NovelToon NovelToon
SESAL YANG TERLAMBAT

SESAL YANG TERLAMBAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / Pelakor jahat / Putri asli/palsu
Popularitas:28.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Virginia Fernandes mencintai Armando Mendoza dengan begitu tulus. Akan tetapi kesalah pahaman yang diciptakan Veronica, adik tirinya membuatnya justru dibenci oleh Armando.

Lima tahun pernikahan, Virginia selalu berusaha menjadi istri yang baik. Namum, semua tak terlihat oleh Armando. Armando selalu bersikap dingin dan memperlakukannya dengan buruk.

Satu insiden terjadi di hari ulang tahun pernikahan mereka yang kelima. Bukannya membawa Virginia ke rumah sakit, Armando justru membawa Vero yang pura-pura sakit.

Terlambat ditangani, Virginia kehilangan bayi yang tengah dikandungnya. Namun, Armando tetap tak peduli.

Cukup sudah. Kesabaran Virginia sudah berada di ambang batasnya. Ia memilih pergi, tak lagi ingin mengejar cinta Armando.

Armando baru merasa kehilangan setelah Virginia tak lagi berada di sisinya. Pria itu melakukan berbagai upaya agar Virginia kembali.

Apakah itu mungkin?
Apakah Virginia akan kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

“Ehhh, kamu sudah dengar belum? Katanya, Tuan Armando akan mengakuisisi grup Morantes.” seorang karyawan bertanya pada temannya sambil memeriksa berkas di tangannya.

“Iya, aku juga sudah dengar. Masa sih karena dendam kepada istrinya terus sampai seperti itu?” timpal yang lain.

“Padahal nyonya Virginia begitu baik padanya. Tapi bos malah begitu benci. Dan bahkan sekarang mau mengisi warisan dari ibunya juga. Sungguh keterlaluan!”

“Siapa yang keterlaluan?!”

Dua orang karyawan yang sedang berbincang seketika menoleh mendengar suara yang menginterupsi mereka. Veronica datang dengan wajah angkuhnya lalu menampar karyawan wanita.

"Kamu hanya seorang karyawan rendahan. Lancang sekali berani menggunjing di belakang atasan. Apa kamu sudah tidak mau kerja lagi di perusahaan Mendoza ini?"

“Maafkan saya, Nona Veronica. Saya tidak bermaksud seperti itu,” ucap karyawan wanita itu dengan wajah takut.

Selama ini setiap kali datang ke grup Mendoza, Veronica selalu bersikap semena-mena, tetapi tak ada yang berani protes karena Veronica adalah kesayangan bos mereka.

“Biar aku ajari kamu supaya tahu siapa nyonya di perusahaan ini!” Veronica bersiap kembali mengangkat tangannya untuk menampar karyawati itu.

“Apa yang terjadi? Kenapa apa ribut-ribut?” Armando yang melihat Veronica hendak mengintimidasi karyawan berseru hingga Veronica menghentikan gerakannya. Pria itu bergegas mendekat ke arah mereka. Diikuti oleh beberapa pria berjas hitam.

Melihat kedatangan Armando, Veronica bergegas mendekat. Ingin menggenggam tangan Armando, tapi pria itu menepisnya. Veronica hanya bisa menahan rasa kecewa.

“Kak Armando, mereka menggunjing di belakangmu. Mengatakan lalau kamu bersalah pada Kak Virgi,” ucapnya. Cari muka dulu, berharap mendapat pembelaan.

Akan tetapi jawaban Armando sama sekali di luar dugaan. “Mereka benar. Aku bersalah pada Virginia! Dan ingat satu hal! Jangan bersikap semaumu di sini! Jangan menganggap dirimu penting. Hanya Virginia istriku satu-satunya, dan hanya dia yang layak menjadi Nyonya Bos grup Mendoza!” tegas pria itu lalu pergi diikuti oleh para pengawal.

“Apa katamu?” Veronica tak percaya atas respon Armando. Wanita itu gegas mengejarnya. “Armando…!” Terus mengejar langkah Armando meski tak dihiraukan, hingga mereka sampai di ruang kerja Armando.

“Bagaimana kamu bisa berkata seperti itu? Mempermalukan aku di hadapan semua karyawan. Apa kamu sudah tidak mencintai aku lagi?” rengek wanita itu.

Armando yang bersiap dengan berkas di tangan mengangkat wajahnya, menatap tajam Veronica. “Kenapa lima tahun lalu kamu berbohong dan berpura-pura menjadi cinta masa kecilku? Sejak awal aku tak pernah cinta kamu. Cintaku sejak kecil adalah Virginia.”

Veronica terdiam mencari alasan yang tepat. “Kak Armando. Yang sebenarnya adalah aku memang menyukaimu sejak pertama kali. Aku menyukaimu lebih dulu sebelum kakak. Tapi kakak memang licik sejak kecil. Dia menguping percakapanku dengan ibu. Setelah dia tahu aku menyukaimu dia sengaja pura-pura lemah. Dia itu hanya ingin merebutmu dariku.”

Armando berdecak. “Fakta sudah terbuka semua, masih juga bisa berkelit. Kamu sungguh luar biasa.”

Veronica gelagapan. Armando tak lagi luluh oleh raut sendunya. “Itu tidak benar. Aku tidak seperti itu. Aku hanya terlalu mencintaimu. Awalnya kamu yang salah mengenali. Kamu mengira aku adalah kak Virgi, lalu aku meneruskan kesalahan itu.”

Armando menghela napas. Menatap datar. “Ya aku yang salah mengenali orang. Aku menyiksa Virginia. Dan aku yang membunuh Virginia.” Punggungnya tersandar lemah di kursinya.

“Kak Armando, itu bukan salahmu. Kematian Kakak adalah keinginan Kakak sendiri.” Veronica berusaha membujuk Armando. Wanita itu baru saja hendak duduk di samping pria itu akan tetapi pria itu membentaknya.

“Berhenti! Jangan mendekat padaku!”

Dengan menahan kecewa Veronica tak juga menyerah. “Kak Armando aku dengar kamu ingin menguasai grup Morantes, benarkah?”

Armando menoleh cepat. “Apa hubungannya denganmu?”

“Kak Armando, kamu tahu tidak? Grup Morantes sebenarnya adalah milik keluarga Fernandes. Tapi ibunya kak Virgi yang merebutnya dengan cara licik. Kalau kamu mau mengakuisisi grup Morantes, lebih baik kita bekerja sama. Aku bisa minta ayah membantumu agar cepat menguasai grup Morantes. Apalagi kamu sudah bercerai dengan kakak. Kamu bisa jadikan grup sebagai mas kawin untukku."

Armando tersenyum miring. “Percaya dirimu terlalu tinggi, Nona Veronica." Armando mengangkat satu jarinya. ”Grup Morantes adalah milik Virginia.“ Armando mengangkat dua jari. “Aku tidak akan pernah menikahimu.” tegasnya.

“Apa katamu? Apakah kamu tidak mencintaiku lagi?” tanya Veronica sedih.

“Jangan berpura-pura amnesia. Sejak dulu orang yang kucintai bukan kamu.”

Armando menepuk tangannya tiga kali. Beberapa saat kemudian Esmeralda masuk ke dalam ruangan. “Tuan memanggil saya?”

“Panggil keamanan!”

Esmeralda mengangguk lalu menghubungi satpam dengan ponselnya. Tak lama kemudian dua orang satpam datang.

“Seret dia!” titah Armando sambil menatap tajam ke arah Veronica. “Pastikan dia tidak bisa lagi menginjakkan kaki di grup Mendoza!” lanjutnya.

Dua orang petugas keamanan itu pun segera melakukan apa yang diperintahkan oleh Armando.

“Armando kamu tidak bisa memperlakukanku begini!” Veronica terus memberontak, tetapi dia satpam tak menghiraukan dan terus menyeretnya keluar.

...----------------...

Malam telah datang. Armando masih berada di ruangannya dan tertidur di atas sofa di sudut ruang. Sejak kepergian Virginia, pria itu menjadi gila kerja. Menggunakan pekerjaan sebagai pelampiasan rasa sepi.

Tba-tiba Sergio masuk dan mencengkeram kerah pria itu, hingga membuatnya terbangun.

“Armando apa benar kamu ingin mengakuisisi grup Morantes?”

Armando memegangi tangan Sergio yang ada di kerahnya. Menatap pilu. “Kalau tidak seperti itu, bagaimana caranya aku memaksa Virginia muncul?”

“Armando sadarlah? Apa yang kamu lakukan ini justru merusak hasil jerih payah Virginia. Jika pun dia masih hidup, ia hanya akan semakin membencimu!” Sergio menghempaskan kerah Armando hingga pria itu terjengkang.

Mengambil napas kasar lalu ikut menghempaskan diri di atas sofa. “Kalau bukan karena sikapmu yang dulu begitu buruk, apa kakak ipar akan sampai meninggalkanmu? Pulanglah. Jangan terlalu menyiksa diri Itu tak kan berguna. Jika kamu ingin dia kembali, lebih baik perbaiki dirimu.” Sergio bangkit lalu meninggalkan Armando.

...----------------...

Armando terbaring di ranjangnya yang dingin. Gelap. Pria itu bahkan sengaja tak menyalakan lampu. Tak bisa lelap, ia pun turun dari ranjang. Keluar kamar, lalu duduk di meja makan. Terbayang seolah ada istrinya di sana. Air mata pria itu mulai menetes.

Dulu, saat masih ada Virginia ia bahkan membiarkan wanita itu makan sendirian. Ia juga tak sudi menyentuh apapun yang dimasak oleh istrinya. Tapi kini setelah wanita itu tiada, ia merindukannya. Air mata pria itu mengalir semakin deras. Kala bayangan raut sedih sang istri bermunculan bagai slide film.

Armando menekuk kedua kakinya, berlutut di depan meja makan di samping kursi, tempat biasanya istrinya duduk. Meraba meja di depannya seolah ada tangan wanita itu di sana. Ingin menggenggamnya, tapi semua sudah tak mungkin.

"Virginia, pulanglah! Aku merindukanmu."

1
ora
Armando kelakuan mu gini banget😌😌
ora
Ya siapa lagi/Chuckle//Proud/
Cindy
lanjut kak
Lee Mbaa Young
Syukurin gila gila km Armando.
〈⎳ FT. Zira
Virginia kenapa nyempil disini??
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia 💃💃💃: /Sob//Sob//Sob/, seperti yang tak rela ditinggalkan /Sob//Sob//Sob/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
Ra...Sa...In/Grin//Grin//Grin/
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝗝𝗔𝗘ɴᴇxᴛ𝗟𝗘𝗩𝗘𝗟🎊
duarrrr/Toasted//Toasted//Toasted/
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝗝𝗔𝗘ɴᴇxᴛ𝗟𝗘𝗩𝗘𝗟🎊
udah sah belum itu suratnya 🤔
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝗝𝗔𝗘ɴᴇxᴛ𝗟𝗘𝗩𝗘𝗟🎊
apiiiiiii😱😱😱
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝗝𝗔𝗘ɴᴇxᴛ𝗟𝗘𝗩𝗘𝗟🎊
ini bukan sawankan /Joyful//Joyful//Facepalm/
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝗝𝗔𝗘ɴᴇxᴛ𝗟𝗘𝗩𝗘𝗟🎊
astaga 😭 mengiba dia dengan lawannya /Joyful//Joyful//Facepalm/
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝗝𝗔𝗘ɴᴇxᴛ𝗟𝗘𝗩𝗘𝗟🎊
lm² Armando ini stres /Scowl/
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝗝𝗔𝗘ɴᴇxᴛ𝗟𝗘𝗩𝗘𝗟🎊
rasanya pen terbang ya vero /CoolGuy//Grin//Facepalm/
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝗝𝗔𝗘ɴᴇxᴛ𝗟𝗘𝗩𝗘𝗟🎊
/Scowl//Scowl/bukan kmu yang menyelamatkan dihhh /Sly/
tapi akuh /Smirk//Tongue/
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝗝𝗔𝗘ɴᴇxᴛ𝗟𝗘𝗩𝗘𝗟🎊
gatell vero /Scowl//Facepalm/
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝗝𝗔𝗘ɴᴇxᴛ𝗟𝗘𝗩𝗘𝗟🎊
ternyata cmn mau nge PHP-in /Joyful//Joyful//Facepalm/
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝗝𝗔𝗘ɴᴇxᴛ𝗟𝗘𝗩𝗘𝗟🎊
hadehhh, ulat bulu /Sneer/
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝗝𝗔𝗘ɴᴇxᴛ𝗟𝗘𝗩𝗘𝗟🎊
itu kerjaan si anuu,, nmnya susah 🤣
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝗝𝗔𝗘ɴᴇxᴛ𝗟𝗘𝗩𝗘𝗟🎊
hoo masih hidup kan
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝗝𝗔𝗘ɴᴇxᴛ𝗟𝗘𝗩𝗘𝗟🎊
masa lalu😱😱😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!