telaga, seperti nya ingin mengambil air.

Gadis itu berhenti sejenak, menatap kearah Aqmal, meskipun Aqmal belum terlihat, namun seperti nya insting wanita ini sangat tajam sekali.

"Untuk apa kau diam ditempat itu, mau mengintip ku?" ucap wanita itu perlahan, namun sangat ajaib, suara nya tiba di telinga Aqmal tidak berkurang sedikit pun, seakan akan di bisikan di telinga nya.

Aqmal buru buru berjalan kearah wanita cantik itu, yang masih berdiri menatap kearah nya.

"Apa yang kau cari di tempat ini anak muda?" tanya wanita itu dengan suara yang sangat lembut sekali.

"Maafkan saya kakak, saya mencari tempat nenek Marantowo, apa kakak tahu dimana nenek itu?" tanya Aqmal.

Wanita itu menatap kearah Aqmal beberapa waktu lama nya.

"Ada apa kau mencari nenek tua itu?" tanya wanita itu lagi.

"Saya mau minta tolong nenek Marantowo untuk menutupi kultivasi saya, saya takut ini akan mengundang masalah bagi saya!" jawab Aqmal.

Kembali wanita itu menatap kearah Aqmal dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Boleh!, boleh!, tapi ada syaratnya!" ujar wanita itu.

"Maksud kakak?, saya mau mencari nenek Marantowo, bukan mencari kakak!" bantah Aqmal.

"Sama saja!, sama saja!, maksud ku, akan ku antarkan kau pada nya, asal kau memenuhi persyaratan ku!" kata wanita cantik itu menatap kearah Aqmal dengan jakun yang turun naik.

Melihat itu, Aqmal bergidik, "celaka, jangan jangan wanita ini siluman penunggu hutan Jatilawang ini, bisa celaka aku, iya kalau kepala ku dipenggal nya, siapa tahu tubuh ku di cicil nya seperti para pinjol itu, hari ini kaki kanan hingga dengkul, besok kaki kiri hingga dengkul, lalu esok nya lagi tangan kanan ku, besok nya lagi tangan kiri ku, hingga bagian bagian tubuh ku habis dimakan oleh nya, hiiii, ngeri!" pikir Aqmal sambil bergidik ngeri.

"pluk!" ....

"Ampun setan!" pekik Aqmal terkejut saat tiba tiba sebutir kerikil mampir di jidat nya, "dasar bocah gemblung!, siapa juga yang doyan kaki mu yang bau itu, paling aku suka itu mu!" omel wanita cantik itu.

"Kak!, kakak bukan siluman penunggu hutan Jatilawang kan?" tanya Aqmal ragu ragu.

"Aku memang siluman penunggu hutan Jatilawang ini, dan aku gemar dengan perjaka seorang laki laki!" ujar wanita itu tertawa seperti menyeringai.

"Celaka nasip ku ini, kakak siluman, jangan ganggu aku, aku bukan perjaka, istri ku sudah dua orang!" Aqmal memohon pada wanita itu.

"Kau pikir siluman bisa kau bohongi ya, meskipun seribu kali kau berdusta, siluman tetap tahu jika kau masih perjaka, aku mencium bau itu mu dari jarak dua puluh langkah!" kata wanita itu lagi.

Kali ini Aqmal benar benar ketakutan, bagai mana bisa ada seorang wanita cantik di tengah hutan rimba, sendirian lagi.

...****************...

1
Aman 2016
lucu sekali Aqmal
Aman 2016
mantul Thor lanjut terus
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat semangat
Aman 2016
Aqmal benar benar masih polos
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat semangat
Aman 2016
makin seru ceritanya lanjut Thor
Aman 2016
mantab mal
Aman 2016
jooooz mantab Thor
Aman 2016
lanjut terus
Aman 2016
top top markotop lanjut Thor
Aman 2016
mantul Thor 💪💪
Aman 2016
mantab Thor gaaas terus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!