NovelToon NovelToon
Mentari Untuk Langit

Mentari Untuk Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Menikah dengan Musuhku / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam pengganti / Romansa / Balas Dendam
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: shadirazahran23

Niat awal Langit ingin membalas dendam pada Mentari karena telah membuat kekasihnya meninggal.Namun siapa sangka ia malah terjebak perasannya sendiri.

Seperti apa perjalanan kisah cinta Mentari dan Langit? Baca sampai tuntas ya.Jangan lupa follow akun IG @author_receh serta akun tiktok @shadirazahran23 untuk update info novel lainnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shadirazahran23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Yang tabung bab awas di santet online!!⛏️⛏️

Mentari refleks memukul dada sang suami begitu menyadari ada seseorang yang memergoki mereka.

“Berhenti, Mas… malu,” ucapnya lirih, wajahnya sedikit memerah.

Langit mengembuskan napas pelan, lalu menoleh ke belakang seolah baru menyadari keberadaan orang lain.

“Oh iya, sayang. Aku lupa,” katanya ringan.

Ia merangkul Mentari dengan satu tangan, sementara tangan lainnya tetap menggendong Mina.

“Sayang, ini Mario,” lanjut Langit. “Salah satu investor untuk hotel baru kita. Aku pernah cerita soal ini. Kamu masih ingat, kan?”

Mentari menatap pria itu lebih saksama.

“Halo, Nyonya Langit,” ucap pria itu sambil menyodorkan tangan, senyumnya tipis namun sulit ditebak.

Mentari sempat melirik Langit sekilas, seolah memastikan sesuatu pada suaminya.

Lalu ia menyambut uluran tangan itu.

“Halo,” jawabnya singkat.

Baiklah, sayang. Papa mau ganti baju dulu,” ujar Langit pada putrinya yang masih berada dalam gendongannya.

“Kamu sama Oma sebentar, ya.”

“Baik, Papa,” jawab Mina patuh.

Langit lalu menoleh pada tamunya.

“Oh ya, Pak Mario, saya ke atas dulu sebentar. Anda silakan duduk. Setelah ini kita bisa bicara.”

“Silakan, Pak,” balas Mario sopan.

“Ayo, sayang,” ucap Langit lembut.

Ia merangkul pinggang Mentari dan membawanya menaiki anak tangga, satu per satu. Dari kejauhan, siapa pun bisa melihat betapa Langit adalah sosok suami yang begitu mencintai istrinya—tercermin dari sikapnya yang penuh perhatian sekaligus protektif.

Mata Mario mengikuti mereka hingga kedua tubuh itu menghilang di balik lantai atas.

“Om, temannya Papa?” tanya Mina tiba-tiba.

Mario yang masih berdiri langsung menunduk. Ia tersenyum, lalu berjongkok agar sejajar dengan gadis kecil itu.

“Iya, betul, gadis kecil,” ujarnya ramah. “Siapa namamu?”

“Aku Mina, Om.”

“Mina…” ulang Mario pelan. “Punya arti yang sama dengan nama Papamu."

“Karena Papa sangat mencintaiku,” sahut Mina bangga. “Makanya Papa memberiku nama yang sama.”

Senyum Mario bertahan di wajahnya.

Om, aku baru selesai menggambar,” ujar Mina lagi dengan mata berbinar.

“Om mau lihat gambarku, nggak?”

“Tentu,” jawab Mario sambil tersenyum. “Gadis kecil yang cantik ini sudah menggambar apa?”

“Di mana? Tunjukkan pada Om.”

Mina langsung menggenggam tangan Mario dengan penuh semangat.

“Ayo, Om!”

Mario menuruti langkah kecil itu.

Sementara itu, di dalam kamar…

“Mas, di bawah ada tamu yang sedang menunggumu,” ucap Mentari dengan napas tersengal.

Bagaimana tidak? Baru saja melangkah masuk ke kamar, Langit sudah menariknya ke ranjang, mendekap dan menindih tubuhnya hingga Mentari nyaris tak bisa bergerak.

“Sebentar saja, sayang… please. Aku sudah menahan ini hampir seminggu karena tidak bisa menyentuhmu,” bisik Langit lirih.

Entah sejak kapan celana dan kemeja pria itu sudah tergeletak di lantai.

“Aku ngerti, Mas,” sahut Mentari pelan sambil tersenyum malu. “Tapi sebelumnya jangan bikin tamu kamu nunggu kelamaan. Yuk, sekarang bersih-bersih, terus kembali ke bawah. Aku juga sudah masak yang enak buat kamu.”

Langit tersenyum tipis. Tangannya mengangkat, menyelipkan rambut Mentari yang kini berantakan akibat ulahnya sendiri.

“Dasar Riko sialan,” gumamnya kesal. “Karena dia aku jadi nggak bisa melakukannya sekarang denganmu. Padahal aku sudah sangat menginginkannya.”

Mentari terkekeh kecil. Ia lalu melepaskan diri dari dekapan Langit dan bangkit duduk.

“Jangan mengumpat Riko,” tegurnya lembut. “Dia satu-satunya orang yang setia sama kamu,Mas."

Langit mengangguk pelan. Apa yang dikatakan istrinya memang benar. Setahun terakhir membangun bisnis dari nol bukan perkara mudah, apalagi setelah ia banyak kehilangan kekuatan akibat ulah ayahnya sendiri. Dan di masa-masa paling sulit itu, hanya Riko yang tak pernah pergi.

“Kamu benar, sayang,” ucap Langit akhirnya. “Baiklah, aku nggak akan mengganggumu lagi sekarang.” Ia tersenyum nakal. “Tapi ingat, bersiap nanti malam, ya.”

Pipi Mentari langsung merona. Entah sejak kapan, perasaannya pada Langit semakin tumbuh dan menguat. Bersama pria itu, ia merasa dimuliakan bukan hanya sebagai wanita, tapi juga sebagai seorang istri.

“Kita punya janji ketemu dokter, lo,” ingat Mentari.

Langit menepuk keningnya sendiri. “Hampir saja aku lupa.”

Ia menatap Mentari dengan sorot mata penuh harap.

“Semoga semuanya baik-baik saja, ya, sayang. Aku sangat menginginkan benihku tumbuh di rahimmu… sebagai pelengkap rumah tangga kita.”

Mentari mengangguk pelan. Ia pun tak mengerti mengapa hingga detik ini ia belum juga hamil. Padahal sejak awal pernikahan mereka, baik ia maupun Langit tak pernah sekali pun menggunakan kontrasepsi.

Keduanya kemudian turun ke bawah. Di ruang keluarga, Mina tampak tertawa lepas bersama Mario,pemandangan yang tak pernah Langit maupun Mentari lihat sebelumnya, selain saat gadis kecil itu bersama Riko.

“Pak Mario, maaf sudah menunggu lama,” ucap Langit sopan.

Mario yang sedang mengajari Mina menggambar mendongakkan wajahnya. Senyumnya mengembang hangat.

“Tidak apa-apa, Pak. Saya mengerti,” katanya ringan. “Pak Langit pasti sangat merindukan istrinya, kan?” godanya sambil melirik ke arah Mentari.

Pandangan Mario sempat tertahan di leher Mentari. Ada samar tanda kemerahan yang sebelumnya tak ia lihat. Ia tersenyum tipis, tak mengatakan apa pun.

“Kita makan dulu, ya,” sela Mentari cepat, sedikit gugup. “Takut keburu dingin makanannya.”

“Baiklah,” sahut Langit. “Ayo, Pak Mario. Anda harus coba masakan istri saya.”

Mario mengangguk.

“Dengan senang hati.”

“Sayang, ayo makan, Nak,” panggil Langit pada Mina.

Ayo, Papa!” sahut gadis kecil itu ceria.

Mina mengulurkan tangannya. Saat Mario refleks hendak menyambut, tangan Langit sudah lebih dulu menggenggam jemari putrinya, seolah menegaskan posisinya tanpa kata.

Tak lama kemudian, mereka semua sudah duduk di meja makan. Beragam hidangan rumahan tersaji rapi,hangat, sederhana, dan semuanya hasil masakan Mentari.

Mina makan dengan lahap, disuapi langsung oleh Langit. Kebiasaan itu tak pernah berubah sejak dulu. Sementara Mentari menyuapi dirinya sendiri, sesekali tersenyum melihat kedekatan ayah dan anak itu.

"Sepertinya saya jadi obat nyamuk di sini, ya, Pak?” goda Mario sambil terkekeh.

Langit tertawa lepas.

“Mungkin lebih baik Pak Mario juga mencari pasangan, biar bisa seperti saya.”

Mario meraih gelas berisi air putih dan meneguknya perlahan. Senyumnya sedikit memudar, lalu kembali tipis.

“Sedang saya usahakan,” ujarnya jujur. “Tapi sepertinya itu butuh perjuangan yang tidak mudah.”

***

Di sebuah kamar dengan lampu temaram, seorang pria duduk membeku di atas sofa.

Di tangan kirinya, sebuah foto usang tergenggam erat,gambar seorang wanita cantik dengan gaun sederhana.

Di tangan kanannya, selembar kertas kecil dengan coretan polos seorang anak kecil. Terlihat biasa… namun entah mengapa membuat dadanya terasa sesak.

''Harusnya aku yang ada di posisi ini."

1
nayla tsaqif
Abi nyamar jd mario ya thor,,, semoga aja cepat ketahuan,, dia kn buronan!
Wiwi Sukaesih
mario adalah Abi ...Benar g Thor
Kar Genjreng
nah para Raeder siapapun yang menunda baba istilah nya menabung akan di sutet,,oh bukan sompret th baru 😄 ternyata di santet ayam tetangga 🤣
shadirazahran23: 🤣🤣🤣🤣🤣🤭
total 1 replies
Kar Genjreng
apakah Mario ada yang memiliki surat dan foto milik mentari kah ,,, lantas dari manakah pria itu mengenal mentari teka
teki lagi banyak kejutan nya nih kisah langit dan mentari,,semoga semua ber
maksudnya baik jangan terjadi permusuhan Han ahirnya menjadi pertumpahan darah jangan ya jalan damai
tampa mengusik kehidupan orang lain,,
Kar Genjreng
apakah ada Abi Lo ko ga mati atau di tangkap gembong,,,terus mentari belum hamil lagi sudah satu tahun atau sedang hamilkah,,,,jadi Baskoro tidak mau punya menantu mantan napi,,,tapi kan itu jebakan Batman pak,,,dan terpenting putramu mencintai nya,,,, terlepas dari itu bukan mentari yang menabraknya tetapi
mentari menjadi tumbal kekasihnya
shadirazahran23: penasaran kan?
total 1 replies
Kar Genjreng
iya sayang tak tunggu bikin jantung langit
hampir runtuh,,,jadi Abi pura pura koma
kayanya pakai seragam polisi nya makanya di kira penjaganya dan pasti
pergi pelan pelan mungkin juga ada teman nya yang membantu nya,,,apa pakai ilmu
menghilang 😄 kocak si baru akan bahagia kupikir tidak selamat tapi biar selamat tetapi namanya tupai melompat
suatu hari akan terjatuh jadi biarlah
kena tuai dulu,,, jahat
Kar Genjreng
sekarang hidup nya di ujung berung ga
sangka kan ternyata yang katanya orang
tua tidak menjerumuskan anak anak nya
nah sekarang entu malah benar benar di
dorong ke jurang kesakitan senang sesaat
kesakitan seumur hidup,,,, manusia emng
ga ada yang sempurna tetapi harus kita
ingat kepada sang pencipta karena beliau
yang punya segalanya,,,,nasib sudah di
tanggung badan mana ada kata ampun
sudah dah kehendak ilahi takdir,,🥺
Kar Genjreng
Bu bedesss ahinya menginap di hotel prodeo 😭 sebenarnya Abi di kendalikan oleh mamanya padasar nya mungkin
orang baik cuma ambisi mama nya dan
Abi mencintai gadis miskin mentari bubedesss ga terima harus selevel
dan kini justru tidak dapat kan apapun
karir ancur hidupnya masih kembang kempis,,,,antara hidup dan mati hanya
keajaiban tetapi hidup nanti akan di
masukan ke hotel juga wahhh ngenes
Kar Genjreng
yang pait jangan buat langit dan mentari y sayang Thor mesakne mentari sudah
lama menerima perasaan pait dan getir
jadi buat bubedesss dan Abi saja yang pait gantian Langit pun sudah berbesar hati merawat Mina yang lemah,
Kar Genjreng
selamat ya Langit dan mentari sekarang
sudah menjadi pasangan suami istri jadi
mentari tidak harus takut atau was was
lagi karena sudah ada bodyguard sekali
Gus Suami Langi sang pangeran berkuda
telah menjemput mu di kala hati terluka
dan mulai saat ini jangan lagi resah di
kemudian hari akan selalu bersama hingga menua bersama menjadi pasangan
yang solid dan penuh kebahagiaan dan
kini sudah ada pendamping ada anak yang
harus di jaga,,, semoga benih nya langsung jadi tumbuh 🤣❤️lope lope sekebon bunga' 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
shadirazahran23
yang manis manis dulu ya sebelum yang pahit
Kar Genjreng
wah makasih banget weekend update tiga kali tapi di tambah lgi ga nolak 🤣🤣
Kar Genjreng
harus setuju' agar Milenia punya orang tua lengkap dan nanti bisa punya adek satu darah dengan mentari biarpun Mina beda ayah tapi Langit yang membesarkan ,,semoga bubedesss
belum menemukan nya. ternyata sudah tau milina di besarkan Pangit,
Wiwi Sukaesih
up LG Thor tnggung 🤭
shadirazahran23
Lagi mode kerasukan up sampai 3 kali 🤣
Kar Genjreng
yesss ahirnya langit sudah tau semuanya
dan mentari akan hidup bersama Anak dan ayahnya yang mengadopsi putrinya
semoga cepat ya Lang. ,,,mumpung
nenek lampir bubedesss belum menemukan. cucunya yang sudah di buang,,, ayo mentari sebentar lagi ada
yang akan selalu mendampingi mu
dan ada malaikat yang butuh kasih sayang
kalian berdua dan yang mau di laporkan
koma over dosis dan bubedesss juga
jadi penjaga bahaya,
Eswida Primaningrum
terharu
Wiwi Sukaesih
langit gercep...👍
Wiwi Sukaesih: jauhin Abi dan Nene lampir Thor....sgra menuju halal
total 3 replies
Kar Genjreng
selamat biar merasakan sakit berkepanjangan,,,jangan mati.ahhhh biar
hidup segan mati pun mau,,,dan bubedesss merasakan penyesalan
panjang jadi sama sama tersiksa dengan
masa lalunya,
Wiwi Sukaesih
cerita bagus ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!