Entah dosa apa yang di perbuat oleh wanita yang berparas cantik itu dulu sehingga pernikahan yang ada di depan mata harus batal karena sang pengantin pria memberikan kabar bahwa dia tidak bisa melanjut kan pernikahan ini. sementara mobil sudah siap untuk membawanya ke aula tempat di selenggarakan nya pernikahan.
Indah nama nya tapi pernikahan yang dia impikan tidak seindah namanya.
Tapi pernikahan itu tetap berlangsung karena sang adik bergerak cepat dan mencari pengganti nya demi sang kakak dan ke dua orang tua nya.
siapakah orang yang di pilih sang adik?
Dan apakah lelaki itu bisa menerima indah walaupun mereka sudah menikah?
sementara lelaki itu memiliki banyak rahasia,dan apakah rahasia itu akan terbongkar?
simak cerita indah dan suami pilihan sang adik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
Tidak terasa waktu sudah menunju kan pukul 12 siang yang arti nya seluruh karyawan memerlukan amunisi untuk tubuh mereka.
Saat mereka ingin menuju ke kantin tiba-tiba mereka menghentikan langkah nya karena melihat seseorang yang sedang bersama seorang wanita dan terlihat intim.
"Dasar si mesum tidak kenal tempat, emang maniak nih orng.!" Kata mili yang ingin melabrak ke dua orang yang tidak kenal tempat itu.
"Jangan!"kata indah yang menahan tangan Mili membuat yang punya tangan menatap nya heran.
"Nanti gue akan ceritakan." Lanjut indah lagi setelah mengatakan itu mereka melanjut kan langkah untuk menuju ke kantin dan mereka melewati dua orang tersebut yang juga menatap mereka,akhirnya mereka saling menatap, bukan mereka tapi Mili dengan lelaki itu.
"Kenapa harus di kantor, kenapa tidak ke hotel saja kalau sudah tidak tahan.!" Ucap Devi yang memang dari tadi ingin ber komentar.
"Sudah jangan membahas dia lagi, itu biarkan menjadi urusan mereka."kata indah.
"Tapi kan risih lihat nya, apalagi dia satu ruangan dengan kita, kenapa juga si wowo harus pindah dan di gantikan sama orang itu" ucap Mili menimpali.
"Sudah jangan urusin dia, kita sebaik nya makan dulu lapar gue.!" Ucap indah yang langsung duduk di meja kosong.
Dan mereka pun memesan makanan dan minuman saat mereka makan tiba-tiba seseorang dengan sengaja nya menumpahkan air minum di baju indah membuat indah kaget,untung basah nya cuma sedikit sehingga masih bisa di keringkan.
"Upss,,,,sorry...." Ucap nya seperti mengejek
Kemudian indah bangun dari duduk nya dan...
Byurrrr,,,,,
" Upss sorry,,, gue sengaja.!" Kata indah yang menyiram air di kepala orang itu membuat Devi dan Mili tertawa.
"Apa yang kamu lakukan!" Kata orang itu yang berteriak karena tidak terima.
"Menyiram mu!" Jawab nya .
"Kauuu.!" Ucap nya geram
"Kenapa!" Balas indah lagi.
"Awas kamu.!" ancam nya lalu keluar dari kantin,meninggalkan teman -teman nya yang berada di belakang meja indah.
Sedangkan mili dan devi masih tertawa sehingga mereka meliat dua orang yang sedang berjalan menuju ke arah mereka.
"Kenapa kalian tertawa.?" tanya salah satu dari mereka.
"Ada yang lucu, kenapa kamu bersama dia Sandy?" ucap Mili yang melihat sandi datang bersama dengan Rafa.
"Tadi,,, kebetulan gue bertemu dengan nya di luar ya udah gue ajak sekalian kenapa sih.!"
"Hadehh,,,, gue sudah ngak selera makan.!"
"Kenapa.?"
"Karena ada dia.!" .
"Emang kenapa kalau ada dia.?"
"Gue gak berselera satu meja sama dia.! bikin eneg aja" ucap nya yang melihat kearah Rafa yang biasa-biasa saja.yah,,,,mereka adalah Sandy dan Rafa memang mereka tadi sedang tidak sengaja bertemu di luar Kantin.
Sedangkan indah sibuk dengan memperhatikan Rafa dengan teliti dan dia tidak membuang tatapan nya sehingga dia melihat Rafa menarik sudut bibir nya dan itu cuma sebentar,membuat indah terkejut dan langsung berdiri membuat ke empat orang yang berada di meja itu kaget.
"Ayo ikut gue.!" Kata indah yang langsung menarik tangan Mili yang masih cerocos dan mengatai Rafa.
"Kenapa,makanan gue belum selesai." Ucap Mili sehingga indah menghentikan langkah nya dan membalikan tubuh nya.
"vi...,tolong bayarin dulu makan kita." Kata nya lalu melanjutkan menarik tangan Mili dan membawanya di tempat yang sepi.
"Kenapa sih.!" tanya Mili yang melihat indah tiba-tiba menarik tangan nya.
"Diam dan jangan dulu memotong ucapan gue.!" Kata indah yang memperingati Mili.Dan Inda akhirnya menceritakan apa yang dia dengar tadi pagi,dan juga saat di kantin yang melihat Rafa tersenyum tapi menurut indah itu senyum misterius.
"Apa!"mili berteriak.
"Jangan berteriak, iya gue serius,,, gue juga sangat kaget mendengar nya...," Ucap indah lagi.
"Tapi siapa yang mau dia bunuh.?" Tanya Mili penasaran
"Mana gue tau?"
"Makanya Lo hati-hati sama dia,, biarkan dia melakukan apapun yang dia mau, tidak usah menegur nya selagi dia tidak merugikan kita." Kata indah yang memperingati Mili.
"Apalagi terakhir yang gue dengar, dia berucap kalau terlalu berisik sebaik nya di bunuh saja."lanjut indah lagi yang membuat Mili terdiam.
Sedangkan di kantin saat Devi ingin membayar makanan mereka tiba-tiba Rafa bersuara.
"Biar gue saja yang bayar." Ucap Rafa tiba-tiba.
"Tidak usah." tolak devi,tapi terlambat Rafa sudah menyerahkan lima lembar uang berwarna merah dan langsung meninggalkan Devi dan juga Sandy yang masih melongo.
"Pak,,,ini kebanyakan." Kata ibu kantin memanggil Rafa tapi Rafa tidak memperdulikan nya.
Tiba di ruangan Rafa tidak melihat siapa-siapa dia langsung melangkah ke arah mejanya saat dia ingin menghubungi seseorang, Miki dan indah memasuki ruangan dan dia mengurungkan niat nya.
"devi mana?" Tanya Mili pada indah padahal mereka sejak tadi bersama.
"Lo tanya sama gue?, dari tadi gue sama Lo bodoh!" Ucap indah geram mendengar pertanyaan dari Mili.
"Gue kira dia nyusul kita." Kata nya dengan tertawa karena pertanyaan bodoh nya. Saat dia ingin menuju mejanya tidak sengaja tatapan nya bertemu dengan Rafa yang kebetulan juga sedang menatap nya.
Tidak ada terguran apa lagi ngomel-ngomel Mili mengingat ucapan indah tadi hanya terdiam dan langsung duduk di meja nya tanpa menoleh ke arah Rafa . Sedangkan Rafa yang menyadari perubahan dari Mili menaikan alis nya.
"Kenapa dia.?" Ucap Rafa dalam hati.
"Kalian kenapa ninggalin gue!" Ucap Devi tiba-tiba masuk ke dalam ruangan bersama Sandy.
"Nanti gue jelasin sekarang duduk lah jam istrahat sudah selesai." Ucap mili yang menyuruh devi duduk.
Sedangkan di ruangan Dipta dua orang sedang saling pandang dengan tatapan tajam.
"Jangan memandang ku seperti itu!" Ucap Maxim yang masih tidak terima dengan kelakuan Askar dulu.
"Bagaimana....kamu mau melaksanakan atau tidak.!" Bukan nya menjawab malah dia menanyakan hal yang masih di ingin kan nya.
"Tidak!" Kata Maksim tegas.
Mendengar itu Sean langsung menghubungi seseorang dan menyuruh nya bergerak.
Mendengar itu Maxim pun menghela nafas nya lalu terpaksa meng iya kan nya membuat Dava tersenyum menang.
"Sialan!" Ucap nya lalu menghampiri Dipta.
"Lakukan..., gue akan siap-siap!" Setelah mengatakan itu dan mengambil sesuatu yang berada di tangan Dipta, Maxim pun keluar dari ruangan Dipta dan menutup pintu dengan kencang.
"Maxim sialan.!" teriak Dipta karena dia sedikit terkejut.
"Dan kamu pulang lah,kita bertemu di bandara nanti!" Ucap Dipta yang mengusir Sean.
Mendengar perkataan Dipta yang mengusir nya Sean pun berdiri dan melangkah kan kaki nya keluar dari ruangan Dipta tanpa membantah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
jd penasaran wanita yg istrinya tuan anton siapa ya?
dan apa kesalahannya?
mili blm aj km kena belut listrik klu udah kena klepek klepek kamu😁