NovelToon NovelToon
KISAH TAK BERUJUNG Bad Senior In Love

KISAH TAK BERUJUNG Bad Senior In Love

Status: tamat
Genre:Romantis / Sudah Terbit / Tamat
Popularitas:6.8M
Nilai: 5
Nama Author: Sephinasera

SUDAH TERBIT CETAK


"Aku mau riset ke Jepang."

Menjadi awal dari kandasnya mimpi indah Anggi bersama Dio, the first love never die.

Ditambah tragedi yang menimpa kedua orangtua Dio, membuat masa depan yang sejak lama diangankan harus pupus dalam sekejap.

Namun ketika Anggi masih berusaha menata hati yang retak, Rendra datang hanya untuk berkata,

"I just simply love you."

"Gimme a chance."

A romantic story about Dio-Anggi-Rendra

--------------

Season 1 : Kisah Tak Berujung Bad Senior in love

Season 2 : Always Gonna be You

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sephinasera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Lagu Cinta tentang Engkau dan Aku

Anggi

Satu jam sebelum acara dimulai, mereka berhasil bertemu Dio, yang telah menunggu di lobby hotel.

Ia bahkan hampir tak mengenali Dio. Yang saat ini mengenakan kemeja batik lengan panjang, rapih dan necis. Hmmm, seperti orang mau melamar saja. Dio jadi terlihat semakin tampan. Hmm.

Di leher Dio menggantung tali biru bertuliskan nama kompetisi yang sedang diikuti, dengan id card berisi foto, nama lengkap, dan tulisan participant berfont besar di bawahnya.

Dio kemudian mengajak mereka duduk di lounge, sambil menikmati canapes lezat dan secangkir vanilla latte.

Saking excitednya selama mengobrol, tanpa sadar ia telah menghabiskan beberapa potong vegetable canape dan cheese mustard. Nafsu makannya memang langsung meningkat tajam jika sedang merasa bahagia.

Tak lama kemudian, datanglah dua orang laki-laki menghampiri. Mereka sama-sama berkemeja batik, lengkap dengan id card menggantung di leher. Ternyata mereka adalah teman satu tim Dio, yang bernama Fayyad dan Gerry.

Setelah perkenalan singkat dengan sedikit basa basi, datang lagi seorang pria paruh baya. Memperkenalkan diri bernama Nizam. Rupanya beliau adalah dosen sekaligus pembimbing, yang mendampingi Ganapati Team dalam kompetisi kali ini.

Setelah beramah tamah sebentar, Dio mengajak mereka beralih menuju ballroom. Tempat di mana awarding night akan berlangsung.

Sebelum memasuki ballroom, di sebelah kanan kiri mereka terdapat standbox dari pihak penyelenggara, dan rekanan sponsorhip. Seperti Kominfo, perusahaan jasa dan produk komputer, brand elektronik terkemuka, perusahaan start up, dan lainnya, yang masih berhubungan dengan bidang digital.

Di depan pintu masuk ballroom, terdapat meja panjang yang dijaga oleh panitia berpakaian tradisional Jogja. Mereka menyerahkan souvenir unik kepada setiap pengunjung yang hadir.

Dio terlebih dahulu mengantarkan mereka ke tempat duduk yang telah disediakan. Baru beralih ke mejanya sendiri. Yang terletak lebih ke depan. Bersama dengan peserta kompetisi lainnya.

Awarding night resmi dibuka dengan penampilan artis ternama ibukota. Disusul speech dari pemerintahan daerah, Kominfo, Kepolisian, terakhir dari pihak penyelenggara.

Akhirnya, acara yang ditunggu-tunggu pun tiba. Yaitu pengumuman pemenang.

Seperti sudah diduga sebelumnya, sebagai tim undangan sekaligus juara tahun lalu, Ganapati team kembali meraih prestasi yang sama.

Namun meski begitu, tetap saja ia hampir tak bisa bernapas. Saat mendengar nama Dio dan rekan 1 teamnya disebut oleh MC sebagai champions.

Ada euforia lain yang baru pernah dirasakannya. Meruar memenuhi udara seisi ballroom. Perpaduan antara rasa senang, bangga, bahagia, kagum, dan perasaan menyenangkan lainnya yang tak terdefinisikan.

Ia melirik Bunda yang sedang tersenyum bahagia, menyaksikan putra bungsunya naik ke atas panggung. Dalam hati ia mencoba menebak, kira-kira seberapa besar rasa bangga yang dirasakan Bunda, karena memiliki seorang putra seperti Dio. Ia saja yang belum jadi apa-apanya Dio, luar biasa bangga.

Karena berhasil meraih peringkat pertama, Ganapati team berhak mewakili Indonesia di Thailand, pada ajang Cyber SEA Game untuk tingkat Asia Tenggara.

"Harapannya di tahun ini, tim kami lebih baik dari tahun kemarin," begitu Dio sebagai leader memberi kata pengantar di atas panggung, saat penyerahan hadiah berlangsung.

Tahun lalu, Ganapati team juga berhasil meraih peringkat pertama pada tingkat ASEAN di Bangkok, Thailand.

Dan telah berlaga mewakili ASEAN di tingkat internasional pada ajang DECCON di Jepang. Hanya belum mendapat hasil maksimal. Ganapati team menempati urutan ke 7 dari 10 peserta, yang berasal dari seluruh negara di dunia.

Ia pun berdoa dengan sungguh-sungguh di dalam hati, semoga tahun ini, Dio berhasil mencapai prestasi tertinggi. Aamiin.

Awarding night diakhiri dengan dinner party. Kali ini mereka bisa semeja bersama. Ia, Dio, Bunda, dan Ganapati team. Suasana kekeluargaan tak terhindarkan. Bunda banyak berbincang dengan Pak Nizam. Sebagai sesama dosen, sepertinya pembicaraan beliau berdua cukup nyambung.

Dan selama menikmati hidangan, ia juga banyak mengobrol tak kalah serunya dengan Ganapati team. Dibalik tipe wajah serius plus ambis milik Fayyad dan Gerry, ternyata memiliki selera humor yang sangat receh. Beberapa kali mereka menertawakan hal random.

Sesekali, ia bahkan harus menutup mulut agar tak terlalu keras tertawa. Khawatir mengganggu hadirin yang lain. Atau memegangi perut yang nyeri, saking receh dan randomnya hal yang mereka tertawakan.

Sampai ia harus meminum beberapa teguk tiap kali mengunyah makanan. Agar tak sakit perut karena makan sambil tertawa.

Rupanya mengikuti kompetisi berhari-hari sangat menguras tenaga dan pikiran. Jadi, ketika kompetisi berakhir dan ditutup dengan kemenangan, semua merasa lega.

Usai acara mereka berpisah. Ganapati team masih ingin bermalam panjang dengan mengunjungi Amplaz. Sementara ia dan Dio mengantar Bunda ke hotel tempat beliau menginap.

Sesampai di hotel, Bunda ingin langsung beristirahat. Karena besok jadwal kereta subuh. Jadi, mereka tak berlama-lama di sana dan langsung pamit pulang.

"Cape nggak?" Dio tersenyum melirik heels 5cm yang dipakainya.

Ia jelas menggeleng, bersamamu nggak akan ada rasa capek, hmmm.

"Masih ada waktu buat aku nggak? Kita ke Malioboro yuk."

Dan ia mendadak hilang ingatan, jika pintu gerbang Raudhah sebentar lagi akan digembok. Yang artinya, ia tak akan bisa masuk kecuali mendapat belas kasihan dari teman-teman, yang bersedia membukakan gembok untuknya. Plus double iqob yang menunggu.

Dari hotel Melia Purosani tempat Bunda menginap, mereka memilih untuk berjalan kaki menuju ke Malioboro.

"Kalau cape, bilang aja. Nanti aku gendong," goda Dio.

Meski ge-er, namun ia hanya mencibir.

Jalan kaki tak terasa jauh atau lama, karena mereka isi dengan mengobrol. Kini, sampailah mereka di Jalan Malioboro. Baginya, ini adalah yang kedua kali dalam sehari. Kalau tadi bersaama Bundanya, sekarang ia kembali datang bersama dengan anaknya, hmmm tour guide teladan. Ia sampai tertawa dalam hati karena merasa itu adalah hal yang lucu.

Meskipun saat ini waktu sudah menunjukkan jam sembilan malam, namun suasana di sepanjang jalan Malioboro masih ramai. Dipenuhi oleh para wisatawan lokal maupun turis mancanegara yang berjalan-jalan. Mungkin karena sedang akhir pekan juga.

Di sisi kanan dan kiri Jalan Malioboro, masih dipenuhi oleh pedagang. Meski sebagian ada yang sudah tutup.

Beberapa kali mereka berhenti untuk melihat-lihat barang yang dijual. Seperti gantungan kunci, gelang, kaos “Jogja”, blangkon, tas/dompet, sandal, dan pernak pernik lucu.

Dio memintanya untuk memilih beberapa barang, yang akan dibawa pulang ke Bandung sebagai oleh-oleh. Dengan senang hati ia memilihkan gantungan kunci lucu, kaos, batik, dan souvenir unik khas Jogja lainnya. Tak lupa pula membeli Bakpia Pathuk.

"Banyak banget oleh-olehnya," komentarnya heran.

"Buat anak kost, anak-anak di kelas, dosen wali, ibu kost, anak-anak sekre," jawab Dio sambil tersenyum.

Sebenarnya daftar penerima oleh-oleh dari Dio masih banyak. Ada ibu penjaga perpus, ibu penjual di kantin, bapak-bapak di ruang akademik, akang-akang di Lab, bapak satpam. Wah, jangan-jangan seabrek kucing yang banyak berkeliaran di kampus Ganapati, juga dijatah oleh-oleh nih.

Yang pasti, sebanyak apapun oleh-oleh yang diinginkan Dio, pasti bisa terbeli. Money prize sebagai champions dari kompetisi yang baru selesai tadi saja berjumlah 9 digit, hmmm.

Tapi karena mereka tak mungkin membawa-bawa banyak barang belanjaan. Seperti orang mau mudik saja. Mana sambil jalan-jalan keliling Malioboro pula. Maka Dio membatasi oleh-oleh hanya untuk orang-orang yang kenal dekat saja.

Setelah puas berbelanja, mereka kembali berjalan menyusuri pedestarian, yang masih meriah meski malam semakin larut.

Sesampainya di depan Malioboro Mall, mereka berhenti sejenak untuk menyaksikan pertunjukan live musik Calung Funk. Yang menggunakan alat musik tradisional seperti angklung, gambang arumba, beduk dan sejenis drum mini.

Hanya dengan alat musik yang sederhana, Calung Funk Jogja dapat membius para penonton yang semakin malam justru semakin banyak. Tak sedikit penonton yang terbawa suasana dengan ikut berjoget bersama penari Calung Funk.

Yang lucu dan tak terduga adalah, ternyata mereka berasal dari daerah yang bertetangga. Ya, Calung Funk awalnya berasal dari Purbalingga. Setelah sekian tahun mereka pentas live di depan Malioboro Mall dan mendapat apresiasi dari wisatawan, anggota Calung Funk mulai bertambah dan berkurang silih berganti. Tak hanya yang berasal dari Purbalingga.

"Jebul wonge dewek ya, Mas (ternyata orang kita sendiri ya, Mas)," begitu seloroh salah seorang personil. Ketika Dio mengajak mereka mengobrol di sela-sela rehat.

Hingga ketika mereka pamit karena ingin melanjutkan berjalan-jalan, ketua mereka yang bernama Mas Joko memberikan kado spesial, "Lagu spesial nggo njenengan karo pacare ya, Mas (lagu spesial untukmu dan kekasih ya, Mas)," begitu kata Mas Joko membuatnya tersipu malu.

"Aja kelalen, salam nggo bapane karo biyunge neng umah (jangan lupa, salam untuk bapak dan ibu di rumah)," pungkas Mas Joko.

Lalu dengan enerjik, mengalunlah nada calung 'Ada lagu yang indah di Malioboro' nya Doel Sumbang dan Nini Carlina yang sempat hits di tahun 90an.

'(Ada lagu yang indah di Malioboro)

Lagu cinta tentang engkau dan aku

(Ada sajak yang indah di Malioboro)

Sajak cinta tentang engkau dan aku'

Begitu sebagian penonton ikut bernyanyi dan berjoget terbawa suasana gembira. Lagu tersebut menjadi lagu penutup yang mereka saksikan malam itu.

Mereka kembali melanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri sepanjang jalan Malioboro. Karena mulai lapar (lagi), Dio mengajaknya mampir ke sebuah warung lesehan gudeg, yang pembelinya antre panjang. Setelah mengantre selama beberapa menit, kink sampailah giliran mereka.

Penantian akhirnya terbalas dengan rasa gudeg yang lezat. Disajikan di atas daun pisang. Harum gudegnya khas, manisnya pun pas san cocok di lidah. Ditambah ayam kampung dan telur dengan bumbunya yang meresap.

Hm, pantesan antri.

Dio bahkan meminta cabe rawit rebus tambahan. Karena ingin menambah cita rasa pedasnya.

Suasana makan semakin menyenangkan dengan adanya nyanyian lagu nonstop, yang berasal dari pengamen jalanan, yang berada di dekat warung gudeg.

Satu hal yang membuat mereka saling melempar senyum adalah, lagu yang sedang dinyanyikan. Yang seolah menjadi original sound track mereka malam ini,

'Panas-panas goreng pisang

Kopi agak manis di gelas kaca

Di gelar tikar di terang neon

Di ubun-ubunnya jogjakarta'

'Gadis manis senyum-senyum

Tawarkan nasi bungkus daun pisang

Sama-sama makan malam-malam

Di ubun-ubunnya Jogjakarta'

'Semua aku ingat

Dan tak akan kulupa

Kenangan paling indah

Dan paling... paling asyik'

'(Ada lagu yang indah di Malioboro)

Lagu cinta tentang engkau dan aku'

'(Ada sajak yang indah di Malioboro)

Sajak cinta tentang engkau dan aku'

***

1
Lugiana
reread ping suwidak jaran panggah 😢😢😭😭😭😭😭
Umi Fauzan
cerita terbaik
Tutik Winarsih
baca lagi dan tak ada bosannya
ᖇᑌᔕᔕᗴLLL
Alhamdulillah punya teman yang baik y Nggi dan bisa diandalkan
ᖇᑌᔕᔕᗴLLL
the one and only ya Nggi
ᖇᑌᔕᔕᗴLLL
ayo Dio, keluar dari novel tanganin deh tekhnologi di negeri ini biar menjadi nomor satu di dunia
ᖇᑌᔕᔕᗴLLL
salting ya Nggi 😁
ᖇᑌᔕᔕᗴLLL
emang enak dikacangin 🤣
ᖇᑌᔕᔕᗴLLL
malah cubit2an
ᖇᑌᔕᔕᗴLLL
apa ya oleh oleh Dio
peuyeum kali ya
ᖇᑌᔕᔕᗴLLL
tu mah, camannya datang
ᖇᑌᔕᔕᗴLLL
caman idaman mama Nggi😁
ᖇᑌᔕᔕᗴLLL
mendengar namanya disebut aja bikin panas dingin ya nggi
ᖇᑌᔕᔕᗴLLL
cemilan legend yang masih eksis sampai sekarang
famita
mau baca ke berapa kalipun tetep mewek 😭
Afidatul Rifa
menyerahkan, menitipkan dgn sepenuh hati wanita yg qta cintai kepada laki" yg mencintai wanita itu, rasanya pasti nyesek tapi Dio bisa legowo itu loh yg bikin q banjir air mata, meski dah baca berulang-ulang 😭😭😭
Afidatul Rifa
udah baca lama banget sampe lupa alir ceritanya jadi mampir lagi deh
Devi Safitri
baca ulang 2025
Nita_Ria Nita
mampir lagi aku ,sdh baca yg ke 5 kli abis nya kngen SM Abang Rendra🤭🙈
Emiliya Wati
aku slalu memimpikan novel ini dibuat filmnya.. kira2 aktor yg cocok jadi Rendra siapa ya??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!