NovelToon NovelToon
I'M NOT A FLOOZY

I'M NOT A FLOOZY

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:158.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Delima Rhujiwati

AKU BUKAN PELACUR

Tan Palupi Gulizar nama yang manis. Namun tak semanis perjalanan hidup yang harus ia lalui untuk mencari jawaban siapa jati dirinya yang sebenarnya.

Sosok yang selama ini melindungi dan membesarkannya, ternyata menyimpan sebuah cerita dan misteri tentang siapa dia sebenarnya.

Lika-liku asmara cinta seorang detektif, yang terjerat perjanjian.

Ikuti kisah kasih asmara beda usia, jangan lupa komentar dan kritik membangun, like, rate ⭐🖐️
Selamat membaca 🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delima Rhujiwati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Perbincangan yang lebih mengarah pada tarik ulur bagi Palupi untuk mendapat persetujuan dari Liana guna bertemu dengan Ray, tiba-tiba terganggu.

Kriiiing... kriiiiing, terdengar nada panggil di ponselnya Liana.

Palupi mengeryitkan keningnya, saat melihat wajah tegang Liana ketika menerima telepon membuat Palupi ingin rasanya mendekat, dan melihat siapa yang sedang melakukan video call. Namun ia urungkan ketika menyaksikan wajah Liana terlihat sendu seperti menanggung duka.

Liana beringsut menuju tempat lain, dan melakukan perbincangannya wajahnya terlihat serius, namun ada senyum yang sedikit ia paksakan, sambil mengusap air mata yang tiba-tiba menetes.

Terbit senyum yang dipaksakan ketika melihat wajah si bungsu saat berkhabar lewat video call. Ingin rasa hatinya merengkuh dan memeluk sang adik yang dirindukannya.

"Baiklah sampaikan salamku pada Ayah, aku pasti akan pulang tapi aku tidak janji, kapan itu." Liana menutup percakapannya, kali ini suara Liana terlihat berbeda dengan suara yang biasa ia gunakan saat berbicara dengan lawan bicaranya.

Langkah gontai Liana mendekati Palupi yang tidak pernah lepas perhatiannya dari setiap gerakan Liana, "hei kakakku yang manis, ada berita burukkah? Kenapa kau seperti sedang bersedih Liana?"

"Ah... Tidak juga, santai saja. Itu hanya adikku yang sangat menginginkan aku pulang. Dia ingin aku menemui ayah yang sedang sakit. Tenang saja sayang, aku tidak apa-apa kok." Senyum Liana kembali merekah. Duka yang baru saja terlihat di wajah Liana dengan sangat cepat berubah ke wajah biasa lagi, tanpa terlihat gurat kesedihan.

"Oke ceritakan apa alasanmu untuk bertemu dengan Ray. Adakah sesuatu yang ingin kau bicarakan dengannya, tapi kau bisa juga bercerita denganku sayang."

Palupi memperbaiki posisi duduknya, "begini Liana, aku ingin minta izin untuk menjenguk bu Juleha, bolehkah? Biar bagaimanapun juga dia pernah menjadi bagian dalam hidupku Liana, dan sekarang beliau sedang dalam keadaan sakit aku ingin menjenguknya, dan memberikan semangat padanya." Pinta Palupi perlahan kepada Liana.

Liana menatap lama wajah Palupi untuk melihat kesungguhan Palupi yang ingin menjenguk Juleha yang masih dirawat di rumah sakit.

Liana masih terdiam. Batinnya bermonolog 'astaga, terbuat dari apa hati Palupi ini? Begitu mudahnya tersentuh dengan penderitaan orang yang sudah menyiksa dan menjadikan dia budak, walau dianggap sebagai anak oleh Juleha.'

Palupi yang berbicara sambil menundukkan kepalanya, tidak menyadari bahwa dirinya ditatap dengan intens.

"Aku berharap, kau dan Ray bisa memahami ini dan mengizinkan aku menengok bu Juleha. Anggap saja ini sebuah permohonan yang bisa kalian pertimbangkan, he... he... he..."

Liana duduk mendekat dan meraih tangan Palupi, "Ya ampun sayangku ... Cintaku..., aku tuh takut aja sih, nanti diseruduk lagi sama si banteng Riris. Bagaimana dong, ishhhh," sambil mengelus tangan Palupi yang semakin lembut setelah menjalani perawatan kecantikan.

"Tapi alangkah baiknya kita minta izin dulu ke Ray. Tetapi sebelumnya kita bisa shopping dulu ya, kemudian dari Mall, kita bisa mampir ke rumah sakit untuk menjenguk bu Juleha, gimana? Aku nelpon Ray dulu ya. Tanpa izinnya, kita gak bisa pergi keluar semau kita, walau sudah ada pak Albert dan pak Zaki yang mengawalmu.

"Ingat ya sayangku," ujar Liana lebih lanjut, "dirimu sekarang ini sudah menjadi seorang putri yang harus dijaga dan diawasi keselamatanmu."

"Eh, tidak, tidak." Sanggah Palupi saat mendengar dirinya disebut sebagai seorang putri. "Aku bukan seorang putri. Aku hanya orang biasa yang masih remaja." Palupi berusaha mengingatkan Liana, bahwa dirinya merasa tidak layak dengan sebutan seorang putri.

Liana tertawa geli mendengar bantahan Palupi dengan tampang panik dan wajah cemberut.

"Palupi sayang, bukankah aku sudah mengajarimu tentang bagaimana cara berpakaian yg sesuai dengan waktu dan situasi. Cara makan yang benar, cara berpenampilan yang elegant? Semua itu ada tujuannya. Sudah paham belum?"

"Iya." Jawabnya. Palupi mengingat semua proses perubahan dalam diri dan perilakunya. Penampilannya yang semula cuek dan masa bodoh, kini dirinya sudah bermetamorfosis menjadi seorang putri yang anggun dengan penampilan elegant bila bertemu dengan orang asing.

Dengan telaten, Liana menjelaskan tentang siapa dan bagaimana sosok orang tua kandungnya Palupi.

"Mommymu itu seorang businesswoman. Seorang wanita pengusaha yang cukup diperhitungkan di kalangan pengusaha textile, bukan hanya di England tetapi juga di daratan Eropa.

"Intinya di sini, seorang Palupi harus menurut untuk sementara waktu. Kejadian masa lalu jangan sampai terulang kembali. Selama boss John tidak ada di sampingmu, kau adalah tanggung jawab kami." Jelas Liana pada Palupi.

Palupi menghela napas panjang, "iya aku tahu, tapi itu dulu Liana. Lihatlah kondisi ibu saat ini, aku rasa tidak mungkin akan terjadi penculikan lagi, percayalah."

'Hmmm, dasar bocah ABG. Hatinya terlalu lembut dan penuh kasih. Begitu yakin menganggap semua orang itu baik.' Batin Liana. "Kalau sampai terjadi lagi penculikan?" Liana mencoba berargumen.

"Kita boleh meragukan seseorang, tapi ibu yang sudah membesarkanku sedang sakit, Liana. So, please! Pintakan izin kepada Ray, besok kita ke rumah sakit menjenguknya ya?" Palupi tetapi kukuh pada permohonannya.

"Oke...oke, jangan merajuk! Esok kita ke kota S, kutelpon saja dulu babang Ray."

Mendengar janji Liana yang akan segera menelpon Ray, senyum Palupi segera terukir di wajahnya yang cantik.

Ah, betapa indahnya hidup ini, bila semua kaum remaja berhati lembut seperti Palupi. Begitu mudahnya dia melupakan masa lalunya yang penuh penderitaan. Hatinya tak mengenal dendam.

Liana sibuk dengan smartphonenya, dan melakukan panggilan kepada Ray. Setelah selesai berdiskusi lewat telepon, dia melangkah ke arah dapur dan mencari sesuatu untuk di makan. Berbeda halnya dengan Palupi yang sudah serius nonton televisi yang menayangkan serial kesukaannya.

Kegiatan harian Palupi selama tinggal bersama John yang hampir tiga bulan lamanya, di samping melakukan kegiatan pelatihan kepribadian di bawah bimbingan Liana, Palupi mulai menggandrungi serial film drama Korea sebagai salah satu kegiatan dalam waktu luangnya.

"Uhh... Merry sayangku... Masakanmu luar biasa, ini loh yang bikin aku tuh kerasan. Selain ada cowok yang keren, serta gadis yang imut, makananmu selalu menggoda lidahku untuk bergoyang, uuhhh, nambah dong Cyyiinnn..." Suara lebay Liana selalu membuat kehebohan villa yang biasanya sunyi menjadi timbul sedikit kegaduhan yang ada saja ia lakukan.

"Nona Liana... pak Albert bersama pak Zaki sudah menunggu di depan, mereka menunggu perintah dari Non."

"Oh iyakah? Ya ampun, aahhh aku sudah tidak tahan melihat tampang macho itu."

Liana buru-buru berjalan mencari dua bodyguard itu

"Mas... Mas berdua ini datang kok nggak langsung menemui saya toh Mas..."

"Maaf Nyonya, kami baru saja sampai di tempat," jawaban Zaki datar.

"Ish.. ish... Nona... Mas... nona! bukan nyonya yah, uhhh gagah cakep bicaranya asal nyelonong aja sih cyiinnn, eyike masih unyu, bukan nyonya ish," tangan Liana melambai gemulai.

"Besok saya ada pesanan gaun, jadi malam ini saya harus segera pulang merampungkan keperluan untuk para karyawan. Saya titip Nona Gulizar, Mas berdua wajib berjaga di sini malam ini. Besok pagi saya akan kembali ke sini, dan kita akan pergi ke kota S." Suara Liana sangat tegas, dalam memberikan instruksi kepada kedua bodyguard tersebut.

Sebelum berpisah Liana kembali ke dalam ruangan ke tempat Palupi berada.

TBC. RRf 😘

1
Danang Dumai
wah gak ada Riris ya...
Harum
biasanya lelaki dewasa akan awer muda kalo dapet gadis muda
Harum
mungkin ... lalu hamil anaknya siapa yang
Harum
tebakan, apa Riris hamil
EmmaAron💙
mampir kak, ceritanya bagus.
EmmaAron💙
sabar ya lupi, mampir ya ka baru mulai baca
Ailaksj💙
mampir ya author
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
siriris selalu jadikan tubuhnya utk alat negosiasi
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
bener liana..kamu harus hati hati ama siriris..
klo palupi dia terlalu baik
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
dan kamu akan pingsan klo tahu fakta sebenarnya siapa palupi
🌸nofa🌸🍉🍉
baru mampir kakak
𒈒⃟ʟʙᴄ 🍾⃝ͩʀᷞᴇͧɴᷠ»ͣᴿᵋᶮ
😂😂istigii mana ada warungg dmall palupii...🤭
Zaenab Usman
bintang lima buat karya keren nya kak
ʀɦʊ¢ɦǟռ: makasih akak 😘 mampir juga di karya Rhuji yang lainnya☺️
total 1 replies
UQies (IG: bulqies_uqies)
Tega banget ibunya 😭
ʀɦʊ¢ɦǟռ: kyaaaaa🤣🤣🤣
total 3 replies
UQies (IG: bulqies_uqies)
Cerita yang menarik
𒈒⃟ʟʙᴄ 🍾⃝ͩʀᷞᴇͧɴᷠ»ͣᴿᵋᶮ
tlpn dari Saha ikhh kok smpek ketakutan gtuu🤔🤔
Uul Indrayani
sekedar mau tanya sherly itu laki apa ce ya thor
ʀɦʊ¢ɦǟռ: sesama transgender kak 🤭
total 1 replies
Ganesha Amb
kerjaan othor ini bikin lianto jadi liana.😆
ʀɦʊ¢ɦǟռ: sama seperti Susanti jadi Susanto gitu kak 🤣🤣
total 1 replies
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
Duh pak RT matanya tau aja kalo sedang ada yang gratisan wkwkwkk
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
pengap mau cari udara juga tuh wkwkwkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!